Bedah Buku Catatan Orang Dalam, Tawarkan Gagasan Alternatif - www.okenews.net

Rabu, 25 Mei 2022

Bedah Buku Catatan Orang Dalam, Tawarkan Gagasan Alternatif

Acara bedah buku Catatan Orang Dalam
Okenews.net - Acara Bedah Buku yang diselenggarakan DPD Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) NTB bekerjasama dengan Perpusatakaan Daerah Kota Mataram dan Infinity Book (IB) sukses digelar, Selasa 24 Mei 2022.

Adapun buku yang dibedah pada kegiatan kali ini adalah buku karya Nur Elya Anggraini M.Si yang merupakan anggota BAWASLU Jawa Timur, dengan judul buku yang sangat menarik sekali yakni Catatan Orang Dalam, Sehimpun Esai Pemilu dan Pilkada.

"Dalam acara bedah buku ini dihadiri oleh banyak peserta yang memiliki latar belakang berbeda, namun didominasi oleh mahasiswa, hal ini membuktikan bahwa generasi muda Indonesia sudah melek literasi, kata Ketua GPMB NTB Lalu Usman Ali. 

Ia juga menegaskan, literasi di Indonesia masih dalam kondisi yang sangat memprihatinkan dan perlu ditingkatkan agar literasi generasi bangsa ini punya daya kompetisi tinggi.

Berdasarkan survei yang dilakukan Program for Internasional Student Assesment (PISA) yang dirilis Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD) pada 2019, Indonesia menempati peringkat ke 62 dari 70 negara.

Dengan kata lain, posisi ini merupakan 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah, terlebih ketika kondisi pasca pendemi.

Acara Bedah Buku tersebut juga dihadiri oleh orang-orang hebat dalam bidangnya, seperti Dr. Ihsan Hamid, MA.Pol yang merupakan pengamat politik UIN Mataram, sebagai pembedah pertama. 

Kemudian pembedah kedua yakni bapak Dr. Retno Sirnopati, M.Hum yang merupakan ketua BAWASLU Lotim. 

Adapun pembedah ketiga diisi oleh bapak Agus Hilman, S, Sos., M. Si yang merupakan anggota KPU Provinsi NTB (Nusa Tenggara Barat). 

Acara Bedah Buku tersebut sukses digelar di aula pertemuan kantor dinas perpustakaan dan kearsipan Provinsi NTB tepatnya berada di jalan Majapahit No. 9 Mataram. 

Dalam buku karya Nur Elya Anggraini tersebut menawarkan tentang gagasan alternatif dan benar agar kita tidak jatuh dalam lubang yang sama dalam pemilu tahun 2024 nanti. 

Semisal soal daftar pilih, potensi kekerasan terhadap pengawas perempuan, dan terutama tidak ada lagi kabar duka karena meninggalnya penyelenggara ad hoc saat bekerja. 

Yang dimana pada pemilu tahun lalu, masalah tersebut apalagi bagian banyak nya pengawas pemilu yang meninggal karena kelelahan saat bertugas menjadi viral diberitakan. 

Hal yang membuat buku ini menarik karena Pemilu dan Pilkada tahun 2024 nanti payung hukumnya harus sama dengan Pemilu tahun 2019 dan dan Pilkada 2020.

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Disqus comments