www.okenews.net: Pariwisata&Budaya
Tampilkan postingan dengan label Pariwisata&Budaya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pariwisata&Budaya. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 19 Maret 2022

Festival Balap Sampan Tradisional Dibuka Wabup

Wabup Lotim H Rumaksi membuka festival balap sampan tradisional
Okenews.net - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang juga selaku Wakil Bupati Lombok Timur, H Rumaksi SJ, SH membuka festival balap sampan tradisional di Teluk Ekas, Desa Ekas Kecamatan Jerowaru, Sabtu (19/03/2022).

Rumaksi mengapresiasi kegiatan festival balap sampan tradisional tahun 2022, yang digelar oleh Pemerintah Desa Ekas, sebab menurutnya, kegiatan seperti itu, selain membumikan tradisi leluhur, juga berdampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat. 

"Kami sangat mendukung kegiatan festival balap sampan ini. Kita bisa saksikan, ekonomi masyarakat bangkit, setelah sempat lesu oleh pandemi. Sangat luar biasa," kata Rumaksi.

Menurutnya, dampak positif yang ditimbulkan kegiatan ini selaras dengan semangat restorasi yang digelorakan oleh Partai NasDem, utamanya dalam membangkitkan ekonomi kerakyatan, sebab stabilitas ekonomi makro sangat ditentukan daya beli masyarakat bawah.

"Kegiatan ini juga selaras dengan semangat perubahan NasDem untuk menumbuhkan ekonomi kerakyatan, dari itu kami juga selaku Ketua DPD NasDem Lombok Timur mendukung penuh acara ini," terangnya.

Ia juga menyebut, Pemkab Lombok Timur menyadari jika festival balap sampan tradisional memiliki potensi besar memancing para wisatawan untuk berkunjung ke Lombok Timur. Karena itu ia menegaskan, Pemkab Lombok Timur akan berupaya, agar kegiatan itu bisa masuk dalam daftar kalender pariwisata daerah, ataupun nasional.

"Pulau Lombok kita sadari bersama, dengan adanya KEK Mandalika tumbuh menjadi magnet baru pariwisata dunia, tentu Lombok Timur tidak boleh kecolongan, semua potensi harus dimaksimalkan, termasuk festival balap sampan ini, kami rasa sangat potensial, dan kami akan usahakan harus bisa masuk dalam kalender pariwisata nasional," tekannya.

Kepala Desa Ekas Ahmad Nursandi mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, utamanya kepada H Rumaksi selaku Wakil Bupati dan Ketua DPD NasDem Lombok Timur yang telah mendukung penuh penyelenggaraan festival balap sampan tradisional hingga sukses.

"Festival balap sampan ini adalah yang ke 8, tapi dua tahun tidak dilaksanakan karena pandemi, baru tahun ini kami bisa gelar kembali. Kami mengucapkan terima kasih kepada ayahanda H Rumaksi yang telah mendukung penuh, hingga kegiatan ini bisa kembali kami lakukan," ucapnya.

Ia juga menyebut, festival balap sampan tradisional yang digelar oleh pihaknya merupakan yang terbesar di NTB, dan berdampak besar terhadap ekonomi dan pertumbuhan pariwisata di Desa Ekas. Karena itu pihaknya akan terus menyelenggarakannya setiap tahun.

"Balap sampan tradisional ini adalah yang terbesar di NTB. Pesertanya tahun ini 50 tim, dampaknya sangat luar biasa bagi ekonomi masyarakat, dari itu kami akan tetap laksanakan setiap tahun," tandasnya.

Jumat, 04 Maret 2022

Event MotoGp, Hotel dan Penginapan di Lotim Dipastikan Terisi


Okenews.net
- Menjelang event MotoGP Maret mendatang, Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Lombok Timur melakukan sinkronisasi bersama. Hal itu untuk memastikan persiapan dan penyediaan Hotel dan Homestay di Lombok Timur. 

Sekertaris BPPD Lotim Yogi mengatakan, langkah tersebut dilakukan untuk memastikan kesiapan dan keterisian setiap hotel, terutama hotel dan penginapan yang ada di Lombok Timur. 

"Pertemuan kali ini bertujuan untuk memastikan kesiapan semua hotel di Lombok Timur jelang event motoGP," ungkapnya Jumat (04/03/2022). 

Disebutkan, sampai saat ini sudah ada beberapa artis grup band dan ada beberapa dari insatansi pemerintahan yang sudah membooking beberapa hotel dan penginapan di Lombok Timur. Ada juga yang masih dalam proses persiapan.

Beberapa artis grup band yang sudah membooking hotel seperti, grup band Jamrud, Samson, Padi. Sementara untuk grup band Slank masih dalam proses.

