Okenews.net - Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy mengatakan, pemungutan pajak retribusi untuk negara, provinsi ataupun kabupaten memerlukan kreasi dan inovasi.
Bupati (baju putih) di acara Tax Gathering & Pekan Panutan Pajak 2023
Jika melihat dari postur anggaran tahun lalu, dari Rp2,9 triliun APBD Lombok Timur hanya Rp390 miliar bersumber dari PAD artinya hanya kurang lebih 15% komponen PAD Lombok Timur bersumber dari daerah.
Untuk itu, ia menegaskan pada masa yang akan datang, Lombok Timur harus berikhtiar agar porsi tersebut lebih baik dibandingkan dengan pada masa sekarang.
"Harus ada peningkatan," tegas saat menghadiri acara Tax Gathering & Pekan Panutan Pajak Tahun 2023 yang diselenggarakan Dirjen Pajak NTB di Pendopo Bupati, Kamis (16/02/2023).
Ia berharap, pimpinan masing-masing OPD yang hadir mampu menghasilkan kolaborasi dan sinergi sehingga pada tahun 2023 progresivitas pemutaran pajak, penyetoran pajak, pelunasan pajak akan lebih baik dibandingkan tahun 2022.
Ia juga mengerahkan jajaran OPD untuk melakukan kolaborasi dengan para pengusaha dan para wajib pajak untuk berinovasi agar memperoleh PAD yang sudah ditetapkan bersama dengan DPRD dapat dipenuhi.
Ia juga mengapreasi seluruh OPD yang telah mengirimkan ASN, maupun non ASN untuk membantu Bapenda dalam rangka melakukan penjaringan PAD di Kabupaten Lombok Timur.
Bupati juga menyorot ada yang belum bisa membedakan antara zakat dan pajak. untuk itu, ia mengajak Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lombok Timur memberikan pemahaman.
Hadir Direktorat Jendral Pajak Provinsi NTB, Kepala Kantor Pajak Pratama Praya, Forkopimda Lombok Timur, Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Lombok Timur dan Pimpinan OPD Lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur.
