www.okenews.net: Pariwisata&Budaya
Tampilkan postingan dengan label Pariwisata&Budaya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pariwisata&Budaya. Tampilkan semua postingan

Minggu, 16 Mei 2021

Objek Wisata di KLU Terus Dipantau

Okenews - Libur Hari Raya Idul Fitri 1442 H tahun ini banyak dimanfaatkan masyarakat untuk mengunjungi destinasi wisata untuk liburan, termasuk salah satunya yang ada di Kabupaten Lombok Utara (KLU). 


Untuk  mengantispasi kerumunan dan kepadatan di lokasi obyek wisata yang di KLU, Kapolres Lotara Polda NTB AKBP Feri Jaya Satriansyah SH melalui Wakapolres Lotara Kompol Setia Wijatono SH mengambil langkah-langkah antisipasi.


Antisipasi itu dilakukan melalui Posko utama untuk masing-masing Kapos Pam dan Kapolsek untuk mendata dan melaporkan perkembangan situasi di obyek wisata yang ada di wilayah hukum masing-masing, Minggu (16/05/2021).


Di dampingi Kabag Ops Polres Lotara Kompol I Ketut Mas Mertayasa SH dan Kasi Propam Ipda Mulyadi, Wakapolres Lotara Kompol Setia Wijatono SH mengunjungi setiap titik lokasi guna mengecek kesiapan personil di lapangan.


Wakapolres Setia Wijatono SH menyampaikan kepada awak media hari Minggu ini dimungkinkan warga masyarakat lokal akan mengunjungi obyek wisata dan tidak menutup kemungkinan ada juga para pemudik juga ikut berwisata.


"Hal ini merupakan kerawanan tersendiri penyebaran Covid-19, sehingga perlu diantisipasi dan dipantau perkembangannya, terutama jumlah pengunjungnya,” tandas Wakapolres Lotara


Menurut Kompol Setia Wijatono, beberapa obyek wisata yang ada di KLU antara lain, dari Kecamatan Pemenang hingga Bayan seperti Pantai Pandanan,  Impos, Teluk Sedayu, Beraringan dan wisata senaru.


“Kita sudah antisipasi dengan menempatkan personil dari TNI dan Satuan Pamong Praja KLU disetiap lokasi guna mengantisipasi lonjakan pengunjung yang berlibur," imbuhnya


Wakapolres juga menegaskan, ada ataupun tidaknya keramaian, personil sudah siap di lokasi. Namun jika di temukan ada kita akan bantu penerapan sosial distancing dengan memberi imbauan penerapan prokes di lokasi yang di batasi 50 persen saja sesuai Surat Edaran Bupati Lombok Utara SE Nomor : 188.64/102.b/BUP/2021 tentang Pembatasan kegiatan wisata di objek wisata dalam masa pandemi Covid 19 di Kabupaten Lombok Utara tahun 2021.


"Sementara, dari hasil pantauan untuk pengunjung ke objek wisata di KLU masih landai belum ada peningkatan," tutup Wakapolres Lotara ini

Sabtu, 15 Mei 2021

Objek Wisata Lombok Tengah Ditutup Selama Libur Lebaran

Okenews - Polres Lombok Tengah melakukan penyekatan kendaraan disejumlah titik menuju lokasi wisata yang ada di Kabupaten Lombok Tengah selama libur Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah/2021 Masehi.


"Kita melakukan tindakan penyekatan pengunjung yang masuk dan penutupan  lokasi objek wisata sebagai upaya tindakan preventif dan persuasif guna mencegah penyebaran COVID-19," kata Kapolres Lombok Tengah, AKBP Esty Setyo Nugroho, SIK, di Praya, Sabtu.


Kapolres menjelaskan, personelnya akan melakukan penyekatan di berberapa titik yakni di intersec depan Pos Labulia, simpang tiga kangi kecamatan Praya Barat yang menuju pantai Selong Belanak dan depan Pasar Sengkol Kecamatan Pujut yang akan menuju ke wilayah pantai Kuta atau kawasan Mandalika.


"Kami tidak akan segan untuk memutar balik pengendara, terutama pengunjung yang berasal dari luar Kabupaten Lombok Tengah dan pengunjung yang kedapatan melanggar protokol kesehatan Covid-19," tegas Kapolres.


