www.okenews.net: Ekonomi
Tampilkan postingan dengan label Ekonomi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ekonomi. Tampilkan semua postingan

Kamis, 24 Juli 2025

Desa Waringin Kembangkan Koperasi Modern Tanpa Sistem Simpan Pinjam Konvensional

Ketua Pengurus Koprasi Merah Putih (kiri)

Okenews.net- Di Desa Waringin, Kecamatan Suralaga, Lombok Timur, sedang tumbuh sebuah inisiatif yang berpotensi mengubah wajah ekonomi lokal. Koperasi Desa Merah Putih (KOPDes) tak hanya muncul sebagai badan usaha biasa, tetapi sebagai simbol optimisme baru yang dibarengi dengan kehati-hatian yang matang.


Dipimpin oleh Moh. Sari'in, KOPDes Merah Putih merancang sebuah peta jalan ekonomi desa yang lebih inklusif dan berbasis kemitraan. Alih-alih langsung terjun ke sistem simpan pinjam seperti banyak koperasi lainnya, KOPDes ini memilih pendekatan berbeda: fokus membangun ekosistem usaha yang terintegrasi, dari menggandeng UMKM dan pengusaha lokal hingga membentuk apotek desa dan menjajaki kerja sama distribusi barang pokok seperti pupuk dan LPG.


“Kami ingin koperasi ini benar-benar jadi penggerak ekonomi masyarakat, tapi tidak dengan gegabah. Banyak contoh koperasi atau BUMDes di tempat lain yang gagal karena pinjaman macet. Kami tidak ingin itu terjadi di sini,” ujar Sari'in dengan nada penuh pertimbangan, Kamis, (24/07/2025)


Langkah-langkah yang ditempuh koperasi ini tak sekadar bersandar pada semangat gotong royong. KOPDes Merah Putih juga memperhitungkan secara cermat konsekuensi dari skema pembiayaan. Sebagai salah satu koperasi percontohan yang mendapat dana dari pusat, mereka harus mengelola pinjaman bukan hibah berdasarkan regulasi dari Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49 Tahun 2025.


Ini menjadi tantangan tersendiri. Pinjaman berarti ada beban tanggung jawab yang harus dibayar kembali, dan jika gagal, dampaknya bisa menjalar ke stabilitas dana desa. Namun alih-alih cemas, pengurus koperasi justru mulai merumuskan cara-cara kreatif untuk mengelola dana itu dengan efisien.

Salah satu gagasan yang tengah digodok adalah membangun apotek pertanian, serta melibatkan para agen pupuk dan pelaku usaha lokal sebagai anggota koperasi. Dengan demikian, koperasi tidak hanya berfungsi sebagai penyalur barang, tetapi juga sebagai wadah kolaboratif antarwarga.


“Daripada kita buka toko dan kesulitan setor modal, lebih baik para pelaku usaha itu jadi anggota koperasi. Jadi sistemnya berbasis partisipasi dan saling menguatkan,” jelas Sari'in.


Langkah hati-hati juga tampak dalam perencanaan sistem keuangannya. Untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas, Koperasi Merah Putih tidak akan memegang dana secara langsung. Semua transaksi direncanakan berjalan lewat sistem perbankan agar pengelolaan keuangan tetap bersih dan terpantau.


“Kami ingin koperasi ini tidak pegang uang, biar bank yang pegang. Itu lebih aman dan transparan,” tutup Sari'in.


Kini, meskipun masih dalam tahap awal dan perencanaan, Koperasi Merah Putih memberi secercah harapan baru. Bukan hanya untuk menggerakkan roda ekonomi desa, tapi juga sebagai contoh bahwa kehati-hatian dalam pengelolaan usaha bisa sejalan dengan visi besar pemberdayaan masyarakat.

Senin, 14 Juli 2025

Pemprov NTB Komitmen Wujudkan Pertambangan Rakyat untuk Dikelola Koperasi


Okenews.net- Koalisi Masyarakat Sipil untuk Tambang Rakyat menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tajuk "Mendorong Tata Kelola Tambang Rakyat yang Berkeadilan untuk Koperasi" pada Senin (14/7/2025). FGD digelar di Santika Hotel Mataram.


FGD tersebut dihadiri oleh puluhan aktivis, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), advokat, akademisi, hingga awak media.


Narasumber FGD dihadiri langsung oleh sejumlah stekholder strategis terkait yang berkompeten. Di antaranya Ketua Komisi IV DPRD NTB sekaligus Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD NTB Hamdan Kasim, Plt. Kepala Dinas ESDM NTB Wirawan Ahmad, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM NTB Ahmad Mashuri, Kepala Bidang (Kabid) Penataan dan Pengawasan pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) NTB Didik Mahmud Gunawan Hadi. Hadir pula Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Provinsi NTB Amri Nuryadin, asosiasi tambang, dan lain-lain. Bertindak selaku moderator Wahidjan. 


Acara FGD dibuka langsung oleh Pembina Koalisi Masyarakat Sipil untuk Tambang Rakyat Fihiruddin. Dalam penyampaiannya menegaskan, FGD ini digelar sebagai bagian dari upaya serius untuk mendorong terbentuknya koperasi tambang rakyat sebagai alternatif pengelolaan tambang yang berkeadilan dan berpihak kepada masyarakat.


“Selama ini, tambang-tambang ilegal hanya menguntungkan sebagian kelompok saja. Kita ingin hadirkan solusi yang lebih adil, inklusif, dan legal dengan skema koperasi tambang rakyat,” tegas Fihiruddin.


