www.okenews.net

Rabu, 18 Juni 2025

Haifa Atsil, Siswi MAN 1 Lotim Raih Juara 1 FLS3N Bidang Disain Poster

Haifa Atsil

Okenews.net
- Haifa Atsil, siswi MAN 1 Lombok Timur kelas XI IPA sukses meraih Juara 1 pada ajang Festival dan Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) tingkat Kabupaten Lombok Timur untuk kategori Desain Poster.

FLS3N merupakan ajang kompetisi seni dan sastra bagi siswa di seluruh Indonesia yang diselenggarakan secara berjenjang mulai tingkat sekolah, kabupaten, provinsi dan nasional yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI. .


Kompetisi ini bertujuan untuk menggali potensi siswa dalam bidang seni dan sastra, serta menumbuhkan kecintaan mereka terhadap seni dan budaya Indonesia dengan mempertandingkan cabang lomba seni dan sastra.

"Seperti menyanyi solo, seni tari, gambar bercerita, pantomim, kriya, dan lain-lain untuk jenjang SD dan SMP. Untuk jenjang SMA/MA, ada tambahan seperti monolog, cipta puisi, baca puisi, fotografi, dan lainnya," papar tim prestasi MAN 1 Lotim Hj.Siti Surodiana.

Lomba yang berlangsung di tingkat kabupaten ini digelar di Aula UPT Dikmen Lombok Timur pada 17 sampai 18 Juni 2025 ini, siswi MAN 1 Lotim Haifa Atsil siswi kelas XI IPA ini berhasil meraih juara 1 dan membawa piala, sertifikat dan dana pembinaan.

Kepala MAN 1 Lotim M. Nurul Wathoni menyampaikan apresiasi termasuk mengungkap rasa syukur dan terima kasihnya pada UPT Dikmen Lotim yang sudah menyelenggarakan lomba.

Hal ini telah emberikan ruang bagi siswa untuk menyalurkan potensi kreatifnya. Menurutnya, kegiatan seperti ini sangat penting untuk mendorong semangat kompetitif dan memberikan pengalaman berharga bagi para pelajar dalam dunia seni.

"Alhamdullah siswa kami tentu siap berjuang nantinya saat mewakili kabupaten Lombok Timur di FLS3N bidang Disain Poster tingkat provinsi NTB di Mataram nanti," ungkapnya.

Wathoni menegaskan bahwa pihak madrasah akan memberikan dukungan penuh bagi Haifa dalam persiapan menuju FLS2N tingkat Provinsi NTB di Mataram. Pihaknya yakin Haifa siap berjuang mewakili Lombok Timur di FLS2N bidang Desain Poster tingkat provinsi.

'Kami akan memfasilitasi pelatihan, pendampingan, dan pembimbingan agar hasil karyanya semakin matang dan siap bersaing di level yang lebih tinggi,” tegasnya.



Sekolah Lansia Bagik Payung Selatan: Wujud Nyata Lansia Sehat, Ceria, dan Produktif

Okenews.net-Desa Bagik Payung Selatan di Kecamatan Suralaga, Lombok Timur, menjadi sorotan nasional dengan program inovatif Sekolah Lansia Ceria dan Berkarya yang dinaungi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Lombok Timur.


Program yang dimulai pada tahun 2024 ini berhasil mengubah paradigma lansia dari pasif menjadi mandiri, proaktif, dan produktif. Keberhasilan ini bahkan menjadikan Bagik Payung Selatan sebagai pusat proyek percontohan sekolah lansia untuk BKKBN Provinsi NTB.


Kepala Desa Bagik Payung Selatan, Abdul Manan, dengan bangga mengungkapkan hasil luar biasa dari sekolah lansia ini. Sebanyak 50 lansia yang telah mengikuti sekolah ini kini hidup produktif.


"Tahun 2024 lalu hasilnya sangat luar biasa. Pertama, mengajarkan kemandirian mereka, kemudian mereka lebih proaktif dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, dari psikologis mereka, dan dalam segi bersosial serta menjalankan ibadah," ujarnya, pada Rabu (18/06).


Melihat kesuksesan ini, Desa Bagik Payung Selatan berencana melanjutkan program ke jenjang Sekolah Lansia S2 pada bulan Juli 2025 mendatang. Rencana ini telah mendapat dukungan penuh dari berbagai lembaga dan donatur, baik dari wilayah Bagik Payung Selatan maupun dari luar daerah.


Manfaat Nyata dan Dukungan Penuh


H. Fajri Kamal, Penanggung Jawab Kelompok Sekolah Lansia Ceria Bagik Payung Selatan, menegaskan bahwa para lansia kini jauh lebih ceria dan tidak lagi murung. 


"Di samping para lansia ini ceria juga punya keterampilan dengan menghasilkan karya bermanfaat sementara menunggu panggilan yang Maha Kuasa," ungkapnya penuh semangat.


Program ini juga mendapat apresiasi tinggi dari Camat Suralaga, Nurhilal. Ia menekankan bahwa pendidikan lansia ini sangat positif untuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang produktif hingga hari tua. Dengan adanya sekolah ini, bisa juga mengurangi risiko-risiko dari segala macam penyakit. 


"Karena dari dia bersekolah ini, dia akan berkumpul, bersilaturahmi, pasti diajarkan bagaimana menjalin hubungan sosial dan dengan lingkungannya," jelas Nurhilal. 


Ia menambahkan bahwa aktivitas fisik dan sosial yang didapatkan dari sekolah ini dapat mencegah lansia menjadi pasif dan rentan terhadap penyakit.


Nurhilal berharap program ini dapat terus dikembangkan dan disosialisasikan ke desa-desa lain. Bahkan, ada rencana untuk merekrut 5 orang lansia dari masing-masing 5-6 desa tetangga untuk ikut serta dalam program ini sebagai langkah awal penyebarluasan.


BKKBN NTB Mendukung Penuh Lansia Berdaya


Jihari Efendi, Perwakilan BKKBN Provinsi NTB, menyampaikan kegembiraannya melihat antusiasme para lansia di Suralaga. Ia menyebutkan bahwa program ini sejalan dengan salah satu "Quick Win" dari Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, yaitu "Lansia Berdaya".


"Bahagia sekali melihat antusiasme para lansia di Suralaga ini karena dengan adanya sekolah lansia itu luar biasa kehadiran negara lansia di Suralaga ini," ujar Jihari. 


Ia menambahkan bahwa kegiatan ini meningkatkan kebahagiaan dan imunitas lansia, serta menunjukkan tingkat kesehatan masyarakat dan pola hidup sehat di Suralaga yang semakin baik, tercermin dari peningkatan angka harapan hidup di tahun 2024.


"Dengan semangat kebersamaan dan dukungan berbagai pihak, Sekolah Lansia Ceria dan Berkarya di Bagik Payung Selatan menjadi inspirasi bagi wilayah lain untuk menciptakan lansia yang sehat, ceria, dan terus berkarya di usia senja," pungkasnya.