"Sedangkan untuk Tamu dari instansi pemerintah Kabupaten Mamuju Provinsi Sumatera Barat kita akan arahkan untuk menginap di Kota Selong," ujarnya. 

Untuk standar akomodasi penginapan di Lombok Timur dan harga tiket, tidak memberlakukan perbedaan harga. Baik wisatawan lokal, luar daerah maupun mancanegara.

Menurut data yang dihimpun terkait penginapan yang ada di Lombok Timur terdapat kurang lebih sekitar 398 pengunjung yang sudah memesan hotel dan homestay.

"Kami dari pihak BPPD juga memastikan selain menyediakan beberapa fasilitas penginapan, kami juga akan memastikan pihak penyedia penginapan untuk membuat gerai industri kreatif UMKM dan rumah oleh-oleh khas daerah," tutupnya.


Kamis, 03 Maret 2022

Bupati Loteng Minta Pemandu Kuasai Potensi Wisata


Okenews.net
- Pemandu wisata tidak hanya dituntut untuk mampu menguasai wilayah dan memahami setiap potensi wisata yang dimiliki. 

Akan tetapi, harus memiliki kemampuan tutur yang detail serta santun dalam penyampaiannya kepada para tamu.

Bupati Lombok Tengah HL Pathul Bahri mengatakan, tutur kata yang baik tentunya membuat para wisatawan merasa nyaman berada di daerah tersebut.

Pihaknya menegaskan, semua warga Loteng tentunya ingin memajukan kepariwisataan agar semakin dikenal oleh wisatawan mancanegara.

"Untuk itu, kami minta agar para pemandu wisata bisa menampilkan yang terbaik nantinya," katanya, Kamis (3/3/2022).

Dengan berbagai pelatihan yang telah dilakukan pihaknya, Pathul optimistis hal itu dapat diterapkan oleh para pelaku wisata.

"Dengan Kemampuan yang berkualitas, tentunya memiliki manfaat yang membekas,” ujarnya.

Pihaknya berharap, saat event MotoGP nanti, semua masyarakat Loteng bersama-sama mendukung serta menyukseskan event bergengsi tersebut.

Bahkan, dia mendorong kepada masyarakat Loteng yang belum melakukan vaksin agar segera melakukan vaksin di tempat yang telah ditentukan.

"Jajaran TNI/Polri telah membuka gerai vaksin di berbagai tempat, silahkan masyarakat datang untuk disuntik vaksin," pintanya.

Dia menilai, vaksin ini sangat aman dan berkhasiat demi mencegah penularan virus Covid-19.

Selain itu, vaksinasi ini juga merupakan bagian dari menyukseskan event-event yang berlangsung di Loteng. 

Sabtu, 26 Februari 2022

Dewan Dorong Bonjeruk Terus Bangun Desa Wisata


Okenews.net
- Anggota DPRD Lombok Tengah fraksi Gerindra Muhalip mendorong Desa Bonjeruk Kecamatan Jonggat untuk terus berkarya membangun desa wisata. Terlebih, Desa Bonjeruk  masuk 5 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI)  2021 dari Kementrian Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)

"Itu merupakan salah satu langkah positif untuk terus berkarya dalam membangun desa wisata agar lebih baik lagi ke depannya," katanya, Sabtu (26/2/2022).

Dalam membangun desa wisata, kata Ketua DPC Gerindra itu, pemerintah desa juga harus mendukung Pokdarwis yang ada. "Jangan sampai dibeda-bedakan, mengingat tujuan Pokdarwis untuk membangun dan memajukan desa wisata," ujarnya.

Menurutnya, desa wisata itu harus dibuat seindah dan senyaman mungkin agara tamu merasa senang berkunjung. Tidak hanya itu, lanjut Dewan Dapil Jonggat - Pringgarata itu, keamanan juga harus dijamin dan dijaga demi kemajuan pariwisata. "Untuk mewujudkan itu, tentunya tidak terlepas dari peran semua pihak," jelasnya.

Dia menyarankan, Pemdes Bonjeruk lakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk membuat Perdes wisata agar semua stakeholder di desa setempat dapat terakomodir dengan baik.

Pihaknya menilai, Desa Bonjeruk ini masuk dalam kategori desa wisata alam dan budaya. Seperti diketahui, Bonjeruk merupakan salah satu dari perwakilan budaya Lombok Tengah. 

Seni budaya yang masih dipertahankan Bonjeruk yakni wayang kulit, seni baca lontar, memaos takepan dan lainnya. "Bonjeruk ini sudah dikenal kaya akan ragam seni budaya dan unsur kesejarahan yang menarik,” terangnya.