Ia menambahkan, koperasi menjadi sarana kolektif yang tidak hanya memperkuat posisi tawar masyarakat, tetapi juga menjamin aspek lingkungan, kesehatan, dan keberlanjutan ekonomi lokal.


“Niat kami adalah menghadirkan sistem yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat NTB. Bukan hanya dari sisi ekonomi, tapi juga dari sisi kesehatan dan kelestarian lingkungan. Tambang rakyat harus menjadi milik rakyat, bukan dinikmati segelintir kelompok,” katanya.


FGD dimulai dengan pemaparan pemateri pertama, Plt Kepala Dinas ESDM NTB, Wirawan Ahmad. Ia menjelaskan, pada prinsipnya, Pemprov NTB mendorong adanya akselerasi dan implementasi konsep ta.bang rakyat melalui koperasi.


Hal itu merupakan amanat dari amanat UU Nomor 3 tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara pasal 35 ayat (4) Pemerintah Pusat dapat mendelegasikan kewenangan pemberian Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada Pemerintah Daerah provinsi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.


"Sangat jelas bahwa kewenangan Izin Pertambangan Rakyat (IPR) ada pada pemerintah provinsi," ujar Wirawan. 


Menurutnya, Pemprov NTB sudah mengambil langkah akseleratif untuk mewujudkan pertambangan rakyat di NTB yang berbasis pada kepatuhan pada regulias. Pemprov NTB, kata Wirawan, tidak ada sama sekali niatan untuk menghambat hal tersebut.


"Kita lakukan secara paralel seluruh proses ini. Tanpa melanggar regulasi atau ketentuan. Ini komitmen kami," jelasnya.


Di tempat yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM NTB Ahmad Mashuri, menuturkan, konsep pertambangan rakyat yang dikelola oleh koperasi sangat dimungkinkan. 


Koperasi, kata Mashuri adalah betukan lain dari perushaan. Karena di dalam penggolongan usaha, koperasi sama dengan perusahaan sebagai badan usaha. 


"Khusus tambang rakyat, dari banyak regulasi yang mengatur koperasi di bidang tambang, bahwa anggota koperasi adalah dari orang sekitar tambang, lingkar tambang. Meski pada prinsipnya kenaggotaan koperasi bersifat terbuka," ujarnya. 


"Tapi khusus soal koperasi tambang rakyat, anggotanya adalah masyarakat sekitar tambang. Itu yang boleh," imbuh Kadis Koperasi dan UMKM NTB itu.


Ia mengapresiasi langkah Kapolda NTB Irjen Pol Hadi Gunawan dan Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal yang memberikan pengelolaan tambang rakyat melalui koperasi. 


"(Koperasi) boleh untuk (mengelola) tambang. Inisiasi Pak Kapolda itu yang kemarin tidak masalah. Asal dia memenuhi persyarakatan yang diperintahkan oleh undang-undang," ujarnya. 


Selanjutnya, Kabid Penataan dan Pengawasaan DLHK NTB Didik Mahmud Mahmud Gunawan Hadi menerangkan bahwa Kementerian Lingkungan Hidup mendorong pengelolaan tambang yang berbasis pada pengelolaan lingkungan. 


"Selagi mengedepankan pengelolaan berbasis lingkungan, siapapun yang mengelola, tak jadi soal," terangnya.


Selanjutnya, pandangan bernas disampaikan oleh Ketua Komisi IV DPRD NTB sekaligus Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD NTB Hamdan Kasim.


Tambang Rakyat, salah satu bentuk keadilan nyata yang bisa dirasakan rakyat. Bahkan hal itu merupakan perwujudan UUD 1945 pasal 33 ayat (3). Bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.


“Sehingga kami mendorong Pemprov agar mempercepat Izin Pertambangan Rakyat (IPR) berbasis Koperasi sepanjang memenuhi syarat,” tegas Hamdan Kasim.


Politisi Golkar itu mengatakan sudah tidak terhitung jumlah, asosiasi, masyarakat, NGO melakukan hearing ke Komisi IV DPRD NTB mempertanyakan persoalkan tambang rakyat selama ini. Mereka menyampaikan keluh kesah atas kondisi eksploitasi tambang yang kerap menjadi masalah. Terlebih tidak adanya asas manfaat bagi masyarakat lingkar tambang.


Kini, angin segar bagi masyarakat lingkar tambang dengan hadirnya Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 194.K/MB.01/MEM.B/2025 tentang Dokumen Pengelolaan Wilayah Pertambangan Rakyat Provinsi NTB. Ditegaskannya, selama ini tidak ada tambang rakyat. Jika ada, maka aktivitas pertambangan itu ilegal.


“Poin pertama saya sampaikan, tidak ada tambang rakyat di NTB. Kalau ada maka itu ilegal. Poin ke dua, kita patut bersyukur Kepmen ESDM Nomor 194," ujanya. 


Komisi IV DPRD NTB awalnya mengira perlu dilakukan revisi penuh Perda Nomor 2 tahun 2024 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Namun setelah mendengarkan paparan Dinas ESDM NTB yang perlu direvisi soal tarif saja. Hamdan memandang hal demikian tidak menjadi penghalang bagi pengurusan izin.


