www.okenews.net: Lansia
Tampilkan postingan dengan label Lansia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lansia. Tampilkan semua postingan

Rabu, 18 Juni 2025

Sekolah Lansia Bagik Payung Selatan: Wujud Nyata Lansia Sehat, Ceria, dan Produktif

Okenews.net-Desa Bagik Payung Selatan di Kecamatan Suralaga, Lombok Timur, menjadi sorotan nasional dengan program inovatif Sekolah Lansia Ceria dan Berkarya yang dinaungi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Lombok Timur.


Program yang dimulai pada tahun 2024 ini berhasil mengubah paradigma lansia dari pasif menjadi mandiri, proaktif, dan produktif. Keberhasilan ini bahkan menjadikan Bagik Payung Selatan sebagai pusat proyek percontohan sekolah lansia untuk BKKBN Provinsi NTB.


Kepala Desa Bagik Payung Selatan, Abdul Manan, dengan bangga mengungkapkan hasil luar biasa dari sekolah lansia ini. Sebanyak 50 lansia yang telah mengikuti sekolah ini kini hidup produktif.


"Tahun 2024 lalu hasilnya sangat luar biasa. Pertama, mengajarkan kemandirian mereka, kemudian mereka lebih proaktif dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, dari psikologis mereka, dan dalam segi bersosial serta menjalankan ibadah," ujarnya, pada Rabu (18/06).


Melihat kesuksesan ini, Desa Bagik Payung Selatan berencana melanjutkan program ke jenjang Sekolah Lansia S2 pada bulan Juli 2025 mendatang. Rencana ini telah mendapat dukungan penuh dari berbagai lembaga dan donatur, baik dari wilayah Bagik Payung Selatan maupun dari luar daerah.


Manfaat Nyata dan Dukungan Penuh


H. Fajri Kamal, Penanggung Jawab Kelompok Sekolah Lansia Ceria Bagik Payung Selatan, menegaskan bahwa para lansia kini jauh lebih ceria dan tidak lagi murung. 


"Di samping para lansia ini ceria juga punya keterampilan dengan menghasilkan karya bermanfaat sementara menunggu panggilan yang Maha Kuasa," ungkapnya penuh semangat.


Program ini juga mendapat apresiasi tinggi dari Camat Suralaga, Nurhilal. Ia menekankan bahwa pendidikan lansia ini sangat positif untuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang produktif hingga hari tua. Dengan adanya sekolah ini, bisa juga mengurangi risiko-risiko dari segala macam penyakit. 


"Karena dari dia bersekolah ini, dia akan berkumpul, bersilaturahmi, pasti diajarkan bagaimana menjalin hubungan sosial dan dengan lingkungannya," jelas Nurhilal. 


Ia menambahkan bahwa aktivitas fisik dan sosial yang didapatkan dari sekolah ini dapat mencegah lansia menjadi pasif dan rentan terhadap penyakit.


Nurhilal berharap program ini dapat terus dikembangkan dan disosialisasikan ke desa-desa lain. Bahkan, ada rencana untuk merekrut 5 orang lansia dari masing-masing 5-6 desa tetangga untuk ikut serta dalam program ini sebagai langkah awal penyebarluasan.


BKKBN NTB Mendukung Penuh Lansia Berdaya


Jihari Efendi, Perwakilan BKKBN Provinsi NTB, menyampaikan kegembiraannya melihat antusiasme para lansia di Suralaga. Ia menyebutkan bahwa program ini sejalan dengan salah satu "Quick Win" dari Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, yaitu "Lansia Berdaya".


"Bahagia sekali melihat antusiasme para lansia di Suralaga ini karena dengan adanya sekolah lansia itu luar biasa kehadiran negara lansia di Suralaga ini," ujar Jihari. 


Ia menambahkan bahwa kegiatan ini meningkatkan kebahagiaan dan imunitas lansia, serta menunjukkan tingkat kesehatan masyarakat dan pola hidup sehat di Suralaga yang semakin baik, tercermin dari peningkatan angka harapan hidup di tahun 2024.


"Dengan semangat kebersamaan dan dukungan berbagai pihak, Sekolah Lansia Ceria dan Berkarya di Bagik Payung Selatan menjadi inspirasi bagi wilayah lain untuk menciptakan lansia yang sehat, ceria, dan terus berkarya di usia senja," pungkasnya.

Kamis, 20 Mei 2021

Menyedihkan...! Kisah Perempuan Lansia yang Tinggal Sendiri

Okenews - Menyedihkan, seorang perempuan lanjut usia (Lansia) tanpa ditemani seorang pun. Perempuan tua yang tinggal di Dusun Karang Juli Desa Kadindi Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat berusia sekitar 70 tahun.