Selasa, 17 Juni 2025

Anggota DPR RI NasDem Fauzan Khalid Serap Aspirasi di Sekolah Kejuruan

Okenews.net-Pada masa reses persidangan ketiga (III) pada 28 Mei hingga 23 Juni ini, Anggota Komisi II DPR RI Fraksi NasDem, H. Fauzan Khalid mengunjungi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Lingsar, Lombok Barat NTB, Senin (16/06). Kunjungan ini untuk menyerap aspirasi dan membuka resmi kegiatan pelatihan jurnalistik siswa-siswi SMK Negeri 1 Lingsar.


Saat membuka kegiatan pelatihan jurnalistik dengan tema jurnalistik zaman now dan media sosial ini, Fauzan mengatakan, di era digitalisasi saat ini, semua warga bisa berperan ganda sebagai jurnalis sekaligus konsumen media. Namun permasalahannya saat ini, kemajuan teknologi informasi dan munculnya berbagai macam media sosial tidak sebanding dengan kurangnya kebiasaan membaca masyarakat. Akibatnya seringkali muncul berita-berita tidak benar atau hoax.

Karena itu, Fauzan yang terpilih dari daerah pemilihan Pulau Lombok ini mengingatkan, agar setiap warga selalu membiasakan diri melakukan verifikasi jika mendapatkan informasi dari media sosial. 


“Biasakan untuk selalu mengecek apakah informasi yang disebarkan di medsos itu benar atau tidak. Lakukan verifikasi, agar tidak ikut terjebak menyebarkan berita bohong atau hoax. Ada baiknya selalu menggunakan prinsip-prinsip jurnalsitik dalam menyebarkan konten di medsos,” kata Bupati Lombok Barat dua periode ini. 


Kepala SMK Negeri 1 Lingsar,  Irwan Ardityajaya menyatakan, sangat menghargai dan  mengapresiasi kehadiran Anggota Komisi II DPR RI untuk membuka kegiatan pelatihan jurnalistik sekaligus dalam upaya menjaring aspirasi masyarakat di SMK Negeri 1 Lingsar.


“Tetima kasih Pak Fauzan sudah memfasilitasi kegiatan pelatihan jurnalsitik ini dan bersedia menampung aspirasi kami guru-guru untuk kemajuan SMK Negeri 1 Lingsar,” kata Irwan.


Dalam rangka menjaring aspirasi masyarakat pada pertemuan ini terungkap, SMK Negeri 1 Lingsar saat ini sangat memerlukan penambahan lahan untuk pengembangan sekolah yang saat ini sudah semakin berkembang. Menurut Kepala SMK Negerim 1 Lingsar, luas lahan yang dibutuhkan untuk pengembangan sekolah sekitar 1 hektar lebih, hingga menjadi seluas 2,5 hektar. 


Sementara saat ini lahan yang ada seluas 1.3 hektaran. Karena itu mereka meminta Fauzan menyampaikan aspirasi penambahan lahan kepada otoritas yang berwenang.

Menanggapi permintaan ini, Fauzan mengatakan, akan menyampaikan aspirasi penambahan lahan SMK Negeri 1 Lingsar kepada Gubernur NTB. 


“Saya akan langsung menyampaikan permintaan perluasan lahan SMK Negeri 1 Lingsar kepada Pak Gubernur. Ini tentu agar SMK Negeri 1 Lingsar bisa menambah ruang kelas atau fasilitas penunjang untuk kemajuan SMK Negeri 1 Lingsar.” ujar Fauzan.


Saat ini jumlah siswa-siswi SMK Negeri 1 Lingsar berjumlah sekitar 1.400 orang, bertambah dari sebelumnya yang mencapai 1.200-an orang. Dengan penambahan jumlah siswa-siswi ini, Kepala SMK Negeri 1 Lingsar memandang perlunya perluasan lahan sekolah untuk menambah ruang kelas sekitar 10 ruangan dan fasilitas penunjang lainnya. Saat ini jumlah ruangan kelas 28 ruang kelas.


Narasumber pelatihan jurnalistik ini adalah Dr. Moh. Hafizni, M.I.Kom., Tenaga Ahli Anggota Komisi II DPR RI, yang pernah bekerja di divisi redaksi Metro TV pada tahun 2001-2023 dan juga Dosen Magaister Ilmu Komuniksi Universitas Bina Darma Palembang. Kegiatan pelatihan jurnalistik ini dihadiri sekitar 50 siswa dan siswi SMK Negeri 1 Lingsar, para guru-guru dan Komite Sekolah SMK Negeri 1 Lingsar, Wirya Adi Saputra, yang juga Kepala Desa Batu Kumbung, Lingsar, Lombok Barat

Walhi NTB dan Mi6 Gelar Diskusi Publik

Okenews.net - Ketua Panitia Diskusi Publik Pojok NTB, Walhi NTB dan Mi6, Hendra Kusumah mengatakan kegiatan yang akan dilangsungkan pada hari Kamis, 19 Juni  2025 , Jam 19.30 - 22.30 wita di Tuwa Kawa Kafe akan dikemas dengan mengedankan entertain/hiburan sekaligus memberikan pencerahan. 

"Hal ini agar jalannya diskusi publik tidak kaku, membosankan dan membuat bete audien," kata Hendra Kusumah kepada media, Selasa, 17/07/ 2025. 

Lebih jauh Hendra menuturkan konsep diskusi publik yang tema besarnya Quo Vadis Kebijakan dan Strategi Pemerintahan Iqbal-Dinda berbasis Pencitraan diarahkan agar forum diskusi tersebut sebagai ajang berbagi ilmu dan pengetahuan yang baru terkait dinamika  sosial politik yang mengemuka dipermukaan agar benang merahnya terurai dengan benar. 

"Forum Diskusi Publik nanti akan info info terbaru dan up to date yang akan disampaikan oleh para Narasumber agar terjadi kesamaan persepsi ditengah hegemoni pencitraan komunikasi yang terkesan indah dan  paling benar," lanjut Hendra Kusumah. 

Hendra Menambahkan pihak Panitia diskusi publik akan mensetting supaya panggung diskusi publik tidak terkesan berjarak dan seolah-olah peserta 'dipaksa' seolah-olah menonton 'sirkus' paparan para narasumber sebagaimana lazimnya  terjadi. 

"Nanti suasana panggung diskusi publik akan ditata lebih interatif  agar forum  menjadi cair, akrab, egaliter dan out of the box ," imbuhnya.

Terkait peserta diskusi publik , hendra kusumah mengatakan, panitia akan mengundang 75 orang dari berbagai kalangan tapi lebih diutamakan untuk mahasiswa dan aktivis pergerakan. 

"Diskusi Publik ini sebagai upaya pencerahan dan pendidikan politik untuk mengekspresikan kebebasan berpendapat secara berbeda dikalangan anak muda ditengah maraknya pragmatisme dan kurangnya budaya adu gagasan," lanjutnya. 

