![]() |
Mengawal Birokrat yang Semart |
Okenews.net – Untuk memperkuat kewaspadaan digital di kalangan birokrat, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Lombok Timur bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menggelar kegiatan Literasi Keamanan Siber.
Acara ini berlangsung di Rupatama I Kantor Bupati Lombok Timur, Rabu (09/07/2025), mengusung tema "Mengawal Lombok Timur Smart Dimulai dari Birokrat yang Cakap Digital dan Tangguh."
Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh maraknya kasus peretasan akun digital, terutama WhatsApp, yang menimpa sejumlah pimpinan dan pejabat daerah dalam dua tahun terakhir.
Wakil Bupati Lombok Timur, Edwin Hadiwijaya, dalam sambutannya menegaskan bahwa penguatan ketahanan digital sudah menjadi kebutuhan mendesak.
“Awal 2024 menjadi titik refleksi kita semua. Dalam satu malam, tiga pejabat penting—Kepala BPBD, Satpol PP, dan Bapenda—mengalami peretasan akun WhatsApp. Komunikasi resmi berubah menjadi penyebaran hoaks yang mengganggu koordinasi,” ungkapnya.
Ia menambahkan, kejadian serupa juga menimpa Plh Sekda saat itu, yang identitasnya digunakan untuk modus penipuan berkedok permintaan dana kepada pegawai.
Bahkan pada Maret 2025, Sekda definitif H. Juaini Taofik menjadi korban serangan berbasis social engineering teknik manipulasi psikologis untuk membobol sistem. Puncaknya, pada Juni 2025, dua kepala dinas dipalsukan identitasnya untuk menyebarkan janji mutasi dan promosi jabatan, lengkap dengan permintaan sejumlah uang.
“Ini bukan lagi sekadar gangguan digital. Ini peringatan keras bahwa kita harus memperkuat kewaspadaan dan sistem keamanan birokrasi kita,” tegasnya.
Kepala Bidang Persandian Diskominfo Lombok Timur, Aris Munandar, juga menyampaikan keprihatinan serupa. Ia menyebut dalam dua tahun terakhir, terdapat 9 hingga 12 kasus peretasan akun WhatsApp pejabat daerah, termasuk Ketua BPD, Kepala Satpol PP, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian, hingga Kepala BKPSDM.
“Akun-akun ini disalahgunakan untuk menghubungi orang lain, seolah-olah berasal dari pemilik akun yang sah,” ujarnya.
Aris menegaskan pentingnya peningkatan kesadaran dan keterampilan digital para birokrat.
“Intinya, akun kita masih belum aman. Tapi hari ini sudah dijelaskan langkah-langkah pencegahannya. Semoga setelah kegiatan ini, kita semua menjadi lebih waspada dan paham bagaimana mengamankan akun pribadi,” katanya.
Ia juga berharap kolaborasi antara Diskominfo, BSSN, dan seluruh OPD di Lombok Timur terus diperkuat agar ke depan serangan peretasan dan pencurian data (phishing) dapat dicegah secara menyeluruh.
“Mudah-mudahan semua pihak dapat bekerja sama demi keamanan digital dan demi mewujudkan visi Lombok Timur Smart,” tutupnya.