www.okenews.net

Selasa, 08 Juli 2025

Pemda Lombok Timur dan BPJS Kesehatan Luncurkan Tim Smart JKN, Dorong Pelayanan Kesehatan Lebih Baik

Pemda Lotim Bersama Kepala cabang BPJS Kesehatan.

Okenews.net- Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin, menegaskan pentingnya peningkatan kualitas pelayanan publik, khususnya di sektor kesehatan. Hal ini disampaikannya saat peluncuran Tim Smart JKN dan penandatanganan kerja sama program PESIAR bersama BPJS Kesehatan Lombok Timur, Selasa (08/07/2025), di Kantor Bupati Lombok Timur.


Dalam sambutannya, Bupati mengapresiasi langkah BPJS Kesehatan yang aktif menjalin sinergi dengan Pemerintah Daerah. Menurutnya, kerja sama yang baik ini telah membantu menyelesaikan berbagai kendala pelayanan kesehatan dengan cepat.


"Perhatian dan kerja sama luar biasa dari BPJS Kesehatan bersama Pemda Lombok Timur membuat banyak masalah bisa segera tertangani," ujar Bupati.


Bupati juga mengingatkan pihak puskesmas dan rumah sakit untuk tidak lagi meminta kartu BPJS, karena cukup menggunakan KTP. Ia menekankan pentingnya menjaga ketersediaan obat agar masyarakat tidak kesulitan mendapatkan layanan.


Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Lombok Timur, Elly Widiani, menyoroti tantangan besar yang dihadapi, yaitu meningkatkan keaktifan peserta BPJS Kesehatan hingga 80% pada 2025, sesuai target RPJMN. Saat ini, angka keaktifan peserta masih di kisaran 72%, akibat penangguhan kepesertaan PBI JK oleh pemerintah pusat, yang berdampak pada sekitar 95 ribu peserta di Lombok Timur.


Meski begitu, Elly optimis target tersebut bisa tercapai berkat dukungan Tim Smart JKN yang terdiri dari berbagai OPD, seperti Bappeda, Dinsos, Dukcapil, DPMD, hingga BKPSDM. Tim ini diharapkan mampu mewujudkan layanan yang setara, mudah, akuntabel, responsif, dan terintegrasi (SMART).


Sebagai bentuk apresiasi, Elly menyebut Tim Smart JKN Lombok Timur akan diikutsertakan dalam lomba tingkat nasional dalam rangka HUT BPJS Kesehatan.

Wujud Toleransi, Polres Lombok Utara Resmikan Vihara

Peresmian Vihara, Polres Kabupaten Lombok Utara

Okenews.net- Kapolres Lombok Utara, AKBP Agus Purwanta, S.I.K., meresmikan Vihara Diraya Manggala yang dibangun di lingkungan Markas Komando (Mako) Polres Lombok Utara, Selasa (08/07/2025).


Nama Diraya Manggala berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti pelindung bijaksana demi menciptakan kedamaian agung.

Pembangunan vihara ini merupakan bentuk komitmen Polres Lombok Utara dalam menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan keberagaman antarumat beragama, khususnya di lingkungan internal Polri.


Acara peresmian berlangsung khidmat dan dihadiri pejabat utama Polres Lombok Utara, Ketua Bhayangkari Cabang Ny. Heny Agus Purwanta beserta staf, Ketua FKUB, perwakilan pemerintah daerah, tokoh agama Buddha, tokoh masyarakat, serta umat Buddha dari berbagai wilayah di Kabupaten Lombok Utara.


Dalam sambutannya, Kapolres menyampaikan bahwa kehadiran Vihara Diraya Manggala menjadi simbol dukungan terhadap kebebasan beragama dan pelayanan spiritual bagi personel serta masyarakat.


"Dengan diresmikannya vihara ini, maka Polres Lombok Utara kini memiliki empat rumah ibadah yang lengkap: masjid, gereja, pura, dan vihara. Ini mencerminkan lingkungan kerja yang inklusif dan menghargai keberagaman," ujar Kapolres.


Peresmian ditandai dengan pemotongan pita, penandatanganan prasasti, doa bersama, dan ramah tamah. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung tertib dan penuh kekeluargaan.

Polres Lombok Utara berharap, kehadiran rumah ibadah yang lengkap ini dapat menjadi contoh bagi institusi lain dalam mendukung kerukunan antarumat beragama dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

Senin, 07 Juli 2025

Bupati Lotim Dorong Bidan Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi

Bupati Lombok Timur. H. Hairul Warisin

Okenews.net- Bupati Lombok Timur H. Haerul Warisin menegaskan pentingnya peran bidan dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), dan menangani stunting. Hal ini ia sampaikan saat peringatan HUT ke-74 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) pada Senin (07/07/2025) di Ballroom Kantor Bupati.


Mengacu data Dinas Kesehatan, pada tahun 2024 terdapat 157 kasus kematian bayi dan 24 kasus kematian ibu di Lombok Timur. Sementara di tahun 2025 hingga awal Juli, tercatat 69 kasus kematian bayi dan 8 kasus kematian ibu. Bupati mengingatkan agar angka ini tidak melebihi tahun sebelumnya.


“Ini harus menjadi program utama ibu-ibu sekalian. Lakukan evaluasi dan cari tahu penyebabnya, lalu ambil langkah pencegahan,” tegasnya.


Sebagai bentuk apresiasi, Bupati menjanjikan hadiah khusus jika IBI berhasil menurunkan AKB secara signifikan menjelang HUT ke-75 tahun depan. Ia juga berkomitmen memberikan lahan untuk pembangunan sekretariat atau klinik IBI.


“Mudah-mudahan dengan kerja keras IBI, kita bisa menyelamatkan lebih banyak ibu dan bayi,” ujarnya.


Ia juga menekankan pentingnya pencegahan stunting sejak dini. “Jangan sampai anak-anak yang baru lahir mengalami stunting. Ini tanggung jawab kita bersama,” imbuhnya.


Ketua Pengurus Daerah IBI NTB Hj. Rokhliana menekankan peran IBI dalam menyiapkan generasi emas 2045 melalui penurunan AKI, AKB, dan stunting dengan layanan kesehatan yang menyeluruh.


