www.okenews.net: Pariwisata&Budaya
Tampilkan postingan dengan label Pariwisata&Budaya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pariwisata&Budaya. Tampilkan semua postingan

Selasa, 18 Mei 2021

Pasca Lebaran, Destinasi Wisata Loteng Ditutup Sementara

Okenews  -  Seluruh obyek wisata yang ada di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) diputuskan akan ditutup mulai hari Kamis (20/3) sampai hari Minggu (24/5) mendatang. 

AKBP Esty Setyo Nugroho, SIK

Penutupan tersebut dilakukan sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang disampaikan kepada seluruh Forkopimda se-Indonesia, Senin kemarin. Dan sudah diputuskan dalam rapat koordinasi Forkopimda Loteng, Selasa (18/5/2021). 


Kapolres Loteng, AKBP Esty Setyo Nugroho, SIK, Selasa sore menjelaskan, kalau obyek wisata hanya bisa dibuka di daerah yang status penyebaran Covid-19 berwarna kuning dan hijau. Itupun dibuka dengan penerapan protokol Covid-19. Pengujung yang dibolehkan masuk obyek wisata dibatas maksimal 30 persen dari kapasitasnya. 


Adapun untuk daerah yang berstatus orange serta merah, intruksinya jelas seluruh obyek wisata harus ditutup. “Loteng termasuk daerah dengan penyebaran Covid-19 berstatus orange. Sehingga sudah diputuskan seluruh obyek wisatanya akan ditutup,” terangnya. 


Terkait keputusan tersebut nanti Bupati Loteng, Kapolres Loteng, Dandim Loteng dan pihak terkait lainnya akan menyeluarkan maklumat bersama. Sebagai dasar bertindak sekaligus permakluman kepada seluruh pengelolaa obyek wisata yang ada didaerah ini. “Maklumat maupun Surat Edaran Bersama Bupati, Kapolres dan Dandim terkait hal ini akan segera dikeluarkan,” imbuhnya. 


Diakuinya, keputusan tersebut memang cukup berat untuk bisa diterima. Terutama bagi para pengelola tempat wisata di daerah ini. Namun mau tidak mau harus dilakukan. Selain karena itu sudah menjadi instruksi pemerintah pusat, tetapi juga karena melihat kondisi penyebaran Covid-19 di Loteng yang masih cukup tinggi. 


“Ini semua dilakukan sebagai salah satu upaya mengantisipasi dan mencegah penyebaran Covid-19 di Loteng,” tegasnya. 


Untuk antisipasi wisatawan yang akan masuk ke Loteng, aparat gabungan dari unsur TNI, Polri, Sat Pol PP hingga BKD akan melakukan penyekatan di pintu-pintu masuk wilayah. Termasuk juga di pintu masuk menuju obyek wisata. Terutama obyek wisata pantai yang banyak dikunjungi wisatawan. “Nanti akan ada penyekatan lagi,” tandas Esty. 


Diakuinya, sebelumnya memang ada diskusi bersama dengan perwakilan organisasi dan pelaku wisata di daerah ini soal rencana pembukaan obyek wisata. Tapi karena destnasi wisata yang akan dituju sebagian besar wisatawan adalah pantai, disatu sisi sebagian kawasan pantai belum dikelola dengan baik termasuk penerapan protokol kesehatannya sehingga diputuskan tetap ditutup. “Sekali lagi ini semua demi kebaikan bersama,” pungkasnya.

Minggu, 16 Mei 2021

Objek Wisata di KLU Terus Dipantau

Okenews - Libur Hari Raya Idul Fitri 1442 H tahun ini banyak dimanfaatkan masyarakat untuk mengunjungi destinasi wisata untuk liburan, termasuk salah satunya yang ada di Kabupaten Lombok Utara (KLU). 


Untuk  mengantispasi kerumunan dan kepadatan di lokasi obyek wisata yang di KLU, Kapolres Lotara Polda NTB AKBP Feri Jaya Satriansyah SH melalui Wakapolres Lotara Kompol Setia Wijatono SH mengambil langkah-langkah antisipasi.


Antisipasi itu dilakukan melalui Posko utama untuk masing-masing Kapos Pam dan Kapolsek untuk mendata dan melaporkan perkembangan situasi di obyek wisata yang ada di wilayah hukum masing-masing, Minggu (16/05/2021).


