www.okenews.net: Desain
Tampilkan postingan dengan label Desain. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Desain. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 31 Mei 2025

Dua Siswi MAN 1 Lotim Raih Juara 1 dan 2 Lomba Desain Grafis

Para juara desain grafis
Okenews.net – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan siswa MAN 1 Lombok Timur. Dua siswi kelas XI IPA 2, Haifa Arsil dan Reivalila Fildza, berhasil meraih Juara 1 dan 2 dalam Lomba Desain Grafis tingkat SLTA se-NTB.

Lomba tersebut diselenggarakan Fakultas Teknik Universitas Hamzanwadi pada 29–31 Mei 2025. Kompetisi yang diikuti ratusan peserta dari SMA/SMK dan MA se-NTB ini menjadi ajang unjuk kreativitas di bidang teknologi desain digital.

"Juara 1 diraih Haifa Arsil (XI IPA 2) dan juara 2 berhasil direbut Reivalila Fildza (XI IPA 2)," ungkap Tim Prestasi MAN 1 Lotim, Sabtu (31/05/2025) di Selong. 

Atas torehan preatasinya ini kedua siswi yang aktif di ektrakurikuler ICT MAN 1 Lotim ini berhasil membawa pulang piala, sertifikat juara dan dana pembinaan. 

Kepala MAN 1 Lotim, M. Nurul Wathoni, menyampaikan apresiasi atas prestasi tersebut. Menurutnya, keberhasilan ini merupakan hasil dari kerja keras siswa serta dukungan penuh dari pembina ekstrakurikuler ICT yang selama ini konsisten mendampingi. 

"Prestasi yang dirah ini tentu lahir dari ikhtiar yang sungguh-sungguh dari siswa dan pembina yang tentu pihak madrasah juga akan terus memberikan suport termasuk memberikan reward melalui program tebus prestasi," ungkap Wathoni.

Ia menambahkan bahwa dalam konteks pendidikan abad ke-21, keterampilan di bidang teknologi informasi dan desain digital merupakan bagian dari life skills yang sangat relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan industri kreatif saat ini. 

Oleh karena itu, madrasah perlu menyediakan ruang bagi siswa untuk mengeksplorasi dan mengembangkan potensi mereka, tidak hanya di bidang akademik dan keagamaan, tetapi juga dalam bidang teknologi dan inovasi.

“Desain grafis bukan sekadar kemampuan teknis, tetapi melatih daya pikir kreatif, estetika visual, serta kemampuan memecahkan masalah melalui media digital. Prestasi ini menunjukkan bahwa siswa madrasah mampu bersaing di bidang-bidang yang memerlukan kreativitas tinggi dan penguasaan teknologi,” tegasnya.

Wathoni berharap pencapaian ini menjadi motivasi bagi siswa lain untuk terus mengasah keterampilan yang sesuai dengan perkembangan zaman, serta memperkuat budaya kompetisi sehat dan produktif di lingkungan madrasah.

Rabu, 26 Mei 2021

Perlindungan Anak Korban Stigmatisasi Terorisme Butuh Desain dan Regulasi

Okenews - Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak pada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (RI) Nahar, SH., M.Si mengatakan, perlindungan anak korban terstigmatisasi terorisme sangat penting namun perlu regulasi sebagai rujukan mengambil kebijakan.



Hal tersebut disampaikan Nahar dalam FGD  bertemakan, Supervisi Pelaksanaan Kebijakan Perlindungan Anak Korban Stigmatisasi dan Jaringan Terorisme yang digagas Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI.

Ia menegaskan, diskusi ini dapat memberikan rekomendasi agar usaha perlindungan anak dari radikalisme dan tindak pidana terorisme di NTB tercapai dengan baik dan maksimal.


"Menghasilkan desain bagaimana menyusun regulasi yang membuat kebijakan terkait dengan perlindungan khusus anak dari sudut pandang perlindungan khusus," ujarnya melalui video online Zoom Meeting, Selasa (25/5/202).


Menurutnya,  harus diwaspadai terkait dengan 3 hal dalam perlindungan anak, yang pertama terkait dengan pentingnya pendidikan, sehingga pendidikan tidak mengarah kepada paham-paham radikalisme dan mengarah kepada tindakan-tindakan yang bersifat terorisme.


Kemudian yang kedua terkait dengan persoalan ideologi dan ketiga adalah soal nasionalisme.  “Misalnya ada paham yang, tidak hormat dengan Garuda Pancasila tidak memahami tentang nilai-nilai nasionalisme ini tanda-tanda yang harus kita waspadai," ungkapnya.


Dalam undang-undang perlindungan anak diingatkan untuk dilakukan upaya edukasi dalam upaya perlindungan khusus bagi anak korban terorisme, oleh sebab itu, ada beberapa hal yang harus dilakukan. Yaitu, melakukan edukasi yang berkaitan dengan masalah pendidikan ideologi dan nasionalisme, upaya konseling tentang bahaya terorisme,  rehabilitasi dan pendampingan sosial.


Kepala P3AP2KB Provinsi NTB, Ir. Husnanidiaty Nurdin mengatakan dari pertemuan ini, dapat menghasilkan rekomendasi-rekomendasi, untuk melakukan pencegahan, penanganan dan perlindungan serta mencari solusi dalam perlindungan anak korban stigmatisasi dan jaringan terorisme.


"Dari diskusi ini, telah banyak sekali masukan, sehingga akan sangat membantu dalam menyelesaikan PR bersama terkait dengan penyusanan regulasi tentang peraturan Gubernur, sesuai keinginan kita bersama," pungkasnya. 


Fokus Grup Diskusion ini juga turut dihadiri oleh Kepala P3AP2KB Kabupaten/Kota dan PPA di NTB. 

Selamat Idul Adha 1445 H

 


Pendidikan

Hukum

Ekonomi