Ketua IBI Lombok Timur, Inna Fakhria, menyoroti pentingnya bidan sebagai garda terdepan dalam menjaga kesehatan ibu dan anak, serta memperjuangkan hak kesehatan perempuan.


Pada acara tersebut, IBI memberikan penghargaan kepada ranting dengan capaian tertinggi pelayanan kontrasepsi jangka panjang (MKJP), serta penghargaan khusus kepada penggerak donor darah dengan sasaran terbanyak.


Peringatan HUT IBI ke-74 menjadi momentum untuk memperkuat semangat pengabdian, meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu-anak, dan menjalin kemitraan dengan seluruh elemen masyarakat.

Fauzan Khalid Dorong Penguatan Kapasitas Penyelenggara Pemilu Secara Berkelanjutan

Fauzan Khalid, Anggota DPR RI Komisi II

Okenews.net- Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi NasDem, H. Fauzan Khalid, menekankan pentingnya peningkatan kapasitas dan kompetensi penyelenggara pemilu, baik Komisi Pemilihan Umum (KPU) maupun Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), secara berkelanjutan. Hal ini disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi II DPR RI bersama KPU dan Bawaslu di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (07/07/2025).


Fauzan yang juga merupakan anggota DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) Pulau Lombok ini menyebut, peningkatan kapasitas tidak hanya mencakup kemampuan teknis, tetapi juga penguasaan materi dan pengetahuan mendalam mengenai proses demokrasi dan kepemiluan di Indonesia.


“Saya kira sangat penting bagi KPU dan Bawaslu untuk merancang program-program peningkatan kapasitas yang bersifat berkelanjutan. Tidak cukup satu kali dalam satu periode, tapi harus menjadi agenda tahunan yang konsisten,” ujar Fauzan.


Mantan Bupati Lombok Barat dua periode itu juga mendorong agar alokasi anggaran diperkuat untuk mendukung program pelatihan teknis maupun pendidikan kepemiluan. Menurutnya, penguatan kapasitas ini bukan hanya untuk jajaran komisioner, melainkan juga bagi petugas sekretariat yang menjadi ujung tombak teknis penyelenggaraan pemilu.


“Petugas di sekretariat harus dibekali dengan kemampuan teknis dan pemahaman mendalam soal kepemiluan. Begitu juga komisioner, meskipun masa tugas mereka terbatas, pelatihan tetap penting untuk menjamin kualitas pelaksanaan demokrasi,” tambahnya.


Fauzan juga menyoroti pentingnya penyelenggara pemilu memiliki integritas dan wawasan kebangsaan yang kuat. Ia menilai, hal itu akan menciptakan pelaksanaan pemilu yang kredibel dan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi.


Lebih jauh, Fauzan mengingatkan agar sosialisasi dan pendidikan pemilih (sosdiklih) tetap menjadi prioritas, bahkan ditingkatkan intensitasnya.


“Jangan kurangi frekuensinya. Jika bisa, justru ditambah. Tugas penyelenggara pemilu tidak hanya saat hari pemilu, tetapi juga mencakup proses pendidikan dan penyadaran masyarakat sepanjang waktu,” tegasnya.


Ia menambahkan, kegiatan sosialisasi bisa dikemas lebih kreatif dengan mengikuti tren masyarakat, serta melibatkan tokoh masyarakat, sekolah, dan kampus sebagai mitra strategis dalam pendidikan politik.


“Pendidikan politik seperti ini tidak membutuhkan anggaran besar, tapi manfaatnya sangat besar bagi kelangsungan demokrasi kita,” tutup Fauzan.

Masjid Nurul Hadi di Sakra Timur Mulai Dibangun, Bupati Letakkan Batu Pertama

Momnt peletakan batu pertama di masjid Nurul Hadi Gereneng

Okenews.net- Pembangunan Masjid Nurul Hadi di Dusun Batu Tameng, Desa Gereneng Timur, Kecamatan Sakra Timur, resmi dimulai pada Senin (07/07/2025). Tanda dimulainya pembangunan ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin.


Acara tersebut berlangsung penuh semangat kebersamaan dan gotong-royong. Hadir dalam acara ini Kepala Desa Gereneng Timur, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta warga setempat. Kegiatan dimulai dengan doa bersama untuk kelancaran pembangunan dan kemaslahatan umat.


Dalam sambutannya, Bupati menjelaskan arti nama "Nurul Hadi" sebagai simbol iman dan kebenaran, serta berharap masjid ini menjadi pusat pendidikan dan kegiatan keagamaan masyarakat.


Bupati juga menyebut Lombok Timur dikenal sebagai Kabupaten 1.000 Masjid, mencerminkan tingginya semangat masyarakat dalam membangun tempat ibadah. Ia mengapresiasi kekompakan warga Gereneng Timur yang memulai pembangunan masjid ukuran 25x20 meter dengan dana swadaya awal sebesar Rp 500 juta, meski total biaya diperkirakan mencapai Rp 7 miliar.


Pemkab Lombok Timur turut mendukung dengan menyumbang 300 sak semen. Bupati juga mengajak masyarakat terus bersedekah dan bergotong-royong demi kelancaran pembangunan.


 "Sedekah sedikit untuk rumah Allah akan diganti berlipat saya juga berharap agar Masjid Nurul Hadi menjadi pusat ibadah dan pemberdayaan umat di Gereneng Timur." Pungkasnya

Minggu, 06 Juli 2025

Fauzan Khalid Desak Pemerintah Kembalikan Status Tiga Gili untuk Rakyat

Fauzan Khalid, Anggota DPR RI Dapil II

Okenews.net- Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi NasDem, Fauzan Khalid, mendesak pemerintah agar mengubah status Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) dari kawasan konservasi hutan menjadi Hak Pengelolaan Lahan (HPL).


Status konservasi ini diberlakukan sejak tahun 2021. Padahal sebelumnya, kawasan tersebut berstatus HPL, bahkan banyak pelaku usaha pariwisata di tiga gili itu telah mengantongi izin seperti Hak Guna Bangunan (HGB) dan Sertifikat Hak Milik (SHM).


Desakan tersebut disampaikan Fauzan dalam rapat kerja dan rapat dengar pendapat (RDP) Komisi II DPR RI bersama Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, di ruang rapat Komisi II DPR RI, Jakarta, Selasa (01/07/2025).