Di dampingi Kabag Ops Polres Lotara Kompol I Ketut Mas Mertayasa SH dan Kasi Propam Ipda Mulyadi, Wakapolres Lotara Kompol Setia Wijatono SH mengunjungi setiap titik lokasi guna mengecek kesiapan personil di lapangan.


Wakapolres Setia Wijatono SH menyampaikan kepada awak media hari Minggu ini dimungkinkan warga masyarakat lokal akan mengunjungi obyek wisata dan tidak menutup kemungkinan ada juga para pemudik juga ikut berwisata.


"Hal ini merupakan kerawanan tersendiri penyebaran Covid-19, sehingga perlu diantisipasi dan dipantau perkembangannya, terutama jumlah pengunjungnya,” tandas Wakapolres Lotara


Menurut Kompol Setia Wijatono, beberapa obyek wisata yang ada di KLU antara lain, dari Kecamatan Pemenang hingga Bayan seperti Pantai Pandanan,  Impos, Teluk Sedayu, Beraringan dan wisata senaru.


“Kita sudah antisipasi dengan menempatkan personil dari TNI dan Satuan Pamong Praja KLU disetiap lokasi guna mengantisipasi lonjakan pengunjung yang berlibur," imbuhnya


Wakapolres juga menegaskan, ada ataupun tidaknya keramaian, personil sudah siap di lokasi. Namun jika di temukan ada kita akan bantu penerapan sosial distancing dengan memberi imbauan penerapan prokes di lokasi yang di batasi 50 persen saja sesuai Surat Edaran Bupati Lombok Utara SE Nomor : 188.64/102.b/BUP/2021 tentang Pembatasan kegiatan wisata di objek wisata dalam masa pandemi Covid 19 di Kabupaten Lombok Utara tahun 2021.


"Sementara, dari hasil pantauan untuk pengunjung ke objek wisata di KLU masih landai belum ada peningkatan," tutup Wakapolres Lotara ini

Sabtu, 15 Mei 2021

Objek Wisata Lombok Tengah Ditutup Selama Libur Lebaran

Okenews - Polres Lombok Tengah melakukan penyekatan kendaraan disejumlah titik menuju lokasi wisata yang ada di Kabupaten Lombok Tengah selama libur Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah/2021 Masehi.


"Kita melakukan tindakan penyekatan pengunjung yang masuk dan penutupan  lokasi objek wisata sebagai upaya tindakan preventif dan persuasif guna mencegah penyebaran COVID-19," kata Kapolres Lombok Tengah, AKBP Esty Setyo Nugroho, SIK, di Praya, Sabtu.


Kapolres menjelaskan, personelnya akan melakukan penyekatan di berberapa titik yakni di intersec depan Pos Labulia, simpang tiga kangi kecamatan Praya Barat yang menuju pantai Selong Belanak dan depan Pasar Sengkol Kecamatan Pujut yang akan menuju ke wilayah pantai Kuta atau kawasan Mandalika.


"Kami tidak akan segan untuk memutar balik pengendara, terutama pengunjung yang berasal dari luar Kabupaten Lombok Tengah dan pengunjung yang kedapatan melanggar protokol kesehatan Covid-19," tegas Kapolres.


Dalam melakukan pengamanan libur akhir pekan dan bertepatan dengan libur keagamaan, Polres Lombok Tengah berkoordinasi dengan TNI, Pemerintah daerah Lombok Tengah serta dinas atau istansi terkait lainnya.


Menurutnya, tidak menutup kemungkinan jumlah kasus positif Covid-19 bisa saja mengalami peningkatan selama libur panjang, karena di lokasi objek wisata sangat riskan dan berpotensi terjadinya  kerumunan.


"Pada masa pandemi Covid-19 ini, kami berharap masyarakat tetap di rumah meskipun libur, untuk memutus penyebaran virus Covid-19 terutama di Kabupaten Lombok Tengah," harapnya.

Destinasi Wisata Mataram Ditutup, Ratusan Aparat Disiagakan

Okenews - Untuk menekan angka penularan Covid-19 di Kota Mataram Polresta Mataram bersiaga untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung yang datang ke Kota Mataram. Dengan tujuan utama adalah lokasi atau destinasi wisata di Kota Mataram. 


Mengantisipasinya, Polresta Mataram menurunkan personilnya untuk melakukan pengamanan di sejumlah destinasi wisata di wilayah Hukum Polresta Mataram. Ada empat lokasi pantai yang menjadi fokus pengamanan Kepolisian. 


Pemilihan tiga lokasi pantai sebagai fokus pengamanan, karena lokasi tersebut kerap di datangi warga kota Mataram maupun warga dari luar Kota Mataram. 