Mantan praktisi pariwisata itu juga menjelaskan, Bonjeruk alamnya masih ada yang alami dan itu harus dipertahankan. Selain itu, kebersihannya juga harus dijaga dan jangan sampai membiarkan sampah-sampah berhamburan.

Kebersihan adalah hal penting dalam sebuah desa wisata lantaran bersih merupakan nilai sapta pesona. Pihaknya optimistis, Desa Bonjeruk bakal menjadi sebuah desa wisata yang maju dan mandiri. 

Tentunya, untuk menjadi desa wisata yang maju dan mandiri harus melibatkan semua pemuda dan masyarakat setempat. Dijelaskan, dengan menampilkan eko tourism, kuliner, seni budaya dan sejarah sebagai branding Desa Bonjeruk, maka suatu desa wisata akan maju dan mandiri.

Sabtu, 19 Februari 2022

Sandiaga Uno Tinjau Gili Indah


Okenews.net
- Polres Lombok Utara melaksanakan pengamanan dalam rangka kunjungan Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno beserta rombongan, yang akan menuju ke Gili Tramena Desa Gili Indah Kecamatan Pemenang, Sabtu (19/02/2022).

Tampak personil polres, mulai dari perbatasan jalan raya Kelui hingga Pelabuhan Bangsal Pemenang, mengawasi rombongan Menparekraf dengan pengawalan menuju Pelabuhan Bangsal untuk melakukan penyebrangan.

Kapolres Lombok Utara AKBP I Wyn Sudarmanta menerangkan, kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI beserta rombongan dalam rangka Bimtek Peningkatan Kapasitas Pengelola Homestay/Sarhunta.

Menparekraf juga meninjau akomodasi (hotel, villa, bungalows) dan Sarhunta/homestay yang ada di tiga gili, guna membangkitkan dan memulihkan pariwisata di Gili Tramena, dengan beberapa program yang dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.

Sudarmanta mengatakan, sedikitnya 58 personil Polres Lombok Utara dan Polsek Pemenang ditambah Polsubsektor, telah diturunkan. Baik pam terbuka maupun tertutup, yang dipimpin Kabag Ops Kompol Raditya Suharta. 

"Pengerahan anggota dalam kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI dilaksanakan guna memberikan kenyamanan dan kelancaran selama kegiatan berlangsung hingga usai,” tuturnya.

Usai pelaksanaan Bimtek, meninjau akomodasi dan Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) di Gili Trawangan. Selanjutnya peninjauan akomodasi dan Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) di Gili Meno dan Gili Air dan diperkirakan kegiatan akan berakhir pada pukul 17.00 wita.

Ia mengapresiasi semangat pemerintah pusat memberikan perhatian dan kepedulian untuk menggairahkan kembali sektor pariwisata di NTB pada masa pandemi ini.

Kapolres berharap dengan kepedulian pemerintah baik pusat dan daerah, wisata di NTB khususnya di wilayah tiga gili sebagai destinasi wisata nasional, dapat segera pulih kembali seperti semula.


Senin, 07 Februari 2022

PKL Kawasan Mandalika Dilatih Hospitality dan Bahasa Asing


Okenews.net
- Politeknik Pariwisata Lombok menggelar bimbingan teknik (bimtek) pelayanan hospitality dan bahasa asing bagi pedagang kaki lima (PKL) yang ada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.

Direktur Poltekpar Lombok Hery Rachmat Widjaja mengatakan, kegiatan ini sebagai wujud dukungan dalam mempersiapkan diri menyongsong MotoGP.

Diakui, kegiatan ini juga merupakan bentuk implementasi dari tri dharma perguruan tinggi di bidang pengabdian masyarakat. "Kami menggandeng asosiasi pedagang kaki lima Indonesia (APKLI)," katanya, Senin (7/2/2022).

Ditekankan, kegiatan ini tidak saja mengakomodir PKL secara personal, melainkan menjalin kerja sama dengan asosiasi yang memayungi.

Sementara, Sekretaris Dinas Pariwisata Provinsi NTB Lalu Hasbulwadi mengimbau PKL akan pentingnya komunikasi menggunakan bahasa asing.

Dia menilai, penguasaan bahasa asing wajib dimiliki pelaku pariwisata, termasuk PKL. Apalagi, nantinya akan berhadapan langsung dengan tamu yang berasal dari berbagai negara di dunia. 

"Mereka akan menyaksikan perhelatan MotoGP dan berlibur," ujarnya. Menurutnya, program Poltekpar ini luar biasa dan dinilai tepat sasaran serta sesuai kebutuhan saat ini.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lombok Tengah Lendek Jayadi menjelaskan, hospitality sebenarnya sudah menjadi budaya orang Lombok. Sehingga, bisa dikatakan bukan satu hal yang sulit bagi PKL untuk memahami konsep pelayanan.

