www.okenews.net

Minggu, 04 Mei 2025

Mukernas PB NW 2025 Cetuskan Asta Cita NW, Berikut Penjelasannya

Mukernas PB NW 2025

Okenews.net- Perayaan Hari Jadi (Hadi) ke-72 Organisasi Nahdlatul Wathan (NW) dan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) 2025 resmi dibuka. 



Pembukaan digelar bertempat di Lombok Raya Hotel Mataram pada Kamis (1/5/2025). Acara tersebut berlangsung sakral dan meriah.



Dalam acara bertajuk Tasyakkur Hadi NW ke 72 dan Mukernas PBNW tahun 2025 hadir sejumlah tokoh penting. Di antaranya, Menteri Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid, Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal, bersama puluhan pejabat publik lain. Baik pejabat nasional maupun lokal (daerah).



Tak lupa pula, hadir Ketua Umum PBNW TGKH Zainuddin Atsani, beserta jajaran. Hadir pula putri pendiri Nahdlatul Wathan TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid yakni Ummuna Hj Sitti Raihanun Zainuddin Abdul Madjid bersama seluruh zurriyat Maulana Syaikh. Acara tersebut juga dihadiri ribuan pengurus NW dari seluruh Indonesia.



Dalam sambutannya, Ketua Umum PBNW TGKH Zainuddin Atsani menyampaikan pesan-pesan persatuan. Termasuk istiqamah meneladani pendiri NW, Sang Pahlawan Nasional TGKH Zainuddin Abdul Madjid. 



"Beliau selalu mengajarkan kita banyak kebaikan, bagaimana berorganisasi, seperti pesan beliau, mari kita jadi orang yang bermanfaat untuk Nahdlatul Wathan, jangan kita jadi orang-orang yang merusak perjuangan Nahdlatul Wathan. Mari kita jaga kekompakan. Kompak, utuh, bersatu," kata TGKH Zainuddin Atsani.



TGKH Zainuddin Atsani menyebut Trilogi perjuangan NW yakni yakin, ikhlas, istiqamah. Trilogi perjuangan itulah yang menjadi nadi dan pedoman dalam berorganisasi. Saat ini, NW telah tersebar di 38 provinsi di nusantara. NW juga sudah berada di 6 negara.



"Ke depan akan terus bertambah negara-negara yang menginginkan NW hadir di tengah mereka. Salah satu yang menunggu kehadiran NW juga adalah Tiongkok," tuturnya.



TGKH Zainuddin Atsani juga menyebut tiga aspek perjuangan NW yaitu pendidikan, sosial, dan dakwah. Dari aspsk pendidikan, saat ini telah ada tidak kurang dari 2.400 madrasah dan majelis taklim yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Hizib-hizib NW mulai dibaca di pelosok negeri. 



"NW dari zaman pendirinya sampai sekarang tetap taat kepada pemerintah. Itu wasiat pendirinya. Yang penting kita bersinergi untuk NKRI," jelasnya.



TGKH Zainuddin Atsani berharap, perayaan Hadi NW ke 72 dan Mukernas PBNW tahun 2025 itu bisa menghasilkan risalah yang konstruktif untuk pembangunan ummat, bangsa, dan negara.



"Mudah-mudahan Mukernas NW menghasilkan sebuah keputusan, agenda yang baik, baik untuk NW dan NKRI dalam segala hal. Semoga kebarokahan terus hadir," tegasnya.



TGKH Zainuddin Atsani meminta seluruh jamaah NW untuk tetap merapatkan barisan. Menbangun organisasi tidak bisa sendiri-sendiri. Melainkan harus bersama dan bersinergi.



"Saya minta semua jamaah NW berjuang bersama, tidak bisa ketua umum berjalan sendiri, berjuang sendiri tanpa kita kompak, utuh, bersatu," bebernya.



"Apa yang kita dapat hari ini bukan karena kehebatan dari jajaran PBNW, tetapi karena karomah pendirinya Ninikda Maulana Syaikh TGKH Zainuddin Abdul Madjid. Apapun capaiannya karena karomah itu," imbuhnya.



TGKH Zainuddin Atsani mengajak seluruh jamaah NW untuk ikhlas dalam berjuang membesarkan dan menerapkan nilai-nilai perjuangan NW.



"Yang terpenting di NW adalah pengabdian kita untuk ibadah, kita ngiring pendirinya, guru kita. Mari kita buang kesombongan kita, buang ego kita, kita bersatu untuk NW," ujarnya.



Gubernur NTB Ajak NW Berkolaborasi Membangun Daerah



Dalam sambutannya, Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal berharap NW dapat terus eksis dan mewarnai seluruh aspek pembangunan. Baik di daerah maupun dalam skala nasional.



"Ke depan, Nahdlatul Wathan akan menjadi bagian yang integral dari pembangunan NTB. Bahwa NW bukan hanya ikut mendirikan provinsi NTB tetapi juga ikut mengisi provinsi yang sudah kita dirikan bersama," ujar Iqbal.



Politikus Partai Gerindra itu mengaku, dengan sinergitas pembangunan bersama NW, banyak kemajuan yang akan dapat digesa di NTB. 



"NTB adalah rumah kita bersama, perahu kita bersama. Kita harus sama-sama mangerahkan layar perahu ini, agar berlayar ke arah yang tepat serta berlabuh di titik yang tepat," tegas Iqbal di hadapan ribuan jamaah.



Gubernur Iqbal yakin, NW akan tetap membersamai, tetap berkomitmen mendukung dirinya dalam mewujudkan cita-cita 'NTB Makmur Mendunia'. "Saya punya keyakinan, saya haqqul yakin NW akan selalu bersama pemerintah untuk membangun NTB ke depan," ujarnya.



Iqbal mengutip salah satu Qaul Almagfurlah Maulana Syaikh TGKH Zainuddin Abdul Madjid yakni "barang siapa tidak memahami sejarah, dia tidak ada bedanya dengan orang mati atau bodoh".



"Pelajaran yang kami ambil sebagai gubernur dari beliau. Bahwa kalau kita ingin NTB maju ke depan, maka gerakan yang harus kita bangun adalah gerakan sosial termasuk gerakan ekonominya," terangnya.



"Saya mengajak seluruh jamaah NW untuk mari kita bersama membangun NTB dengan melalukan gerakan sosial. Pilihan PBNW yang mendorong ketahanan pangan sangat saya hargai. Bukan hanya sejalan dengan visi Presiden Prabowo, tetapi sejalan dengan kebutuhan kita di NTB," sambungnya.



Menteri Nusron Wahid Sebut Belajar dan Mengabdi kepada NW adalah Pilihan Tepat



Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid sekaligus Petinggi Ormas Nahdlatul Ulama (NU) turut memberikan sambutan dalam acara sakral tersebut.

Pertama, Nusron menyampaikan salam Presiden Prabowo Subianto.