“Hemat saya, kalau sudah seperti ini kita berikan saja dulu masyarakat mengurus IPR Koperasi ini. Sambil secara paralel kita bisa revisi Perda 2 tahun 2024 itu. Urusan retribusi urusan di Komisi III, tapi tentu saya mendorong agar usulan izin itu diakomodir. Kalau revisi paling sebulan atau dua. Jadi sebelum izin keluar mereka pun belum akan melakukan ekploitasi,” beber Ketua Fraksi Golkar DPRD NTB itu.


Dari usulan 60 blok lokasi pertambangan rakyat oleh Provinsi NTB, Menteri ESDM baru menerbitkan izin 16 blok. Satu blok dengan luas 25 Hektare. Lokasinya 5 blok, di Lombok Barat, 3 blok di Kabupaten Sumbawa Barat, Sumbawa 3 blok serta 5 blok ada di Bima dan Dompu.


Hamdan menyampaikan anggota koperasi tidak terbatas. Bahkan satu koperasi bisa berisi 3.000 an anggota. Sehingga jika sudah dikelola banyak koperasi Hamdan meyakini bisa menyelesaikan kemiskinan ekstrim di NTB.


“Kalau saja misalnya di kelola 10 koperasi, saya membayangkan kemiskinan ekstrem lingkar tambang bisa selesai. Saya sangat mengapresiasi pak gubernur dan pak Kapolda yang sudah melaunching satu blok tambang rakyat sebagai pilot projek. Inilah niat baik pemimpin kita untuk menjawab kepentingan ril masyarakat kita,” pungkasnya.


Lebih jauh, ujung dari pengelolaan tambang rakyat melalui koperasi ini, kata Hamdan adalah hilirisasi UMKM.


"Konsep saya, ini nanti akan ada hilirisask UMKM untuk memberdayakan anggota koperasi. Ini juga sesuai Asta Cita Prabowo, juga selaras dengan visi Gubernur Iqbal," jelasnya. 


Pihaknya mengapresiasi niat baik dan visi dari Kapolda NTB Irjen Pol Hadi Gunawan dan Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal yang telah menjawab kepentingan riil dari masyarakat dengan memberikan izin pengelolaan tambang rakyat lewat koperasi. 


"Ini akan menghasilkan kohesivitas ekosistem yang luas dan berpihak langsung pada kesejahteraan rakyat," terangnya.


Terakhir, Direktur Walhi NTB Amri Nuryadin mengapresiasi diadakannya FGD tersebut. Ia berharap seluruh pihak memang mesti memberikan perhatian terhadap tata kelola pertambangan di NTB. Dari hulu sampai ke hilir.


Amri menuturkan, pengelolaan sumber daya alam harus mengedepankan aspek lingkungan. Jika tidak, kekayaan alam yang dimiliki oleh NTB akan menjadi kutukan sumber daya alam. 


Pada prinsipnya, menilik dari perspektif keadilan, Walhi NTB bersepakat perihal pemberian izin pertambangan rakyat kepada koperasi. "Kalau dari perspektif keadilan, kami sepakat (soal pemberian IPR)," ujar Amri


Meski demikian, pihaknya mendorong sensitivitas semua pihak untuk lebih peka terhadap lingkungan, terutama pengelolaan pasca tambang.


"Kami mendukung kalau rakyat diberikan kesempatan mendukung pengelolaan sumber daya alam. Tapi ini bukan persoalan sederhana. Jangan sampai ini kutukan sumber daya alam," bebernya.

Senin, 28 April 2025

Krisis Pupuk hingga Sengketa Tanah, Komisi I DPRD Lotim Janji Kawal Hak Petani Sampai Tuntas

Hearing Serikat Tani Nelayan di DPRD Lotim

Okenews.net- Serikat Tani Nelayan (STN) Lombok Timur menyuarakan kegelisahan mereka dalam audiensi bersama Komisi I DPRD Lombok Timur, Senin (28/04/2025). Dalam pertemuan yang berlangsung di ruang rapat Komisi I itu, sejumlah persoalan serius mencuat: distribusi pupuk bermasalah, infrastruktur jalan terbengkalai, hingga konflik berkepanjangan terkait lahan eks HGU PT Tanjung Kenanga.

Ketua Komisi I, Safrudin, memimpin langsung hearing yang menghadirkan berbagai instansi teknis. Para petani dan nelayan menyampaikan keresahan mereka yang selama ini terasa tak kunjung mendapatkan solusi nyata.


Salah satu isu yang paling mendesak adalah status lahan eks Hak Guna Usaha (HGU) PT Tanjung Kenanga di Desa Dara Kunci. Badan Pertanahan Nasional (BPN) Lombok Timur menjelaskan bahwa sengketa lahan tersebut telah berlangsung sejak 2023, meski masa berlaku HGU-nya sendiri sudah berakhir sejak 2013.


“Sekarang lahan itu kewenangannya ada di Kementerian ATR. Proses rekonstruksi batas dan kepemilikan tanah sedang berjalan. Rencananya, sekitar 50 persen lahan akan dialokasikan untuk masyarakat,” terang perwakilan BPN. Target redistribusi tanah ditetapkan rampung pada 2025. Terkait dugaan adanya pembayaran "tali asih" antara perusahaan dan warga, BPN menegaskan sikap netral: “Itu bukan ranah pemerintah. Secara hukum, transaksi tersebut tidak memiliki dasar.”