Namun, dalam tataran pelaksanaan di bidang pariwisata tentu hospitality memilik standar khusus. Diharapkan, materi yang disampaikan para narasumber dapat diserap dengan baik oleh peserta.

Kamis, 27 Januari 2022

HM Djamaluddin Luncurkan Tourism Information Center


Okenews.net
- Guna menunjang dan memaksimalkan wisata religi makam pahlawan nasional TGKH M Zainuddin Abdul Majdid, YPH NWDI membentuk pusat informasi wisata. 

Selasa (26/01/2022), Ketua YPH NWDIP Pancor HM Djamaluddin melaunching Tourismn Iformation Center (TIC) Wisata Religi Hamzanwadi Makam Pahlawan Nasional dengan dihadiri sejumlah pihak terkait dan tamu undangan lainnya. 

Menurut Djamaluddin, peluncuran TIC ini menjadi bagian dari agenda pra Muktamar NWDI perdana yang akan berlangsung besok di Pancor, mulai 29 - 31 Januari 2022.

Ia berharap kehadiran pusat informasi ini melengkapi wisata makam guna memberikan informasi yang dibutuhkan para wisatawan. Termasuk saat momen muktamar yang akan dihadiri pengurus dari berbagai provinsi di Indonesia. 

Sejauh ini, pihak yayasan telah berusaha merampungkan perencanaan fasilitas pendukung makam sebagai tempat yang enak dan nyaman bagi para pengunjung. 

Meski diakui, masih banyak yang perlu dibenahi namun kedepan area wisata religi ini akan ditata. Terlebih lagi pemerintah sedang menyiapkan ruang terbuka hijau di perempatan masjid Pancor. 

Hal itu menurutnya bisa menjadi pendukung karena lokasinya tidak jauh dari area wisata makam pahlawan nasional. Karena itu ia berharap dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat sekitar. 

"Semoga kedepannya TIC ini memudahkan pengunjungd alam berziarah ke Makam Pahlawan Nasional dan mengetahui berbagai macam informasi tentang pariwisata di Lombok," tutupnya.

Kamis, 02 Desember 2021

Jelang Nataru, Prokes di Objek Wisata Diperketat

Okenews.net - Meski belum ada kejelasan terkait akan dibuka atau ditutupnya destinasi wisata yang ada di Kabupaten Lombok Tengah, namun pemerintah daerah sejak dini menyampaikan semua objek wisata harus diperketat menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).


Wakil Bupati Lombok Tengah Dr. HM Nursiah belum bisa memastikan destinasi wisata akan dibuka atau ditutup total jelang Nataru. Mengingat, di satu sisi, pemerintah pusat akan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3. Sementara kondisi daerah Lombok Tengah sendiri saat ini level 1.


"Intinya objek wisata akan kita perketat protokol kesehatan (Prokes) jika nanti dibuka. Namun ini masih belum pasti. Kami bersama Tim Satgas Covid-19 akan rapat dulu," terang mantan Sekda Lombok Tengah itu, Rabu (01/12/2021).


Ditegaskan Nursiah, jika pemerintah pusat mengarahkan semua daerah menerapkan PPKM level 3 secara serentak, maka pihaknya memastikan untuk ikut pemerintah pusat.


"Kita tetap mengikuti keputusan pemerintah pusat. Meski kita saat ini berada pada zona hijau penyebaran covid-19," kata dia.


Senada dengan apa yang disampaikan Wakil Bupati, Kapolres Lombok Tengah AKBP Hery Indra Cahyono, juga belum bisa memastikan apakah objek wisata akan dibuka atau ditutup jelang Nataru. Pihaknya masih menunggu instruksi kebijakan pemerintah pusat.


"Untuk objek wisata nanti kita sesuaikan. Kita ini bagian dari NKRI yang harus taat terhadap peraturan pemerintah pusat. Apa yang menjadi aturan pemerintah pusat maka pemerintah daerah berkewajiban mengikuti demi menyelamatkan masyarakat. Terlebih saat ini sudah masuk varian baru virus omicron dan itu harus kita waspadai," imbuh Kapolres.

Senin, 29 November 2021

Poltekpar Lombok Lakukan Pelatihan di Lima Desa Wisata NTB

Okenews.net - Poltekpar Lombok hadir di beberapa desa wisata dalam rangka implementasi tridharma perguruan tinggi sebagai tugas utama lembaga pendidikan. Beberapa pelatihan yang diberikan dalam rangka peningkatan kapasitas sumber daya manusia khususnya sektor pariwisata.