Fauzan yang juga pernah menjabat Bupati Lombok Barat dua periode itu menyatakan, perubahan status menjadi kawasan konservasi membuat para pelaku usaha di tiga gili kesulitan memperoleh izin usaha dan kepemilikan lahan. Namun ironisnya, mereka tetap dibebankan kewajiban membayar pajak.


“Ironisnya, teman-teman di BPN pun tidak tahu bahwa Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air telah ditetapkan sebagai kawasan konservasi. Tiba-tiba saja BPN menerima SK penetapan dari kementerian terkait. Padahal warga sudah punya sertifikat lahan sejak 1980-an,” ujarnya.


Fauzan menilai, kondisi ini membuat para pelaku usaha terkesan menjalankan aktivitas secara ilegal, karena tidak bisa lagi mengurus izin resmi. Ia pun meminta Menteri ATR/BPN segera membentuk tim terpadu lintas sektoral untuk meninjau ulang status kawasan tersebut.


“Saya mohon kepada Pak Menteri Nusron agar segera mengubah status konservasi ini. Bentuk tim lintas kementerian agar kawasan ini bisa dikelola kembali melalui HPL. Kasihan rakyat kecil yang menggantungkan hidupnya dari jasa wisata di tiga gili ini,” tegasnya.


Menurut Fauzan, meski telah ditetapkan sebagai kawasan konservasi, ketiga gili tersebut seharusnya tetap bisa dimanfaatkan masyarakat secara legal untuk usaha jasa pariwisata. Sebagai imbalannya, masyarakat juga akan berkomitmen menjaga kelestarian alam dan biota laut.


“Justru kalau ditutup total, masyarakat akan kehilangan penghasilan, dan ini bisa menjadi bumerang bagi konservasi itu sendiri. Biarkan masyarakat tetap berusaha, karena mereka juga yang paling menjaga kelestarian tiga gili tersebut,” imbuhnya.


Fauzan juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi NTB telah berulang kali mengajukan permohonan perubahan status kawasan wisata Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air sejak 2022. Namun hingga kini, belum ada kejelasan dari pemerintah pusat.

Padahal, sektor wisata tiga gili ini menyumbang sekitar 60 persen Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Lombok Utara, menjadikannya sebagai tulang punggung ekonomi lokal.


“Kalau kawasan ini terus dibatasi secara administratif dan legal, yang rugi bukan hanya masyarakat, tapi juga daerah. Ini harus segera diselesaikan,” tutup Fauzan.


Semangat Panitia Festival Teluk Kayangan Tuai Apresiasi Bupati Lombok Timur

Penyelenggaraan Festival di Teluk Ekas Buana

Okenews.net- Penyelenggaraan Festival Teluk Kayangan yang keempat berhasil menarik perhatian dan apresiasi dari Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin, berkat semangat dan kemandirian panitianya dalam menghadapi berbagai keterbatasan. Ungkap Bupati dalam sambutannya saat melepas peserta balap sampan di Teluk Kayangan pada Ahad (06/07/2025)


“Apresiasi dan penghargaan serta kebanggaan kepada panitia. Tidak gampang melaksanakan festival tanpa semangat,” ungkap Bupati.


Balap sampan menjadi salah satu agenda utama dalam Festival Teluk Kayangan tahun ini. Bupati menyebut, kegiatan serupa juga telah digelar di beberapa wilayah nelayan lain di Lombok Timur, namun hingga kini hanya satu yang berhasil masuk dalam kalender pariwisata resmi daerah, yakni di kawasan Ekas.


Melihat potensi wisata maritim di Teluk Kayangan, Pemda Lombok Timur berkomitmen untuk terus mengevaluasi dan mengembangkan peluang kepariwisataan di wilayah tersebut.


Selain menyoroti kegiatan festival, Bupati juga menyinggung pemanfaatan Rumah Susun Sewa (Rusunawa) yang berada di kawasan Teluk Kayangan. Ia memastikan bangunan tersebut akan diperuntukkan bagi masyarakat nelayan sekitar dengan skema sewa ringan.


“Pemda tidak akan memungut biaya mahal, yang penting terisi semua,” jelasnya.


Lebih lanjut, Bupati juga mengumumkan rencana pembangunan permukiman baru di beberapa kawasan padat penduduk seperti Masbagik, Sikur, dan Labuhan Lombok. Proyek tersebut akan dilakukan melalui kerja sama antara Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat.


Menutup sambutannya, Bupati Haerul Warisin menyampaikan pesan kepada panitia dan masyarakat agar terus menjaga semangat dan konsistensi dalam menyelenggarakan Festival Teluk Kayangan setiap tahunnya.


“Terima kasih yang sudah hadir hari ini, terus berkoordinasi dan bekerja sama,” pesannya.


Festival Teluk Kayangan 2025 dijadwalkan berlangsung hingga 13 Juli mendatang. Selain menonjolkan potensi maritim, festival ini juga menjadi ajang pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal melalui pelibatan UMKM setempat.

Sabtu, 05 Juli 2025

Perkuat Manajemen Organisasi, HMPS Pendidikan Sosiologi Universitas Hamzanwadi Gelar MOK

Pose bersama usai kegiatan MOK di ruang laboratorium 
Okenews.net — HMPS Pendidikan Sosiologi FISE Universitas Hamzanwadi menggelar kegiatan Manajemen Organisasi dan Kepemimpinan (MOK), Sabtu (05/07/2025) di Laboratorium Pendidikan Sosiologi guna menguatkan pemahamam dalam menjalankan organiasi. 

Dengan mengangkat tema “Kepemimpinan dan Manajemen Sosial: Menggerakkan Organisasi dengan Lensa Sosiologi”, kegiatan ini tak sekadar menjadi pelatihan, melainkan ruang pembacaan ulang atas praktik kepemimpinan mahasiswa yang kerap kehilangan orientasi sosialnya.

Kegiatan ini diikuti pengurus HMPS dan mahasiswa aktif lainnya. Diharapkan, melalui MOK ini menjadi forum penting dalam menanamkan nilai-nilai dasar kepemimpinan sosiologis, serta memperkuat manajemen organisasi berbasis kolaborasi, empati, dan kesadaran sosial.

Ketua Prodi Pendidikan Sosiologi, M Zainul Asror, MA mengatakan, mahasiswa hari ini tidak cukup hanya belajar tentang struktur dan strategi organisasi, tetapi juga perlu membongkar ulang motivasi dan visi sosial mereka.