Masalah distribusi pupuk bersubsidi juga mendapat sorotan tajam. Kepala Bidang PSP Dinas Pertanian Lombok Timur mengungkap masih banyak pengecer yang menjual pupuk di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Biaya transportasi yang belum diatur secara resmi serta sistem "gandengan" antara pupuk subsidi dan non-subsidi memperburuk situasi.


“Stok pupuk dari tahun lalu masih ada, itu sebabnya serapan tahun ini baru mencapai 25 persen. Tapi kami terus awasi dan tegaskan: jika ada pengecer langgar aturan, segera laporkan,” tegasnya.


Di bidang infrastruktur, Kepala Dinas PUPR, Dewanto Hadi, menjelaskan bahwa program perbaikan jalan tahun ini tertunda akibat pemangkasan anggaran dari pusat. Dari Rp46 miliar yang semula disiapkan, anggaran tersebut dibatalkan. Namun, Pemkab sudah menyiapkan anggaran tahun jamak sebesar Rp250 miliar untuk proyek jalan mulai 2026 secara bertahap.


Sementara itu, Dinas Perdagangan Lombok Timur juga menyoroti praktik nakal di pasar pupuk. Kepala Dinas, Mahsin Munawar, menyebut ada indikasi penjualan pupuk subsidi ke luar daerah, yang berdampak langsung pada kelangkaan di pasar lokal.


"Ketika barang langka, hukum pasar berlaku: harga naik. Inilah yang sedang kami awasi ketat," ujarnya.


Menutup audiensi, Komisi I DPRD Lombok Timur menegaskan komitmennya untuk terus mengawal isu-isu strategis ini, terutama yang menyangkut nasib petani dan nelayan sebagai ujung tombak ekonomi lokal.


"Kami tidak akan lepas tangan. Semua aspirasi ini akan kami kawal hingga tuntas," pungkas Safrudin.

Sabtu, 26 April 2025

Syariah yang 'Terluka': Dari Transformasi ke Krisis, Menjaga Harapan Bank Daerah NTB

Dr. Muhamad Ali, M.Si
TRANSFORMASI
Bank NTB menjadi Bank NTB Syariah adalah salah satu tonggak bersejarah dalam perjalanan keuangan daerah di Indonesia. Dipelopori oleh kepemimpinan Dr. TGB M. Zainul Majdi, MA, perubahan ini bukan sekadar penggantian akad atau simbol, melainkan penyusunan ulang fondasi nilai dan tata kelola keuangan daerah.

TGB dengan keteguhan visi memulai transformasi itu melalui kerja sistematis: konsultasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penyusunan roadmap berbasis regulasi, hingga pembentukan Dewan Pengawas Syariah. Pada 17 September 2018, NTB resmi menjadi provinsi pertama yang seluruh Bank Pembangunan Daerah (BPD) berubah menjadi bank syariah penuh. Sebuah capaian yang kala itu membanggakan.

Namun seperti banyak perubahan besar lainnya, idealisme itu mulai terkikis seiring waktu. Beberapa tahun setelahnya, Bank NTB Syariah mulai didera persoalan: dugaan kelebihan bayar dalam proyek pembangunan kantor baru pada masa kepemimpinan Gubernur Dr. Zulkieflimansyah, isu kredit macet, serta pemanfaatan ruang kantor untuk kegiatan berbau politis, yang diduga difasilitasi dari biaya operasional bank. Semua ini mencuat menjelang proses suksesi gubernur.

Di tengah ketidakpastian itu, sang direktur utama bank memilih mengundurkan diri, tak lama setelah gubernur sebelumnya kalah dalam kontestasi politik. Proses pengunduran diri itu berlangsung cepat, rapi, dan minim evaluasi publik. Lalu, ketika gubernur baru Dr. Lalu Muhammad Iqbal dilantik, masalah yang lebih serius menyeruak: Bank NTB Syariah mengalami serangan siber besar menjelang lebaran. Sebagai respon atas insiden ini, audit forensik segera diumumkan, membuka tabir bahwa bank ini memang tengah rapuh.

Audit forensik dan pembentukan panitia seleksi (pansel) untuk manajemen baru adalah langkah penting. Namun sebagai warga NTB yang mencintai lembaga ini, sulit untuk mengabaikan kesangsian terhadap integritas proses seleksi yang sedang berlangsung.

Salah satu anggota panitia seleksi (Pansel) —seorang akademisi yang sejak lama dikenal memiliki pandangan politik tajam terhadap pemerintahan, baik pada era TGB maupun sesudahnya—pernah bersurat kepada seluruh bupati dan walikota di NTB, sebagai pemegang saham Bank NTB Syariah, untuk mendorong digelarnya Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa guna mengganti manajemen, jauh sebelum pemilihan gubernur. 

Kini, setelah menjadi anggota pansel, ia mengeluarkan pernyataan bahwa seluruh jajaran manajemen lama tidak boleh mengikuti seleksi. Pernyataan ini, pernah dilontarkan sebelum audit selesai dan evaluasi dilakukan, tampak tendensius dan mengundang pertanyaan besar tentang objektivitas.

Konteks tersebut di atas, tentu sah bagi siapapun memiliki pandangan kritis. Namun dalam posisi selektif seperti ini, netralitas dan objektivitas bukan lagi pilihan—melainkan keharusan. Jika proses seleksi sejak awal telah dibayangi preferensi personal yang kuat, maka apapun hasilnya, ia akan tampak cacat di mata publik.