"Di antaranya pelatihan merancang paket wisata, pengolahan makanan dan minuman berbahan lokal, penyiapan kamar tamu dan pelatihan pemahaman masyarakat terhadap pariwisata halal dan berkelanjutan," jelas Direktur Poltekpar Lombok Herry Rachmat Widjaja, M.M.Par, Senin (29/11/2021)


Kata Herry, pelatihan yang diberikan tidak hanya pelatihan yang sifatnya sekali tetapi pelatihan yang akan dipantau dan dievaluasi sejauh mana pelatihan yang telah diberikan dapat diimplementasikan oleh masyarakat. Pelaksanaan kegiatan yang berlangsung sejak Oktober sampai dengan November 2021 di lima desa wisata di NTB. 


Hal ini merupakan bagian dari implementasi kerja sama antara Pemerintah Provinsi NTB melalui Dinas Pariwisata NTB dengan Poltekpar Lombok.  Adapun desa wisata yang dimaksud adalah Desa Wisata Tete Batu, Desa Wisata Senaru, desa Wisata Sesaot, desa Wisata Bonjeruk serta Desa Wisata Batu Dulang Sumbawa.


Pola pengabdian yang dilakukan  pada tahun ini adalah dengan melibatkan empat  program studi yaitu Program Studi Pengaturan Perjalanan, Program Studi Tata Hidang, Program Studi Seni Kuliner dan Program Studi Divisi Kamar. 


Masing-masing program studi mengirimkan dosen dan instruktur sebagai narasumber dan praktek secara langsung untuk meningkatkan skill dan pengetahuan para pengelola desa wisata.


"Bahwa Poltekpar Lombok akan terus mendukung Pemerintah Provinsi NTB dalam upaya mengembangkan kapasitas SDM," kata Herry. Tidak hanya pada pengelola desa wisata, namun pada kesempatan yang lain juga Poltekapar Lombok mendukung perhelatan WSBK dan MotoGP.


Bentuknya dengan telah memberikan pelatihan hospitality kepada 160 orang pengelola Sarana Hunian Pariwisata di kawasan Mandalika serta pemberian pelatihan pengembangan SDM bagi para driver yang merupakan bentuk dukungan kepada Dinas Perhubungan NTB.


"Kami siap berkomitmen mendukung pengembangan SDM di NTB. Kemudian terus mewujudkan dan meningkatkan kolaborasi antara Poltekpar Lombok dengan pihak-pihak terkait," kata Herry.


Sementara itu, Kadispar Provinsi NTB Yusron Hadi di Desa Wisata Bonjeruk mengatakan, kolaborasi antar stakeholder dalam pengembangan desa wisata sangat penting. "Dan Dispar NTB saat ini juga memberikan perhatian khusus bagi desa wisata," kata Yusron.


Pada kesempatan yang sama Kepala Disbudpar Loteng H Lendek Jayadi mengatakan, kebijakan pariwisata Loteng yaitu, bagaimana mengembangkan desa wisata sehingga menjadi pilihan berwisata bagi wisatawan. "Ini sebagai salah satu destinasi pilihan setelah Mandalika dengan sirkuitnya," kata Lendek.

Jumat, 19 November 2021

WSBK Diharap Pulihkan Pariwisata, Kemenkominfo Pastikan Jaringan Internet Lancar

Okenews.net - Ajang balap bergengsi World Superbike (WSBK) di Mandalika International Street Circuit, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) resmi dibuka Jumat 19 November 2021.


Mandalika International Street Circuit menjadi tuan rumah menjadi magnet luar biasa bagi Indonesia. Terutama memulihakan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di tengah pandemi Covid-19. 


Diketahui kawasan Mandalika masuk 5 Destinasi Super Prioritas (DSP) menjadi salah satu program prioritas pemerintah  pada 2021. 


Presiden menetapkan Mandalika sebagai tuan rumah dalam berbagai penyelenggaraan event internasional, di antaranya World SuperBike (WSBK) 2021, MotoGP 2022, dan L’Etape Indonesia by Tour de France (2022).


Untuk mendukung itu, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) ikut serta mendorong penguatan ekonomi 

bersama di destinasi pariwisata Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika untuk warga setempat. 


“Destinasi pariwisata Mandalika yang telah ditetapkan menjadi program strategis nasional dapat menumbuhkan ekonomi kreatif warga lokal,” kata 

Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Usman Kansong.


Program tersebut diharapkan dapat membantu pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk menjadi lokomotif dalam menciptakan lapangan pekerjaan, terutama untuk sektor yang banyak menyerap dan menggerakkan ekonomi. 


Usman Kansong juga menjelaskan, Kemenkominfo sangat mendukung pelaksanaan WSBK dan berupaya memastikan jaringan internet yang lancar dengan menyiapkan  infrastruktur komunikasi yang memadai untuk kenyamanan acara ini.

