DP3AKB Optimis Angka Stunting di Lombok Timur Turun - www.okenews.net

Selasa, 28 Maret 2023

DP3AKB Optimis Angka Stunting di Lombok Timur Turun

DP3AKB Lotim gelar rakor bahas Stunting
Okenews.net - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Lombok Timur Tahun 2024 Optimis tekan penurunan angka stunting hingga 14 persen.

DP3AKB telah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting atau (TPPS) yang Beranggotakan Beberapa (OPD) terkait lingkup pemda Lombok Timur yang beberapa fokusnya Khusus menangani Stunting. 

(DP3KB) dan Tim (TPPS) mengadakan rakor, untuk membahas apa saja yang akan disiapkan dan dibutuhkan untuk mewujudkan keinginan tersebut di Rupatam 1 Kantor Bupati, Selasa (28/03/2023).

Kepala Dinas DP3AKB, Ahmat menegaskan Rakor TPPS dilakukan dalam rangka evaluasi kinerja beberapa OPD, yang telah tergabung dalam TPPS, Terkait rencana kerja mendatang, ataupun yang telah dilakukan, agar menjadi fokus bersama pada 2023 ini.

“Jadi semua OPD yang tergabung dalam TPPS pada Rakor ini akan memaparkan apa saja yang pernah di kerjakan dan apasaja yang akan menjadi rencana kerja Tim TPPS pada tahun 2023 ini,” ujar Ahmat.

TPPS sendiri berisikan setidaknya 21 OPD lingkup Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Timur, dan beberapa Lembaga yang konsen membahas tentang Stunting.


Rencana Nantinya akan ada 8 aksi yang akan dilakukan TPPS, dimana akan dimulai bertahap setiap bulannya hingga nanti targetnya tercapai pada bulan Juli 2023. Paparnya.

Sambung Ahmat, TPPS saat ini fokus di lingkup Kecamatan, hingga sudah tidak ada lagi istilah desa yang menjadi lokus.

“Kalau semua OPD bergerak, semua lini dan bahkan  semua pihak terkait, optimis 14 persen itu bisa tercapai,” lanjutnya.

Menurut data yang ada, pada Tahun 2023 saat ini kasus stunting di Lombok Timur dari sumbar SSGI sudah mencapai 32,07 persen, sedang pada E-PPGBM diangka 16,98 persen.

Menurut Ahmad saat ini pihaknya masih berpatokan pada dua data, dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dan Elektronik-Pencacatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM).

Selain berpatokan pada dua sumber diatas, Ahmat mengaku saat ini pihaknya juga tengah membuat satu program yang dinamakan Kelas Keluarga Resiko Stunting, yang akan segera di hadirkan di tengah masyarakat. tutupnya.

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Disqus comments