 


"Salam dari Bapak Presiden Prabowo Subianto kepada keluarga besar NW wabil khusus kepada Ketua Umum TGKH Zainuddin Atsani. Beliau minta maaf tidak bisa hadir, kami diminta mewakili," kata Nusron.



Politisi Partai Golkar itu mengucapkan selamat atas hari jadi NW yang ke 72. Ia meyakini, eksistensi NW yang masih bertahan hingga kini lantaran organisasi tersebut membawa banyak kemanfataan untuk ummat.



Secara eksplisit, Nusron mengaku takzim terhadap keilmuan dan sepak terjang pendiri NW yakni TGKH Zainuddin Abdul Madjid.



"Selamat Hari Jadi NW ke 72. Saya yakin NW bisa bertahan, bisa hidup sampai sekarang ini, jamiyah ini, organisasi ini memberikan kemanfaatan untuk ummat manusia," ujarnya.



"Kalau tidak memberikan kemanfaatan bagi ummat, saya yakin organisasi ini sudah bubar. Tetapi ini bisa bertahan dan istiqamah karena ada barokah dan manfaat yang diberikan Allah SWT melalui wasilah kepada muassis-nya yakni TGKH Zainuddin Abdul Madjid. Kita doakan, NW di bawah penerusnya, tetap memberikan kemanfaatan," imbuhnya.



Nusron menuturkan, pelajaran yang disampaikan di NW tersambung langsung sanad keilmuannya kepada Nabi Muhammad SAW.



"Bersyukurlah dan berbahagialahn kita semua masuk dalam organisasi, belajar kepada seorang guru, masuk ke organisasi yang dipimpin oleh orang berilmu. Dan ilmunya punya sanad kepada Rasulullah SAW. Saya yakin keluarga besar NW ikut jamiyah ini senantiasa memgambil ilmu dan berkah," jelasnya.



Di era perkembangan teknologi, urgensi belajar ilmu yang bersanad menjadi sangat penting. Terutama untuk memetik banyak kebarokahan. 



"Belajar ilmu saat ini harus pakai sanad. Salah satu ciri NW, dan penganut ahlussunnah waljamaah adalah kalau belajar ilmu harus ada rujukan dan sanad kepada Rasulullah SAW. Jangan sampai belajar tidak pakai sanad. Karena itu, ikut NW sudah tepat, sudah benar," ujarnya.



"Karena kalau gak pakai sanad, pernah disindir oleh salah seorang ulama lewat baitnya yang menggambarkan santri modern hari ini," sambung Nusron.



Saat ini, kata Nusron, ada fenomena yang belakangan banyak muncul. Para santri atau generasi muda, banyak belajar kepada guru yang tidak bersanad. Dalam hal ini, youtube.



"Alangkah bodohnya seorang santri hari ini, yang hidupnya tidak pernah baca kitab tetapi hanya lihat youtube. Krtika ditanya fatwa, dia menjawab tidak pernah menjawab dengan rujukan kitab. Ngambilnya darimana? Dari google," jelasnya.



Rekomendasi Mukernas PBNW Tahun 2025



Agenda tahunan Mukernas PBNW tahun 2025 secara resmi telah ditutup pada Sabtu (3/5/2025) yang lalu. Mukernas itu dihadiri oleh seluruh pengurus dan pimpinan elemen perjuangan Organisasi Nahdlatul Wathan.



Ketua Panitia Mukernas PBNW 2025 

Prof. Dr. TGH. Fahrurrozi Dahlan menuturkan bahwa agenda strategis tersebut berlangsung guyub dan penuh kekeluargaan.



"Semua unsur-unsur tersebut secara guyub, penuh keakraban dan kekeluargaan yang diikat oleh ukhuwwah islamiyyah, ukhuwwah wathaniyyah, ukhuwwah basyariyyah dan ukhuwwah nahdhiyyah )ikatan ke-nw-an)," ujarnya.



Guru Besar UIN Mataram itu menuturkan, Mukernas PBNW tahun 2025 menghasilkan sejumlah rekomendasi konstruktif dan visioner.



Tujuan organisasi secara global: meninggikan kalimat Allah dan mengangkat harkat martabat Islam dan pemeluknya menuju kejayaan. Visi utama inilah yang kemudian diracik dan direvitalisasi dalam program kerja lima tahunan yang digodok dalam 7 (tujuh) komisi. 



Komisi A: Bidang Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi 



Di mana komisi ini menelurkan, menghasilkan 11 (sebelas) program kerja yang produktif, tersistematis dan terukur, dan terevaluatif. 



Komisi B: Pendidikan dan Kebudayaan



Para musyawirin asik ma'syuq dalam melontarkan beberapa program kerja yang akan menopang mutu pendidikan yang berkualitas, ramah dan penuh cinta kasih. Komisi ini menghasilkan 15 program kerja yang dibuat dalam target skala pendek, menengah dan panjang. 



Komisi C: Bidang Sosial, Ekonomi, dan Keuangan



Sidang komisi ini, menghasilkan 9 (sembilan) program kerja yang berorientasi pada kemandirian ekonomi keummatan dan kerakyatan, kemandirian ekonomi kepesantrenan, ekonomi kesejahteraan berkeadilan. 



Komisi D: Bidang Dakwah dan Penerangan



Sidang komisi ini menghasilkan 6 (enam) program kerja yang bermuara pada pelatihan kader dai profesional, moderat, humanis dan terlembaga, juga program digitalisasi dakwah dan transformasi informasi dan komunikasi yang berdampak untuk semua umat. 



Komisi E: Bidang Penelitian dan Pengembangan



Sidang komisi ini menghasilkan 5 (lima) rumusan utama, terutama terkait tentang lembaga riset Nahdlatul Wathan yang menghasilkan karya-karya ilmiah yang dibaca dunia. Mengumpulkan data-data sejarah NW dari asal muasal madrasah NWDI, NBDI yang menjadi tonggak sejarah berdirinya organisasi NW setelah 8 tahun Indonesia merdeka.



Komisi F: Bidang Hubungan Internasional



Sidang komisi ini telah merumuskan 3 (tiga) program kerja yang menyangkut tentang kerjasama dengan berbagai pihak dalam berbagai disiplin bidang yang berorientasi pada kemajuan bangsa dan agama. 



Komisi G: Bidang Rekomendasi



Sidang ini menghasilkan 5 (lima) rekomendasi tentang,  pemberdayaan SDM NW di semua jenjang, baik eksekutif, legislatif, yudikatif sebagai wujud peran kebermanfaatan kepada agama, nusa dan bangsa. Juga penguatan kelembagaan pendidikan, sosial, dakwah, ekononi dan budaya. Juga merekomendasikan tentang haji dan pelayanan haji yang memabrurkan jamaah.



"Dari kesemua program kerja yang dihasilkan dalam Musyawarah Kerja Nasional XV NW dapat dirumuskan dan dicetuskan dalam delapan asa, cita, harapan, dan obsesi NW yang kemudian disebut dengan istilah Asta Cita Nahdlatul Wathan," jelasnya.