“Organisasi mahasiswa idealnya menjadi cermin dari dinamika masyarakat. Jika hanya berputar pada agenda formalitas tanpa kepekaan sosial, maka yang tercipta hanyalah manajemen kosong tanpa ruh,” tegasnya dalam sambutan pembukaan.

Menurutnya, MOK menjadi upaya kolektif HMPS untuk menguatkan kembali ruh sosiologis ke dalam jantung organisasi mahasiswa. Melalui rangkaian diskusi kritis, refleksi nilai, studi kasus, dan pembacaan realitas sosial.

"Konteks ini, peserta diajak memahami bahwa menjadi pemimpin berarti juga menjadi pembaca kondisi, penggerak perubahan, dan perawat solidaritas sosial.di tengah tantangan global," tegas Asror.

Kegiatan berlangsung dinamis dan menarik. Para pemateri memaparkan kepemimpinan yang tidak hanya berbasis pada kemampuan teknis, tetapi juga pada pemahaman struktural dan nilai-nilai sosial yang hidup dalam masyarakat.

Dengan merujuk pada teori-teori sosiologi klasik dan kontemporer, pemateri menyoroti bagaimana relasi kuasa, norma sosial, dan struktur budaya membentuk karakter seorang pemimpin, terutama mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan.

Korprodi M Zainul Astor, MA (kiri)  memberikan sambutan dan membuka acara bersama pengurus HMPS Wahyudi Saputra (kanan)
Kegiatan ini menghadirkan pemateri M. Marzuki, M. Pd dan Hanapi, M.Si menekankan pentingnya kepemimpinan masa depan yang menuntut keberanian untuk mengambil sikap di tengah ketidakpastian, dan kemampuan untuk bersikap inklusif di tengah masyarakat yang semakin majemuk.

Hanapi juga menegaskan perubahan dunia dari VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambigous) yang bergeser ke BANI (Brittle, Anxious, Nonlinear, Incomprehensible) yang menuntut pemimpin untuk tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi tangguh secara emosional, adaptif secara sosial, dan bijak secara kultural.

Di tengah ketidakpastian dan kompleksitas sistem sosial yang terus bergerak, pemimpin tidak bisa lagi mengandalkan pola pikir linier dan solusi satu arah. Pemimpin dituntut untuk mampu membaca konteks, mengelola keragaman, serta menavigasi perubahan dengan nilai-nilai yang kuat sebagai kompas moral.

“Dalam dunia yang 'rapuh' dan penuh kecemasan ini, pemimpin harus menjadi jangkar, bukan hanya untuk yang dipimpinnya, tetapi bagi komunitas yang lebih luas. Itu artinya, kita harus berpijak pada nilai-nilai yang ada,” ujar kandidat doktor di Undiksha itu.

Ia menambahkan, menghadapi era BANI bukan berarti menjadi pemimpin yang kaku dan reaksioner, tetapi justru menjadi pemimpin yang reflektif dan resilien. Nilai-nilai lokal bukan hambatan modernitas, tetapi justru sumber daya etis dan kultural untuk menumbuhkan kepemimpinan yang berakar dan berdaya tahan tinggi.

Ketua Umum HMPS, Wahyu Saputra menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak dibentuk untuk melatih “pemimpin dadakan,” tapi justru untuk membongkar cara berpikir lama yang kerap menjadikan organisasi sekadar alat pengumpul poin prestasi.

Menurutnya, salah satu tujuan MOK tahun ini adalah menumbuhkan kesadaran kolektif, bahwa menjadi pemimpin tidak cukup hanya memiliki kemampuan administratif, tetapi juga harus memiliki akar kultural dan daya sosial.

“Kami berharap lahirnya pemimpin yang sadar struktur ketimpangan, budaya kolektivitas, dan nilai keadilan sosial. Membangun karakter pemimpin yang bisa menggerakkan bukan dengan perintah, tetapi dengan teladan. Inilah esensi sosiologi dalam organisasi,” ujarnya.

Konser Wali Band Tutup Puncak 1 Muharram di Lombok Timur, Ribuan Warga Tumpah Ruah

Penutupan Muharram Exspo, yang di meriahkan Wali Band, 

Okenews.net– Puncak perayaan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H di Lombok Timur berlangsung Meriah. Acara yang digelar pada Jumat malam (04/07/2025) itu ditutup dengan penampilan spektakuler dari grup band religi populer, Wali Band.


Ribuan masyarakat dari berbagai penjuru Lombok Timur memadati lokasi acara yang dipusatkan di Lapangan Nasional Kota Selong. Antusiasme warga terlihat sejak sore hari, ketika penonton mulai berdatangan untuk mendapatkan posisi terbaik menyaksikan konser gratis tersebut.


Wali Band, yang dikenal lewat lagu-lagu bernuansa religi dan cinta, sukses menghibur penonton dengan sejumlah lagu andalannya seperti Cari Jodoh, Baik-Baik Sayang, hingga Nenekku Pahlawanku. Suasana makin meriah saat para penonton ikut bernyanyi bersama, menciptakan momen kebersamaan yang penuh semangat dan kekhidmatan.


Bupati Lombok Timur yang turut hadir dalam acara ini menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia dan masyarakat yang telah menjaga ketertiban dan semangat ukhuwah selama rangkaian kegiatan 1 Muharram.


“Kegiatan ini bukan hanya hiburan, tetapi juga pengingat bahwa tahun baru Hijriah adalah momentum untuk hijrah menuju kebaikan dan akan menkadi agenda tetap lombok timur,” ujarnya dalam sambutan.


Perayaan 1 Muharram tahun ini dirangkaikan dengan berbagai kegiatan religi dan budaya sejak awal pekan, mulai dari pawai alagoris ta’aruf, lomba qasidah, hingga santunan untuk anak yatim.


Dengan berakhirnya konser Wali Band, rangkaian kegiatan resmi ditutup, namun semangat kebersamaan dan kekeluargaan yang terbangun diharapkan terus terjaga dalam kehidupan bermasyarakat.