Terakhir Hendra Kusumah menambahkan untuk Narasumber , pihak panitia diskusi publik sudah mendapat konfirmasi kesiapan untuk menghadiri acara tersebut diantaranya Prof Dr Mansyur Afifi, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Dr Wira Pria Suhartana, Dekan Fakultas Hukum Universitas Mataram, kemudian Dr. Alvin Sahrin, akademisi dan Pengamat. Selanjutnya Anggota DPRD NTB, Suhaimi dari PDI Perjuangan menyatakan kesiapannya Hadir .  TGH. Najamuddin Mustafa, tokoh masyarakat yang tinggal di lombok timur akan hadir on time sesuai jadwal. 

"Direktur Walhi NTB, Amri Nuryadin nanti akan memaparkan data data kerusakan lingkungan di NTB melalui power point yang telah disusun. Sementara itu Ahmad SH mengkonfirmasikan akan hadir jika kondisi kesehatannya membaik," tukas Hendra Kusumah sembari menambahkan bahwa siapapun yang hadir dalam diskusi publik adalah Narasumber juga untuk berbagi pengetahuan.

Senin, 16 Juni 2025

Fauzan Khalid: Anomali, Status Daerah Wisata Tiga Gili Lombok Jadi Kawasan Konservasi Hutan

Okenews.net- Berbagai kegiatan dilakukan Anggota DPR RI pada masa reses persidangan ke-III (ketiga) tahun sidang 2024-2025, pada 28 Mei hingga 23 Juni 2025 ini. Anggota Komisi II DPR RI Fraksi NasDem, H. Fauzan Khalid menggelar kegiatan reses dengan menjaring aspirasi ke daerah pariwisata Gili Trawangan, di Desa Gili Indah, Kabupaten Lombok Utara, NTB, Sabtu (14/06).


Dalam kunjungan ini, Fauzan didampungi jajaran pertanahan dari Kanwil Badan Pertanahan Nasional (BPN) NTB dan Pertanahan Kabupaten Lombok Utara untuk bertemu para pengusaha pariwisata, kepala desa dan para kepala dusun. Hadir pula Kakanwil BPN NTB, Lutfi Zakaria, dan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Utara, H. Supriadi. 


Fauzan mengatakan, kunjungan ini merupakan tindak lanjut hasil kunjungan Komisi II DPR RI ke NTB beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan itu terungkap Kawasan Wisata Desa Gili Indah, yang meliputi Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air ditetapkan satatusnya sebagai kawasan konservasi hutan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sejak tahun 2021. 


“Ini anomali, aneh sekali karena sejak tahun 1980-an banyak nasyarakat yang sudah memiliki sertifikat. Kawasan ini kan sudah lama jadi kawasan wisata, kok tiba-tiba jadi kawasan konservasi. Terkait dengan persoalan ini makanya saya turun langsung menyerap aspirasi, bertemu tokoh masyarakat, pengusaha wisata, kepala desa dan para kepala dusun,” tutur Fauzan.


Sehubungan dengan permasalahan ini, Fauzan menyarankan para pengusaha wisata bersama tokoh masyarakat untuk menyampaikan permasalahan ini dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR RI. “Insyaalloh, ditindaklanjuti segera supaya penyelesaiannya bisa lebih cepat,” tambah Fauzan yang pernah menjabat Bupati Lombok Barat dua periode.


Kepala Desa Gili Indah, Wardana mengatakan, dengan perubahan status sebagai kawasan konservasi hutan, masyarakat Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air bingung karena ada surat edaran dilarang untuk membangun dalam bentuk apa pun. Bahkan pengusaha wisata saat ini tidak bisa lagi memperpanjang izin usaha akibat penetapan status tiga gili menjadi kawasan konservasi hutan. Di satu sisi, pelaku usaha wisata tetap membayar pajak kepada pemerintah, meskipun berstatus kawasan konservasi hutan. 


“Pelaku usaha wisata ingin mengembangkan industri pariwisata tiga gili secara legal, namun terhambat gara-gara penetapan status kawasan konservasi hutan. Masyarakat berharap status ini diubah, biar masyarakat nyaman mencari penghidupan di Kawasan Tiga Gili ini. Aneh memang, Desa Gili Indah, satu-satunya desa di dunia yang ada di kawasan konservasi hutan,” papar Kepala Desa Gili Indah.


Terkait dengan saran Anggota Komisi II DPR RI Fauzan Khalid, Kepala Desa Gili Indah, Wardana berjanji akan segera bersurat ke Komisi II DPR RI di Jakarta dan minta bisa menyampaikan aspirasi masyarakat dalam rapat dengar pendapat di Jakarta. Saat ini, masyarakat masih rembug membuat surat dan merencanakan siapa saja perwakilan yang akan hadir dalam rapat dengar pendapat terebut.


“Kami senang dengan kehadiran Pak Fauzan langsung bertemu kami, tokoh masyarakat,  pelaku usaha wisata tiga gili, kepala desa dan para kepala dusun. Kami sangat berharap Pak Fauzan membantu kami menyuarakan keresahan masyarakat terkait dengan status kawasan Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air menjadi kawasan konservasi hutan. Mudahan bisa selesai dan masyarakat nyaman mencari rezeki dari industri pariwisata,” tegas Wardana.

Jumat, 13 Juni 2025

Reses, Anggota DPR RI NasDem Fauzan Khalid Jadi Khatib dan Imam Sholat Jumat

Okenews.net- Dalam rangka melaksanakan kegiatan reses masa persidangan ke-III (ketiga) tahun sidang 2024-2025, Anggota Komisi II DPR RI Fraksi NasDem terjun langsung menyerap aspirasi masyarakat ke desa-desa. Fauzan kali ini mengunjungi masyarakat Desa Beleke di Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah, NTB, Jumat (13/06/2025). 


Dalam kunjungan yang bertepatan dengan waktu sholat Jumat, Fauzan didaulat menjadi khatib dan imam sholat Jumat di Masjid Nurul Hijrah, di Dusun Penyambak, Desa Beleke, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah. Dihadapan para jamaah sholat Jumat, Fauzan mengawali khotbah dengan mengajak ummat mendoakan para jamaah haji yang mulai kembali ke Tanah Air setelah menjalankan ibadah haji di Tanah Suci Makkah. 


“Mari kita doakan para jamaah haji tiba di Tanah Air dengan selamat, dilancarkan dan dimudahkan serta semua jamaah mendapatkan haji yang mabrur. Mudahan, bagi yang belum menjalankan rukun Islam yang kelima agar dimudahkan dan disegerakan menunaikan ibadah haji.” ucap Fauzan yang disambut gemuruh suara Aamiin oleh para jamaah.


Dalam khotbah Jumat, Fauzan mengajak jamaah untuk senantiasa bersyukur atas semua nikmat yang telah diberikan oleh Alloh SWT. Sebagai ummat manusia, jamaah juga diminta terus memupuk rasa sabar, jika mendapatkan musibah atau cobaan apa pun dari Alloh SWT. “Bersabarlah jika Alloh SWT memberikan kita cobaan atau musibah, dan bersyukurlah atas apa pun nikmat yang Alloh SWT telah berikan kepada kita semua,” jelas Fauzan.