Al-Maqáshid al-Tsamániyyah atau Asta Cita NW itu terumuskan sebagai berikut:



1) Penguatan pendidikan yang unggul, ramah dan terintegrasi.


2). Penguatan dan pemberdayaan kelembagaan pesantren.


3). Penguatan layanan keagamaan yang berdampak.


4). Penguatan ekonomi keummatan.


5). Penguatan kerukunan umat beragama dan cinta kemanusiaan.


6). Penguatan konservasi lingkungan hidup dalam eko-teologis. 


7). Penguatan kaderasi dan sdm yang progresif. 


8). Penguatan digitalisasi tata kelola organisasi secara tertib dan profesional.

Wabup Edwin Hadiwijaya Hadiri Pengukuhan Relawan Bersatu (RESTU) di Pringgabaya


Okenews.net -Wakil Bupati Lombok Timur, Ir. H. Edwin Hadiwijaya, menghadiri acara pengukuhan Relawan Bersatu (RESTU), sebuah wadah gabungan berbagai organisasi relawan yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan, penanggulangan bencana alam, dan pelestarian lingkungan hidup. Acara berlangsung pada Sabtu, 3 Mei 2025, di Kecamatan Pringgabaya.


Dalam sambutannya, Wabup Edwin menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada para relawan yang terus menunjukkan kiprah nyata di tengah masyarakat. Ia menuturkan bahwa dalam sepekan terakhir dirinya banyak bersilaturahmi dengan organisasi relawan seperti Migran Care, Yatim Care Foundation, dan Relawan Nusantara.


“Teman-teman relawan saat ini sedang bergerak menghimpun hewan kurban. Alhamdulillah, sudah terkumpul sekitar 15 ekor sapi dan puluhan ekor kambing berkat kerja keras dan semangat gotong royong mereka,” ujar Edwin.


Pemerintah daerah, lanjutnya, juga turut membantu dari sisi advokasi agar program kawan-kawan relawan ini bisa terhubung dan mendapat dukungan dari lembaga-lembaga seperti Bank Indonesia (BI).


Wabup Edwin juga mengungkapkan keinginannya untuk menyatukan seluruh relawan se-Kabupaten Lombok Timur dalam satu forum bersama. “Saya melihat para relawan ini punya spesialisasi dan kekuatan masing-masing dalam advokasi. Untuk itu, saya sudah instruksikan Kadis Sosial untuk mulai menjadwalkan waktu dan tempat kegiatan tersebut,” ucapnya.


Selain itu, Wabup juga mengingatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk tetap berpegang pada politik anggaran daerah yang tertuang dalam RPJMD. Ia menegaskan bahwa penganggaran harus disesuaikan dengan kegiatan dan target capaian yang ada di masing-masing dinas.


Sebagai bentuk penghargaan, Wabup Edwin Hadiwijaya dikukuhkan sebagai Pembina Kehormatan Relawan Bersatu (RESTU). Acara kemudian ditutup dengan penyerahan simbolis bantuan bibit dan obat-obatan pertanian kepada para petani setempat.

Sabtu, 03 Mei 2025

Fenomena “Walid” dan Rapuhnya Karakter dI "Kerajaan Tuhan"

Foto ilustari AI
BERBAGAI persoalan di tengah masyarakat menunjukkan moral bangsa saat ini cukup memprihatinkan. Hal itu tercermin dari ketimpangan sosial yang terjadi ditengah masyarakat. Masih terjadi ketidakadilan hukum, kekerasan, kerusuhan, korupsi, pergaulan bebas, pornografi dan pornoaksi yang terjadi di kalangan remaja, banyak pula dijumpai tindakan anarkis, konflik sosial, bahasa yang tidak santun, dan ketidakpatuhan berlalu lintas. Hegemoni kelompok-kelompok yang saling mengalahkan dan berperilaku tidak jujur. Semua itu menegaskan bahwa jati diri bangsa yang ditandai memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai agama dan budaya bangsa sudah sangat menghawatirakan. 

Masalah yang menjadi atensi sebagian masyarakat saat ini adalah tindak pidana pelecehan seksual yang dilakukan oknum tokoh agama. Tindak pidana yang dilakukan oknum kiyai di pesantrennya tidak bisa dibaca sebagai kasus kriminal biasa. Kita tahu pondok pesantren ibarat "kerajaan Tuhan" dimana kiyai-nya/tuan guru didalamnya dianggap sebagai "wakil Tuhan". Tidak berlebihan jika diibaratkan sebagai raja kecil di kerajaan Tuhan. Mereka tentu saja memperoleh privilege yang luar biasa sebagai tokoh kharismatik dihormati dan disegani sehingga seolah keinginannya adalah perintah. Itulah gambaran Walid dalam film Bidaah. Film ini sempat dianggap mencederai repotasi agama islam namun uniknya mampu menginspirasi  santri membongkar kedok "walid-walid" lain di dunia nyata. 

Kepatuhan terhadap kiayi sejatinya sesuatu yang baik, karena begitulah seharusnya akhlak santri. Tapi setelah kasus ini merebak, konsep kepatuhan pada guru yang dulu menjadi kritik kaum liberalis seakan mendapatkan panggung. Sebab tindak pidana pelecehan yang terjadi memanfaatkan doktrin kepatuhan terhadap guru. Kiranya disini perlu disampaikan sedikit tentang batasan kepatuhan terhadap guru. Kepatuhan pada guru maknanya mengikuti semua petunjuk guru bagaimana menjadi pembelajar yang baik, melakukan kegiatan yang memiliki nilai edukasi. samikna wa,atho'na maksudnya melaksanakan perintah guru untuk  memperkokoh ketaatan pada perintah Allah dan Rasul. 

Seorang guru menyuruh kita  mentaatinya, maknanya supaya mengamalkan nilai ajaran yg diajarkan. Memahami akhlak patuh pada kiayi/tuan guru sebenarnya bisa di qiyas dari petujuk Rasulullah tentang ketaatan terhadap orang tua. Kepatuhan pada orang tua tdk boleh melanggar perintah Allah Rasulnya. Dalam kitab taklimul mutaallim adab pada guru diberikan penjelasan yg begitu rinci namun tetap dalam keridor syara'. Pengkhianatan oknum kiayi/tuan guru terhadap  kepatuhan santri telah mencederai  kepercayaan publik terhadap peran pesantren dalam membina moral karakater generasi masa depan. 