Selain ketiga pantai tersebut, Taman Wisata dan Makam Loang Baloq juga mendapat perhatian khusus pihak Kepolisian. Karena dilokasi tersebut setiap tahunnya dipadati warga dari berbagai penjuru. 


"Menindak lanjuti Surat Edaran Walikota Mataram terkait penutupan sementara destinasi wisata selama libur lebaran, personil saya tugaskan untuk melakukan pengamanan di Lokasi-lokasi yang menjadi destinasi vaforit masyarakat," terang Kapolresta Kombes Pol. Hery Wahyudi, Sabtu (15/05/2021).


Penjagaan secara ketat saat ini karena masih pandemi Covid-19. "Kami imbau kepada masyarakat untuk sementara waktu tidak mendatangi tempat wisata." terang Hery Wahyudi.


Untuk pengamanan, Polresta mengandalkan sinergitas antar instansi untuk kelancaran pengamanan. Petugas gabungan dari TNI - Polri dan Sat Pol PP Kota Mataram disebar untuk melaksanakan pengamanan di Pantai dan Taman Loang Baloq, Pantai Mapak Indah, Pantai Gading, dan Pantai Ampenan. 


Sebanyak 204 personil dilibatkan untuk melakukan pengamanan. ‘’Untuk memaksimalkan pengamanan, kami dari Polresta Mataram  menggandeng instansi terkait, tujuannya untuk meningkatkan sinergitas antar instansi,’’ jelas Kapolresta.


Diakhir keterangannya, Perwira dengan melati tiga ini mengharapkan partisipasi dan kerjasama seluruh elemen untuk bersama-sama membantu menekan penyebaran Virus Corona di Wilayah Hukum Polresta Mataram.

Kamis, 13 Mei 2021

Lebaran, Destinasi Wisata Senggigi Sepi

Okenews - Sejumlah destinasi wisata di Seputaran Senggigi dalam keadaan relatif sepi, dari Pantai Kerandangan Desa Senggigi, Pantai Duduk Desa Batulayar Barat, dan Pantai Tanjung Bias Desa Senteluk, Kamis (13/5/2021).


Kapolsek Senggigi Kompol Bowo Tri Handoko, SE. SIK., mengatakan sepanjang hari ini tidak ada kerumunan pengunjung di Tempat Wisata di wilayahnya.


“Dimana, sebelumnya pengelola objek wisata sudah mengetahui dan memahaminya perihal adanya Surat Edaran dari Bupati Lombok Barat, tentang Pembatasan kegiatan pada bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri 1442 H/2021 M dalam masa Pandemi Covid-19,” ungkapnya.


Situasi ini merupakan hasil pemantauan objek wisata yang ada di wilayah Kec. Batulayar pada libur Hari Raya Idul Fitri 1442 H di masa pandemi Covid-19.


“Pemantaun dilakukan secara mobiling dan stasioner, baik melalui kegiatan patroli, maupun penjagaan pada akses tempat wisata,” imbuhnya.


Selain melaksanakan pemantauan, personel tetap memberikan himbauan kepada masyarakat yang ada disekitar objek wisata terkait Surat Edaran Bupati Lombok Barat No 800/165/BPBD-LB/V/2021.


“Melakukan himbauan Surat Edaran Bupati tentang Pembatasan kegiatan pada Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1442 H/2021 M dalam masa Pandemi Covid 19 di Kabupaten Lobar,” katanya.


Yang terpenting, Kapolsek menegaskan bahwa himbauan kepada warga masyarakat, untuk selalu mengikuti protokol Kesehatan juga gencar dilakukan.


“Guna mencegah penyebaran virus Covid-19 diantaranya mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan selalu menjaga jarak, sesuai dengan Perda Prov. NTB no. 7 tahun 2020,” pungkasnya.


Secara keseluruhan kegiatan berlangsung aman, tertib dan lancar, yang didukung oleh kegiatan penyekatan yang dilaksanakan pada dua titik di Kecamatan Batulayar.


“Situasi ini juga didukung dengan dilakukannya penyekatan pada dua Lokasi, yaitu di Simpang Empat Montong, dan Depan Kantor Camat Batulayar,” tandasnya.

Kamis, 06 Mei 2021

Kunjungi 3 Gili, Menparekraf dan Gubernur NTB Sempat Renang Bareng

Okenews - Memastikan eksistensi pariwisata kembali bergeliat di 3 Gili Kabupaten Lombok Utara, Menparekraf RI, Sandiaga Salahuddin Uno dan Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat H. Zulkieflimansyah memilih cara tidak biasa mengunjungi gugusan pulau tersebut.


