LOMBOK TENGAH – Fraksi PKS menyampaikan beberapa catatan strategis dan
masukan konstruktif sebagai bentuk kontribusi terhadap perbaikan tata
kelola keuangan daerah agar lebih efektif dan efisien.
“Kami mencatat pendapatan daerah turun Rp. 1,38 miliar dibanding APBD
induk, terutama akibat penurunan transfer pusat dan DBH tambang. Kondisi
ini memperlihatkan kerentanan fiskal daerah,” kata Juru bicara fraksi
PKS, Tubagus Danarki Amanda, Selasa (19/8/2025).
Disatu sisi, pihaknya mengapresiasi adanya peningkatan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) sebesar Rp. 11,8 miliar yang bersumber dari pajak daerah
dan pendapatan BLUD. Namun demikian, pihaknya menilai peningkatan PAD
ini masih bersifat terbatas karena sebagian besar tidak fleksibel untuk
digunakan pada kebutuhan prioritas pembangunan.
“Karena itu, kami mendorong pemerintah untuk serius menggali sumber PAD
baru yang mandiri, berkelanjutan dan tidak terlalu bergantung pada pusat
maupun tambang,” tegasnya.
Kemudian, pihaknya menilai dominasi belanja pegawai yang mencapai hampir
setengah dari total belanja patut menjadi perhatian serius, karena
mengurangi ruang fiskal pembangunan. Sementara itu, belanja hibah dan
belanja modal tetap besar meskipun pendapatan menurun. Hal ini
menimbulkan pertanyaan tentang arah prioritas belanja daerah.
“Kami menekankan agar belanja diarahkan lebih fokus pada pelayanan dasar
masyarakat yang belum maksimal, terutama untuk peningkatan kualitas
SDM, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, serta pengentasan
kemiskinan,” pungkasnya. (*)
Home
Lombok Tengah
Fraksi PKS Dorong Pemda Lombok Tengah Gali Sumber PAD Baru dan Fokuskan Belanja pada Pelayanan Dasar
Rabu, 20 Agustus 2025
Tambahkan Komentar Anda
Disqus comments