Kamis, 18 November 2021

Keren...! TWA Gunung Tunak Masuk Cagar Biosfer Dunia

Okenews.net - Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tunak Desa Mertak, Kecamatan Pujut Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat masuk sebagai salah satu cagar biosfer dunia. 


Kawasan dengan luas 1.297,2 Ha tersebut menjadi salah satu lokasi kunjungan lapangan (field trip) para peserta kegiatan South East Asia Biosfer Reserve Network (SeaBRnet) 13th Meeting atau pertemuan tahunan dari Jaringan Cagar Biosfer Asia Tenggara ke-13.


Konferensi Internasional yang digelar di Lombok yang pelaksanaannya selama tiga hari, mulai pada Senin 15 November 2021 lalu hingga hari ini Rabu, 17 November ini, diikuti oleh puluhan peserta SeaBRnet dari berbagai negara dan daerah.


Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) NTB, Joko Iswanto di hadapan peserta konferensi SeaBRnet ke-13 mengutarakan kebanggaannya dikunjungi para peserta konferensi yang juga sebagai pengelola serta penanggung jawab dari cagar biosfer di Indonesia. 


Di Indonesia saat ini terdapat 19 Cagar Biosfer, 2 diantaranya ada di provinsi NTB. Cagar Biosfer Rinjani Lombok dan Cagar Biosfer Saleh Moyo Tambora. Sedangkan yang masuk ke dalam Cagar Biosfer Saleh Moyo Tambora ialah TWAL Pulau Moyo, Taman Buru Pulau Moyo dan TWA Pulau Satonda.


Untuk TWA Gunung Tunak sendiri lanjutnya, merupakan core area dari Cagar Biosfer Rinjani Lombok dan merupakan salah satu dari 18 Kawasan konservasi BKSDA NTB.  11 dari 18 kawasan konservasi yang dikelola BKSDA NTB berstatus taman wisata alam.


“Di sini, praktek pemanfaatan jasa ekosistem dan pemberdayaan masyarakat di TWA Gunung Tunak, sudah berjalan bapak ibu. Pemanfaatan jasa lingkungan wisata alam berupa pemberian Izin Usaha Sarana Pariwisata Alam, sebanyak 4 izin kita keluarkan dan untuk Izin Usaha Jasa Wisata Alam ada 2 izin,” jelasnya.


Joko melanjutkan, di TWA Gunung Tunak ini pihaknya menerapkan Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat (Community Based Tourism-CBT) yang mulai dirintis sejak 2013 lalu. Di dalamnya ada 3 misi utama yakni meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan jumlah kunjungan dan juga meningkatkan Pendapatan Negara Bukan Pajak BNBP.


Tidak sampai disitu, program kemitraan ini juga berlanjut pada awal 2015 dengan menjalin kerja sama Government to Government dalam hal ini Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan (KLHK) dengan Pemerintah Korea Selatan melalui Korea Forest Service.


“Untuk diketahui juga ibu bapak, terdapat 3 ruang lingkup program kami di TWA Gunung Tunak dalam upaya mewujudkan pengembangan ekowisata. Diantaranya, menyusun Master Plan wisata TWA Gunung Tunak, mengembangkan kapasitas SDM dan pembangunan sarana prasarana wisata alam,” terangnya.


Ia juga menyampaikan, untuk penyusunan master plan dilakukan pada 2014. Sedangkan pengembangan SDM masyarakat, petugas, serta stakeholder dimulai sejak 2015. Kemudian pembangunan sarana wisata alamnya dilakukan pada 2016. 


Sedangkan untuk Kelompok Masyarakat Tunak Besopoq dibentuk pada 2015 sebagai representasi seluruh elemen masyarakat di Desa Mertak dengan jumlah anggota sebanyak 30 orang dan saat ini jumlahnya sudah mencapai 95 orang.


“Pelatihan, pendidikan, training dan magang serta pendampingan menjadi kunci keberhasilan kami dalam pengembangan wisata alam di TWA Gunung Tunak," ujarnya. 


Setidaknya, ada 20 kali pelatihan, 3 kali studi banding, 5 kali pengiriman magang dan juga pendampingan setiap 2 kali dalam seminggu telah dilakukan sejak 2015 hingga sekarang. "Dan sebanyak 312 masyarakat, pegawai pemerintah daerah, UPT dan pegawai pusat telah ditraining dengan adanya kerja sama ini,” sambungnya.


Lebih jauh Joko bercerita, bahwa melalui program pengembangan wisata alam berbasis masyarakat, Korea Indonesia Forestry Cooperation Center (KIFC) membantu mewujudkan role model BKSDA NTB. 