Kedua pejabat itu memilih berenang sejauh 100 meter dari perahu yang ditumpanginya ketika akan bersandar di Gili Terawangan. 


"Kami berenang untuk menikmati keindahan spot air laut yang jernih dan bersih di 3 Gili, dan merasakan suasana yang nyaman untuk mendapatkan masukan dari pelaku pariwisata disini," kata Menparekraf dan Gubernur Zul, dalam kunjungan kerjanya ke NTB dalam rangka dialog dengan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, Kamis (6/5/2021) di Gili Terawangan.


Sehingga saat semua pintu dibuka pada tanggal 17 Mei mendatang, wisatawan dapat berkunjung dan berlibur ke Gili dengan tetap menerapkan protokol kesehetan dalam mencegah Covid-19.


"Kami berkomitmen untuk bangkitkan dan pulihkan pariwisata di Gili, dengan beberapa program dan langsung dirasakan oleh masyarakat,"jelasnya.


Beberapa strateginya adalah memperbanyak event yang diminati wisatawan dalam negeri. Selama ini yang dilakukan fokus terhadap wisatawan mancanegara. Padahal masih banyak wisatawan nusantara yang belum tersentuh.


Upaya lain, akan dibangun travel patten, karena Gili merupakan Zona hijau, yang dapat di interkoneksikan dengan zona hijau lain seperti di Sanur Bali. Membangun kerjasama untuk menjual paket agar bisa menjadi alternatif sementara saat pandemi.


Selain itu, upaya lainnya adalah membangun pariwisata berkualitas dan berkelanjutan di NTB. Sehingga harus ada dukungan dari semua pihak termasuk pelaku pariwisata ekonomi kreatif dan pemerintah.


"Termasuk berbagai fasilitas dan sarana prasarana dan penguatan ekonomi kreatif menjadi perhatian khusus kami, karena ini destinasi dunia,"tutupnya


Gubernur Doktor Zul, mengapresiasi semangat pemerintah pusat memberikan perhatian untuk menggairahkan kembali sektor pariwisata di NTB. 


Diakui Doktor Zul, bahwa kunjungan Menteri Pariwisata sudah kedua kalinya ke NTB. Kepedulian ini harus benar-benar dijaga sehingga kedepan banyak program yang dapat membatu pelaku pariwisata memulihkan kembali geliatnya.


"Saya juga memberikan Apresia kepada Bupati dan Wakil Bupati telah bersinergi bersama masyarakat setempat untuk dapat menjaga wilayahnya tetap dalam zona hijau. Ini menjadi modal untuk pariwisata," kata Doktor Zul.


Beberapa pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif menyambut baik kunjungan ini. Sehingga usulan konkrit dan masukan dapat segera di eksekusi oleh Pemda dan pusat.


Sebelumnya, dalam dialog Ketua Assosiasi 3 Gili, Lalu Kusnawan mengaku sudah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan disiplin di area deetinasi wisata. Termasuk SOP untuk memasuki Gili telah dibuat bersama.


"Bahkan Kita sudah vaksin masal sebanyak 3.500 pelaku pariwisata," ungkapnya.


Ia juga menjelaskan pelaku pariwata terus berbenah dalam rangka upaya menggeliatkan pariwisata di KLU.


Mewakili rekan-rekannya ia meminta pemerintah juga membangun fasilitas umum seperti puskesmas yang layak dan berstandar untuk wisatan dan masyarakat di 3 Gili.


Ditambahkan Lalu Suratman pelaku pariwisata 3 Gili, berbagai upaya dan langkah telah dilakukan untuk memulihkan pariwisara. Sehingga ia meminta kolaborasi dan sinergi bersama semua steak holder baik pusat dan daerah merecovery pariwisata agar membangkitkan ekonomi masyarakat juga.


Menurutnya KLU terutama di 3 Gili harus memiliki Kultur sebagai branding destinasi wisata. Misalnya sport tourizem, untuk menggelar event motorcross. " Apalagi wilayah di KLU cukup layak untuk event itu,"pintanya.


Karena menurutnya, membranding destinasi itu perlu waktu. Minimal 4 tahun. Sehingga nantinya akan terkenal.