Dalam melakukan pengamanan libur akhir pekan dan bertepatan dengan libur keagamaan, Polres Lombok Tengah berkoordinasi dengan TNI, Pemerintah daerah Lombok Tengah serta dinas atau istansi terkait lainnya.


Menurutnya, tidak menutup kemungkinan jumlah kasus positif Covid-19 bisa saja mengalami peningkatan selama libur panjang, karena di lokasi objek wisata sangat riskan dan berpotensi terjadinya  kerumunan.


"Pada masa pandemi Covid-19 ini, kami berharap masyarakat tetap di rumah meskipun libur, untuk memutus penyebaran virus Covid-19 terutama di Kabupaten Lombok Tengah," harapnya.

Destinasi Wisata Mataram Ditutup, Ratusan Aparat Disiagakan

Okenews - Untuk menekan angka penularan Covid-19 di Kota Mataram Polresta Mataram bersiaga untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung yang datang ke Kota Mataram. Dengan tujuan utama adalah lokasi atau destinasi wisata di Kota Mataram. 


Mengantisipasinya, Polresta Mataram menurunkan personilnya untuk melakukan pengamanan di sejumlah destinasi wisata di wilayah Hukum Polresta Mataram. Ada empat lokasi pantai yang menjadi fokus pengamanan Kepolisian. 


Pemilihan tiga lokasi pantai sebagai fokus pengamanan, karena lokasi tersebut kerap di datangi warga kota Mataram maupun warga dari luar Kota Mataram. 


Selain ketiga pantai tersebut, Taman Wisata dan Makam Loang Baloq juga mendapat perhatian khusus pihak Kepolisian. Karena dilokasi tersebut setiap tahunnya dipadati warga dari berbagai penjuru. 


"Menindak lanjuti Surat Edaran Walikota Mataram terkait penutupan sementara destinasi wisata selama libur lebaran, personil saya tugaskan untuk melakukan pengamanan di Lokasi-lokasi yang menjadi destinasi vaforit masyarakat," terang Kapolresta Kombes Pol. Hery Wahyudi, Sabtu (15/05/2021).


Penjagaan secara ketat saat ini karena masih pandemi Covid-19. "Kami imbau kepada masyarakat untuk sementara waktu tidak mendatangi tempat wisata." terang Hery Wahyudi.


Untuk pengamanan, Polresta mengandalkan sinergitas antar instansi untuk kelancaran pengamanan. Petugas gabungan dari TNI - Polri dan Sat Pol PP Kota Mataram disebar untuk melaksanakan pengamanan di Pantai dan Taman Loang Baloq, Pantai Mapak Indah, Pantai Gading, dan Pantai Ampenan. 


Sebanyak 204 personil dilibatkan untuk melakukan pengamanan. ‘’Untuk memaksimalkan pengamanan, kami dari Polresta Mataram  menggandeng instansi terkait, tujuannya untuk meningkatkan sinergitas antar instansi,’’ jelas Kapolresta.


Diakhir keterangannya, Perwira dengan melati tiga ini mengharapkan partisipasi dan kerjasama seluruh elemen untuk bersama-sama membantu menekan penyebaran Virus Corona di Wilayah Hukum Polresta Mataram.

Kamis, 13 Mei 2021

Lebaran, Destinasi Wisata Senggigi Sepi

Okenews - Sejumlah destinasi wisata di Seputaran Senggigi dalam keadaan relatif sepi, dari Pantai Kerandangan Desa Senggigi, Pantai Duduk Desa Batulayar Barat, dan Pantai Tanjung Bias Desa Senteluk, Kamis (13/5/2021).


Kapolsek Senggigi Kompol Bowo Tri Handoko, SE. SIK., mengatakan sepanjang hari ini tidak ada kerumunan pengunjung di Tempat Wisata di wilayahnya.


“Dimana, sebelumnya pengelola objek wisata sudah mengetahui dan memahaminya perihal adanya Surat Edaran dari Bupati Lombok Barat, tentang Pembatasan kegiatan pada bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri 1442 H/2021 M dalam masa Pandemi Covid-19,” ungkapnya.


Situasi ini merupakan hasil pemantauan objek wisata yang ada di wilayah Kec. Batulayar pada libur Hari Raya Idul Fitri 1442 H di masa pandemi Covid-19.