Usai sholat Jumat dan doa bersama, Fauzan bertemu dan berbincang-bincang santai dengan para jamaah. Di sela-sela perbincangan yang penuh keakraban ini, Fauzan memberikan bantuan sumbangan untuk pembangunan Masjid Nurul Hijrah di Dusun Penyambak, Desa Beleke. Kecamatan Praya Timur. “Semoga bantuan ini bisa bermanfaat untuk melanjutkan pembangunan masjid yang digunakan sebagai pusat belajar dan ibadah oleh masyarakat,” tutur Fauzan yang terpilih dari dapil NTB II Pulau Lombok ini.


Panitia pembangunan Masjid Nurul Hijrah, Darmawan, mengapresiasi sumbangan untuk pembangunan masjid di Desa Beleke. Darmawan menyampaikan terima kasih kepada Fauzan Khalid yang berkenan datang langsung ke Desa Beleke. Mereka mengaku senang dengan  kehadiran Anggota DPR RI ini.


“Kami merasa terhormat dan senang didatangi langsung oleh Pak Fauzan. Apalagi berkenan menadi khatib dan imam sholat Jumat di desa kami. Kami sangat bersyukur. Pak Fauzan sangat peduli sekali dengan masyarakat,” kata Darmawan. 


Masjid Nurul Hijrah, Desa Beleke dibanguna sejak Juni 2024 lalu dan pembangunannya direncanakan selasai selama lima tahun. Masjid dibangun diatas lahan seluas 500 meter persegi dengan dana sekitar Rp 1,5 miliar.


Pembangunan masjid selama ini didanai secara swadaya oleh masyarakat. Dana yang baru terkumpul saat ini sekitar Rp 700 juta. Panitia pembangunan masjid saat ini terus mencari sisa dana untuk pembangunan dari masyarakat dan dari para donatur secara bertahap.


“Kami tersu berusaha memenuhi kekuarangan dana untuk pembangunan masjid. Kami berharap ada donatur tambahan untuk mempercepat penyelesaian pembangunan masjid ini.” ujar Darmawan lagi

Komisi IV Terima Hearing LAKPESDAM NU Lombok Tengah

 


LOMBOK TENGAH – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Lombok Tengah, Wirman Hamzani bersama anggota Komisi IV, Dra. Hj. Nurul Adha menerima audiensi dan hearing dari Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (LAKPESDAM NU) Lombok Tengah, serta perwakilan Pimpinan Pondok Pesantren se-Lombok Tengah, di Aula Rapat DPRD setempat, kemarin.

Hearing ini membahas secara mendalam Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren yang saat ini sedang dalam proses pembahasan di DPRD Lombok Tengah.

Dalam pertemuan tersebut, PCNU Lombok Tengah melalui LAKPESDAM NU menyampaikan hasil kajian mereka terkait pentingnya Ranperda ini sebagai bentuk perhatian dan kepedulian pemerintah terhadap lembaga pendidikan keagamaan, khususnya pesantren.

Perwakilan pimpinan pondok pesantren menyoroti berbagai persoalan yang selama ini dihadapi oleh pesantren, baik dari aspek legalitas, dukungan anggaran, hingga sinergi program pendidikan keagamaan dengan pemerintah daerah.

Mereka mendesak agar Ranperda ini segera disahkan dan menjadi payung hukum yang kuat bagi eksistensi dan pengembangan pondok pesantren di Lombok Tengah.

Menanggapi hal tersebut, Wirman Hamzani menyampaikan bahwa Ranperda Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren saat ini telah memasuki tahap pembahasan dan sudah diparipurnakan.

“Selanjutnya akan dibentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk membahas lebih lanjut secara mendalam dan komprehensif,” ujarnya.

Junaidin, S.IP, Kepala Bagian Persidangan Sekretariat DPRD Lombok Tengah, menjelaskan tahapan yang telah dan akan dilalui dalam proses legislasi Ranperda ini, yakni: Pada 5 Juni 2025, Komisi IV telah menyampaikan penjelasan awal mengenai Ranperda.

Kemudian pada 11 Juni 2025, Pemerintah Daerah telah memberikan tanggapan atas Ranperda tersebut. Lalu 13 Juni 2025, DPRD akan menyampaikan jawaban atas tanggapan dari pemerintah daerah dan membentuk Pansus.

Selanjutnya, Ranperda akan difasilitasi oleh Gubernur NTB dan setelah itu ditetapkan menjadi Perda. Target penyelesaian Ranperda direncanakan pada bulan Juli 2025, tergantung kecepatan proses di Biro Hukum Pemerintah Provinsi NTB. (*)

Pojok NTB dan Mi6 Gelar Diskusi Publik, Beri Ruang Kritik Pimpinan Daerah

Okenews.net- Pojok NTB, WALHI NTB, dan Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 akan menggelar Diskusi Publik bertemakan “Quo Vadis Kebijakan Iqbal-Dinda Berbasis Pencitraan”. Diskusi ini bagian dari upaya konstruktif untuk mengingatkan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB memperbaiki keadaan mumpung belum terlambat.

“Diskusi Publik Ini adalah kolaborasi kedua kami, Mi6 dan Pojok NTB. Kali ini, Walhi NTB ikut membersamai. Kami ingin semua pihak menempatkan Diskusi Publik ini sebagai pengingat bahwa setiap pemimpin membutuhkan kritik. Hanya lewat suara publik, pemimpin dapat menyadari kekeliruan yang tidak akan pernah disampaikan bawahan,” kata Direktur Mi6 Bambang Mei Finarwanto di Mataram, Jumat (13/06/2025).

Analis politik kawakan Bumi Gora yang karib disapa Didu ini menjelaskan, Diskusi Publik rencananya akan digelar Kamis, 19 Juni 2025 di Tuwa Kawa Coffee & Roestery pada pukul 19.30 wita s.d 22.30 wita. Sejumlah pembicara akan diundang untuk hadir dalam diskusi. Dari kalangan akademisi ada Dr. Lalu Wira Pria Suhartana yang merupakan Dekan Fakultas Hukum Universitas Mataram dan Dr. Alvin Syahrin. Panitia Diskusi Publik akan mengundang Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unram Prof. Mansur Afifi yang merupakan pengamat perbankan, juga akan didaulat berbicara.

"Dr Alvin Sahrin sudah konfirmasi bersedia menjadi Narsum dari kalangan Akademisi. Sementara yang lain akan dihubungi langsung oleh Panitia untuk minta kesediaannya menjadi narasumber, " kata didu

Selain itu, Diskusi Publik juga akan menghadirkan tokoh masyarakat yang juga ulama dari Lombok Timur TGH Najamuddin Mustafa. Dari kalangan wakil rakyat akan hadir Anggota Komisi I DPRD NTB Suhaimi. Dan menggenapi para pembicara tersebut akan ada Eksekutif Daerah WALHI NTB Amri Nuryadin dan Direktur LOGIS NTB M Fihiruddin. Dan dimoderatori oleh Abdul Majid. 

