www.okenews.net: Pariwisata&Budaya
Tampilkan postingan dengan label Pariwisata&Budaya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pariwisata&Budaya. Tampilkan semua postingan

Kamis, 13 Februari 2020

Genjot Promosi, Dispar Gelar Sayembara Jurnalistik Pariwisata

Ketua FJLT, Rusliadi


OkeNews - Dalam rangka memaksimalkan promosi dan pemasaran pariwisata di kabupaten yang sering disebut Gumi Selaparang, Dinas Pariwisata setempat terus melakukan berbagai terobosan.

Kali ini dinas pariwisata mengandeng Forum Jurnalis Lombok Timur  (FJLT) untuk membuat sayembara jurnalistik pariwisata bagi jurnalis yang aktif melakukan aktivitas peliputan di Lombok Timur dengan menyediakan hadiah senilai puluhan juta rupiah.

Kerjasama antara Dinas Pariwisata dengan FJLT itu dintandai dengan melakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) pada momen peringatan Hari Pers Nasional (HPN) yang di pusatkan di jalan TGKH. Zainuddin Abdul Majid atau simpang empat Taman Rinjani Selong.

Sayembara jurnalistik pariwisata ini bisa diikuti seluruh media, baik media online, cetak, televisi, dan radio. Para pemenang dalam sayembara jurnalistik tersebut nantinya akan mendapatkan hadiah dengan total Rp. 20 juta.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Lombok Timur, Dr. H. Mugni, M.Pd menyampaikan apresiasi positif atas kerjasama yang selama ini telah terjalin dengan insan pers yang telah mendukung dan membantu dalam melakukan promosi pariwisata karena tanpa bantuan pers, promosi pariwisata di Lombok Timur tidak akan bisa makaimal.

“Mudahan dengan kerjasama dinas pariwisata dan wartawan dapat membantu kemajuan pariwisata di Lombok Timur,” harap kadis yang berlatar berlatar belakang akademisi itu saat penandatatanganan MoU, Rabu (13/02/2020) di Selong.

Bagi kadis yang telah berhasil membuat branding pariwisata Lombok Timur dengan sebutan Pesona Gumi Selaparang ini, jika berita positif terkait destinasi wisata dan kondisi keamanan Lombok Timur dapat dipublikasikan secara masif dan isu negatif diminimalisir, ia yakin minat kunjungan wisatawan ke Lombok Timur akan semakin meningkat.

Ia menegaskan, pariwisata merupakan masa depan bersama dalam rangka membangun daerah. Oleh sebab itu ia mengajak seluruh masyarakat untuk sama-sama membangun pariwisata agar masyarakat Lombok Timur bisa maju dan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.

Selasa, 14 Januari 2020

Baunyale, Masyarakat Gelar Wonderfull Kura-kura Beach Festival

Pantai Kura-kura, Jerowaru Lombok Timur
OkeNews - Lombok Timur memiliki banyak destinasi wisata alam yang memukau dunia, salah satunya adalah pesona keindahan Gunung Rinjani yang di atasnya terdapat Danau Segara Anak yang terletak pada ketinggian sekitar 2000 mdpl dengan luasnya 1.100 ha dan kedalaman 230 meter.

Selain itu, Lombok Timur banyak memiliki event-event budaya yang menyajikan budaya khas Sasak, seperti perisaian, belanjakan, ritual rebo bontong, ngayu-ayu atau nede (ritual mohon hujan), event bau nyale  dan lain sebagainya.

Event bau nyale merupakan tradisi masyarakat khususnya bagian selatan yang biasa diselenggarakan di pantai Kaliantan dengan branding Festival Kaliantan. Namun untuk tahun 2020 kegiatan di pusatkan di Pantai Kura-kura Desa Ekas Buana. 

"Tajuk event di pantai Kura-kura yakni Wonderfull Kura-kura Beach Festival dengan harapan event ini bisa masuk dalam kalender event nasional,” ungkap Ketua Dewan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Lombok Timur, Amaq Mila, Rabu (14/01/2020).

Meski dipusatkan di pantai Kura-kura, kegiatan bau nyale tetap berjalan di beberapa tempat seperti Pantai Kaliantan Desa Seriwe, Batu Dagong Desa Kuang Rundun, dan Pantai Kura-Kura Desa Ekas Buana karena tempat itu merupakan pusat bau nyale bagi masyarakat sejak dulu. Ketiga tempat itu merupakan kawasan pantai yang penuh pesona sehingga banyak menarik perhatian wisatawan. 

"Kalau bau nyale bisa di tiga tempat itu, hanya saja pusat kegiatan dengan pertunjukan berbagai atraksi budaya di Pantai Kura-kura," ujarnya praktisi budaya yang konsen pada event perisean itu.

Lebih lanjut dikatakan, Amaq Mila, agar Core Event Festival Kaliantan tidak hilang ia berencana akan menggelarnya pada pesta bau nyale poto atau penutuk (terakhir/penutup) karena Festival Kaliantan sempat meraih penghargaan sebagai Event Terpopuler dalam acara Malam Anugerah Kepariwisataan Kabupaten Lombok Timur 21 Desember 2019 sehingga hal itu harus tetap dipertahankan.

Selain itu, Core Event Festival Kaliantan dibranding oleh Direktur Jendera Sejarah dan Purbakala, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Gede Pitane pada bulan Februari 2012 yang pada saat itu ia sebagai penyelenggara.

Oleh karena itu, bagi Amaq Mila, Core Event Festival Kaliantan harus tetap dipertahankan. “Jika pemerintah daerah fokus di Pantai Kura-kura, maka kami atas nama Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Lombok Timur akan gelar Festival Kaliantan. Dengan harapan supaya event yg sudah di branding ini tidak hilang, dan itu kami akan gelar nanti pada event bau nyale poto,” ujarnya.

Ia mengaku, untuk mendukung event wonderfull Kura-kura Beach 2020, ia sudah menyiapkan konsep acaranya yakni, menggelar seni pertunjukan peresean, seni pertunjukan wayang kulit, seni pertunjukan teater/drama dan beberapa kegiatan hiburan lainnya yg direncanakan berlangsung 14-15 Februari 2020.

Ia melihat momentum event tradisi bau nyale di Pantai Kura-kura ini sangat tepat untuk melakukan promosi pariwisata, hal ini menunjukkan bahwa di tempat lain di Lombok Timur juga ada lokasi Bau Nyale yang sudah turun temurun dari nenek moyang masyarakt Sasak.

Selamat Idul Fitri 1444 H


Selamat Idul Fitri 1444 H

 

Pendidikan

Hukum

Ekonomi