Turut hadir dalam kunjungan kerja Menparekraf, Kepala Dinas Pariwisata NTB, Wakil Bupati KLU, Kapolres KLU dan rombongan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 

Sandiaga Pastikan Pembangunan Mandalika dengan ESG

Okenews - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno memastikan progres pembangunan sirkuit Mandalika dan kawasan ekonomi khusus mematuhi environmental, social, dan governance (ESG) sebagai panduan. 

Sandiaga Uno (tengah) saat berkunjung ke Mandalika 

"Selain kementerian sendiri memiliki panduan yang ketat, ITDC dengan pendanaan yang multilateral sangat berpegang pada ESG tadi," ujar Sandiaga di Mandalika Lombok Tengah NTB, Kamis (06/05/2021). 


Menandai kunjungan kerja dua hari di Lombok, Sandiaga menerima penyerahan pengadaan lahan 6,5 hektar dalam Penlok 2 (penetapan lokasi dua) untuk sirkuit MotoGP dari BPN. Begitupula dengan Penlok 1 yang ganti ruginya sudah dibayarkan. 


Oleh karena itu, kunjungan ini selain memastikan pembangunan infrastruktur berjalan, aspek lingkungan dan sosial ekonomi masyarakat dan pelaku pariwisata NTB ditata kembali. Masyarakat yang mendapatkan ganti rugi pembayaran lahan akan didampingi dan diberikan pelatihan untuk usaha. 


"Mulai Nopember tahun ini untuk Superbike sampai tahun depan Mandalika akan mulai dikunjungi ribuan orang. Ini peluang bagi masyarakat", jelas Sandi.


Selain itu untuk memastikan sukses penyelenggaraan event internasional itu, vaksinasi dan penerapan CHSE di destinasi wisata terbukti diakui oleh masyarakat internasional  sejak gelaran Bali Democracy Forum. "Dan penegakan protokol kesehatan tidak boleh berhenti," tegas Sandiaga.


Dalam kunjungan ke sirkuit Mandalika, Sandiaga menjelaskan, proses pengaspalan lapisan pertama 4,3 kilometer sirkuit dan pembayaran 29 bidang lahan warga dengan dukungan lembaga manajemen aset negara.


Sandi menambahkan Penlok dua yang dialokasikan sebagai fasilitas pendukung ini nantinya aksesnya sangat terbuka bagi masyarakat sebagai infrastruktur dasar pasca gelaran event internasional sebagai dukungan Kemenparekraf dalam pemulihan ekonomi NTB.  

Rabu, 28 April 2021

Pembangunan DPSP Mandalika Dipercepat

Okenews - Pemerintah terus mempercepat pengembangan lima Destinasi Pariwisata Super Perioritas (DPSP) Indonesia, salah satunya DPSP Mandalika. Guna mewujudkannya, perlu menerapkan konsep pariwisata berkualitas, mulai dari aksesibilitas dan konektivitas, amenitas, atraksi dan fasilitas tambahan.

Odo RM Manuhutu

Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investari Republik Indonesia, Odo RM Manuhutu mengatakan, pemerintah sudah saatnya mempercepat pembangunan di DPSP Mandalika.


Hal ini mengingat salah satu event World Superbike (WSBK) seri ke-12 akan berlangsung di Sirkuit Mandalika pada tahun 2021. “Harapannya adalah kita semakin mempercepat pembangunan di Mandalika mengingat WBSK akan dilaksanakan pada 12-14 November 2021," paparnya. 


"Jadi target kita sebelum tanggal tersebut sudah ada perkembangan yang lebih baik dan target maret tahun 2022 kita siap untuk MotoGP,” jelas Odo RM Manuhutu dalam Rapat Koordinasi Perkembangan Isu dan Tindak Lanjut Pengembangan DPSP Mandalika secara virtual, Rabu (28/04/2021).


Sekretaris Daerah Provinsi NTB Drs. H. Lalu Gita Ariadi yang diwakili Kepala Biro Administrasi Pembangunan Ir. Ahmadi menyampaikan beberapa sektor yang harus diselesaikan, salah satunya penuntasan tanah dan percepatan pemberian izin untuk quarry tanah timbunan.


“Hal ini dilakukan agar kegiatan prasarana jalan maupun bandara cepat terselesaikan. Selain itu kami telah membentuk tim terpadu pengendalian pelaksanaan kegiatan prasarana yang ada di KEK Mandalika,“ tutur Ahmadi saat memberikan pemaparan secara virtual di Ruang Karo AP Setda NTB.