Banyak pemberitaan berseliweran di media sosial/media maestream yang memberitakan berbagai kasus pelecehan seksual yang menyimpang dari nilai moral dan karakter seperti Jawa Barat: Pada tahun 2020, seorang oknum ulama di Jawa Barat ditangkap oleh polisi karena melakukan pelecehan seksual terhadap seorang santriwati (Sumber: CNN Indonesia). Selanjutnya kasus pelecehan seksual oleh pendeta di Jakarta: Pada tahun 2019, seorang pendeta di Jakarta dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap seorang jemaat (sumber: Kompas). selanjutnya kasus pelecehan seksual oleh oknum kiai di Jawa Tengah: Pada tahun 2018, seorang oknum kiai di Jawa Tengah ditangkap oleh polisi karena melakukan pelecehan seksual terhadap seorang santriwati (sumber: DetikNews) terbaru di NTB, terbongkar kasus pelecehan seksual puluhan santri yang dilakukan oknum pimpinan pondok pesantren di Gunung Sari Lombok Barat.  

Fakta di atas cukup mengejutkan, meskipun jumlah pelaku pelecehan seksual yang dilakukan oknum penggiat karakter seperti (akdemisi, kiya/tuan guru) presentasinya sangat sedikit jika dibandingkan pelaku tindak pidana kekerasan seksual yang berasal dari dari profesi lain yaitu sekitar 244 kasus. Sementara jumlah kasus tindak pidana pelecehan yang dilakukan oleh profesi lain sekitar 3197 kasus dalam rentang waktu 2018 sampai 2025. 

Sedang Komnas Perempuan mencatat tahun 2023 mencatat 401.975 kasus kekerasan terhadap Perempuan turun 12,2% dibanding 2022. Meskipun data ini tidak mencerminkan jumlah kasus yang sesungguhnya, sebab tidak semua kasus terekam dalam catatan Komnas Perempuan dengan berbagai alasan. Tindak pidana kekerasan seksual yang terlapor di Komnas Perempuan tidak semua kekerasan seksual berupa sentuhan fisik atau hubungan badan tapi lebih banyak berupa kekerasan psikis. 

Meskipun demikian, pelecehan yang dilakukan oleh oknum kiyai-nya/tuan guru merupakan garis merah dalam kajian pendidikan karakter. Sebabnya prilaku tersebut berdampak besar pada trust umat terhadap tokoh agama dan pesantren secara keseluruhan. Kasus seperti ini secara tdk langsung melonggarkan control sosial terhadap prilaku amoral. Sebab mereka menjadikan itu menjadi dalil mengentengtkan  perbuatan amoral. 

Kiayi merupakan benteng sekaligus pejuang moral karakter yang menjadi tauladan bagi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. kiyai/tuan guru adalah penerus misi kenabian, untuk memperbaik akhlak umat manusia. Jika agen karakter yang menjadi tumpuan utama pembinaan karakter umat mengalami degradasi moral, tentu memantik pertanyaan besar, Apa yang salah dengan nilai dan moral? Bagaimana situasi nilai moral bangsa saat ini? Adakah agen moral-karakter yang dapat diteladani dalam kehidupan sehari-hari? Apakah kriteria agen moral yang layak diteladani?

Menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas harus berangkat dari realitas sosial yang terjadi saat ini. Salah satu noda hitam peradaban modern adalah munculnya degradasi moral karakter yang berdampak pada tergerusnya norma kesopanan, keramah-tamahan dan norma agama. Perkembangan teknologi informasi dengan berbagai flatform media sebagai piranti utamanya, berimplikasi pada tatanan kehidupan umat manusia dalam berbagai dimensinya, baik dalam dimensi politik, ekonomi, sosial budaya, maupun agama. Transformasi sosial budaya yang begitu massiv hampir tidak terkendali. Sebab meransek ke sendi-sendi kemanusiaan. Aspek moral menjadi yang paling parah. 

Pergeseran nilai dan upaya revitalisasi perlu mendapat perhatian semua pihak. Nilai memang permanen tetapi internalisasi maupun implementasi di setiap zaman terus tumbuh dan berkembang. Sosok kiayi yang terjebak dengan kasus pelecehan bisa jadi karena kegagalan melakukan reinterpretasi nilai dan gagal mengadaptasikan implementasinya dalam kontek kehidupan modern. Sehingga mereka berhalusinasi seolah dirinya adalah moral itu sendiri. Sehingga buta dengan batasan antara akhlak dan maksiat. 

Pendidikan karakter secara teoritik memiliki tiga fungsi.pertama: pembentukan dan penguatan potensi diri. Maksudnya, pendidikan karakter membentuk potensi peserta didik agar berpikiran baik, berhati baik, dan berprilaku baik. Kedua: fungsi perbaikan dan penguatan. Maksudnya, memperkuat peran keluarga, sekolah, masyarakat,pemerintah agar bertanggungjawab terhadap perbaikan dan penguatan karakter bangsa. Ketiga: fungsi penyaring. Maksdnya, berfungsi menyeleksi nilai-nilai yg bertentangan  dg pandangan hidup beragama, berbangsa dan bernegara.(Dr. Zubaidi,  Kencana, 71: 2015) sehingga mengerti pengetahuan (moral knowing) bertujuan agar  penalaran moral bisa memperjelas garis pembatas antara akhlak dan maksiat. membelajarkan moral tidak cukup dengan latihan atau pendisiplinan semata tapi disesuaikan dengan perkembangan kognitif peserta didik.

Ada empat tahapan yang dalam pengembangan karakter pertama; tahap usia dini disebut tahap pembentukan karakater, kedua tahap remaja, disebut tahap pengembangan karakater, ketiga, tahap dewasa disebut sebagai tahap pemantapan karakter dan ke lima; tahap usia tua disebut sebagai tahap pembijaksanaan (Dr. Zubaidi,  Kencana, 109: 2015). Konsep internalisasi maupun revitalisasi sampai pada implementasi  menjadi tantangan bagaimana melakukan adaptasi di semua sistem kehidupan kita. Tatanan moral harus direkonstruksi Kembali tidak hanya dalam kehidupan nyata tetapi juga moral karakter yang di praktikan di dunia virtual. Sehingga masyarkat memiliki kemampuan memverifikasi dan memvalidasi nilai berdasarkan sumber utama pelajaran moral. Proses pembiasan moral karakter yang dilakukan di dunia nyata, harus balance dengan di dunia virtual untuk memberikan pencerahan agar masyarakat terbiasa melakukan, merasakan dan membiasakan perilaku yang benar bukan membenarkan kebiasaaan yang salah. 

Ahirnya, sebagai kesimpulan manusia pada hakikatnya memiliki daya cipta, rasa dan karsa dalam kehidupannya untuk mengetahui kebaikan (knowing the good) demikian juga untuk merasakan hal-hal yg baik (moral feeling) tetapi untuk sampai pada tindakan moral (moral action) memerlukan latihanlatihan dan pembiasan. Sejalan dengan perkembangan masyarakat, berkembang pula pola-pola perilaku baru yang seringkali bertentangan dengan nilai-nilai normatif, atau bisa juga karena arus utama pembelajaran moral sudah bergeser ke paradigma kaum liberal sehingga alat ukur moral knowing, moral feeling dan moral action menjadi tdk ketemu. 