“Pemantaun dilakukan secara mobiling dan stasioner, baik melalui kegiatan patroli, maupun penjagaan pada akses tempat wisata,” imbuhnya.


Selain melaksanakan pemantauan, personel tetap memberikan himbauan kepada masyarakat yang ada disekitar objek wisata terkait Surat Edaran Bupati Lombok Barat No 800/165/BPBD-LB/V/2021.


“Melakukan himbauan Surat Edaran Bupati tentang Pembatasan kegiatan pada Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1442 H/2021 M dalam masa Pandemi Covid 19 di Kabupaten Lobar,” katanya.


Yang terpenting, Kapolsek menegaskan bahwa himbauan kepada warga masyarakat, untuk selalu mengikuti protokol Kesehatan juga gencar dilakukan.


“Guna mencegah penyebaran virus Covid-19 diantaranya mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan selalu menjaga jarak, sesuai dengan Perda Prov. NTB no. 7 tahun 2020,” pungkasnya.


Secara keseluruhan kegiatan berlangsung aman, tertib dan lancar, yang didukung oleh kegiatan penyekatan yang dilaksanakan pada dua titik di Kecamatan Batulayar.


“Situasi ini juga didukung dengan dilakukannya penyekatan pada dua Lokasi, yaitu di Simpang Empat Montong, dan Depan Kantor Camat Batulayar,” tandasnya.

Kamis, 06 Mei 2021

Kunjungi 3 Gili, Menparekraf dan Gubernur NTB Sempat Renang Bareng

Okenews - Memastikan eksistensi pariwisata kembali bergeliat di 3 Gili Kabupaten Lombok Utara, Menparekraf RI, Sandiaga Salahuddin Uno dan Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat H. Zulkieflimansyah memilih cara tidak biasa mengunjungi gugusan pulau tersebut.


Kedua pejabat itu memilih berenang sejauh 100 meter dari perahu yang ditumpanginya ketika akan bersandar di Gili Terawangan. 


"Kami berenang untuk menikmati keindahan spot air laut yang jernih dan bersih di 3 Gili, dan merasakan suasana yang nyaman untuk mendapatkan masukan dari pelaku pariwisata disini," kata Menparekraf dan Gubernur Zul, dalam kunjungan kerjanya ke NTB dalam rangka dialog dengan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, Kamis (6/5/2021) di Gili Terawangan.


Sehingga saat semua pintu dibuka pada tanggal 17 Mei mendatang, wisatawan dapat berkunjung dan berlibur ke Gili dengan tetap menerapkan protokol kesehetan dalam mencegah Covid-19.


"Kami berkomitmen untuk bangkitkan dan pulihkan pariwisata di Gili, dengan beberapa program dan langsung dirasakan oleh masyarakat,"jelasnya.


Beberapa strateginya adalah memperbanyak event yang diminati wisatawan dalam negeri. Selama ini yang dilakukan fokus terhadap wisatawan mancanegara. Padahal masih banyak wisatawan nusantara yang belum tersentuh.


Upaya lain, akan dibangun travel patten, karena Gili merupakan Zona hijau, yang dapat di interkoneksikan dengan zona hijau lain seperti di Sanur Bali. Membangun kerjasama untuk menjual paket agar bisa menjadi alternatif sementara saat pandemi.


Selain itu, upaya lainnya adalah membangun pariwisata berkualitas dan berkelanjutan di NTB. Sehingga harus ada dukungan dari semua pihak termasuk pelaku pariwisata ekonomi kreatif dan pemerintah.


"Termasuk berbagai fasilitas dan sarana prasarana dan penguatan ekonomi kreatif menjadi perhatian khusus kami, karena ini destinasi dunia,"tutupnya


Gubernur Doktor Zul, mengapresiasi semangat pemerintah pusat memberikan perhatian untuk menggairahkan kembali sektor pariwisata di NTB. 


Diakui Doktor Zul, bahwa kunjungan Menteri Pariwisata sudah kedua kalinya ke NTB. Kepedulian ini harus benar-benar dijaga sehingga kedepan banyak program yang dapat membatu pelaku pariwisata memulihkan kembali geliatnya.


"Saya juga memberikan Apresia kepada Bupati dan Wakil Bupati telah bersinergi bersama masyarakat setempat untuk dapat menjaga wilayahnya tetap dalam zona hijau. Ini menjadi modal untuk pariwisata," kata Doktor Zul.