Selain itu, NTB sebagai salah satu daerah dengan potensi kerawanan bencana yang tinggi, juga perlu melakukan simulasi emergency kebencanaan. "Yang perlu kita lakukan secepatnya juga adalah masalah simulasi emergency kebencanaan  yang ada di Kawasan KEK Mandalika,” pungkas Ahmadi. 

Ummi Rohmi: Promosi Wisata NTB Harus Diperkuat

Okenews - Wakil Gubernur (Wagub) NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah meminta kepada Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Provinsi NTB untuk memperkuat kegiatan promosi pariwisata di NTB.

Ummi Rohmi saat audensi bersama Tim BPPD Provinsi NTB di ruang kerjanya


Promosi harus diperkuat dengan memanfaatkan semua platform social media (sosmed) atau teknologi infomasi yang berkembang saat ini karena dinilai efektif menyasar semua kalangan masyarakat meskipun di tengah pandemi Covid-19.


Menurut Ummi Rohmi sapaan akrabnya, potensi pariwisata baik yang terbentang di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa harus benar-benar dikemas seindah mungkin untuk menarik minta kunjungan wisatawan baik wisatawan manca negara atau domestik. 


"Saya harap teman-teman BPPD harus lebih fokus lagi untuk meningkatkan kegiatan promosi memanfaatkan teknologi informasi saat ini," harap Ummi Rohmi saat audensi bersama Tim BPPD Provinsi NTB di ruang kerjanya, Selasa (27/04/2021).


Ummi Rohmi menjelaskan, salah satu kunci untuk mengangkat potensi wisata di NTB terletak pada kegiatan promosi. Untuk itu, BPPD harus bersinergi dengan semua pihak untuk mengakat potensi alam yang luar biasa, baik pantai, gunung, air terjun dan wisata desanya. 


Semua itu merupakan modal besar yang dimiliki oleh Provinsi NTB yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin demi kesejahteraan masyarakat Bumi Gora.


"Untuk memoles semuanya itu, tentu kuncinya adalah kerja sama semua pihak untuk sama mengangkat nama baik NTB yang sama-sama kita cintai," tutur Wagub.


Oleh karenanya, Ummi Rohmi juga mengingatkan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus ditata dan dikelolah dengan baik. Terutama menata lingkungan yang baik di semua sektor destinasi pariwisatanya. 


Begitu juga bagi penggiat pariwisata yang bergerak di travel, transpot maupun industri pariwisata lainnya agar mampu bersaing secara profesional dalam menyambut para tamu.


"Wisata kita harus aman dari segala hal, sehingga wisatawan akan merasa bahagia ketika berlibur ke NTB," harap Ummi Rohmi.


Menanggapi hal itu, Kepala BPPD NTB, Ari Garmono mengungkapkan, pihaknya akan terus melakukan upaya promosi yang masif lagi. Bahkan tahun ini, BPPD akan menggelar lomba video dan fotografer tentang destinasi pariwisata Pulau Lombok.


"Insya Allah dalam waktu dekat, kita menggelar lomba itu dengan mengundang para kreator muda untuk mempromosikan destinasi pariwisata di NTB," ungkapnya


Oleh karenanya, ia meminta dukungan dan sinergitas semua OPD lingkup Provinsi NTB untuk mensupport demi mengangkat potensi-potensi pariwisata di tengah pandemi Covid-19. 


Diaukui, dampak dari pandemi luar biasa, semua destinasi mengalami penurunan kunjungan wisatawan yang mempengaruhi pendapatan daerah maupun para pelaku pariwisata kehilangan pekerjaannya.


"Ini menjadi PR kita bersama, meski begitu dengan upaya promosi yang akan kita lakukan setidaknya dapat menawarkan berabagi destinasi yang akan meningkatkan kunjugan wisatawa jika pandemi ini berlalu," harapnya.


Selain itu, sebagai pengurus BPPD yang baru, pihaknya akan tetap melakukan promosi terhadap potensi wisata yang dimiliki. Begitu juga dengan promosi desa wisata yang ada di NTB yang kini cukup tranding yang digencarkan oleh pemerintah.

Kamis, 08 April 2021

Kembangkan Potensi Pariwisata, Pemuda Nangakara Bentuk Pokdarwis

Okenews - Pemuda Desa Nangakara Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu membentuk kelompok sadar wisata (Pokdarwis). Pembentukan Pokdarwis ini guna mengembangkan potensi wisata desa agar lebih produktif. 