Ali BD Dorong Muharam Jadi Agenda Tetap Lombok Timur

H. Ali Bin Dachlan.

Okenews.net- Penutupan perayaan 1 Muharam 1447 Hijriah di Lapangan Nasional Selong berlangsung meriah. Ribuan warga hadir memadati acara yang juga dihadiri mantan Bupati Lombok Timur, H. Ali Bin Dahlan (Ali BD).

Dalam sambutannya, Ali BD menekankan pentingnya peringatan Muharam sebagai momen refleksi spiritual dan sosial. Ia menyebut Muharam sebagai simbol perubahan cara berpikir masyarakat menuju arah yang lebih luas dan terbuka.

“Muharam ini penting karena merupakan fase perubahan dunia, dari cara berpikir yang sempit ke cara berpikir yang luas. Ini adalah spirit masyarakat Lombok Timur,” ucapnya, Jumat (04/07/2025).

Ali BD mengapresiasi Bupati dan Wakil Bupati Lombok Timur atas komitmennya menjaga tradisi ini. Ia mendorong agar perayaan Muharam ditetapkan sebagai agenda resmi daerah, bahkan menjadi program otoritatif agar tidak mudah dihapus oleh pemimpin berikutnya.

“Saya sudah bicara dengan Pak Wakil Bupati agar ini dijadikan otorita. Supaya siapapun bupatinya nanti tidak bisa menghilangkannya begitu saja,” tegasnya.

Ia juga mengusulkan agar durasi perayaan diperpanjang hingga tiga minggu dan dikemas lebih besar serta lebih representatif.

Tak hanya soal perayaan, Ali BD juga menyampaikan pesan penting kepada masyarakat. Ia mengajak warga untuk menjaga persatuan dan mendukung penuh program pemerintah daerah.

“Kalau ingin Lombok Timur maju, mari dukung program Pak Bupati dan Wakil Bupati. Hilangkan rasa iri, dengki, dan perpecahan. Kalau ada yang keliru, luruskan bersama, bukan menyebarkan hal negatif,” pesannya.



Jumat, 04 Juli 2025

Fauzan Khalid Minta Pengangkatan ASN dan PPPK Sesuai Jadwal

Anggota DPRRI Komisi II  Fauzan Khalid
Okenews.netAnggota Komisi II DPR RI dari Fraksi NasDem, Fauzan Khalid, meminta pemerintah agar proses pengangkatan calon aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) dilakukan tepat waktu, sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Ia menegaskan bahwa kepastian waktu pengangkatan sangat penting, karena akan menjadi dasar penerimaan gaji serta awal perjalanan karier mereka di instansi pemerintahan.


“Calon ASN dijadwalkan diangkat bulan Juni, dan PPPK pada bulan Oktober. Jangan permainkan TMT (Terhitung Mulai Tanggal) pengangkatan. Jangan sampai, misalnya, pengangkatan dilakukan Juni tapi TMT-nya baru tercatat Agustus, atau bahkan Desember untuk PPPK. 


"Ini jadi patokan mereka menerima gaji,” tegas Fauzan dalam rapat kerja dan rapat dengar pendapat bersama Menteri PAN-RB, Kepala BKN, Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri, serta para gubernur, bupati, dan wali kota se-Indonesia di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (30/06/2025).


Fauzan, yang merupakan wakil rakyat dari daerah pemilihan Pulau Lombok, juga meminta Menteri PAN-RB dan Kepala BKN untuk ikut mengawal pelaksanaan pengangkatan di daerah. Ia berharap kepala daerah dapat mematuhi jadwal yang telah ditetapkan demi kepastian hukum dan kesejahteraan para calon ASN dan PPPK.


"Ini adalah aspirasi langsung dari para calon ASN dan PPPK yang perlu kita perhatikan bersama,” tambahnya.


Menanggapi hal ini, Kepala BKN Zudan Arif Fakrulloh menegaskan bahwa TMT untuk calon ASN paling lambat ditetapkan pada 1 Juni, sedangkan untuk PPPK paling lambat 1 Oktober. Mendengar penegasan itu, Fauzan kembali mengingatkan agar para kepala daerah benar-benar menjalankan aturan ini.


“Penegasan dari Kepala BKN ini tentu akan membuat para calon ASN dan PPPK lebih tenang. Terima kasih Pak Kepala BKN,” kata Fauzan.


Ia juga menjelaskan bahwa TMT merupakan hal penting dalam dunia kepegawaian. Selain menjadi dasar perhitungan masa kerja, TMT juga mempengaruhi proses kenaikan pangkat, masa pensiun, hingga hak keuangan pegawai.


Tak hanya soal pengangkatan, Fauzan turut menyoroti masa pensiun bagi PPPK. Ia meminta agar PPPK yang telah mengabdi dan memasuki masa pensiun dapat diberikan uang pensiun layaknya ASN. Menurutnya, tanpa jaminan ini, para pensiunan PPPK berisiko mengalami kesulitan ekonomi.


“Banyak dari mereka diangkat saat usianya sudah di atas 40 tahun. Maka, saat pensiun di usia 58 atau 60 tahun (untuk guru), mereka masih memiliki anak-anak yang membutuhkan biaya sekolah. Kita harus pikirkan nasib mereka setelah tidak lagi bertugas,” ujarnya.


Fauzan pun berharap pesan ini bisa sampai ke Presiden melalui rapat kabinet. "Pak Wakil Menteri PAN-RB, Pak Kepala BKN, tolong sampaikan kepada Bapak Presiden secara jelas dan valid. Saya yakin beliau akan mendukung. Jangan sampai kita menciptakan kemiskinan baru setelah mereka pensiun,” pungkasnya

Rabu, 02 Juli 2025

Pimpinan Baznas Lombok Timur Terima SK Bupati, Berikut Daftarnya

photo doc/istimewa
Okenews.net | Setelah melalui proses lama, pimpinan  Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Lombok Timur akhirnya menerima SK Bupati Nomor: 100.3.3.2/262/Kesra/2025.

Penyerahan SK itu berlangsung di pendopo 1 Bupati Lotim, Selasa 2 Juni 2025 sekitar pukul 20.30 Wita. Sebanyak lima orang pimpinan Baznas Lotim menerima SK Bupati Lombok Timur Haerul Warisin. 