Pada tahap inilah diperlukan rambu-rambu yang mengatur pola interaksi guru, santri di tingkat sekolah maupun pesantren sehingga bisa meminimalisir penyimpangan prilaku yg bertameng doktrin kepatuhan pada guru agar keihlasan santri yang berebut berkah pada gurunya tidak disalah gunakan oknum-oknum "Walid" yang bisa merusak pondasi akhlak santri pada gurunya. Memperhatikan hal tersebut, proses sosialisasi, internalisasi terkait pembangunan karakter bangsa beserta semua tantangannya menjadi sangat penting. Tanpa sosialisasi, proses penyadaran akan terabaikan dan selanjutnya dapat berujung pada hilangnya tradisi dan kebiasaan baik, yakni hilangnya nilai-nilai agama, sosial budaya dan lunturnya karakter dari sebuah bangsa.

#Penulis: Dr. Lalu Parhanuddin, M.Pd (Dosen Pascasarjana Univeritas Hamzanwadi)


Jumat, 02 Mei 2025

Proyek TIK Rp32 Miliar Dinas Pendidikan Lombok Timur Masuk Tahap Penyidikan


Okenews.net Dugaan praktik korupsi dalam proyek pengadaan teknologi informasi untuk sekolah dasar di Kabupaten Lombok Timur resmi masuk babak baru. Kejaksaan Negeri Lombok Timur pada Rabu, 30 April 2025, resmi meningkatkan status kasus ini ke tahap penyidikan, menyusul temuan awal yang mengindikasikan adanya tindak pidana korupsi dalam proyek senilai Rp32,4 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2022.


Kepastian peningkatan status ini disampaikan langsung oleh Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Lombok Timur, I Putu Bayu Pinarta, dalam keterangan persnya, Sabtu, (02/05/2025).


Lebih jauh I Putu Bayu Pinarta juga menerangkan, Proyek pengadaan peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ini, yang semestinya di tujukan untuk menunjang digitalisasi pendidikan dasar, justru terindikasi adanya penyalah gunaan dan timbul kejanggalan. Tim penyelidik menemukan bahwa barang yang disediakan, berupa laptop atau chromebook, tidak sesuai dengan spesifikasi yang diamanatkan dalam Permendikbudristek Nomor 3 Tahun 2022 khususnya terkait keharusan sistem operasi Chrome OS dengan update pendidikan.


"Setalah dilakukan pengecekan dan penyelidikan oleh tim, ternyata memang ditemukan beberapa kejanggalan dan ketidak sesuain dari barang tersebut," terangnya


Kini, Kejaksaan Negeri Lombok Timur melalui Surat Perintah Penyidikan Nomor PRINT-02/N.2.12/Fd.2/04/2025 tengah bergerak cepat mengumpulkan alat bukti, mengidentifikasi pihak-pihak yang bertanggung jawab, serta menghitung kerugian keuangan negara.


"Selanjutnya, kami akan segera mengumpulkan barang bukti lain, dan mencari pihak pihak terkait, dan akan menghitung kerugian negara,"tutupnya

Moment Hardiknas, Pemda Lombok Timur Serukan Pendidikan Bermutu dan Inklusif

Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2025
Okenews.net- Pemerintah Kabupaten Lombok Timur menggelar upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025 pada Jumat (02/05/2025). 


Wakil Bupati Lombok Timur, H. Moh. Edwin Hadiwijaya, bertindak sebagai inspektur upacara yang berlangsung khidmat di halaman Kantor Bupati, Peringatan Hardiknas tahun ini mengangkat tema: “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua.” Tema ini mengandung ajakan bagi seluruh lapisan masyarakat untuk berkontribusi aktif dalam menciptakan sistem pendidikan yang inklusif, berkualitas, dan berkelanjutan demi masa depan Indonesia yang lebih baik.


Dalam kesempatan tersebut, Wabup membacakan amanat Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Abdul Mu’ti. Disampaikan bahwa Hardiknas bukan sekadar agenda seremonial tahunan, melainkan momentum strategis untuk memperkuat dedikasi, komitmen, dan semangat kolektif dalam mewujudkan cita-cita konstitusi: mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan yang bermutu, adil, dan merata.


Menteri Abdul Mu’ti juga menegaskan bahwa pendidikan adalah hak asasi dan hak sipil yang melekat pada setiap individu, tanpa diskriminasi berdasarkan agama, suku, bahasa, kondisi fisik, ekonomi, gender, atau domisili. Ia juga menekankan bahwa esensi pendidikan lebih dari sekadar transfer ilmu pengetahuan; pendidikan adalah instrumen transformasi sosial dan pengangkat martabat bangsa.


Dalam konteks tersebut, kebijakan Presiden Prabowo yang menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama mendapat apresiasi tinggi. Presiden berkomitmen untuk memutus rantai kemiskinan melalui peningkatan kualitas sarana prasarana pendidikan, penerapan pembelajaran digital, serta peningkatan kualitas dan kinerja guru. Guru diharapkan bertransformasi menjadi agen pembelajaran sekaligus agen peradaban—sebagai fasilitator, mentor, dan konselor bagi peserta didik.


Mewujudkan visi besar tersebut memerlukan sinergi dan kolaborasi dari seluruh elemen bangsa. Pemerintah mengajak keterlibatan aktif orang tua, masyarakat, dunia usaha, dan media massa agar fungsi pendidikan sebagai layanan publik dapat dioptimalkan secara maksimal.


Sejak Oktober 2024, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah mengambil berbagai langkah konkret untuk membenahi sistem pendidikan nasional. Langkah tersebut mencakup perbaikan tata kelola, pembinaan tenaga pendidik, serta penguatan kurikulum. Inovasi seperti Pembelajaran Mendalam (deep learning), Tes Kemampuan Akademik (TKA), dan integrasi pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (AI) mulai diimplementasikan. Di bidang pembentukan karakter, diperkenalkan juga berbagai Program unggulan untuk anak usia dini.

Bangkitkan Semangat Warga, Camat Selong Galakkan Gotong Royong Bersihkan Lingkungan


Okenews.net- Camat Selong kembali menggugah semangat kebersamaan melalui kegiatan gotong royong yang dilaksanakan di area Simpang Tiga Eks. Pasar Klape, Kelurahan Kembang Sari, serta sepanjang saluran air menuju SDIT Nurul Fikri Selong dan SDN 4 Selong.


Camat Selong, Baiq Widiani Astuti, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan membangkitkan kembali semangat gotong royong yang dinilai mulai memudar di tengah masyarakat. Ia menggarisbawahi pentingnya keterlibatan warga dalam menjaga kebersihan lingkungan, terutama dalam menangani persoalan sampah yang kerap menjadi penyebab genangan air dan banjir.