Mengacu pandangan tersebut, yang terancam bukan hanya kredibilitas pansel, tapi nilai dasar yang dulu melahirkan Bank NTB Syariah: kejujuran, keberanian, dan semangat pelayanan. Tanpa komitmen menjaga integritas, syariah akan 'terluka' bahkan bisa jadi tinggal nama. Dan bank yang dulu jadi simbol perubahan, hanya akan jadi bangunan megah dengan ruh yang telah pergi.

Penulis menyampaikan ini bukan untuk menuduh, melainkan untuk mengingatkan. Reformasi sejati lahir dari keberanian membuka diri, mengakui kesalahan, dan memperbaiki dengan kejujuran. Audit harus dibuka ke publik. Pansel harus disucikan dari bias personal. Dan seleksi harus dilakukan dengan asas keadilan, bukan penghakiman. Karena jika tidak, harapan yang dulu dibangun dengan idealisme, akan runtuh hanya karena kompromi sesaat.

#Opini ini ditulis oleh Dr. Muhamad Ali, M.Si (Dosen Pascasarjana Universitas Hamzanwadi) 

Senin, 17 Februari 2025

Pemberdayaan UMKM, Universitas Hamzanwadi Kolaborasi British Embbassy

MoU Universitas Hamzanwadi dengan British Embbassy Jakarta dan BRI Reseacrh Institute
Okenews.net - Universitas Hamzanwadi menyambut baik Program Pemberdayaan Digital bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Perempuan dan Pemuda yang diluncurkan British Embbassy Jakarta dan BRI Reseacrh Institute Jakarta di Lombok Timur, Sabtu (15/02/2025).

Rektor Universitas Hamzanwadi Dr. Hj Sitti Rohmi Djalilah mengatakan program kolaborasi antara pemerintah Inggris dan BRI Research Institute tersebut menyasar ratusan pelaku UMKM di empat di Desa Loyok, Lantan, Senaru, dan Kecamatan Sembalun.

"Program ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kapasitas UMKM, khususnya yang dikelola oleh perempuan dan pemuda dalam menghadapi tantangan era digital," Umi Rohmi, Senin (17/02/2025).

Pihaknya bahkan sangat mengapresiasi inisiatif ini karena sejalan dengan visi Universitas Hamzanwadi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui pemberdayaan masyarakat. Program ini tidak hanya memberikan pelatihan teknis, tetapi membuka akses terhadap pasar yang lebih luas.

Ia menyebutkan, program ini dirancang untuk memberikan pelatihan dalam bidang digital marketing, manajemen keuangan, dan pengembangan produk. Selain itu, peserta akan dibekali dengan pengetahuan tentang e-commerce.

“Saat ini, penggunaan platform digital untuk meningkatkan penjualan sangat penting. Kita berharap melalui program ini, pelaku UMKM dapat meningkatkan daya saing produk mereka, baik di pasar domestik maupun internasional,” harapnya.

Ia juga menegaskan, Universitas Hamzanwadi berkomitmen untuk mendukung penuh program ini, melalui pusat inkubasi bisnis kampus yang sudah lama diprogram guna memastikan keberlanjutan dan dampak positif bagi masyarakat.

Pihaknya percaya UMKM di Lombok memiliki potensi besar untuk berkembang. Dengan dukungan teknologi digital, para pelaku usaha dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan meningkatkan produktivitas secara signifikan.

“Kami siap untuk terus bersinergi dengan berbagai pihak dalam mendukung program-program pemberdayaan masyarakat, terutama dalam aspek pendidikan dan teknologi. Semoga dengan adanya program ini, UMKM di Lombok mampu bersaing,” harapnya.

Jumat, 14 Juni 2024

Kabar Gembira, BNI Buka Pelayanan Terbatas Saat Idul Adha

 

Ilustration foto Bank BNI
Okenews.net--Dalam rangka memenuhi kebutuhan transaksi dan layanan perbankan kepada masyarakat selama periode libur Idul Adha 1445 H, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Wilayah 08 Bali-Nusa Tenggara membuka layanan terbatas.

Layanan itu meliputi layanan transaksi penebusan Delivery Order (DO) BBM Pertamina pada periode 17 dan 18 Juni 2024 pukul 10.00 Wita s/d 12.00 Wita.

“Kantor BNI yang akan membuka layanan terbatas,” ujar, Pimpinan Cabang Bank Negara Indonesia ( BNI) Mataram Richat Dahlan (13/06/2024).

“BNI Gajah Mada (Jl. Gajah Mada, Dauh Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Denpasar, Bali.BNI Sandubaya (Jl. Sandubaya, Bertais, Kec. Sandubaya, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat),” jelansya.

“Untuk keperluan layanan perbankan pada hari Libur, BNI menyiapkan solusi digital melalui layanan E-Channel BNI Mobile Banking, BNI ATM, BNI SMS Banking, BNI Internet Banking selama 24 jam setiap harinya,” tutupnya.

Rabu, 15 November 2023

Sekolah Pasar Modal Syariah Chapter Lombok Timur Resmi Dibuka

Okenews.net - Pj Bupati Lombok Timur, H. Muhammad Juaini Taufik membuka secara resmi pelaksanaan Sekolah Pasar Modal Syariah Chapter Lombok Timur, dengan tema Waspada Investasi Bodong, Kenali Investasi Halal dan Legal.

Kegiatan yang berlangsung di Rupatama II Kantor Bupati Lombok Timur tersebut dihadiri oleh perwakilan dari Bursa Efek Jakarta, BILIK Universitas Indonesia, Masyarakat Ekonomi Syariah Lombok Timur, serta narasumber lainnya. 