Kelima pimpinan Baznas Lombok Timur yang dipanggil bupati untuk menerima SK sebagai berikut: 

  1. H. Murjoko
  2. Dr. H. Hamidi, ST
  3. Drs. H. Muhammad Kamli 
  4. Dr. Sirajun Nasihin, M.Pd
  5. Dr. Asbullah Muslim, M.PdI

Selasa, 01 Juli 2025

Polri Milik Rakyat, Hadir dengan Hati Nurani" Bupati Lotim Pimpin Upacara HUT Bhayangkara ke-79

Hut bayangkara ke-79

Okenews.net– Suasana khidmat menyelimuti halaman Kantor Bupati Lombok Timur saat digelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-79 pada Selasa, (01/07/2025). 


Bupati Lombok Timur H. Haerul Warisin memimpin langsung jalannya kegiatan yang dihadiri jajaran pejabat penting daerah.

Turut hadir Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, Kapolres Lotim, Dandim 1615, para pimpinan OPD, Kepala BUMN, Pj. Ketua Bhayangkari, tokoh agama, serta para purnawirawan Polri. Kebersamaan ini menjadi simbol kuat sinergi antara pemerintah daerah, TNI-Polri, dan elemen masyarakat lainnya.


Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan ucapan selamat dan rasa syukur atas dedikasi Polri, khususnya Polres Lombok Timur. Ia berharap institusi Polri terus memperkuat kedekatannya dengan masyarakat.


“Semoga Polri terus berjaya dan semakin dicintai oleh rakyat,” ucap Bupati dengan penuh semangat.


Mengangkat tema “Polri untuk Masyarakat”, Bupati menekankan bahwa keberadaan Polri harus lebih dari sekadar penegak hukum. Polri harus hadir sebagai sahabat rakyat, yang bekerja dengan empati dan nurani, bukan sekadar formalitas kekuasaan.


“Polri adalah milik rakyat. Karena itu, setiap langkah dan kebijakannya harus berpihak kepada kepentingan masyarakat,” tegasnya.


Ia juga mengajak seluruh anggota Polri untuk terus menjadi institusi yang humanis, bersih, transparan, dan dipercaya publik. Tantangan zaman yang semakin kompleks seperti kejahatan digital, intoleransi, hingga kriminalitas jalanan, menurutnya, harus dijawab dengan peningkatan kualitas pelayanan yang profesional.


Tidak hanya mengapresiasi peran Polri, Bupati juga mengajak masyarakat untuk turut serta mendukung tugas-tugas kepolisian dengan memberikan kritik membangun dan menjaga sinergi demi terciptanya keamanan bersama.


“Keamanan bukan hanya tugas Polri, tapi tanggung jawab kita semua. Mari jadikan peringatan Hari Bhayangkara ini sebagai momen memperkuat komitmen menjaga ketertiban demi kemajuan bangsa,” seru Bupati di akhir sambutannya.


Menambah semarak acara, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan peluncuran Operasi Pajak Daerah (Opjar) Tunggakan PBB-P2 serta penyerahan SK Opjar untuk 21 kecamatan.

FGD YGSI: Komitmen Bersama Cegah Kawin Anak

Yayasan Gemilang Sehat Indonesia

Okenews.net – Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan tokoh agama, tokoh adat, serta perwakilan dari berbagai instansi terkait dalam rangka menyusun strategi pencegahan perkawinan anak, kekerasan seksual terhadap anak, kehamilan remaja, dan kekerasan berbasis gender dan seksual (KBGS) di Kabupaten Lombok Timur.


Diskusi tersebut berlangsung di Ballroom Kantor Bupati Lombok Timur, Senin (30/06/2025), dan dihadiri oleh perwakilan tokoh adat, tokoh agama, organisasi masyarakat, Dinas PMD, DP3AKB, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta Dinas Kesehatan.


Dalam pertemuan tersebut, seluruh perwakilan tokoh yang hadir menyatakan sikap tegas menolak praktik perkawinan anak di Lombok Timur. Mereka sepakat bahwa penolakan ini harus didasarkan pada aturan perundang-undangan yang berlaku, serta nilai-nilai agama dan adat yang mengedepankan kemaslahatan.


Field Officer YGSI, Samsul Hadi, dalam paparannya menyampaikan bahwa tujuan dari FGD ini adalah menyatukan persepsi dan memperkuat pemahaman tokoh agama, tokoh adat, dan pemangku kepentingan lainnya melalui pendekatan agama dan budaya.


“Kita hadir untuk menyamakan persepsi dan memperkuat komitmen bersama dalam menolak perkawinan anak serta kekerasan terhadap anak,” ungkap Samsul.


Sementara itu, Dr. TGH. Salimul Jihad, yang mewakili tokoh agama, menjelaskan bahwa dalam perspektif Islam, tidak ada anjuran untuk menikahkan anak yang belum cukup umur. Ia menekankan pentingnya melihat dari sisi kemaslahatan dan mudarat.


“Jika mudaratnya lebih besar, maka hukum menikahkan anak bisa menjadi haram. Ini harus menjadi perhatian, termasuk dalam implementasi regulasi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah,” tegasnya.


Ia juga mendorong adanya sinergi antara pemerintah dan penegak hukum dengan ulama dan tokoh adat guna mencari solusi konkret terhadap fenomena perkawinan anak yang masih terjadi di masyarakat.


“Pemerintah harus tegas dalam menegakkan aturan, dan penegak hukum harus bergerak bersama tokoh agama serta adat untuk memperbaiki kondisi ini,” imbuhnya.


Wakil Ketua Pengadilan Agama Kabupaten Lombok Timur, Dr. Muhammad Nasikhin, menyoroti pentingnya edukasi langsung kepada masyarakat melalui tempat-tempat ibadah dan kegiatan keagamaan.


“Kita perlu mengedukasi masyarakat dari musholla dan masjid, serta mendorong pernikahan yang legal dan sesuai ketentuan usia,” katanya.


Ia juga menekankan pentingnya penguatan regulasi melalui Peraturan Bupati hingga ke tingkat desa sebagai langkah preventif yang efektif.


Lalu Wirabakti, Ketua I Majelis Adat Sasak Paer Timuk, menekankan perlunya regulasi yang jelas dari pemerintah daerah hingga ke desa yang menjelaskan batasan-batasan dan syarat sah perkawinan sesuai hukum yang berlaku.


