Selamatkan Gawah, Mahasiswa Hamzanwadi Hijaukan Lereng Rinjani - www.okenews.net

Rabu, 04 Juni 2025

Selamatkan Gawah, Mahasiswa Hamzanwadi Hijaukan Lereng Rinjani


Gawah tilah masyarakat molah, aiq limpah selapuk cigah
(hutan terjaga, masyarakat enak, air melimpah untuk semua kehidupan). Sebuah tagline yang digaungkan saat pelaksanaan penghijuaan memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada 5 Juni.

Tagline ini menjadi menarik karena mencerminkan filosofi hidup masyarakat Sasak yang sangat menghargai alam. Bagi mereka, menjaga alam bukan sekadar melakukan penghijauan, tapi kebersamaan menjaga warisan, dan masa depan. 

Di sinilah semangat itu hidup kembali—dalam aksi nyata anak-anak muda dari Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Hamzanwadi yang menanam 1.500 pohon di lereng Rinjani, Sabtu (31/05/2025) dan Selasa (03/06/2025) di Joben Montong Gading. 

Kegiatan ini bukan sekadar "tanam-tanam lalu pulang". Lebih dari itu, ini bentuk cinta pada bumi, pada air, pada kehidupan. Mereka datang bukan sekadar bibit, tapi dengan harapan semoga anak cucu nanti masih bisa melihat Rinjani hijau, merasakan sejuknya hutan, dan mendengar gemericik air dari mata air yang tak pernah kering.

Di tengah isu perubahan iklim yang makin terasa dampaknya, langkah kecil seperti ini justru punya makna besar. Soalnya, siapa lagi yang bisa jaga alam kalau bukan kita sendiri? Jadi, kalau hari ini bisa menanam pohon, kenapa kita enggak bisa ikut menyiram dan mendukungan? Atau syukur-syukur, ikut tanam di sekitar rumah, sekolah, atau kampus, karena bumi tidak butuh omongan, tapi butuh tindakan.

Terkait dengan itu, Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Hamzanwadi melaksanakan aksi nyata melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) berupa penanaman pohon di hutan (gawah) kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).

Mengusung tema “Joben Betaletan, Joben Lestari”, kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi nyata dalam mendukung kelestarian ekosistem hutan dan mata air, serta merespons krisis iklim yang kian mengkhawatirkan di tengah ancaman iklim global. 

Kegiatan ini juga merupakan bentuk dukungan penuh terhadap keberlanjutan Program Kampung Iklim (Proklim), sebagai wujud komitmen dalam membangun ketangguhan masyarakat menghadapi perubahan iklim. Komitmen ini sejalan dengan pesan Menteri LHK saat memberikan penghargaan kepada Universitas Hamzanwadi dalam acara Festival LIKE 2 Tahun 2024 di Jakarta.

"Aksi kolaboratif ini melibatkan banyak pihak, antara lain: Kelompok Proklim Joben Lestari, Balai TNGR, BPDLH, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Fakultas Kehutanan Universitas Mataram, Prodi Teknik Lingkungan Universitas Hamzanwadi," ungkap Korprodi Teknik Lingkungan Agus Muliadi.

Acara pembukaan kegiatan dihadiri oleh sejumlah tokoh dan lembaga penting, seperti: Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Timur, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi NTB, Perwakilan BTNGR, dan DLH Kabupaten Lombok Timur, Kapolsek Montong Gading, Tokoh agama, LSM, Manggala Agni, dan Pusdal Bali Nusra, Direksi Bank NTB Syariah, mahasiswa, pelajar, petani dan masyarakat sekitar

Pada hari pertama, sebanyak 300 pohon berhasil ditanam. Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan penyerahan penghargaan kepada sejumlah tokoh masyarakat yang telah berjasa dalam menjaga dan melestarikan kawasan TNGR, termasuk para petani dan pekebun setempat. Kegiatan hari pertama ditutup dengan peresmian Proklim Mart oleh Sekda Kabupaten Lombok Timur.

"Sementara pada hari kedua, kegiatan berlanjut dengan penanaman 1.200 pohon, sehingga total pohon yang berhasil ditanam dalam dua hari tersebut mencapai 1.500 pohon. Sekitar 65 mahasiswa dan dosen Prodi Teknik Lingkungan ikut terlibat langsung dalam kegiatan ini," tuturnya. 

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, mahasiswa juga mendapat edukasi konservasi dari Balai TNGR yang menekankan pentingnya menjaga hutan demi keberlangsungan kehidupan makhluk hidup saat ini dan generasi mendatang. 

"Dengan semangat kolaborasi dan kepedulian terhadap lingkungan, kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi kampus dan masyarakat luas untuk terus berkontribusi dalam menjaga kelestarian alam gumi paer Sasak-Lombok," harapnya. 

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Disqus comments