“Permasalahan sampah ini terus berulang, bukan hanya karena sampah rumah tangga, tetapi juga karena tumpukan sampah di saluran irigasi yang seharusnya menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya petugas kebersihan,” jelasnya pada Jumat (02/05/2025).


Baiq Widiani menambahkan bahwa sampah kiriman dari hulu kerap menjadi biang kerok banjir dan kemacetan di wilayah hilir, termasuk di sekitar jalur Ponorogo hingga depan SDIT Nurul Fikri. Oleh karena itu, ia menilai pentingnya sosialisasi berkelanjutan dan keterlibatan aktif para lurah untuk mengedukasi warga agar tidak membuang sampah sembarangan.


“Kita kembali mengajak warga di sekitar Simpang Tiga Eks. Pasar Klape untuk turun bersama membersihkan lingkungan. Antusiasme warga memang mulai menurun, jadi perlu kita dorong lagi semangat gotong royong ini,” tegasnya.


Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Forkopimcam Selong, seluruh lurah di Kecamatan Selong, UPTD Dikbud Selong, Yayasan Khairul Ummah, serta civitas akademika SDIT Nurul Fikri dan SDN 4 Selong. Para guru dan siswa turut ambil bagian dalam membersihkan halaman sekolah dan saluran air yang melintasi kawasan tersebut.


Mengakhiri kegiatan, Baiq Widiani mengajak warga untuk terus menjaga kebersihan lingkungan sebagai tanggung jawab bersama, demi masa depan yang lebih baik bagi anak-anak dan generasi mendatang.


“Kota Selong ini milik kita bersama. Kalau bukan kita yang menjaganya, siapa lagi? Semoga semangat gotong royong ini menjadi contoh positif dan ladang amal jariyah untuk kita semua di sisi Tuhan Yang Maha Esa,” pungkasnya.

Kamis, 01 Mei 2025

Anggota DPR RI Fraksi NasDem, Fauzan Khalid Gelar Konsolidasi dengan Jajaran Pengurus Se-Pulau Lombok


Okenews.net-Anggota Komisi II DPR RI dari Partai NasDem, H. Fauzan Khalid kembali menggelar konsolidasi dengan jajaran pengurus dan kader Partai NasDem se-Pulau Lombok. Konsolidasi yang kedua kali ini dilaksanakan dengan para kader dan Pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) se-Pulau Lombok selama dua hari pada 26 dan 27 April lalu.


Konsolidasi tahap pertama pada Sabtu 26 April 2025 digelar di Lombok Barat diikuti 100 orang kader dan Pengurus DPC dari Kabupaten Lombok Barat, Kabupatan Lombok Utara dan para kader dan Pengurus DPC dari Kota Mataram. Konsolidasi tahap kedua diikuti para kader dan Pengurus DPC dari Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Lombok Tengah, Ahad 27 April lalu di Lombok Tengah. Konsolidasi juga diikuti perwakilan Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem se-Pulau Lombok.


Fauzan mengatakan, konsolidasi kepada para kader dan jajaran Pengurus Partai NasDem dilaksanakan sebagai tindak lanjut atas imbauan DPP Partai NasDem dan Fraksi Partai NasDem DPR RI kepada para Anggota DPR RI Fraksi NasDem. Selain konsolidasi, kegiatan ini dimanfaatkan untuk menyerap aspirasi dari para kader, jajaran pengurus dan masyarakat sebagai bahan masukan DPP Partai NasDem dan Fraksi NasDem DPR RI.


Dihadapan para kader dan jajaran pengurus, Fauzan menyampaikan terima kasih kepada para kader dan semua jajaran pengurus karena perolehan suara Partai NasDem di NTB secara umum dan Pulau Lombok secara khusus pada pemilu 2024 meningkat dari tahun pemilu 2019. Fauzan berharap perolehan suara pemilu tahun 2029 semakin meningkat dari perolehan suara sebelumnya.


“Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan perolehan suara NasDem pada pemilu berikutnya, dengan terus mengintensifkan pertemua-pertemuan dan konsolidasi dengan semua kader dan pengurus hingga ke tingkat ranting di desa-desa. Saya akan turun langsung menyerap aspirasi, baik kepada kader, jajaran pengurus dan masyarakat,” ucap Fauzan.


“Mari kita semua bahu-membahu, dan berkolaborasi bersama-sama meningkatkan perolehan suara NasDem,” tambah Fauzan mengingatkan. Fauzan pada pertemuan ini menyampaikan terima kasih kepada kader dan jajaran pengurus yang hadir dan menyampaikan aspirasinya. Fauzan mengatakan, pertemuan ini diharapkan semakin menumbuhkan semangat dan mampu menciptakan solidaritas yang tinggi serta rasa memiliki yang kuat terhadap Partai NasDem. 


Konsolidasi yang diinisiasi langsung Anggota Komisi II DPR RI, Fauzan Khalid mendapat sambutan positif dari para kader dan jajaran Pengurus Partai NasDem. 


“Saya mengapresiasi Pak Haji Fauzan yang mau dengan ikhlas membangun wadah silaturrahmi dan kebersamaan diantara para kader dan jajaran pengurus serta masyarakat konstituen. Insyaalloh mampu membangun solidaritas yang semakin kuat,” tutur Rahman,

 

Pengurus Partai NasDem Kota Mataram.

Konsolidasi sebelumnya digelar Fauzan Khalid dengan para Anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten/ Kota Partai NasDem se-Pulau Lombok, Ahad (13/4). Konsolidasi juga diikuti jajaran pengurus struktur Partai NasDem Tingkat DPW dan DPD.

Rabu, 30 April 2025

Antara Kursi yang Tertunda dan Visi 'Mendunia': di Mana Meritokrasi NTB?

Dr. Muhamad Ali, M.Si
PELANTIKAN 72 pejabat eselon II dan III oleh Gubernur NTB pada 30 April 2025 patut diapresiasi sebagai bentuk kelanjutan sistem birokrasi. Namun publik tidak bisa menutup mata dari fakta bahwa proses ini sempat gagal dilaksanakan seminggu sebelumnya, padahal undangan sudah tersebar dan acara telah disiapkan.

Batalnya pelantikan secara mendadak bukan sekadar urusan teknis. Hal itu menandai kegagapan koordinasi dan potensi lemahnya kendali atas proses administrasi yang sangat krusial. Ini bukan sekadar "drama birokrasi", tapi cermin dari ketidaksiapan dalam mengelola simbol-simbol penting tata kelola pemerintahan.

Seiring dengan pelantikan 72 pejabat, publik mencatat 14 kursi jabatan eselon II yang masih kosong, termasuk Kepala Bappenda, ESDM, DLHK, dan tiga Wakil Direktur RSUD NTB.

Kekosongan ini tentu akan memengaruhi efektivitas layanan dan kinerja organisasi perangkat daerah (OPD). Dalam konteks ini, pertanyaan publik muncul secara wajar: di mana letak meritokrasi yang selama ini digaungkan? Apakah proses yang terjadi sudah benar-benar mencerminkan prinsip merit? Ataukah hanya narasi indah di permukaan?

