![]() |
Moment Peletakan Batu pertama di Ponpes Al- Istiqomah, Wakil Bupati Lombok Timur |
Dalam sambutannya, Wabup menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas semangat dan partisipasi aktif masyarakat dalam memajukan dunia pendidikan. Ia menyoroti transformasi pendidikan nasional yang kini tengah diarahkan melalui program “Sekolah Garuda,” sebagai bagian dari strategi pemerintah mencetak calon pemimpin masa depan bangsa.
Lebih lanjut, Wabup mengumumkan rencana pendirian Sekolah Rakyat (SR) di Kabupaten Lombok Timur. Program ini akan dikelola oleh Dinas Sosial, bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, dengan sasaran utama anak-anak miskin dan yatim piatu. Lokasi pendirian SR direncanakan di wilayah Sakra dan Lenek. Ia berharap program ini segera terealisasi untuk memperluas akses pendidikan bagi kalangan kurang mampu.
Tidak hanya soal pendidikan, Wabup juga menegaskan komitmen Pemerintah Daerah dalam mendukung peningkatan kualitas gizi anak melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini dinilai memberikan dampak positif bagi petani lokal, meskipun tantangan masih dihadapi, khususnya pada komoditas jagung. Wabup menyatakan bahwa ketahanan pangan menjadi prioritas utama daerah, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo yang menilai lemahnya ketahanan pangan dapat melemahkan kekuatan suatu negara.
Dalam rangka memperkuat ekonomi masyarakat desa, Pemda Lotim juga mencanangkan pembentukan koperasi Merah Putih di setiap desa sebagai pelengkap BUMDes. Untuk itu, anggaran sebesar Rp 2 miliar telah disiapkan guna mendukung program ini, dengan harapan mampu mendorong ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Ia juga menjelaskan bahwa penyaluran bantuan sembako oleh camat dan kepala desa telah berlangsung sejak 17 Maret hingga 14 April, sebagai bagian dari upaya stabilisasi harga dan peningkatan daya beli masyarakat. Selain itu, pemerintah merencanakan pemberian bantuan modal bagi pedagang kaki lima, dengan dukungan teknis dari pihak kecamatan.
Dalam kesempatan tersebut, Wabup juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan tokoh agama (dai dan khatib) dalam menyampaikan pesan-pesan pembangunan ke masyarakat. Ia mengajak seluruh elemen untuk menjaga keamanan dan ketertiban, serta mendorong kerja sama yang baik antara pondok pesantren dan masyarakat agar pembangunan RKB dapat rampung tepat waktu.
Sementara itu, Ketua Yayasan Ponpes Al-Istiqomah, Mulyadi, menyampaikan bahwa pesantren yang ia pimpin mengelola pendidikan jenjang TK, SD, dan SMP. Ia menekankan urgensi pembangunan RKB ini, mengingat siswa kelas 3 saat ini masih belajar di ruang kelas darurat. Ia juga mengapresiasi dukungan masyarakat yang memungkinkan pembangunan tahap awal ponpes pada tahun 2023. Saat ini, masih terdapat tiga kelas darurat yang digunakan oleh siswa kelas 3, 4, dan 5.
Acara dilanjutkan dengan peletakan batu pertama oleh Wabup dan Ketua Yayasan, serta pengajian silaturahmi. Turut hadir dalam kegiatan ini anggota DPRD Provinsi NTB, Kepala Biro Kesra Provinsi NTB, camat, kepala desa, kapolsek, tokoh agama, tokoh adat, dan masyarakat setempat.