KMHDI Sayangkan Cawapres Tidak Serius Singgung Krisis Iklim sebagai Penyebab Keroposnya Ketahan Pangan - www.okenews.net

Senin, 22 Januari 2024

KMHDI Sayangkan Cawapres Tidak Serius Singgung Krisis Iklim sebagai Penyebab Keroposnya Ketahan Pangan

 

Oekenews.net--Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) menyayangkan para calon wakil presiden (cawapres) tidak menyinggung secara serius krisis iklim dalam debat keempat cawapres Pemilu 2024, Minggu (21/01/2024). Padahal salah satu penyebab keroposnya ketahanan pangan Indonesia adalah dampak dari krisis iklim.

Ketua Umum Pengurus Pusat KMHDI I Wayan Darmawan mengatakan  para cawapres belum melihat krisis iklim sebagai faktor signifikan penyebab keroposnya ketahanan pangan Indonesia. Sehingga solusi konkret terhadap ketahanan pangan Indonesia yang disampaikan oleh para cawapres cenderung tidak komperhensif. 

"Padahal jika kita lihat beberapa tahun belakangan. Krisis iklim jadi variabel penting keroposnya ketahanan pangan kita. Sebagai contoh dampak krisis iklim seperti peningkatan suhu dan perubahan curah hujan telah mengakibatkan terjadinya gagal panen," terangnya, Minggu (21/012024).

Pada tahun 2023 tambah Darmawan, fenomena El Nino telah membuat ribuan hektar lahan pertanian harus gagal panen atau penurunan produksi lantaran kekeringan. Hal ini membuat ketersedian beras menjadi menipis ditengah masyarakat dan memicu terjadinya kenaikan harga beras. 

Untuk itu, Darmawan mengatakan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan, maka Indonesia harus segara berkomitmen mengatasi krisis iklim. Menurutnya sejauh ini Indonesia belum menunjukan komitmen secara serius mengatasi krisis iklim, padahal dampaknya sudah sangat terasa dan nyata.

Kendati demikian, ia mengapresiasi para cawapres memiliki pandangan tentang pentingnya bagi Indonesia harus segera melakukan transisi energi dari fosil ke energi baru terbarukan (EBT). Namun, kata Darmawan pandangan saja tidak cukup, dibutuhkan komitmen dan keberanian politik untuk menjalankan transisi energi. 

"Hal ini mengingat tidak semua pihak ingin mempercepat transisi energi. Hal ini karena transisi energi bisa merugika bisnis-bisnis energi  yang berbasis fosil. Untuk itulah butuh keberanian politik. Peta jalan transisi energi sudah ada tinggal itu dilaksanakan dengan komitmen tinggi," terangnya.

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Disqus comments