Waspada Penipuan Berkedok Vaksin TBC Masyarakat Lombok Timur Diingatkan Tidak Mudah Terjebak
Okenews.net- Kekhawatiran publik kembali mencuat setelah beredar kabar adanya tawaran mengikuti uji coba vaksin Tuberkulosis (TBC) yang diduga tidak resmi. Warga di sejumlah desa di Kabupaten Lombok Timur mengaku pernah didekati oleh pihak yang tidak dikenal yang menawarkan partisipasi dalam program vaksinasi TBC.
Fenomena ini menimbulkan pertanyaan serius terkait keamanan informasi kesehatan di masyarakat, apalagi menyangkut isu sensitif seperti vaksin. Dinas Kesehatan Lombok Timur pun langsung turun tangan dan memastikan bahwa informasi yang beredar tersebut adalah palsu.
“Tidak ada program uji coba vaksin TBC yang dilakukan di Lombok Timur. Informasi itu adalah hoaks,” tegas Budiman Satriadi, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P3KL) Dinas Kesehatan Lombok Timur, Rabu (21/05/2025).
Budiman menambahkan, saat ini vaksin TBC M72 memang tengah dalam tahap uji klinis oleh pemerintah pusat. Namun, pelaksanaan uji coba itu dilakukan terbatas hanya di beberapa institusi medis di Pulau Jawa, seperti Fakultas Kedokteran UI, RSUP Persahabatan, RS Islam Jakarta, serta FK UNPAD Bandung.
“Rekrutmen peserta uji klinisnya sudah ditutup pada pertengahan April lalu dan tidak melibatkan masyarakat di luar wilayah tersebut,” jelasnya.
Salah seorang warga Sukamulia, Baiq Her, mengaku dirinya dan beberapa tetangganya sempat ditawari untuk ikut dalam vaksinasi sukarela, tanpa penjelasan memadai soal penyelenggaranya.
“Katanya gratis dan untuk uji coba vaksin TBC. Tapi kami tidak tahu siapa yang menyelenggarakan. Jadi kami ragu dan takut,” katanya.
Dinkes pun menegaskan pentingnya kehati-hatian dalam menerima informasi kesehatan, terutama yang beredar dari mulut ke mulut atau melalui media sosial yang belum terverifikasi.
“Jangan langsung percaya jika ada ajakan vaksin yang tidak disampaikan oleh pihak resmi. Selalu cek ke puskesmas, rumah sakit, atau situs resmi Kementerian Kesehatan,” pesan Budiman.
Kasus ini menjadi pengingat penting bahwa hoaks kesehatan bisa berdampak luas, bahkan membahayakan keselamatan warga jika tidak segera diklarifikasi. Pemerintah daerah pun mengimbau masyarakat agar tidak mudah tergiur dengan tawaran yang tidak jelas, apalagi menyangkut tindakan medis seperti vaksinasi.