Komitmen terhadap meritokrasi tidak cukup diwujudkan dalam pidato. Namun menuntut konsistensi dan keberanian dalam membuat keputusan sulit, termasuk soal siapa yang layak duduk di kursi jabatan publik. Terlebih jika dalam ekosistem birokrasi terdapat figur yang sedang menghadapi proses hukum, seharusnya pemimpin tidak ragu mengambil sikap yang jelas—seperti pembebastugasan sementara demi menjaga marwah institusi.

Apalagi Gubernur sendiri menyebut bahwa birokrasi NTB “sedang sakit”. Maka, langkah pertama yang paling logis adalah menyingkirkan potensi infeksi yang dapat merusak kepercayaan publik. Jangan biarkan ketegasan hanya menjadi milik pidato, tapi tidak hadir dalam tindakan.

Visi “NTB Makmur Mendunia” adalah visi besar yang memerlukan mesin birokrasi yang sehat dan bisa dipercaya. Namun suasana mutasi kali ini—yang disertai atmosfer ketakutan, ketidakpastian, dan bahkan labelisasi politik—justru memperlihatkan bahwa mesin itu masih belum benar-benar berfungsi optimal.

Jika aparatur sipil negara (ASN) masih harus mendengar bisikan seperti “kamu orangnya siapa” atau “kamu dukung siapa kemarin”, maka merit tak lagi punya tempat. Yang ada hanyalah sistem yang membungkus balas jasa dengan jargon reformasi.

Mutasi ini sudah berjalan, dan sah secara administratif. Namun, legitimasi moral tidak datang dari surat keputusan (SK), melainkan dari proses yang terbuka, adil, dan terbebas dari intervensi yang tidak semestinya.

Sebagai warga sipil yang mencintai NTB, publik hanya ingin menyampaikan bahwa kepercayaan tidak lahir dari niat baik, tetapi dari bukti keberanian untuk berlaku adil. Jika meritokrasi masih jadi retorika, maka NTB akan tetap tertahan—bukan karena tidak ada panggung dunia, tapi karena terlalu sibuk mengurus panggung kecil sendiri.

#Penulis: Dr. Muhamad Ali, M.Si (Dosen Pascasarjana Universitas Hamzanwadi) 

Bupati Lombok Timur Serahkan 1417 SK PPPK

Momont penyerahan SK Pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPP)

Okenews.net– Bupati Lombok Timur secara resmi menyerahkan Surat Keputusan (SK) pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk tenaga guru, kesehatan, dan teknis dalam sebuah seremoni 

Yang digelar di halaman Kantor Bupati Lombok Timur pada Rabu, (30/04/2025)


Dalam sambutannya, Bupati Menyampaikan, harapannya, agar Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dapat melaksanakan tugas dan menunjukkan kinerja yang bagus, serta mampu berinovasi demi Lombok Timur yang lebih baik.


“Mulailah berpikir visioner dan cari pengalaman sebanyak mungkin agar dapat sejajar dengan mereka yang lebih maju,” tegas Bupati.


Sementara Kepala Kantor Regional X BKN Denpsar, Yudhantoro Bayu, juga menegaskan Bahwa, Aparatur Sipil Negara dituntut agar trus bisa meningkatkan kinerja dan kompetensi secara mandiri, khususnya di era digital dengan teknologi yang semakin canggih, ia juga menegaskan, ASN bisa di berhentikan sesuai dengan kewenangan Kepala Daerah masing masing.


"Teruslah berkembang, agar Ilmu yang didapat semakin banyak, dengan era digital yang semakin canggih, semua informasi gampang di dapat dan di pelajari, terangnya


Sementara itu, Kepala BKPSDM Lombok Timur, H. Mugni, menjelaskan bahwa pemerintah daerah telah mengajukan usulan formasi ASN tahun 2024 sebanyak 15.841 posisi berdasarkan Analisis Beban Kerja (ABK). Namun, karena keterbatasan anggaran, Lombok Timur hanya memperoleh alokasi 1.600 formasi, yang dibagi untuk CPNS dan PPPK.


Dari total 1.500 formasi PPPK yang tersedia—masing-masing 500 formasi untuk guru, tenaga kesehatan, dan tenaga teknis—tercatat lebih dari 9.820 pelamar. Setelah proses seleksi ketat, sebanyak 1.417 peserta dinyatakan lulus dan mengisi formasi tersebut. Di sisi lain, dari 100 formasi CPNS yang dibuka, terdapat 14 formasi yang tidak terisi.


"Dari sekian formasi yang dibuka, masih sekitar 14 Formasi yang belum terisi, semoga kedepan teman teman honorer yang lain dapat mengisi formasi-formasi yang masih lowong,"jelasnya

Inilah Daftar Nama Pejabat Eselon II yang Dilantik Gubernur Lalu Iqbal

Pelantikan pejabat Pemprov NTB
Okenews.net - Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal melantik 26 pejabat eselon II dan 46 eselon III. Pelantikan ini berlangsung di Pendodo Gubernur, Rabu 30 April 2025. Berikut ini daftar nama pejabat eselon II yang dilantik:

  1. Yusron Hadi sebagai Kadis Kominfotik yang sebelumnya menjabat Plt BKD dan Staf Ahli
  2. Lalu Hamdi sebagai Kadis Pemdes yang sebelumnya menjabat Kepala Biro Pemerintahan
  3. Nursalim sebagai Kepala BPKAD yang sebelumnya Kepala Biro Organisasi
  4. Baiq Nelly Yuniarti sebagai Kepala BPSDM yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Perdagangan
  5. Tri Budi Prayitno sebagai Kepala BKD yang sebelumnya Kepala Dispora
  6. Eva Dewiyani sebagai Asisten III yang sebelumnya menjabat Kepala Bappenda
  7. Lalu Abdul Wahid sebagai Staf Ahli Pemerintahan yang sebelumnya menjabat Kepala Biro Administrasi Pemerintahan
  8. Subhan Hasan sebagai Staf Ahli Bidang Infrastruktur yang sebelumnya menjabat Kasat Pol PP
  9. Akhsanul Khalik sebagai Staf Ahli Bidang Sosial yang ebelumnya Kepala Dinas Sosial
  10. Wirawan Ahmad sebagai Kadispora yang sebelumnya menjabat Asisten III
  11. Izzudin Mahili sebagai Karo Administrasi Pemerintahan yang sebelumnya menjabat Plt Kadis ESDM
  12. Ashari sebagai Kadis Perpustakaan yang sebelumnya menjabat Kepala BPSDM
  13. Lalu Ahmad Nur Aulia sebagai Kadispar yang sebelumnya menjabat Kepala PMPD Dukcapil NTB
  14. Jamaludin Malady sebagai Kadisdag yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Pariwisata
  15. H. A Aziz sebagai Kadis Pendidikan dan Kebudayaan yang sebelumnya menjabat Kadis Ketahanan Pangan
  16. Aidy Furqan sebagai Kadis Ketahanan Pangan yang sebelumnya menjabat Kadis Pendidikan dan Kebudayaan
  17. Sadimin sebagai Kadis PUPR yang sebelumnya menjabat Kadis Perkim
  18. Najamudin Amy sebagai Kadis Perkim yang sebelumnya menjabat Kadis Kominfotik
  19. Nunung Tri Ningsih sebagai Kadis Sosial yang sebelumnya menjabat Kepala DP3AP2KB
  20. Surya Bahari sebagai Kepala DP3AP2KB yang sebelumnya menjabat Sekwan DPRD NTB
  21. Hendra sebagai Sekwan DPRD NTB yang sebelumnya Kepala Biro Umum Setda NTB
  22. Ahmad Riadi sebagai Kepala Biro Umum yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
  23. Fathul Gani sebagai Kasat Pol PP yang sebelumnya menjabat Asisten II Setda NTB
  24. Lalu Mohammad Faozal.sebagai Asisten II Setda NTB yang sebelumnya menjabat Kadis Perhubungan
  25. I Gede Putu Aryadi sebagai Kepala Brida NTB yang sebelumnya menjabat Kepala Disnakertrans
  26. Roni Yuhaeri menempati jabatan fungsional yang sebelumnya menjabat Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa. 