Sejumlah mahasiswa dan mahasiswi dari berbagai universitas di Lombok Timur turut hadir sebagai peserta. Pj. Bupati dalam sambutannya sebelum membuka kegiatan tersebut mengaku prihatin dengan maraknya kasus penipuan investasi bodong di tengah masyarakat.

Ia menegaskan, koperasi yang tidak mampu mengembalikan dana nasabahnya, baik berbentuk tabungan maupun deposito. Peristiwa tersebut membuat pentingnya literasi keuangan.

"Bahwa generasi muda kita ini membutuhkan pemahaman tentang literasi keuangan, literasi ekonomi, bahkan literasi investasi syariah,” ungkapnya, Rabu (15/11/2023). 

Karena itu ia berterima kasih kepada Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yang menjadikan generasi milenial Lombok Timur, sebagai salah satu fokus untuk meningkatkan literasi keuangan syariah, khususnya investasi syariah. 

Dalam kesempatan yang sama, Pj Bupati menuturkan bahwa pada masa awal tebentuk, MES memfasilitasi perbankan syariah (Bank NTB Syariah) dengan beberapa jama’ah mesjid. 

Setelah berhasil, kluster selanjutnya adalah generasi milenial dan gen-z. Ia berharap acara tersebut membawa manfaat kepada peserta untuk selanjutnya mampu memasyarakatkan ekonomi syariah di Lombok Timur.

Kamis, 26 Oktober 2023

Gertam, Pemkab Lotim Siapkan Lahan 4 Ribu Hektar

Okenews.net- Mengatasi dampak elnino di antaranya penurunan produksi pangan, di Lombok Timur disiapkan lahan seluas 4000 hektar untuk menanam padi.

Hal ini sejalan dengan program pemerintah pusat melalui kementerian pertanian yaitu gerakan tanam nasional (Gertam).

Gertam di Lombok Timur diantaranya dilaksanakan Rabu (25/10/2023) di desa Montong Betok, Kecamatan Montong Gading.

Penjabat Bupati Lombok Timur HM Juaini Taofik hadir dan melakukan penanaman bibit padi bersama sejumlah pejabat juga kelompok tani dan penyuluh sobat tani.

Juaini dalam sambutannya mengingatkan bahwa ketersediaan stok pangan berdampak terhadap ketahanan, bahkan kedaulatan bangsa.

Karena itu dengan bangga ia menyampaikan NTB menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia yang tidak memesan beras impor, kendati diakui ada kenaikan harga beras.

Mengatasi kenaikan harga tersebut Pemda bersama Bulog telah melakukan berbagai upaya stabilisasi harga seperti operasi pasar dan penyaluran bantuan pangan, termasuk gerakan tanam tersebut.

Terkait ketersediaan beras ia menegaskan Lombok Timur masih memiliki cadangan pangan sebesar 47.823 ton atau masih mencukupi hingga tiga bulan kedepan.

Ia juga menyampaikan keberadaan 41.528,82 Ha lahan sawah di Lombok Timur yang telah ditetapkan menjadi lahan pertanian yang dilindungi sesuai Peraturan Bupati nomer 423/ 2022 tentang kawasan pertanian pangan berkelanjutan yang harus terus dijaga

Juaini juga menyampaikan terima kasihnya kepada semua pihak termasuk petani, penyuluh pertanian, dan seluruh pihak yang telah mendukung suksesnya kegiatan tersebut.

Gertam secara nasional difokuskan di 10 lokasi dan NTB menjadi salah satunya dengan luas lahan mencapai 12.000 hektar yang tersebar di lima kabupaten.

Diharapkan 4000 hektar lahan tanam tersebut akan menghasilkan sedikitnya 16 ribu ton gabah basah.

Kamis, 14 September 2023

Soal Gerakan Tanam, Menteri Pertanian Kunjungi Lombok Timur

Okenews.net- Warga kelurahan Kelayu Jorong terlihat antusias menyambut kedatangan Menteri Pertanian Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo beserta rombongan terkait dengan gerakan tanam dan panen cabai, Kamis (14/09/2023).

Kedatangannya disambut hangat Wakil Bupati Lombok Timur H Rumaksi berharap kehadiran Mentan membawa keberkahan bagi masyarakat Lombok Timur, secara umum, dan petani khususnya.

Wakil Bupati selanjutnya mendampingi Mentan bersama warga memetik cabai menandai panen di wilayah tersebut.

Dari Kelurahan Kelayu Jorong rombongan bertolak ke desa Kerongkong yang juga merupakan lokasi panen. Menteri dalam sambutannya memuji para petani dan kesuburan tanah di daerah ini.

Ia mengakui hal itu setelah berkeliling dan menyaksikan panorama sekitar. Menurutnya beragam komoditas, tidak hanya cabai, dapat tumbuh dengan baik.

Karena itu Ia meminta masyarakat tetap mempertahankan dan melestarikan alam. Melihat kondisi alam itu pula ia mengingatkan banyak lapangan pekerjaan tersedia, khususnya di sektor pertanian,

“Pertanian adalah kekuatan bangsa, jago pertanian, kokoh bangsa Indonesia, termasuk di Lotim,” ungkapnya.

Berkat pertanian pula, ia menyebut selama tiga tahun terakhir inflasi Indonesia terendah di dunia, sebab pertanian tetap terjaga, termasuk sepanjang pandemic covid-19.

