www.okenews.net: Tradisional
Tampilkan postingan dengan label Tradisional. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tradisional. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 25 Juni 2022

Transportasi Tradisional Turut Meriahkan Motorcross Samota

Para rider diarak menggunakan transportasi tradisional Sumbawa
Okenews.net - Transportasi tradisional turut meriahkan motorcross Samota. Transportasi tradisional itu tampil diakhir penyambutan secara resmi kejuaraan dunia Motocross Grand Prix MXGP of Indonesia Samota Sumbawa digelar, Jumat (24/06/2022) sore tadi.

Para pembalap diarak dari Kantor Bupati menuju ke Istana Dalam Loka menggunakan 20 unit Dokar alat transportasi tradisioanal Sumbawa.

Adapun rutenya yakni jalan Yos Sudarso, Jalan Setia Budi, Jalan Dr. Cipto, Jalan Sudirman dan berakhir di Istana Dalam Loka.

Pantauan media ini di lapangan, terlihat para pembalap antusias menaiki kendaraan yang digerakan menggunakan kuda tersebut. 

Tidak ketinggalan mereka secara pribadi atau oleh tim dokumentasinya mengabadikan momentum yang mungkin tidak mereka dapat di tempat lain.

Semua rangakain itu berjalan dengan aman dan lancar berkat pengaman yang dilakukan oleh Kepolisian.

Sebagaimana disampaikan Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol. Artanto, S.IK., M.Si ratusan personil kepolisian diterjunkan dalam pengamanan pawai penyambutan pembalap MXGP Samota 2022. 

"Ratusan personil kita siagakan mengamankan pawai penyambutan pembalap," ungkapnya.

Ia menjelaskan, pengawalan dilakukan mulai dari lokasi pelapasan rombongan, sepanjang jalur yang dilalui, hingga titik terakhir di Istana Dalam Loka.

Ia menambahkan, selama pelaksanaan MXGP Samota 2022, sebanyak 1.359 orang personil gabungan diterjunkan mengamankan kegiatan selama kegiatan. Mereka disebar di delapan pos pengamanan.

Adapun rangkaian kegiatan MXGP of Indonesia Samota Sumbawa akan digelar pada 24 hingga 26 Juni 2022 di Rocket Moto Circuit Samota. 

Sebanyak 37 orang pembalap mengikuti laga seri ke 12 itu, terdiri dari 21 orang pembalap MX1 dan 16 orang pembalap MX2. Dari 37 orang tersebut, terdapat 4 orang pembalap Indonesia. 

Senin, 24 Mei 2021

Pentas Seni Tradisional Jaran Praje Digagalkan Polisi

Okenews - Jajaran Polsek Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat berhasil menggagalkan pentas seni trarisional Jaran Praje di jalan raya pertigaan Dusun Manggu Desa Ganti Kecamatan Praya Timur, Minggu tanggal 23 Mei 2021.



Kapolsek Praya Timur Iptu Dami menjelaskan, pihaknya bergerak cepat menuju lokasi pencegatan begitu menerima laporan dari masyarakat bahwa rombongan kru Jaran Praje sedang dalam perjalanan dari Lombok Timur menuju Desa Semoyang melewati jalur Desa Ganti.


Anggota Polsek bersama BKD Semoyang langsung standbay di Jalan Raya Pertigaan Dusun Manggu Desa Ganti, Praya Timur. Dan sekitar pukul 20.05 Wita, benar adanya melintas kendaraan yang mengangkut kru Jaran Praje dan langsung dilakukan pencegatan.  


"Aparat berkoordinasi secara humanis dengan pimpinan kru Mangku kesenian tersebut," jelas Kapolsek Praya Timur atas ijin Kapolres Lombok Tengah, AKBP Esty Setyo Nugroho, SIK.


Dalam pencegatan kru Jaran Praje itu, Kapolsek melibatkan Kanit IK Polsek Praya Timur, eluruh Bhabinkamtibmas Polsek Praya Timur, anggota piket SPKT III Polsek Praya Timur, serta anggota BKD Semoyang.


Iptu Dami mengungkapkan, kesenian Jaran Praje tersebut berasal dari Dusun Bagek Kerotok Desa Sukaraja Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur. Mereka diangkut menggunakan 2 unit mobil pick up Mistubishi L700 dan mobil pick up mengangkut Jaran Praje beserta gamelan dan para sekahe yang rencananya akan pentas pada Minggu di Desa Semoyang.


"Setelah dilakukan introgasi, selanjutnya kendaraan beserta kru kesenian Jaran Praje tersebut dibawa menuju Mapolsek Praya Timur guna pemeriksaan lebih lanjut," ujar Iptu Dami. 


Setelah membawa rombongan Jaran Praje ke Mapolsek Praya Timur, aparat keamanan juga memanggil pihak penyelenggara hajatan yang diketahui bernama Nasrun Sandria serta Kadus Bagek Kerongkong II Amaq Ela ke Mapolsek Praya Timur untuk dimintai keterangannya.


"Kami memberikan beberapa penekanan terhadap yang bersangkutan yang intinya untuk tidak mengadakan keramaian atau hiburan dalam bentuk apapun yang dapat menimbulkan kerumunan," jelas Kapolsek.


Mendengar penjelasan dari Kapolsek Iptu Dami, pihak penyelenggara hajatan mengakui hendak mengadakan kegiatan keramaian dan sebelumnya tidak pernah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian. 


"Mereka para penyelenggara hajatan akhirnya bersedia membatalkan kegiatan pementasan kesenian Jaran Praje tersebut serta tidak akan menuntut pihak manapun terkait batalnya kegiatan tersebut," pungkas Kapolsek.


Selanjutnya pihak penyelenggara hajatan, Kadus Bagek Kerongkong II setra pimpinan kru kesenian/Mangku Jaran Praje membuat surat pernyataan dan ditandatangani oleh masing-masing pihak, untuk selanjutnya meninggalkan Mapolsek Praya Timur kembali menuju Lombok Timur. 


Ia juga menegaskan, kegiatan pencegatan dilakukan sebagai upaya pihak kepolisian dan pihak terkait dalam rangka upaya mendisiplinkan warga supaya tidak mengadakan hiburan guna mencegah penyebaran Covid-19.

Selamat Idul Fitri 1444 H


Selamat Idul Fitri 1444 H

 

Pendidikan

Hukum

Ekonomi