Didu mengungkapkan, apa yang mengemuka dalam diskusi ini tidak dibatasi. Namun, boleh jadi akan muncul kritik keras dan pedas, sehingga ada pihak-pihak yang merasa tidak nyaman. Bahkan ketidaknyamanan mungkin juga dirasakan pimpinan daerah. Tapi kata Didu, tujuan Diskusi Publik ini bukan itu. Melainkan menjadi momentum untuk menguatkan arah kepemimpinan dan menghindarkan NTB dari kebijakan dan kekeliruan berulang.

Sebab, kata Didu melanjutkan, kalau hanya sekadar reaktif terhadap ketidaknyamanan imbas kritik terbuka, publik Bumi Gora juga tentulah yang paling pantas menuntut, karena mereka tidak akan pernah nyaman dengan pemimpin yang hanya fokus pada pencitraan. Tampil setiap hari, namun tidak kunjung terlihat hasil kerjanya.

”Tiap hari tampil, tapi tak satu pun masalah selesai. Blusukan tanpa perubahan itu hanya akan menjadi jalan-jalan berseragam. Karena itu, jika sampai hari ini para pemimpin kita terlihat sibuk tapi tidak ada yang berubah, mungkin yang bekerja hanyalah pencitraan,” tandas Didu.

Senada dengan Didu, Admin Pojok NTB M Fihiruddin mengemukakan, pemimpin harusnya bersyukur ktitik publik terhadap kepemimpinan daerah masih terus ada. Apalagi, masyarakat berkreasi sendiri menciptakan panggung yang menjadi tempat mereka untuk bersuara.

”Kritik publik itu adalah bentuk tertinggi kepedulian. Pemimpin yang alergi kritik sesungguhnya sedang alergi pada rakyatnya sendiri,” ucap Direktur LOGIS NTB ini.

Aktivis dari kalangan muda ini menegaskan, lebih dari tiga bulan Gubernur H Lalu Muhamad Iqbal dan Wakil Gubernur Hj Indah Dhamayanti Putri memimpin NTB, teramat sulit menepikan pandangan publik, betapa kedua pimpinan daerah ini hanya bekerja berbasis pencitraan semata. Akibatnya kata Fihir, pemerintahan tak ubahnya berjalan karena sistem dan rutinitas. Bukan karena kepemimpinan aktif.

Publik tidak pernah mendengar ada pernyataan publik strategis tentang arah pembangunan daerah. Tidak terlihat pula fungsi koordinasi yang intensif dan disertai inisiatif kebijakan. Sementara di sisi lain, pengambilan keputusan terlihat berjalan pasif atau reaktif.

”Pemerintah hanya hadir secara administratif, tapi absen secara visioner dan eksekutif,” ucap Fihir.

Yang terlihat di hadapan publik dalam tiga bulan terakhir kata Fihir adalah pimpinan daerah yang hadir di acara-acara seremonial. Sementara intervensi kebijakan akseleratif terhadap isu-isu penting menyangkut kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, dan infrastruktur dasar, justru masih sangat minim.

”Itu menandakan betapa Gubernur dan Wakil Gubernur kita tidak memimpin, melainkan hanya menampakkan diri,” tandas Fihir.

Sementara itu, Dewan Pendiri Mi6, Hendra Kusumag menyoroti minimnya perhatian Gubernur dan Wakil Gubernur NTB terhadap isu-isu lingkungan. Tiga bulan memimpin Bumi Gora kata Hendra , harusnya lebih dari cukup bagi kepala daerah jika memang memiliki perhatian terhadap isu lingkungan.

Dalam tiga bulan, kepala daerah bisa menetapkan prioritas dan visi yang jelas soal keberlanjutan. Bisa menginisiasi kebijakan atau program konkret, seperti moratorium izin tambang yang merusak lingkungan, penataan ulang tata ruang, atau kampanye pengurangan sampah. Bisa pula menunjukkan keberpihakan anggaran, misalnya dengan alokasi lebih besar pada program konservasi atau pengelolaan sampah.

“Tapi, kalau ternyata setelah tiga bulan belum ada juga publik melihat langkah nyata, maka bisa jadi ini bukan soal waktu. Tapi murni soal kemauan politik,” kata Hendra Kusumah yang juga Ketua Panitia Diskusi Publik Pojok NTB dan Mi6. 

Dia menegaskan, lingkungan adalah fondasi dari semua aspek pembangunan. Tanah, air, udara, hutan, semuanya adalah sumber kehidupan. Jika rusak, maka petani kehilangan lahan subur, nelayan kehilangan tangkapan, warga terkena banjir, kekeringan, dan polusi. Karena itu kata Hendra, pemimpin yang abai soal ini sedang membiarkan masyarakatnya perlahan-lahan kehilangan hak dasar, yakni hidup yang layak.

“Ketika seorang pemimpin diam atas kerusakan lingkungan, ia sedang memilih berpihak bukan pada rakyat, tapi pada kepentingan jangka pendek yang merusak masa depan,” tutup Hendra Kusumah.

Inklusifitas Pemilu Berbasis Teknologi Informasi

Dr. Retno Sirnopati, M.Hum
Okenews.net- Dalam sebuah percakapan elektronik dengan seorang kawan terkait produktifitasnya menulis pasca tidak lagi menjadi penyelenggara pemilu, dia menyarankan saya untuk menulis lagi. Alasannya sederhana, dia tau saya pernah beberapa kali nulis artikel saat masih bersama menjadi penyelenggara pemilu. 


Tidak berlebihan kalau dia menyarankan saya untuk menulis lagi. Karena saya sadari menulis itu penting untuk mengasah ingatan dan daya kritis kita terhadap satu masalah.


Dalam dinamika chatingan, saya "terprovokasi" mencoba menulis kembali.Tapi idenya belum ketemu. Dari proses chatingan terbersit ide mengenai dinamika pemilu. Temannya sebagaimana judul tulisan ini: "inklufitas pemilu berbasis teknologi informasi"


Pemilu sebenarnya sejak lama sudah dilaksanakan sebagai mekanisme peralihan kekuasaan di Indonesia. Sejarah pemilu di Indonesia hampir sama umurnya dengan Republik ini. Hanya berbeda 10 tahun dari sejak diproklamirkan kemerdekaan indonesia. Saldi Isra dan Khairul Fahmi dalam Buku Pemilihan Umum Demokratis: Prinsip-prinsip dalam Konstitusi Indonesia, menyebutkan Lintasan pemilu terbagi dalam empat fase, yaitu: Pemilu 1955, pemilu 1971-1997, pemilu 1999, dan pemilu 2004-2019. Sebuah perjalanan demokrasi yang cukup panjang.


Pemilu pertama sesungguhnya akan dilaksanakan Januari, 1946. Melalui maklumat wakil presiden nomor X yang ditandatangani Wakil Presiden Moh. Hatta. Namun penyelenggaraan itu batal dilaksanakan karena beberapa hal: 1) Undang-undang sebagai dasar hukum penyelenggaraan belum ada; 2) Kesiapan pemerintah untuk menyelenggarakan pemilu, dan 3) Stabilitas keamanan nasional. 