Ia bahkan menyebut petani sebagai pahlawan “Petani tidak pernah takut dengan covid-19, jadi petani itu adalah pahlawan bangsa,” ujarnya bangga.

Untuk itu Ia pun menyampaikan terima kasih yang tulus kepada para petani. Mentan juga mencatat potensi Lombok Timur dengan luas tanam 28 ribu hektar, dan musim tanam 2-3 dalam setahun, menghasilkan 300 ribu ton gabah setara 180 ribu ton beras.

Kondisi ini patut disyukuri sebab masyarakat tidak perlu khawatir soal pangan. Terlebih didukung kekompakan dan sinergi semua pihak.

Ia pun berharap masyarakat dapat memanfaatkan potensi yang ada, termasuk hasil produksi pertanian guna meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan.

Selain melakukan panen, Mentan bersama sejumlah undangan juga melakukan penanaman bibit cabai. Mentan dan rombongan juga menyimak pemaparan kelompok tani terkait analisis usaha pertanian cabai oleh petani, serta meninjau stand pameran hasil pertanian.

Senin, 11 September 2023

Pemerintah Luncurkan Bantuan Pangan

Okenews.netMengatasi kenaikan harga pangan, utamanya beras, pemerintah meluncurkan bantuan pangan beras cadangan pemerintah alokasi September hingga November.

Untuk Provinsi NTB, Lombok Timur dipilih menjadi kabupaten pertama melaksanakan kegiatan tersebut yaitu pada Senin (11/09/2023).

Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy menandai distribusi pertama bantuan pangan tersebut dengan melepas truk pembawa bantuan. Kecamatan SIkur dan Terara menjadi tujuan pertama distribusi.

Bupati Sukiman menyampaikan terima kasih kepada Bulog atas dukungan terhadap berbagai program Pemda Lombok Timur.

Ia juga menyampaikan harapan agar bantuan pangan tersebut tidak hanya sampai bulan November.

Mengingat kondisi perekonomian masyarakat yang dinilai belum stabil, bantuan diharapkan dapat ditambah hingga Februari.

Jumlah masyarakat Lombok Timur yang terbesar di NTB dengan tingkat kemiskinan yang juga tidak sedikit.

Ia mengaku senang dengan adanya penurunan jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) pada periode ini sebagai sebuah indikator perbaikan kondisi masyarakat.

Namun demikian ia menegaskan bahwa data KPM perlu diperiksa lebih seksama, sebab masih ada saja warga yang tidak berhak masuk dalam daftar penerima.

”Tolong disisir lagi,” pesannya. Ia juga berharap adanya regulasi yang memperketat distribusi beras ke luar pulau sebelum kebutuhan lokal terpenuhi.

Bupati melihat, di samping semakin berkurangnya lahan pertanian, faktor tersebut mengganggu ketersediaan beras di daerah.

Bantuan pangan cadangan beras pemerintah tersebut merupakan tahap ke dua setelah tahap pertama pada Maret hingga Mei lalu.

Pemimpin wilayah Perum Bulog Kanwil NTB David Susanto menyampaikan kegiatan ini sebagai upaya berkelanjutan dan berkesinambungan dalam menangani stunting dan kemsikinan ekstrim.

Dijelaskannya masing-masing KPM mendapat 10 kilogram per-bulan. Jumlah KPM Lombok Timur pada tahap ke dua ini, dijelaskan David, berkurang dari 147.222 pada tahap sebelumnya menjadi 145.078 KPM.

Khusus penyaluran wilayah Sikur dan Terara jumlahnya mencapai 226 ton, yaitu 114 ton untuk Sikur dan 112 ton untuk Terara.

Perum Bulog, jelasnya, juga tengah gencar melakukan stabilisasi pasokan dan harga pasar guna memastikan ketersediaan beras di pasar, utamanya beras medium.

Ia juga memastikan stok beras yang ada di gudang Bulog Lombok Timur sebanyak 7500 ton cukup sampai panen berikutnya.

Selasa, 22 Agustus 2023

Rannya Kristiono Ajak kaum Milenial dan Gen Z Rubah Mindset Pasar Tradisional


 Okenews.net - Pasar Tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar. Bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar.

Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan buah, sayur-sayuran telur, daging, kain, pakaian, barang elektronik dan lain-lain.

Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia, termasuk juga di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Bagi kebanyakan orang, keberadaan pasar tradisional menjadi hal yang lazim dari waktu ke waktu. Semua mengalir dengan sendirinya. Tapi tidak bagi politisi muda Gerindra, Rannya Agustyra Kristiono.

Rannya menilai potensi Pasar Tradisional sangat strategis dalam menggerakan perekonomian masyarakat dan daerah.  Apalagi jika revitalisasi dan kolaborasi pasar dengan sektor pariwisata bisa dilakukan.

"Saat ini kan, setidaknya sudah ada 8 pasar tradisional di Indonesia yang jadi destinasi wisata. Nah, di Lombok hal ini bukan mustahil untuk dilakukan juga," kata Rannya, Selasa 22 Agustus 2023. 

Ia mencontohkan, pasar Beringharjo Yogyakarta, pasar Apung Banjarmasin, pasar Mama-Mama Papua, pasar Gede dan pasar Klewer di Solo, juga pasar Sukowati di Bali, semua tadinya adalah pasar tradisional biasa, namun berubah menjadi destinasi setelah disentuh.