Kondisi Nenek Yin yang tinggal di rumah seorang diri


Perempun lansia yang biasa disapa nenek Yin itu tinggal di rumah dengan kondisi memprihatinkan. Atap rumah bocor, sehingga kalau musim hujan ia harus berjibaku dengan air hujan yang masuk ke dalam rumah.


Selain hidup sendiri, saat ini, Nenek Yin juga harus menahan rasa sakit selama 4 bulan terakhir. Kakinya membengkak karena dipatok ular yang dibaluti kain. Parahnya lagi luka sudah terinveksi sehinggga lukanya pun dikerumuni lalat.


Saat ditemui wartawan, Kamis (20/05/2021), Nenek Yin sedang merangkak untuk menanak nasi dengan menggunakan kayu bakar. Lebih menyedihkan lagi, ia mengaku seringkali makan tanpa sayur. Ia seringkali makan hanya dengan lauk garam jika tidak ada tetangga yang mengantarkannya lauk.


Bangunan rumah Nenek Yin yang terdiri dari 3 ruangan beralaskan tanah. Ruang depan sebagai tempat memasak, ruang tengah tempat menaruh rak kayu yang tampak mulai reot dan nyaris roboh, sementara ruang tidur terdapat kasur dan selembar karpet pemberian tetangganya. 


Nenek Yin juga menceritakan, sebelum menderita sakit yang sudah 4 bulan ini, ia mengaku membuat kasur untuk menopang ekonomi. Tetapi semenjak ia sakit, sudah tidak lagi bisa bekerja.


Meski demikian, Nenek Yin tetap berjuang sendiri tanpa meminta belas asih dari tetangganya. Namun dengan kondisi seperti sekarang ia hampir putus asa menjalani hidup dengan keterbatasan bergerak dan pendengaran mulai berkurang . 


Ditengah sakit yang dideritanya, ia tidak ada harapan lain selain dari hasil menjual buah pisang yang tumbuh di halamannya meski dengan hasil penjualan tidak seberapa. Ia juga berharap agar penyakit yang diderita bisa sembuh agar bisa beraktivitas dengan lancar meski sudah lanjut usia.


Ketua Lembaga Kesejahteraan Sosial Tambora Boy Irawan saat mengunjungi Nenek Yin berharap agar semua elemen bergerak bersama untuk membantu Nenek Yin yang memang layak untuk diperhatikan. 


Terlepas dari tendensi apapun, Boy menegaskan, pihaknya bukan bermaksud menyalahkan pemerintah, namun yang paling penting bagaimana sekarang kerjasama dan kepedulian bersama untuk membantu mengurangi derita Nenek Yin.


Ia berharapan agar pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten melalui dinas terkait untuk lebih memprioritaskan masyarakat yang sangat membutuhkan bantuan terutama bantuan sosial.


"Jika banyak lansia tidak dapat bantuan terkendala identitas, maka saya pikir mereka yang memiliki indentitas seharusnya akan dengan mudah mendapatkan bansos agar keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia benar-benar terealisasi," harapnya.


#Jurnalis: AHMAD ALWAN | Editor: AM. ALIYA


Minggu, 02 Mei 2021

Vaksin Covid Lansia, Polisi Siaga Antar Jemput

Okenews - Sedikitnya 6000 warga lanjut  usia (Lansia) di wilayah Kota Bima, tengah divaksinasi Covid-19. Untuk tahap awal, sekitar9 1500 lansia yang divaksin.


Guna memuluskan giat vaksinasi bagi para lanjut usia tersebut, jajaran Polres Bima Kota, selalu siaga dan tanggap cepat, mengantar dan menjemput, dari dan pulang ke rumah masing-masing.


Kapolres Bima Kota melalui Kasubag Humas Iptu Jufrin Rama, Sabtu (1/05/2021) mengabarkan, dari 1500 para lansia yang akan vaksinasi pada tahap awal, baru sekitar 500 orang yang telah divaksin.


Para lansia ini sebut Iptu Jufrin Rama, diantar jemput para Bhabinkamtibmas masing-masing Polsek lingkup Polres Bima Kota.


"Sejak divaksinasi pada 25 April lalu hingga kini, kami selalu menjemput dan mengantar kembali para lansia ke rumah masing-masing,"jelasnya.


Siaga dan tanggap cepat ini, sambung Kasubag Humas, terus digiatkan hingga keseluruhan para lansia mendapatkan suntikan vaksinasi covid.

Selamat Idul Adha 1445 H

 


Pendidikan

Hukum

Ekonomi