Namun demikian desain pemilu konstitusional dan bebas sudah dirancang sejak indonesia di proklamirkan. Tepatnya dua bulan setelah proklamasi kemerdekaan. Tapi karena alasan stabilitas keamanan dan gejolak politik internal dalam negeri, pemilu di laksanakan tahun 1955 pada masa kabinet Burhanuddin Harahap. Dengan payung hukum UU No. 7/1953. 


Setelah itu pemilu berikutnya berlangsung pada tahun 1971-1997 di bawah kekuasaan orde baru. Saat itu pemilu di laksanakan oleh sebuah lembaga yang disebut Lembaga Pemilihan Umum (LPU) dan Panitia Pemilihan Indonesia (PPI) yang langsung di ketuai Menteri Dalam Negeri dan memiliki struktur keanggotaan terdiri dari Dewan Pimpinan, Dewan Pertimbangan dan Sekretariat Umum. 


Gambaran struktur penyelenggara pemilu selama orde baru sampai dengan reformasi mencerminkan sistem pemilu yang sangat ekslusif. Personalia penyelenggara pemilu langsung dilakukan pemerintah. Partai politik di kelompokkan ke dalam 3 organisasi parpol, yaitu: Golkar, PPP dan PDI. 


Kenyataan pemilu sebelum reformasi jauh dari prinsip-prinsip pemilu dan keramah tamahan penyelenggaraan pemilihan terhadap peserta, pemilih dan kelompok sipil sociaty. 


Berbeda dengan pemilu pasca reformasi, pemilu 2004-2019, dengan dasar hukum UU No 12/2003, lalu berubah menjadi UU No. 22/2007, UU No. 15/2011 dan terakhir UU No. 7/2017 yg belum mengalami perubahan sampai pemilu 2024, pemilu relatif terbuka dan terus mengalami perbaikan baik dari aspek regulasi, personalia, tata kelola kelembagaan dan pertanggungjawaban. Selalu ada kekurangan serta kelemahan. Tak ada sekali jadi dan sempurna. Semua berproses menuju kesempurnaan.


Namun begitu, kelembagaan pemilu secara utuh, dari periode ke periode terus melakukan pembenahan sistem seiring perubahan zaman dan perkembangan teknologi informasi. Itu dilakukan guna menjamin pelaksanaan pemilu "ramah-tamah" kepada semua peserta, pemilih, dan stekholder lainnya.


Masa depan pemilu secara kualitas akan sangat ditentukan oleh kemampuan adaptasi serta transformasi kelembagaan pemilu terhadap kecepatan perkembangan teknologi informasi. Penerapan teknologi informasi pada proses penyelenggaraan pemilu akan menentukan tingkat efisiensi dan efektivitas disegala tahapan. 


Pada pemilu 2024 misalnya KPU memiliki sistem informasi berbasis teknologi informasi. Ada beberapa sistem informasi teknis yang sudah tersedia kecuali untuk pencoblosan. Beberapa fitur aplikasi di tahapan teknis misalnya, untuk tahapan pendafataran sudah terdapat fitur 'SIPOL', akronim dari sistem informasi partai politik, ada juga sistem informasi pencalonan di singkat 'SILON', lalu ada 'Sikadeka', sistem informasi kampanye dan dana kampanye, selanjutnya ada 'SIMPAW', sistem informasi pengganti antar waktu, terakhir ada 'Sidapil', sistem informasi daerah pemilihan. Semua fitur teknis itu diciptakan menjawab kebutuhan, kemudahan memperoleh informasi pemilu.


Kemudian pada aspek regulasi, penyelenggara pemilu (KPU) memiliki 'Sikum' dengan akronim sistem informasi hukum. Fitur untuk mencari berbagai data dan informasi payung hukum penyelenggaraan pemilu. Kemudian untuk informasi keuangan dan logistik terdapat aplikasi 'silog' sebagai sarana untuk mengetahui detail kebutuhan logistik penyelenggaraan pemilu. Lalu ada 'sitab', sebagai sistem informasi pertanggungjawaban pelaksanaan pemilu. Masyarakat dengan sangat mudah dan leluasa mengakses kebutuhan informasi yang di perlukan.


Kemudian di divisi perencanaan, data dan informasi ada fitur 'sirekap' dan 'sidalih' sebagai link informasi untuk mengetahui sistem informasi rekapitulasi dan sistem informasi daftar pemilih. 


Selanjutnya di aspek SDM dan Parhumas terdapat fitur 'simpeg' dan 'SIASN'. Kedua fitur tersebut adalah akronim dari sistem informasi kepegawaian dan sistem informasi ASN. Dan apalikasi "mulut" KPU yang paling dekat dengan masyarakat adalah 'siparmas'. Interaksi dan komunikasi penyelenggara pemilu dengan seluruh elemen masyarakat dan stekholder berkepentingan dapat dengan mudah mengakses apapun kebutuhan informasi melalui sistem informasi partisipasi dan hubungan masyarakat.


Semua kategori aplikasi sistem informasi di atas tersedia dalam satu laman elektronik dalam sistem informasi teknologi yang sangat terbuka dan inklusif. Masyarakat dengan sangat mudahnya mencari dan mengunduh kebutuhan informasi penyelenggaraan pemilu dimanapun posisinya selama masih didukung jaringan dan koneksi internet yang memadai.


Tantangan Pemilu 2029


Pemilu mendatang akan memiliki tantangan baru yang lebih kompleks. Digitalisasi seluruh elemen tahapan pemilu membutuhkan kreativitas dan inovasi penyelenggaraan. Penggunaan artificial intelijen (AI) dalam perencanaan dan tahapan akan sangat membantu kerja kelembagaan KPU di seluruh jenjang pelaksanaan. 


Di tengah kondisi efisiensi anggaran dan ketidakpastian ekonomi-politik global, pemanfaatan teknologi informasi menemukan fungsi strategisnya. Yose Rizal, Founder Pemilu AI, pada forum populi bertajuk, Revisi UU Pemilu: Tata Kelola Demokrasi Partisipatif Berbasis Inovasi," menyampaikan pentingnya regulasi terhadap penggunaan teknologi informasi. Potensi AI ini besar, jutaan data bisa diolah dengan cepat. Simulasi kampanye bisa disimulasikan dulu. Ancamannya memang ada tapi jangan kita hanya dapat ancaman saja tidak dapat manfaatnya (kompas.com)


Afrimadona dari populi center menyatakan selama ini pegiat teknologi dan kepemiluan berjalan terpisah. "Suka tidak suka teknologi menyelesaikan masalah integritas. Demokrasi punya sisi negatif dan teknologi mungkin bisa menetralisir hal ini, teknologi ini bisa diaudit, walau dikatakan ada bias algoritma, namun hal ini tetap bisa di cek." 


Setidaknya pembicaraan forum populi manjadi rujukan bahwa penggunaan teknologi informasi pada proses pelaksanaan pemilu lebih efektif dan progresif memberi kepastian politik dan hukum pemilu. Ketika pemanfaatan teknologi informasi dan AI optimal dalam penyelenggaraan pemilu, semua komponen tahapan akan sangat mudah untuk diproses dan dianalisis kemudian memperkecil potensi konflik dan ketidakpastian akibat misinformasi di tengah masyarakat. 