Ia mengkritisi kesalahpahaman masyarakat yang menyamakan adat dan budaya. Menurutnya, praktik “kawin kecil” atau kawin kodek merupakan bagian dari budaya, bukan adat.


“Kawin kodek itu tidak diatur dalam adat. Adat justru melarangnya karena prosesi adat pernikahan memiliki syarat-syarat tertentu. Yang terjadi sekarang adalah budaya merusak tatanan adat,” jelasnya.


Ia juga menambahkan bahwa budaya tidak selalu sejalan dengan agama, dan karena itu budaya-budaya yang bertentangan harus difilter.


“Adat bisa menjadi bagian dari budaya, tapi tidak semua budaya mengandung nilai-nilai adat. Maka budaya yang merusak harus disaring,” tandasnya.


Lebih lanjut, Lalu Wirabakti menyatakan bahwa dari perspektif adat Sasak, kawin kodek tidak pernah dibenarkan. Ia meminta agar regulasi diperkuat hingga ke tingkat desa dalam bentuk Peraturan Daerah dan Surat Keputusan.


“Kami dari tokoh adat menyatakan bahwa kawin kodek itu tidak diperbolehkan. Tinggal bagaimana kita wujudkan larangan ini dalam bentuk regulasi yang mengikat,” pungkasnya.


Di akhir diskusi, para peserta meminta agar hasil FGD ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah dalam bentuk regulasi yang diperkuat hingga ke desa-desa. Mereka juga meminta adanya sosialisasi masif melalui media luar ruang seperti pamflet, baliho, dan spanduk dengan pesan-pesan yang kuat, seperti “Lombok Anti Kawin Dini”.


Acara ditutup dengan penandatanganan Fakta Integritas oleh seluruh peserta sebagai bentuk komitmen bersama menolak perkawinan anak, kekerasan seksual terhadap anak, kehamilan remaja, dan kekerasan berbasis gender dan seksual di Kabupaten Lombok Timur

Menembus Persaingan 30 Kontingen, Tim Paskib MAN 1 Lotim Pulang Bawa Juara

Para juara Paskib MAN 1 Lotim
Okenews.net | Tak pernah lelah mengukir prestasi, Tim Pasukan Pengibar Bendera (Paskib) MAN 1 Lombok Timur kembali menorehkan kebanggaan dengan prestasi. 

Suara hentakan kaki bergema di halaman SMAN 1 Mataram hari itu. Langkah demi langkah menyatu dalam irama yang presisi, menampilkan tarian kedisiplinan dan semangat juang.

Di antara puluhan pasukan dari berbagai penjuru NTB, satu tim dari ujung timur Pulau Lombok mencuri perhatian para dewan juri yang penuh pengalaman dan dedikasi selama ini.

Tim MAN 1 Lotim datang bukan sekadar untuk lomba, mereka datang untuk membuktikan bahwa kerja keras, latihan tanpa henti, dan semangat madrasah bisa mengantarkan pada podium juara.

Setelah sukses di kancah lomba paskib tingkat nasional di Jawa Timur minggu lalu, kali ini mereka menjajal kompetisi yang digelar SMAN 1 Mataram pada Ahad, 29 Juni 2025.

Hasilnya, tim ini sukses memboyong Juara Madya, sebuah capaian bergengsi dari kompetisi yang diikuti lebih dari 30 kontingen sekolah dan madrasah se-NTB.

Dengan penuh semangat, disiplin, dan semarak komando, tim paskib MAN 1 Lotim tampil memukau di tengah sengitnya persaingan yang berasal dari berbagai sekolah/madrasah.

Lomba yang menuntut presisi, kekompakan, dan mental baja ini menjadi ajang pembuktian bahwa latihan intensif yang dilakukan di bawah asuhan pelatih M. Sardi Akbar dan Ahmada Fatoni tidak sia-sia.

“Lomba ini bukan hanya soal gerakan baris-berbaris, tetapi juga bagaimana membangun karakter, kerja tim, dan daya juang," ujar M. Sardi Akbar, Selasa (01/07/2025).

Menurutnya, tim ini telah melalui proses panjang, dan lomba di SMAN 1 Mataram ini menjadi salah satu bentuk uji nyali yang berhasil dilewati dengan hasil yang membanggakan.

Piala, sertifikat, dan dana pembinaan menjadi oleh-oleh manis yang dibawa pulang. Namun lebih dari itu, yang dapatkan adalah pengalaman dan kepercayaan diri yang akan menjadi bekal dalam kompetisi selanjutnya.

Kepala MAN 1 Lotim, M. Nurul Wathoni, mengapresiasi pencapaian tim paskib MAN 1 Lotim yang kembali membawa prestasi untuk madrasah minggu ini.

"Ini bukan hanya kemenangan teknis, tapi juga kemenangan semangat juang. Semoga menjadi berkah dan motivasi bagi siswa lainnya,” ungkapnya.

Tak sekadar menargetkan trofi, pembinaan paskib di MAN 1 Lotim terus digiatkan sebagai bagian dari pendidikan karakter. Di tengah padatnya aktivitas akademik.

Tim paskib mampu menunjukkan dedikasi dan semangat tinggi untuk terus berkembang, menjadikan madrasah ini tak hanya unggul dalam ilmu, tetapi juga tangguh dalam sikap dan keterampilan.

“Kami percaya bahwa prestasi bukanlah akhir, melainkan bagian dari perjalanan belajar yang harus terus diasah dan ditingkatkan,” pungkas wathoni, kepala madrasah yang dikenal tegas sekaligus inspiratif itu.

Jumat, 27 Juni 2025

UPZ Desa: Jalan Sunyi Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem dari Akar Rumput

Oleh: Abdul Hayyi Zakaria, ME (Sekjen Forum Fundraising Zakat NTB)

 Abdul Hayyi Zakaria, ME (photo doc/ist.)
Kemiskinan ekstem masih menjadi trending topik persoalan hari ini, mulai dari pemerintah pusat hingga kabupaten kota, tak terkecuali Kabupaten Lombok Timur. Menurut data BPS Juli 2024 angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Lombok Timur sebesar 58.262 rumah tangga, atau setara 3,2 persen dari total penduduk miskin. Ketika kemiskinan ekstrem ini masih menghantui banyak daerah hingga desa di Indonesia, kita sering lupa bahwa solusi tidak selalu harus datang dari atas. Di balik kesibukan pejabat menyusun program pengentasan, ada aktor-aktor lokal yang bekerja dalam diam: Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Desa.