Gubernur Iqbal dan KONI NTB Dukung Penuh Event PGAWC 2025 di Skylancing


Okenews.net- Event kejuaraan dunia paralayang PGAWC (Paragliding Accuracy World Cup) Seri 3 Lombok - Indonesia akan digelar pada Mei mendatang di Skylancing, Lombok Tengah. Event bergengsi tersebut bakal dihadiri oleh puluhan atlet paralayang dunia. 

Menyambut event tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB menyatakan komitmen penuh untuk mendukung gelaran PGAWC 2025.

Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, kehadiran berbagai event internasional ini bukan semata ajang olahraga atau promosi, melainkan bagian dari strategi besar daerah untuk mendorong diplomasi budaya dan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

"Setiap event adalah etalase. Kita tunjukkan pada dunia bahwa NTB siap jadi tuan rumah yang profesional, berbudaya, dan mendunia," katanya Lalu Iqbal dalam keterangan yang diterima media pada Rabu (30/04/2025).

Gubernur Iqbal menjelaskan, pemerintah daerah akan bekerja sama dengan kementerian terkait, pelaku pariwisata lokal, hingga komunitas pemuda untuk memastikan penyelenggaraan event berjalan sukses dan berkelanjutan.

"Kami ingin menjadikan NTB sebagai laboratorium sukses sport tourism Indonesia," tambahnya.

Tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, pemerintah daerah juga aktif memfasilitasi kegiatan promosi, mempermudah perizinan, serta memberikan ruang kolaborasi bagi sponsor dan pelaku UMKM lokal.

Dengan semangat kolaboratif, NTB memperlihatkan bahwa event internasional bukan hanya tentang kompetisi, tapi juga soal bagaimana daerah bersinergi membangun citra positif, meningkatkan investasi, dan mengangkat potensi lokal ke pentas dunia

Senada dengan Gubernur Iqbal, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi NTB Mori Hanafi menyampaikan dukungannya kepada event PGAWC 2025. Keberadaan Skylancing, kata Mori, telah membawa dampak yang signifikan kepada daerah. Terutama pengembangan olahraga aerosport. Ke depan, ia berharap, Skylancing dapat memantik lahirnya banyak atlet asli NTB di bidang aerosport untuk lebih 'mendunia'.

'Pertama tentu kami mendukung kegiatan di Skylancing. Skylancing ini luar biasa. Mereka telah terbukti suskes menyelenggarakan banyak event sebelumnya. Apalagi PGAWC ini luar biasa. Tentunya dari sisi prestasi kita berharap makin banyak atlet asal NTB asli yang akan tergiur, mau menjadi atlet aerosport ini," ujarnya.

Menurut Mori, tidak banyak daerah di Indonesia yang memiliki venue pengembangan olahraga aerosport. Apalagi dengan fasilitas dan panorama alam secantik Skylancing.

Karena memang tidak semua wilayah yang punya venue sebaik dan secantik kita. Gak banyak. Ini justru peluang kita terutama dari sisi prestasi. Tumbuh atlet baru," kata Anggota DPR RI asal Dapil NTB I itu.

Ia menggarisbawahi, KONI NTB juga telah memasukkan Skylancing sebagai venue Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2028 yang menurut rencana akan dihelat di NTB dan NTT. 

"Skylancing ke depan bisa dijadikan tempat latihan dan sudah kita masukkan dalam perencanaan kita sebagai venue PON XXI tahun 2028," terang mantan Pimpinan DPRD NTB itu.

Sejauh ini, pihak Skylancing intens berkomunikasi dengan KONI NTB. Termasuk juga Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Danlanud) sebagai ketua cabor aerosport di daerah.

"Alhamdulillah (pembinaan) bagus. Kan aerosport ini secara Ex Officio diketuai oleh Danlanud lewat para stafnya tetap berkoordinasi dengan kami," ujarnya.

Mori mengatakan pihaknya akan hadir dalam acara PGAWC 2025 yang menurut jadwal akan digelar pada 22-25 Mei mendatang. "InsyaAllah hadir," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Panitia PGAWC 2025 Roy Rahmanto mengatakan pihaknya sudah siap 100 persen untuk menggelar event bergengsi paralayang internasional tersebut. 

"Lokasi opening ceremony sudah siap hampir 90 persen sudah siap. Tapi kalau lokasi kejuaraan untuk atlet sudah 100 persen siap. Kepanitiaan sudah sangat siap," jelas Roy.

Beberapa hari yang lalu, pihaknya juga telah merilis daftar juri yang akan bertugas di acara. Sementara untuk jumlah peseeta yang sudah terkonfirmasi hadir, pihaknya akan menunggu sampai batas waktu pendaftaran ditutup.

Sesuai dengan aturan yang diterapkan oleh pihak PGAWC, bahwa peserta hanya dibatasi maksimal 80 peserta dengan rangking dunia terbaik yang diseleksi berdasarkan WPRS (World Pilot Ranking System) yang tercatat pada web resmi induk aerosport dunia “FAI” (https://www.fai.org/rankings).

Data terakhir, peserta yang sudah mendaftarkan diri melalui web resmi PGAWC sudah  tercatat 85 orang yang berasal dari 17 negara yang diantaranya China, Korea Selatan, Saudi Arabia, Spanyol, Francis, Serbia, China Taipei, Hongkong, Malaysia, Kosovo, Mongolia, Singapura, Thailand, Iraq, UAE, Turki dan Indonesia.

Selamat Idul Adha 1445 H

 


Pendidikan

Hukum

Ekonomi