Pokdarwis pose bersama usai membersihkan lokasi wisata


Ketua Pokdarwis terpilih,  Muhammad Syafii mengatakan, pembentukan Pokdarwis Nangakara ini sebagai bentuk keterlibatan pemuda dan masyarakat untuk memperkenalkan potensi destinasi wisata yang ada di desa. 


Disisi lain, melalui Pokdarwis ini diharapkan dapat meningkatkan sumber daya masyarakat dan pemuda yang sudah memiliki berbagai talenta sehingga melahirkan kreativitas dan inovasi baru. 


Pembentukan Pokdarwis ini juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah desa. Kepala Desa Nangakara Iryanto menyampaikan apresiasi kepada pemuda yang ingin memajukan desa melalui pariwisata. 


Ia menegaskan, akan mendukung penuh semua kegiatan Pokdakwis kedepannya, karena hal ini sesuai dengan visi misi waktu pencalonanya. "Bersatu kita maju bersama kita bisa," tegasnya sebagai bentuk semangat untuk memulai .


Sebagai bentuk dukungan pemerintah desa , sejumlah pemuda bersama Sekretaris Desa Nangakara melakukan pembukaan destinasi wisata dengan melakukan pembersihan di sekitar Pantai Tanjung Ncai Mutu. 


Bersih-bersih lokasi wisata ini sebagai langkah awal membuat wajah baru lokasi destinasi wisata. Pasalnya, tanpa dipoles pun tempat ini tidak sedikit dikunjungi wisatawan untuk menikmati sunset dan bermalam mendirikan tenda. 


"Sayang sekali jika potensi ini tidak kita manfaatkan dengan produktif. Apalagi antusias pemuda untuk membuat inovasi baru seperti ini sudah seharusnya kita dukung penuh," ungkap Sekertaris Desa Nangkara Nukrah S.Pd saat dikonfirmasi di lokasi pembersihan.


Sebagai langkah tindak lanjut kegiatan hari ini, Pokdarwis akan menanam pohon besar sebanyak mungkin seperti arahan kepala desa, agar wisatawan tidak hanya datang sore hari untuk menikmati sunset saja . 


"Sebagai tambahannya tentu akan akan kita tambahkan spot poto dan taman mini sehingga destinasi wisata ini bisa dimanfaatkan untuk liburan keluarga juga," tutup Nukrah.

Rabu, 07 April 2021

Wisata Sehat, Pelaku Pariwisata Divaksin

Okenews - Pariwisata Lombok Barat memantapkan langkahnya dalam membangun wisata sehat di Lombok Barat melalui percepatan vaksinasi yang dikemas dalam Lomba Kampung Sehat II. Vaksinasi yang menyasar usaha jasa pariwisata Lombok Barat Lombok Barat ini sudah memasuki gelombang ketiga.

Pelaku pariwisata di Lobar lakukan vaksin


Kapolsek Senggigi, Polres Lombok Barat Polda NTB, Kompol Bowo Tri Handoko, S. Sos, S.IK mengatakan, dalam pelaksanaan vaksinasi yang dipusatkan di Senggigi ini dilakukan pada tiga lokasi, Selasa (6/4/2021). 


“Selain untuk percepatan proses vaksinasi, ini juga dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kerumunan, sehingga pelaksanaannya dipecah menjadi tiga lokasi, agar tidak berkumpul di satu titik,” ujarnya.


Tiga Lokasi yang digunakan diataranya, Gem Pearls dengan melibatkan tenaga kesehatan sebanyak 30 orang, terdiri dari Puskesmas Gunung Sari, Puskesmas Narmada dan RS. Awet Muda Narmada.


“Untuk jumlah yang di vaksin sebanyak 339 orang, dari jumlah 365 orang yang seharusnya menjadi target untuk divaksin,” jelasnya.


Pada lokasi kedua dilakukan di Hotel Aruna Senggigi, dengan jumlah yankes sebanyak 35 orang, terdiri dari Dikes Lobar, Puskesmas Penimbung, Puskesmas Lingsar dan Puskesmas Sesela. “Di lokasi ini sebanyak 389 orang telah divaksin, dari jumlah 399 sasaran yang seharusnya divaksin,”pungkasnya.


Lokasi ketiga, dilaksanakan di Hotel Holiday Inn, dengan jumlah yankes sebanyak 27 orang, terdiri dari Puskesmas Meninting, Puskesmas Sigerongan dan Rumah Sakit Tripat Gerung. “Peserta yang divaksin sebanyak 348 orang, dari jumlah 365 sasaran yang seharusnya di vaksin,” terangnya.