Ketiga indikator utama ini, dari 2018 sampai 2021 mengalami pertumbuhan yang pesat, meskipun pada 2018 Pulau Lombok diguncang gempa dan pada awal Maret 2020 lalu kawasan ditutup karena Pandemi Covid-19.


Peningkatan pendapatan masyarakat dari jasa lingkungan wisata alam yang dikelola masyarakat mencapai Rp. 500 juta per tahun dari start nol rupiah. Selain itu, multiplayer effect dari keberadaan kawasan konservasi yang menjadi bagian Cagar Biosfer Rinjani Lombok ini, juga dirasakan oleh masyarakat. 


Keberadaan guest house dan restaurant yang dikelola oleh masyarakat, mendukung akomodasi event-event yang diadakan di wilayah KEK Mandalika. Selain pengembangan SDM, bantuan usaha ekonomi kreatif juga diberikan kepada kelompok masyarakat untuk mendukung peningkatan usaha wisata alam. 


Produk wisata alam yang dikembangkan kelompok masyarakat yang merupakan wujud pemanfaatan jasa ekosistem adalah forest healing, jungle tracking, cliff jumping, camping,  rock fishing trip, bird watching dan lainnya. 


Sedangkan dari luasan 1.297,2 Ha lahan TWA, setidaknya terdapat 7 pantai yang populer dikunjungi pengunjung. Diantaranya, ada Pantai Sari Goang, Bila Sayak, Teluk Ujung, Terasak, Batu Jangak, Pudal dan Pantai Sari Surak.


“Sebagai kawasan penyangga KEK Mandalika yang di dalamnya ada Sirkuit Mandalika, kami juga siapkan diri untuk bisa Go Internasional, tentu dengan melakukan perbaikan-perbaikan secara bertahap,” katanya.


Demikian juga disampaikan Direktur KIFC Danu Kusuma, bahwa sebagai mitra dalam pengembangan TWA Gunung Tunak, pihaknya juga sangat berterimakasih kepada pada pelaksana kegiatan konferensi tahunan SeaBRnet di Lombok yang telah memilih TWA Gunung Tunak sebagai salah satu lokasi kunjungan lapangan bersama dengan 2 lokasi lainnya di Taman Nasional Rinjani Lombok.


Selanjutnya, sesuai dengan tema SeaBRnet tahun ini yakni “Jasa Ekosistem dan Pemberdayaan Masyarakat Menuju Pengelolaan Cagar Biosfer Berkelanjutan,” TWA Gunung Tunak sebagai bagian dari Cagar Biosfer Rinjani Lombok, merupakan model nasional dalam pengembangan berkelanjutan kawasan hutan berbasis masyarakat. Khususnya dalam ekowisata.


Pengembangan ekowisata TWA Gunung Tunak sendiri merupakan proyek kerjasama bilateral antara Pemerintah Republik Korea dan Republik Indonesia di bidang pengembangan ekowisata yang difasilitasi oleh KIFC. Ekowisata Tunak mulai dikembangkan sejak tahun 2015 hingga akhirnya diresmikan pada Maret 2018 lalu.


Pemerintah Korea melalui KIFC,  memberikan dukungan dalam pembangunan sarana dan prasarana ekowisata seperti, guest houses, visitor center, restaurant, multipurpose building, dan butterfly learning center, serta dukungan dalam peningkatan SDM lokal melalui capacity building dan comparative study ekowisata ke Korea.


Dalam pelaksanaannya, kata Uus sapaan akrabnya, TWA Gunung Tunak dibina dan disupervisi langsung oleh KLHK melalui BKSDA NTB. Sehingga saat ini, TWA Tunak bisa menjadi model nasional dalam pengembangan ekowisata berbasis masyarakat yang ada di Indonesia.


“Kami juga sampaikan bahwa KIFC sendiri merupakan organisasi yang dibentuk oleh KLHK dan Korea Forest Service (KFS) dengan tugas utama untuk memperkuat dan memfasilitasi Kerjasama kehutanan antara kedua negara,” terangnya.


Selain Tunak lanjutnya, pihaknya juga memfasilitasi proyek kerjasama lainnya. Seperti REDD+, forest fire monitoring system, restorasi lahan gambut, pembangunan nursery center, serta ekowisata lainnya di Korean Gallery di TNGGP dan Sentul Eco Edu Toursim Forest (SEETF) di Sentul Bogor.


Keberhasilan ekowisata di Tunak merupakan wujud nyata dari komitmen Pemerintah Korea dan Indonesia dalam pembangunan dan pemanfaatan hutan berkelanjutan dengan selalu melibatkan masyarakat sebagai pelaku utamanya. 


