GM Jayakarta Hotel Sebut Geliat Pariwisata NTB Mulai Meningkat - www.okenews.net

Selasa, 24 Mei 2022

GM Jayakarta Hotel Sebut Geliat Pariwisata NTB Mulai Meningkat

Wawancara GM Jayakarta Hotel Cherry Abdul Hakim
Okenews.net - Sektor pariwisata mulai menggeliat sekian lama vakum akibat pandemi. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa mencoba jalan-jalan ke sejumlah obyek wisata di Lombok termasuk di tiga gili, Terawangan, Meno dan Gili Air. Parwisata Senggigi Lombok Barat juga mulai hingar-bingar.

Kepada wartawan saat media gathering, Selasa (24/05/2022), General Manager (GM) Jayakarta Hotel Cherry Abdul Hakim menegaskan, kehidupan sektor pariwisata mulai membaik sejak even WSBK dan puncaknya MotoGP sampai saat ini. 

Bahkan saat event kelas dunia itu, walau tarifnya selangit, tidak hanya hotel, penginapan bahkan tempat kos juga penuh wisatawan domestik dan mancanegara.

Selain event otomotif kelas dunia itu, turut berpengaruh positif bagi perkembangan pariwisata dengan adanya kelonggaran prokes yang diumumkan Presiden Jokowi.

"Kebijakan pemerintah yang tidak lagi mewajibkan tes kesehatan dan boleh tak bermasker di ruang terbuka memberi dampak baik bagi sektor pariwisata kita," kata Cherry didampingi Bagian Marketing Okayana. 

Ia menyebutkan, saat ini hotel pun mulai panen. Tingkat hunian yang sebelumnya cekak, naik drastis, rata rata 60 sampai 70 persen. Hotel dengan icon kuliner ikan bakar sambal matah ini juga ikut merasakan kenikmatan itu.

Sampai saat ini, diakhir pekan misalnya, hotel  bintang empat dengan 171 kamar itu ramai pengunjung. Paket renang gratis dengan hanya membeli makan pitza seharga 70 sampai 80 ribu cukup menarik bagi pengunjung. 

"Kita ingin masyarakat, terutama yang datang dengan keluarga merasakan bahwa berlibur di hotel tidak harus mahal," kata GM yang sangat senior itu. Soal tarif, Cherry menjelaskan, Jayakarta menggunakan tarif NTB atau Nginep Dapat Bonus.

Menanggapi keluhan wisatawan terutama saat perhelatan MotoGP, Cerry mengakui saat itu soal tarif sangat dilematis dan tidak mudah dipecahkan. Maklum banyak tangan yang terlibat dan hukum ekonomi tidak dapat dihindari.

Tapi Cerry yakin kalau hotel terus menerapkan kebijakan tarif tinggi, permintaan akan menurun. Kalau itu yang terjadi maka kemungkinan tarif akan turun dengan sendirinya. Seperti saat pandemi, sepi.  "Kalau Jayakarta Hotel tarifnya  akan berupaya tetap mengacu  pada Pergub," katanya.

Menyinggung media gathering, Cerry menjelaskan hal ini merupakan salah satu upaya pihaknya untuk mendapat masukan dari media tentang berbagai hal agar sektor wisata semakin baik ke depan. 

"Media gathering ini juga sekaligus sebagai ajang silaturahmi karena sudah lama tidak bersua dengan teman teman wartawan," paparnya.

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Disqus comments