![]() |
| Badan Pengawas Pemilu Lombok Timur |
Okenews.net- Badan Pengawas Pemilu ( Bawaslu) Kabupaten Lombok Menggelar Pengawasan Partisipatif di Sekolah Luar Biasa ( SLB ) Kabupaten Lombok Timur pada hari Selasa ( 11/11/2025).
Ketua Bawaslu Kabupaten Lombok Timur Suadi Mahsun mengatakan, kegiatan ini silaturrahmi dan memperkuat pengawasan partisipatif. Karena melihat berbagai kebutuhan kita di Bawaslu,Bahwa pengawasan ini tidak bisa dilakukan sendiri oleh bawaslu itu tanpa melibatkan banyak pihak.
"Bawaslu memiliki kepentingan terhadap pemilih disabilitas terutama siswa-siswi yang ada di sekolah luar biasa negeri satu Lombok Timur ini harus dikawal hak pilihnya,"ujarnya.
Ia mengatakan, dengan adanya pengawasan partisipatif yang dilakukan di SLB ini katanya, terjalin kolaborasi, kerjasama yang baik di dalam memberikan pemahaman terkait dengan kepemiluan.Lebih-lebih, siswa-siswa yang ada di sini ada yang akan memasuki sebagai pemilih pemula
"Dari hasil pertemuan hari ini, ada yang kita dapatkan informasi ada yang sudah berusia 17 tahun, ada yang sudah berusia 17 tahun. Bahka ada yang sudah memilih pada pemilu pemilihan yang telah lalu,"ujarnya.
Selain itu tambahnya, dalam pertemuan ini, yang paling penting, bagi pemilih disabilitas ini bahwa seluruh memastikan apakah sudah terpenuhi segala hak-haknya sebagai pemilih disabilitas di dalam menyalurkan hak potensinya. Diantaranya, yang berkaitan dengan hak disabilitas.
"Apakah yang bersangkutan sudah terdaftar tidak di DPT? I Apakah sudah terdaftar sebagai pemilih? apakah pemilih disabilitas ini mendapatkan akses gampang di dalam menyalurkan hak pilihnya,"ungkap ketua.
Dikatakannya juga, dalam kegiataj pangawasan Partisipatif di sekolah Luar biasa in, dimana para siswa merupakan siswa yang berkebutuhan khusus, tentunya kebutuhan - kebutuhannya harus terpenuhi seperti pendampingan, surat suara bagi yang tidak bisa melihat dan lain - lain.
"Dari seluruh pengawasan yang kita lakukan oleh Bawaslu ya, kita melihat memang kaitannya dengan soal pemilih disabilitas ini ya kurang terekspose, kurang dapat perhatian yang serius dari penyelenggara,"akunya.
Oleh karena itu, dengan adanya kegiatan seperti ini, kita dapat menumukan solusi untuk mengatasi persoalan - persoalan yang kongkret soal kebutuhan disabilitas dan menjadi titik fokus pada pemilihan mendatang.
Sementara itu, Kepala sekolah Slb Takariyanto menjelaskan, jumlah siswa di SLB sebanyak 200 siswa, dimana jumlah siswa ini dibagi menjadi lima katagori. diantaranya Tuna Netra, Tuna rungu, tuna grahita, tuna Daksa, Autis.
"Yang paling banyak sekarang yang kita temukan adalah penyakit autis,"katanya.
Ia mengakan, dengan adanya pengawasan partisipatif dan kerja sama yang dilakukan dengan Bawaslu ini, tentunya akan sangat membantu bagi siswa kita, mengingat banyak yang akan menjadi pemilih pemula pada pemilihan tahun 2029 mendatang.
"Untuk siswa kita disini, dalam memberikan pembelajaran, harus dengan edukai yang nyata, tidak terlalu banyak teori,"katanya
Untuk itu, berkat ada kegiatan seperti ini, sekolah merasa sangat berterima kasih karena mau memberikan pemahaman kepada siswa."ini merupakan salah satu bentuk untuk membangkitkan semagat siswa, "katanya.
.png)