Akhirnya pendapat khairunnisa agustyanti dari perludem menjadi penting untuk kita renungkan bersama bahwa kunci keberhasilan pemilu terletak di tengah-tengah trust masyarakat sebagai subjek demokrasi dan pemilu. Pemerintah, penyelenggara, komunitas demokrasi dan pemilu, hanya penyedia. User-nya adalah masyarakat dengan berbagai karakter dan kemampuannya. Maka bijaklah mendidik masyarakat agar mereka menikmati pembangunan demokrasi tanpa rasa ditipu demokrasi itu sendiri. 


Dr. Retno Sirnopati, M.Hum


Zakat sebagai Penyangga APBD: Langkah Strategis Menjawab Kebijakan Efisiensi Anggaran di Lombok Timur

Oleh : Abd. Hayyi, ME (Kepala Pelaksana Baznas Lombok Timur) 

Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, seperti banyak daerah lain di Indonesia menghadapi tantangan dalam mengefisienkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Keterbatasan fiskal dan meningkatnya kebutuhan sosial-ekonomi masyarakat menuntut terobosan kebijakan yang inovatif dan berbasis kearifan lokal. Salah satu alternatif yang layak dipertimbangkan adalah optimalisasi pengelolaan zakat sebagai penyangga APBD.

Urgensi dan Tantangan APBD

Efisiensi anggaran di Lombok Timur bukan hanya soal pengurangan belanja, tetapi tentang redistribusi sumber daya secara lebih adil, tepat sasaran, dan berkelanjutan. Namun, belanja sosial, pemberdayaan ekonomi, dan pengentasan kemiskinan tetap membutuhkan dukungan dana yang konsisten. Di sinilah zakat, sebagai instrumen fiskal keagamaan, dapat mengambil peran strategis.

Zakat: Instrumen Sosial-Ekonomi yang Belum Optimal

Zakat memiliki potensi besar, terutama di daerah mayoritas muslim seperti Lombok Timur. Menurut hasil riset yg di rilis oleh Puskas Baznas RI dalam Outlook Zakat 2022 potensi zakat di Lombok Timur seberar 386,6 miliar sementara yang berhasil dikumpulkan oleh Baznas Lotim  saat ini baru 17,8 miliar per tahun artinya potensi tersebut belum tergarap maksimal karena beberapa faktor:

  1. Rendahnya kesadaran masyarakat untuk menyalurkan zakat melalui Baznas.
  2. Sosialisasi dan edukasi yang kurang massif
  3. Pendistribusian dan Pendayagunaan zakat yang kurang terbuka, belum merata dan  berkedilan
  4. Layanan muzakki dan mustahik yang masih kurang humanis
  5. Kompetensi dan kinerja amil yang belum maksimal
  6. Sinergi dan kolaborasi dengan pemerintah daerah, dan semua instansi terkait masih lemah
  7. Digitalisasi sistem untuk kemudahan akses dan layanan belum berjalan

Zakat sebagai Penyangga APBD

Zakat bukan untuk menggantikan APBD, tetapi mengisi celah-celah kebutuhan sosial yang yg kurang dicover oleh APBD, seperti: bantuan langsung untuk fakir miskin, program pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas mustahik, beasiswa pendidikan bagi siswa dari keluarga tidak mampu, dan bantuan modal produktif untuk UMKM mustahik.

Melalui sinergi dengan BAZNAS Lombok Timur, pemerintah daerah dapat mengarahkan program-program zakat agar sejalan dengan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah), khususnya di bidang pengentasan kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan.

Strategi Implementasi

Untuk mewujudkan peran zakat sebagai penyangga APBD, langkah-langkah strategis yang bisa diambil antara lain:

  1. Membentuk regulasi daerah (Perda/Perbup) tentang integrasi program zakat dengan kebijakan daerah.
  2. Meningkatkan sinergi antara BAZNAS dan perangkat daerah, melalui perencanaan bersama.
  3. Digitalisasi penghimpunan dan penyaluran zakat, agar transparan dan akuntabel.
  4. Kampanye edukasi zakat untuk meningkatkan kepercayaan dan partisipasi ASN serta masyarakat umum.
  5. Monitoring dan evaluasi dampak zakat terhadap indikator kesejahteraan lokal.

Optimalisasi zakat sebagai penyangga APBD bukan hanya solusi teknokratis, tetapi juga manifestasi dari semangat gotong royong dan keadilan sosial dalam perspektif Islam. Jika diimplementasikan dengan baik, Lombok Timur dapat menjadi model nasional dalam integrasi fiskal antara keuangan negara dan dana keagamaan. Ini bukan hanya efisiensi anggaran, tetapi transformasi sosial berbasis nilai.

Kamis, 12 Juni 2025

Prabowo Umumkan Kenaikan Gaji Hakim 280 Persen


Okenews.net
- Presiden Prabowo Subianto mengumumkan kenaikan gaji hakim sebesar 280 persen. Pengumuman ini disampaikan saat menghadiri Pengukuhan Hakim Mahkamah Agung Republik Indonesia di Kantor Mahkamah Agung, Jakarta, Kamis 12 Juni 2025.

“Saya Prabowo Subianto, Presiden ke-8 Republik Indonesia. Hari ini mengumumkan bahwa gaji-gaji hakim akan dinaikan, demi kesejahteraan para hakim, dengan tingkat kenaikan bervariasi sesuai golongan di mana kenaikan yang tertinggi mencapai 280 persen,” ucap Presiden dikutip di laman setneg.go.id. 

Prabowo menegaskan, angka kenaikan gaji tertinggi diberikan kepada golongan yang paling junior. Meski demikian, Kepala Negara meyakinkan bahwa secara signikan kenaikan gaji ini akan berlaku bagi seluruh hakim.

“Golongan yang naik tertinggi adalah golongan yang paling junior, paling bawah. Tapi semua hakim akan naik secara signifikan, secara signifikan, dan saya monitor terus,” katanya.

Prabowo menegaskan, telah menerima laporan sebagian besar hakim belum menerima kenaikan selama 18 tahun. Selain itu, Kepala Negara turut menyampaikan keprihatinan terhadap kesejahteraan dan fasilitas yang diterima oleh para penegak hukum. 

“Saya dapat laporan ada Hakim yang masih kontrak, kontrak. Tidak punya rumah dinas dan sebagainya, dan sebagainya. Perumahan sudah kita tertibkan, mudah-mudahan segera akan dilaksanakan. Kita besar-besaran akan lakukan pembangunan perumahan,” ujarnya.

Maraknya Villa Bodong, Murdani : PAD Sektor Pariwisata Alami Kebocoran Serius

 

Murdani

LOMBOK TENGAH – Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) dari sektor perizinan pembangunan villa di kawasan pariwisata diduga mengalami kebocoran serius. Hal ini disebabkan oleh masih maraknya pembangunan villa dan homestay ilegal yang hingga kini belum ditertibkan oleh pemerintah daerah.

