Kemenkominfo Programkan Pengembangan Talenta Digital - www.okenews.net

Sabtu, 18 Desember 2021

Kemenkominfo Programkan Pengembangan Talenta Digital

Okenews.net - Untuk menjawab tantangan Sumber Daya Manusia (SDM), Kemenkominfo komitmen mengadakan beberapa program pengembangan talenta digital. 


Program pertama yang akan diselenggarakan adalah digital leadership academy. Progam ini merujuk pada pelatihan untuk para pengambil kebijakan di institusi pemerintah atau swasta.


“Institusi dimaksud adalah yang bekerja di bidang teknologi digital,” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya dan Perangkat Pos Indonesia (SDPPI), Ismail, Sabtu (18/12/2021) di Pancor Lotim NTB.


Kedua, digital talent scholarship yang ditujukan untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing digital masyarakat di level teknis. Terakhir, lebih pada peningkatan kemampuan digital dasar untuk mencegah terjadinya penyebaran konten negatif. 


"Seperti, konten hoaks, leaks, radikalisme, dan sebagainya," ungkapnya.


Satu hal lagi yang dibutuhkan, kata dia, untuk mendorong terjadinya percepatan transformasi digital di Indonesia adalah kolaborasi multipihak.


Namun, percepatan ini tidak akan berhasil tanpa adanya dukungan dari kementerian, lembaga, pemerintah daerah, akademisi universitas, UMKM, dan pemangku kepentingan terkait. 


Dia menilai, dibutuhkan dukungan serta peran semua pihak untuk membantu meningkatkan ekonomi digital di Indonesia di tengah pandemi covid-19.


Ismail yakin, Indonesia mempunyai potensi untuk menjadi salah satu negara yang bisa menguasai ekonomi digital.


Potensi yang dimaksud yakni, berhubungan dengan data pengguna internet Indonesia mencapai 202,6 juta dengan potensi nilai ekonomi digital pada 2020 sebesar Rp. 632 triliun.


“Ini adalah jumlah yang besar, sehingga dari sinilah potensi itu muncul,” ungkapnya. Bahkan, potensi yang lebih besar sedang menanti dengan pertumbuhan ekonomi digital yang subur.


Potensi ini pun sedang bergerak ke arah yang lebih besar dengan semakin masifnya proses digitalisasi, otomatisasi, dan penggunaan teknologi kecerdasan buatan.


Itu semua mampu memicu peningkatan produktivitas dan efisiensi yang mengerikan pada proses produksi. Termasuk memberikan kemudahan bagi konsumen.


Meski demikian, Ismail juga menegaskan, kabar baik itu memiliki efek samping yang juga penting untuk diperhatikan. 


Otomatisasi dan digitalisasi dengan pengoptimalan kecerdasan buatan bisa memantik hilangnya sejumlah pekerjaan di dunia.


Untuk konteks Indonesia, berdasarkan statistik yang Ismail sampaikan, akan ada sekitar 51,8% pekerjaan yang hilang.


“Karena itu, kita membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dalam bidang digital, agar kita bisa siap menghadapi tantangan global dan persaingan ketat akibat teknologi,” tegasnya. 

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Disqus comments