UPZ Desa mungkin terdengar asing bagi sebagian orang. Namun di sejumlah daerah, seperti Kabupaten Ciamis termasuk di Lombok Timur, mereka sudah mulai membuktikan bahwa pengelolaan zakat dari desa, oleh desa, dan untuk desa bukan sekadar wacana. Bahkan, jika dikelola serius, ia bisa menjadi game changer dalam pengentasan kemiskinan ekstrem.

Paradigma Baru Pengelolasn Zakat

Sayangnya, selama ini zakat seringkali berhenti pada bentuk charity—sekadar memberikan sembako atau uang tunai saat Ramadan. Tentu itu baik. Tapi dalam konteks kemiskinan ekstrem yang struktural dan kompleks, bantuan sesaat bukan solusi jangka panjang.

Kini waktunya mengubah paradigma: zakat harus jadi kekuatan pemberdayaan. UPZ Desa bisa mulai dengan program zakat produktif: modal usaha kecil, pelatihan tukang, peralatan tani, penguatan ekonomi perempuan, hingga subsidi perbaikan rumah dhuafa.

Bayangkan jika setiap desa di Lombok Timur menyalurkan zakat tidak hanya untuk konsumsi, tapi untuk menciptakan pendapatan baru. Maka zakat tak lagi sekadar meringankan, tapi mampu mengubah nasib.

Potensi Besar yang Masih Tidur

Data dari Pusat Kajian Strategis (Puskas) BAZNAS Tahun 2022 menyebut potensi zakat nasional mencapai lebih dari Rp300 triliun per tahun. Di Lombok Timur sendiri, potensi zakat dari ASN, pedagang pasar, petani, dan nelayan bisa mencapai Rp386 miliar setiap tahun. Sayangnya, yang tergali baru sebagian kecil saja.

Apa yang salah? Bisa jadi karena tatakelola Baznasnya yang kurang tepat, SDM Amil yang masih kurang kompeten, pendistribusian dan pendayagunaan yang belum berkeadilan, literasi zakat masih rendah, atau karena belum semua UPZ Desa difungsikan secara optimal. Tapi ini justru peluang: dengan memperkuat peran UPZ di desa-desa, potensi itu bisa bangkit. Dana lokal untuk solusi lokal.

Saat ini pemerintah daerah menargetkan kemiskinan ekstrem nol persen, tentu ini  target yang mulia, tapi berat. Jika ingin realistis, kita butuh pendekatan yang berbasis komunitas. Di sinilah peran UPZ Desa jadi sangat vital. Melalui legalitas yang kuat, pendataan yang akurat, distribusi yang tepat sasaran, dan kolaborasi lintas sektor, UPZ Desa bisa menjadi garda terdepan penghapusan kemiskinan ekstrem dari desa—bukan sekadar slogan, tapi kenyataan.

Bisa jadi, di masa depan, sejarah akan mencatat bahwa jalan panjang pengentasan kemiskinan di negeri ini, justru dimulai dari mushala kecil di ujung kampung… ketika seorang amil zakat mengetuk pintu rumah tetangganya, bukan untuk meminta, tapi untuk memberi.

Kamis, 26 Juni 2025

Meriahkan 1 Muharram 1447 H, Pemkab Lombok Timur Gelar Parade 1447 Dulang dan Festival Islami

Pawai Alagoris, Peringati 1 Muharam 1447 H

Okenews.net- Pemerintah Kabupaten Lombok Timur menggelar peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah dengan penuh kemeriahan dan makna spiritual. Serangkaian acara digelar selama sepekan, menandai semangat baru menyongsong tahun Hijriah dengan nilai-nilai Islam yang kental.


Salah satu rangkaian acara paling memikat adalah Parade 1447 Dulang yang digelar Kamis (26/06/2025). Parade ini menjadi penutup pawai alegoris yang sebelumnya mengambil start dari PTC. Sementara itu, parade dulang dimulai dari Taman Rinjani Selong dan berakhir di Masjid Agung Al-Mujahidin Selong, menghadirkan suasana penuh kekhidmatan dan kekaguman dari warga yang menyaksikan.


Acara ini dihadiri langsung oleh Bupati Lombok Timur H. Haerul Warisin, Wakil Bupati H. Moh. Edwin Hadiwijaya, Sekda H. M. Juaini Taofik, serta jajaran Forkopimda yang menyambut para peserta dari panggung kehormatan.


Dulang yang dibawa dalam parade berasal dari Desa Pengadangan, Kecamatan Pringgasela, dan disiapkan sebagai hidangan utama dalam santap malam bersama usai pembacaan doa akhir tahun dan awal tahun Hijriah di Masjid Agung. Hidangan tersebut tidak hanya dinikmati oleh para pejabat dan peserta pawai, tetapi juga terbuka untuk masyarakat umum yang hadir dalam perayaan.


Bupati Haerul Warisin dalam sambutannya menyampaikan bahwa peringatan 1 Muharram ini digalakkan kembali sebagai sarana memperkuat semangat dan identitas keislaman masyarakat.


 “Sebagai daerah dengan mayoritas penduduk Muslim, saya mengajak seluruh warga Lotim untuk turut berbahagia dan berbangga menyambut tahun baru Hijriah,” ujarnya.


Puncak perayaan Tahun Baru Islam ini akan digelar dalam Festival Muharram di Lapangan Nasional, dengan penampilan spesial dari grup musik Wali. Pemilihan Wali Band dinilai tepat karena identitas santri mereka yang kuat dan pesan-pesan religius dalam karya-karya mereka.


Selain itu, rangkaian kegiatan Muharram juga diisi dengan khataman Al-Qur’an oleh para hafiz dan hafizah secara daring maupun luring, difasilitasi oleh LPTQ Kabupaten Lombok Timur.


Melalui perayaan ini, Pemerintah Daerah berharap agar Tahun Baru Islam tidak hanya menjadi acara seremonial semata, tetapi juga momentum untuk memperkuat kebersamaan, mempererat tali persaudaraan, dan menumbuhkan semangat keagamaan di tengah masyarakat Lombok Timur.

Selamat Idul Adha 1445 H

 


Pendidikan

Hukum

Ekonomi