Beberapa pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif menyambut baik kunjungan ini. Sehingga usulan konkrit dan masukan dapat segera di eksekusi oleh Pemda dan pusat.


Sebelumnya, dalam dialog Ketua Assosiasi 3 Gili, Lalu Kusnawan mengaku sudah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan disiplin di area deetinasi wisata. Termasuk SOP untuk memasuki Gili telah dibuat bersama.


"Bahkan Kita sudah vaksin masal sebanyak 3.500 pelaku pariwisata," ungkapnya.


Ia juga menjelaskan pelaku pariwata terus berbenah dalam rangka upaya menggeliatkan pariwisata di KLU.


Mewakili rekan-rekannya ia meminta pemerintah juga membangun fasilitas umum seperti puskesmas yang layak dan berstandar untuk wisatan dan masyarakat di 3 Gili.


Ditambahkan Lalu Suratman pelaku pariwisata 3 Gili, berbagai upaya dan langkah telah dilakukan untuk memulihkan pariwisara. Sehingga ia meminta kolaborasi dan sinergi bersama semua steak holder baik pusat dan daerah merecovery pariwisata agar membangkitkan ekonomi masyarakat juga.


Menurutnya KLU terutama di 3 Gili harus memiliki Kultur sebagai branding destinasi wisata. Misalnya sport tourizem, untuk menggelar event motorcross. " Apalagi wilayah di KLU cukup layak untuk event itu,"pintanya.


Karena menurutnya, membranding destinasi itu perlu waktu. Minimal 4 tahun. Sehingga nantinya akan terkenal.


Turut hadir dalam kunjungan kerja Menparekraf, Kepala Dinas Pariwisata NTB, Wakil Bupati KLU, Kapolres KLU dan rombongan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 

Sandiaga Pastikan Pembangunan Mandalika dengan ESG

Okenews - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno memastikan progres pembangunan sirkuit Mandalika dan kawasan ekonomi khusus mematuhi environmental, social, dan governance (ESG) sebagai panduan. 

Sandiaga Uno (tengah) saat berkunjung ke Mandalika 

"Selain kementerian sendiri memiliki panduan yang ketat, ITDC dengan pendanaan yang multilateral sangat berpegang pada ESG tadi," ujar Sandiaga di Mandalika Lombok Tengah NTB, Kamis (06/05/2021). 


Menandai kunjungan kerja dua hari di Lombok, Sandiaga menerima penyerahan pengadaan lahan 6,5 hektar dalam Penlok 2 (penetapan lokasi dua) untuk sirkuit MotoGP dari BPN. Begitupula dengan Penlok 1 yang ganti ruginya sudah dibayarkan. 


Oleh karena itu, kunjungan ini selain memastikan pembangunan infrastruktur berjalan, aspek lingkungan dan sosial ekonomi masyarakat dan pelaku pariwisata NTB ditata kembali. Masyarakat yang mendapatkan ganti rugi pembayaran lahan akan didampingi dan diberikan pelatihan untuk usaha. 


"Mulai Nopember tahun ini untuk Superbike sampai tahun depan Mandalika akan mulai dikunjungi ribuan orang. Ini peluang bagi masyarakat", jelas Sandi.


Selain itu untuk memastikan sukses penyelenggaraan event internasional itu, vaksinasi dan penerapan CHSE di destinasi wisata terbukti diakui oleh masyarakat internasional  sejak gelaran Bali Democracy Forum. "Dan penegakan protokol kesehatan tidak boleh berhenti," tegas Sandiaga.


Dalam kunjungan ke sirkuit Mandalika, Sandiaga menjelaskan, proses pengaspalan lapisan pertama 4,3 kilometer sirkuit dan pembayaran 29 bidang lahan warga dengan dukungan lembaga manajemen aset negara.


Sandi menambahkan Penlok dua yang dialokasikan sebagai fasilitas pendukung ini nantinya aksesnya sangat terbuka bagi masyarakat sebagai infrastruktur dasar pasca gelaran event internasional sebagai dukungan Kemenparekraf dalam pemulihan ekonomi NTB.  

Selamat Idul Fitri 1444 H


Selamat Idul Fitri 1444 H

 

Pendidikan

Hukum

Ekonomi