Setelah Pesta Daging Idul Adha, Lotim Justru Bebas Ledakan Penyakit: Warga Kini Makin Bijak! - www.okenews.net

Rabu, 11 Juni 2025

Setelah Pesta Daging Idul Adha, Lotim Justru Bebas Ledakan Penyakit: Warga Kini Makin Bijak!

Okenews.net- Perayaan Idul Adha 1446 H/2025 M di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) berlangsung meriah. Ribuan hewan kurban disembelih dan daging melimpah di meja makan warga. Namun, di balik kemeriahan "pesta daging" ini, ada kabar menggembirakan: kondisi kesehatan masyarakat tetap stabil, tanpa lonjakan kasus penyakit.


Dinas Kesehatan (Dinkes) Lotim memastikan bahwa pasca-Idul Adha, tidak terjadi peningkatan signifikan kasus kolesterol tinggi, hipertensi, maupun gangguan pencernaan. Hal itu berdasarkan laporan seluruh puskesmas yang tersebar di berbagai wilayah kecamatan.


“Laporan dari semua PKM sudah kami terima. Tidak ada peningkatan signifikan penyakit yang biasa dikaitkan dengan konsumsi daging berlebih,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Lotim, Dr. H. Fathurrahman, Selasa (10/06/2025).


Sebaliknya, lanjutnya, kasus yang menonjol justru adalah pneumonia pada bayi, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) pada orang dewasa, serta diare — keluhan yang tidak berkaitan langsung dengan konsumsi daging kurban.


Fenomena ini, menurut Fathurrahman, menunjukkan bahwa masyarakat Lombok Timur semakin bijak dalam menyikapi tradisi makan daging saat Idul Adha. Kesadaran akan pentingnya porsi makan seimbang dan gizi yang cukup tampaknya kian mengakar.


“Daging, apalagi kambing, memang lezat. Tapi kalau dikonsumsi berlebihan, bisa jadi bumerang. Untungnya, masyarakat kita makin paham soal itu,” ucapnya.


Walau demikian, Dinkes tetap mengimbau warga terutama yang memiliki riwayat kolesterol dan tekanan darah tinggi untuk tetap waspada. Pola makan seimbang, rutin berolahraga, dan tidur cukup menjadi kunci utama menjaga kesehatan.


“Masalahnya bukan pada daging, tapi pola hidup. Jangan makan daging terus, tapi lupa olahraga dan malas makan sayur atau buah,” tegas Fathurrahman.


Ia juga memberi apresiasi terhadap kebiasaan warga Lotim yang menanam pohon buah di pekarangan rumah. Kebiasaan ini dinilai sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan gizi keluarga secara mandiri dan ekonomis.


“Buah tinggal petik, murah dan menyehatkan. Ini kekuatan tersembunyi masyarakat kita dalam menjaga daya tahan tubuh,” tambahnya.


Dinkes Lotim optimistis, jika pola hidup sehat ini terus dijaga, Lombok Timur bisa menjadi contoh daerah yang mampu mengelola lonjakan konsumsi daging tanpa harus dibarengi lonjakan penyakit.


“Kalau pola ini dijaga, Lotim bisa jadi contoh daerah sehat, meski habis pesta daging,” tutup Fathurrahman dengan senyum.

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Disqus comments