Kedepannya, Pemerintah Korea melalui KIFC akan mengembangkan forest healing, program yang diadopsi dari kehutanan Korea untuk diterapkan di hutan konservasi Indonesia, tepatnya di TWA Tunak dan TNGGP Jawa Barat.


Demikian juga di Tunak, walaupun kerjasamanya resmi berakhir pada 2018 lalu, pihaknya tetap akan membantu, terutama untuk pengembangan Forest Healing. Termasuk juga untuk pengembangan paket wisata lainnya.


“Di Korea itu terkenal dengan program wisata Forest Healing-nya, itu yang kita mau programkan di Tunak ke depannya,” tutup Uus.


Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Loteng, H Lendek Jayadi juga menyampaikan, bahwa NTB ini memiliki banyak TWA yang indah dan potensial untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata seperti TWA Gunung Tunak ini. 


Mulai dari ujung timur, barat hingga selatannya di kaki Gunung Rinjani. Secara perlahan, potensi itu akan mampu berkembang dengan kerjasama yang baik dengan masyarakat.


Lendek pun mengajak masyarakat menjaga SDA yang dimiliki untuk generasi masa yang akan datang. Sebab, menurutnya dunia wisata ini menjadi salah satu kekayaan alam yang bisa menjadi alat pemersatu bangsa. Tentu, dengan memperkuat kearifan lokal, budaya, adat istiadat dan melibatkan masyarakat dalam pengembangannya.


“Apa yang kita miliki ini, ayo kita jaga bersama dan saya yakin TWA Gunung Tunak akan menjadi destinasi wisata andalan Lombok Tengah ke depan. Terimakasih BKSDA NTB, mas Uus dari KIFC yang telah membantu kami pemerintah Indonesia dan daerah untuk mempermak TWA Gunung Tunak menjadi seperti ini,” ucapnya.


“Terimakasih juga kepada para peserta konferensi SeaBRnet ke-13, semoga pertemuan ini bisa menjadi momen silaturrahmi dan bertukar ide dan gagasan dalam upaya mengembangkan cagar biosfer di Indonesia,” pungkasnya.

Selasa, 02 November 2021

Dukung Wisata, Wagub NTB Terima Kunjungan Delegasi Swiss

Okenews.net — Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah  menyambut baik kedatangan Delegasi Swiss di NTB. Kedatangan para delegasi Swiss di NTB dalam rangka mendukung langsung pengembangan dan pembangunan di berbagai sektor, seperti di bidang Pariwisata dan pendidikan. 


“Kami sangat merasa terhormat dan berterimakasih atas kunjungan kehormatan ini, harapannya, semoga kedepannya hubungan Pemerintah Provinsi NTB dan Switzerland akan menjadi semakin erat”, ungkap Ummi menyambut, Selasa (2/11/2821) bertempat di ruang kerjanya. 


Rombongan Delegasi Swiss yang dipimpin langsung oleh Duta Besar Switzerland untuk Indonesia H.E Kurt Kunz, mengungkapkan kunjungan yang dilakukan ke Lombok, NTB bukan hanya sebagai simbol persahabatan, tetapi juga sebagai pondasi untuk melanjutkan Kerjasama di masa depan.


_“This visit is expected to be the foundation for future cooperation between NTB and Switzerland”,_ ungkapnya.


Lebih lanjut, Kunz mengatakan bahwa negaranya sangat menaruh perhatian pada prioritas pembangunan dan perdagangan di NTB. Terlebih lagi, dalam sektor pariwisata, dimana Swiss telah menjadi mitra kerjasama Indonesia sejak tahun 2009.


_“Switzerland has been Indonesia's partner in tourism since 2009, and I’d like to appreciate and congratulate the NTB Provincial Government for completing an integrated tourism master plan that creates a resilient, integrated and sustainable tourism ecosystem”_, jelasnya.


Dalam rangka proyek Sustainable Tourism Education Development (STED), Swiss bekerjasama dengan Politeknik Pariwisata Lombok di bawah Kemenparekraf untuk mendukung penguatan kapasitas manajemen dan guru, pengembangan kurikulum serta hubungan ke industri dan perusahaan. 


Kunjungan tersebut diakhiri dengan harapan bahwa Pemerintah Indonesia, khususnya Provinsi NTB dan Switzerland akan terus mempertahankan hubungan kerjasamanya, terutama dalam mengembangkan dan mempromosikan pariwisata yang berkelanjutan.


Dalam kesempatan tersebut Wagub turut didampingi Sekda, Kadispar dan Kadis PTMPTSP Provinsi NTB. 

Selamat Idul Fitri 1444 H


Selamat Idul Fitri 1444 H

 

Pendidikan

Hukum

Ekonomi