Anggota DPRD Loteng dari Fraksi NasDem, Murdani, menyoroti lemahnya penegakan regulasi di sektor pariwisata.

Ia menyebutkan bahwa meski realisasi PAD mencapai Rp 331 miliar, pertumbuhannya masih belum menunjukkan peningkatan signifikan.

“Catatan dari tahun ke tahun usul saran dan rekomendasi PAD ini terus kami sampaikan, namun potensi yang ada masih belum di garap maksimal,,” kata Murdani, (12/6/2025).

Ia menilai kebocoran PAD tersebut disebabkan karena pembiaran oleh Pemda terhadap ratusan villa dan homestay yang dibangun tanpa izin di wilayah selatan Loteng.

“Sudah dari jauh hari kami minta pada Pemda untuk turun. Tapi hingga sekarang belum diindahkan. Kami belum mengetahui kendalanya,” ujar Murdani.

Menurutnya, keberadaan villa ilegal ini menimbulkan berbagai kerugian, mulai dari aspek ekonomi hingga lingkungan. Tidak adanya pembayaran pajak oleh investor ilegal berdampak pada hilangnya potensi pemasukan daerah.

Selain itu, pembangunan tanpa kontrol ini juga memicu kerusakan lingkungan seperti penggundulan hutan, pencemaran air, dan kerusakan ekosistem.

Tak hanya itu, infrastruktur pun terdampak, dengan munculnya kerusakan jalan, jembatan, hingga fasilitas umum lainnya.

“Ada juga risiko keamanan dan konflik. Ini bisa membuka ruang gesekan antara masyarakat, investor, dan pemerintah. Bahkan bisa berujung pada tindak pidana,” tegasnya.

Murdani juga menyoroti dampak reputasi daerah. Ia menilai, maraknya investasi ilegal dapat menurunkan kepercayaan investor resmi terhadap iklim investasi di Lombok Tengah.

Untuk itu, ia mendesak Pemda bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk segera memanggil seluruh investor yang membangun tanpa izin.

“Jika tidak ditindak, kami akan panggil langsung dinas terkait bahkan para investornya. Kami beri atensi besar pada dinas perizinan, Bapenda, Satpol PP, dan dinas teknis lainnya,” pungkasnya. (*)

Lepas 30 Siswa, SDN 2 Rakam Gelar Tasyakkuran

Dewan Guru SDN 2 Rakam saat acara tasyakkuran pelepasan siswa kelas VI 

Okenews.net Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Rakam Kecamatan Selong, Lombok Timur NTB menggelar tasyakkuran pelepasan siswa kelas VI, Rabu (11/06/2025) dengan penuh khidmat.

Kegiatan yang berlangsung di halaman sekolah tersebut menjadi momen bersejarah bagi 30 siswa yang resmi menyelesaikan jenjang pendidikan dasar.

Acara tasyakkuran ini dihadiri Kepala Sekolah, seluruh guru dan tenaga kependidikan, komite sekolah, wali murid, serta tokoh masyarakat sekitar.

Kepala SDN 2 Rakam, Nuraini, S.Pd. SD dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan bangga atas capaian para siswa yang telah melewati enam tahun proses belajar dengan baik.

Berbagai prestasi yang pernah diraih siswa selama ini telah mengharumkan nama sekolah, karena itu ia berharap ke depannya SDN 2 Rakam akan terus berupaya meningkatkannya. 

Nuraini menekankan pentingnya menjaga semangat belajar dan budaya berprestasi agar para siswa tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi berkarakter.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh orang tua yang telah mempercayakan anak-anak mereka menempuh pendidikan di SDN 2 Rakam.

“Ini bukan akhir, tapi awal dari perjalanan panjang pendidikan anak-anak kita. Kami berharap ilmu yang ditanamkan di sekolah ini menjadi bekal menapaki jenjang berikutnya,” ujar Nuraini penuh haru.

Ia juga mengapresiasi kerja keras para guru yang tak kenal lelah dalam mendampingi dan mendidik siswa, termasuk wali murid serta pengurus komite sekolah.

“Dukungan komite sekolah dan orang tua yang terus berkolaborasi telah memberikan kontribusi meningkatkan mutu pendidikan di SDN 2 Rakam,” kata kepala sekolah yang belum lama ini menerima penghargaan dari presiden atas dedikasinya.

Menurutnya, tanpa dukungan dan kontribusi semua pihak tertutama para orang tua siswa, maka SDN 2 Rakam tidak mungkin meraih prestasi di berbagai level.

Ketua Komite Sekolah, Drs. H Muh Thuhir, M.Pd mengajak seluruh orang tua untuk terus mendampingi anak-anak dalam perjalanan pendidikan ke jenjang selanjutnya.

Ia menekankan pentingnya kolaborasi keluarga dan sekolah sebagai kunci keberhasilan pendidikan anak terlebih lagi di tengah kemajuan teknologi hari ini.

“Kami bangga melihat anak-anak hari ini berdiri penuh percaya diri. Ini adalah hasil dari kerja sama kita semua. Jangan berhenti di sini,” ucapnya.

Sejumlah siswa turut ambil bagian memeriahkan acara tersebut untuk tampil di panggung sebagai rangkain acara, seperti tari tradisional, pidato perpisahan, atraksi seni bela diri, dan lainnya.

Pose bersama wali kelas VI, Uswatun Hasanah, S.Pd
Salah satunya Nadzir Asyrofi Hanafi, siswa kelas VI yang dengan lantang dan penuh percaya diri menyampaikan pidato perpisahan mewakili kelasnya.

Nadzir mengucapkan terima kasih kepada para guru yang telah membimbingnya selama enam tahun dengan berbagai suka duka bersama.

Menurutnya, perpisahan ini bukan akhir dari segalanya, tapi justru awal dari petualangan baru untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

“Terima kasih ya, Bu. Terima kasih, Pak. Tanpa jasa bapak ibu guru, kami bukan siapa-siapa,” ucap siswa yang meraih juara pertama di kelasnya itu.

Tak kalah menarik, Teguh Rois Amrozi, salah satu siswa berprestasi di bidang olahraga pencak silat, juga tampil memukau dengan jurus silat yang menarik perhatian para undangan.

Selain itu, penampilan seni tari tradisional yang dibawakan oleh tim tari SDN 2 Rakam turut menambah semarak acara.

Dengan balutan busana tradisional dan gerakan yang anggun, para penari kelas IV dan V tersebut sukses menyampaikan pesan budaya dan keceriaan kepada para tamu yang hadir.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang ekspresi kreativitas, tetapi juga bentuk pelestarian seni dan budaya lokal yang terus ditanamkan sejak dini.

Salah satu momen mengharukan terjadi saat siswa kelas VI melakukan sungkeman kepada orang tua. Tampak siswa dan wali murid menitikkan air mata penuh haru.

Usai acara, ramah tamah antara guru dan wali murid serta poto bersama sebagai dokumentasi dan kenang-kenangan dengan penuh haru dan bahagia.

Selamat Idul Adha 1445 H

 


Pendidikan

Hukum

Ekonomi