Sehingga, dalam vaksinasi tahap kedua ini, total keseluruhan penerima vaksin covid 19 sebanyak 1.076 orang. “Dengan demikian, ini menunjukan bahwa vaksinasi terhadap pelaku usaha wisata Senggigi telah berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan,” katanya.


Kapolsek menjelaskan terkait pengawasan dan pengamanannya, selain melibatkan personel Polsek Senggigi, juga melibatkan Tim Pendamping Kampung Sehat Jilid II.


“Polres Lobar Polda NTB, memberikan dukungan penuh dalam kegiatan ini, melalui pendamping Tim Kampung Sehat Jilid II, sehingga pengawasan berjalan lebih efektif,” pungkasnya.


Disamping itu, dalam kegiatan vaksinasi tersebut didampingi langsung oleh Dir Pamobvit Polda NTB Kombes Pol. Abi Darrin, SH. MH dan Kadis Pariwisata Lombok Barat, Saepul Arkham S.Ag M.Hum.

Senin, 05 April 2021

Tata Zona Pariwisata, Perahu Nelayan Ditertibkan

Okenews - Wisata Senggigi yang sempat sempat lesu akibat terjepit corona akhir-akhir ini, mulai menggeliat seiring dengan berjalannya program PPKM Skala Mikro yang dikemas dalam Lomba Kampung Sehat Jilid II.

Pemerintah Kabupaten Lombok Barat menertibkan sejumlah perahu nelayan di Pantai Senggigi


Untuk lebih memantapkan upaya meningkatkan Pariwisata di Senggigi, melalui Forkopimcam Batulayar melakukan pembenahan, termasuk penataan wisata Senggigi untuk kenyamanan pengunjung, Senin (5/4/2021).


Kapolsek Senggigi Kompol Bowo Tri Handoko, S. Sos, S.IK mengatakan penataan dengan melakukan penertiban perahu nelayan di Zona Wisata.


“Penertiban ini sebenarnya sudah disosialisasikan sebelumnya, dimana perahu yang diparkir sembarangan di Zona Wisata ini, sebagian besar dilakukan oleh nelayan di Luar Senggigi,” ungkapnya.


Tindakan ini dilakukan, menindaklanjuti keluhan wisatawan asing, yang merasa terganggu dalam melakukan kegiatan wisata di Senggigi, sengan diparkirnya perahu nelayan di Sepanjang Zona Wisata.

“Bukannya dilarang, namun sudah ada peraturan yang mengatur itu, dimana untuk parkir perahu nelayan sudah ada tempatnya, dan ini sudah dipahami oleh nelayan di Senggigi,” pungkasnya.


Sedangkan untuk nelayan dari diluar Senggigi yang belum memahami, segera dilakukan penertiban, dengan melibatkan Tiga Pilar Kecamatan Batulayar, dan unsur lainnya.

“Sepanjang Pantai Senggigi sampai dengan Pantai Loco, merupakan Zona Wisata, dan ini sudah diatur dalam perda Lombok Barat,” ujarnya.


Dalam Perda No.9 Thn 2015 mengenai ketentraman dan ketertiban umum masyarakat,  dimana pasal 20 menyatakan nelayan dilarang menambatkan Perahu di Area Pariwisata Senggigi.


“Tindakan tetap mengedepankan cara humanis, mulai dari sosialisasi dan himbauan, memberikan surat teguran dan hari ini kita melakukan penertiban langsung dilapangan,” terangnya.


Tindakan Nelayan yang masih belum memahami dan menyadari akan ketertiban di Area Senggigi ini, menimbulkan banyak dampak dan permasalahan, sehingga penertiban ini segera dilakukan.


“Yang jelas Sampah merupakan masalah utama, tentunya sangat kontra produktif dalam upaya menciptakan Wisata Sehat ditengah pandemic saat ini,” imbuhnya.


Disamping itu, didapati masih ada yang buang hajat sembarangan di Zona Wistaa ini, tentunya merupakan pemanadangan yang tidak patut diperlihatkan kepada para wisatawan yang berkunjung.


“Kegiatan ini akan dilanjutkan hingga satu bulan kedepan, menghalau nelayan yang masih nekat menambatkan perahunya, atau pada saat hendak naik ke pantai, melalui himbauan dan pemahaman,” ujarnya.

Selamat Idul Fitri 1444 H


Selamat Idul Fitri 1444 H

 

Pendidikan

Hukum

Ekonomi