Menurut putri mendiang HBK ini, Lombok memiliki keunikan tersendiri jika dilihat dari sisi lokasi pasar tradisional. Sepanjang jalan nasional dari Ampenan, Kota Mataram hingga Labuhan Lombok, Lombok Timur, bisa dijumpai belasan hingga puluhan pasar tradisional di sisi ruas jalan negara.

"Bayangkan kalau salah satunya bisa menjadi destinasi wisata.Tentu ini akan berdampak bagus pada Lombok dan NTB umumnya yang sudah terbranding sebagai destinasi wisata internasional," katanya.

Rannya juga mengajak generasi muda [ baca : Milenial dan Gen Z ] untuk mengubah mindset tentang pasar tradisional. Apalagi di era persaingan global dimana gerai pasar modern sudah banyak tersedia termasuk di Lombok ini.

Ia mengatakan, gerai pasar modern memiliki pangsa pasar masyarakat perkotaan, ekonomi menengah ke atas. Sementara pasar tradisional terstigma menjadi pangsa ekonomi menengah ke bawah.

Padahal, papar dia, sejatinya gerai pasar modern berkaitan dengan investasi dan modal kapital. Sementara pasar tradisional digerakan oleh masyarakat lokal.

"Pasar modern bisa menyumbang lapangan kerja sebagai karyawan, sementara pasar tradisional bukan saja membuka lapangan kerja tapi juga kesempatan dan wadah berwirausaha," ujarnya.

Gagasan Rannya tentang pasar tradisional ini tak lepas dari semangat dan cita-cita mendiang ayahandanya, HBK. Masyarakat Lombok dan NTB umumnya sangat paham jika almarhum HBK sangat serius bekerja mewakili rakyat di DPR RI, terutama dalam hal peningkatan kesejahteraan masyarakat terutama para petani.

Menurut Rannya, bukan saja pada aspek produksi dan pengolahan pasca panen, petani juga harus punya akses pemasaran yang lebih terbuka dan maksimal. Salah satu yang paling make sense adalah pasar tradisional.

Namun untuk semua ini, papar dia, mindset masyarakat dan pedagang di pasar tradisional pun harus mulai diubah sedikit-demi sedikit. Mulai dari bagaimana kebersihan dan kenyamanan pasar, hingga bagaimana memberikan pelayanan dan hospitality yang ramah bagi pengunjung.

"Sehingga nantinya pasar tradisional bukan saja menampung hasil para petani, tetapi juga menjadi tempat yag nyaman dikunjungi, bahkan bisa menjadi destinasi wisata baru di Lombok ini," katanya.

Saat ini, Rannya Kristiono mulai aktif membangun jejaring dan membuka ruang diskusi dengan kelompok muda di Lombok. Salah satu yang terus dibahas adalah bagaimana generasi muda bisa ikut mendorong pengembangan pasar tradisional.

"Banyak rekan-rekan kita generasi muda Lombok yang fresh graduated, ada sarjana ekonomi, ada pertanian dan ada juga pariwisata. Mereka bisa kembali ke kampung untuk mengaplikasikan keilmuannya untuk masyarakat," tukas Rannya 

Kunjungannya ke pasar tradisional Kopang, Lombok Tengah, membuat Rannya optimistis. Bisa menghadirkan pasar tradisional yang merujuk destinasi wisata. Apalagi lokasi pasar tradisional Kopang tepat disisi jalan negara.

Menurut Rannya, dengan revitalisasi pasar dan mengkolaborasikannya dengan aspek pariwisata, akan mentrigger pertumbuhan ekonomi daerah sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat, terutama para pedagang pasar dan para petani, peternak, dan juga nelayan.

Di sisi lain, sebagai destinasi baru, pasar tradisional juga akan memperkaya khasanah potensi wisata di NTB ini.

"Kalau sekarang wisatawan masih banyak belanja di gerai modern, ke depan pasar tradisional bisa menjadi pilihan yang tak kalah menarik," pungkasnya

Jumat, 18 Agustus 2023

Mahasiswa KKN Unram Bantu Tingkatkan Penjualan Produk Madu Trigona di Desa Sukadana

Okenews.net- Desa Sukadana merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Bayan. Desa ini memiliki beberapa potensi, salah satunya adalah Madu Trigona. Lebah trigona merupakan salah satu jenis lebah madu yang tidak menyengat. 

Madu trigona kaya akan propolis dan bee pollen yang mengandung berbagai jenis mineral, enzim, vitamin, dan asam amino sebagai anti oksidan kuat yang dibutuhkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Rasa asam pada Madu Trigona disebabkan oleh bee pollen yang terfermentasi dalam kantung madu dan berbagai asam amino seperti asam folat, asam askorbat (Vit C), asam glukonat sebagai anti virus dan asam laktat sebagai anti bakteri.

Namun di Desa Sukadana sendiri penjualan Madu Trigona sedang mengalami penurunan dikarenakan tingginya tingkat persaingan yang terjadi di Kabupaten Lombok Utara. Petani Madu Trigona yang ada di Desa Sukadana biasanya hanya menjual produknya kepada pengepul yang dikemas dalam kemasan botol plastik biasa. Dalam upaya meningkatkan penjualan dan nilai jual Madu Trigona, Mahasiswa KKN UNRAM melakukan inovasi kemasan madu trigona sekaligus melakukan promosi melalui media sosial seperti Instagram. Kegiatan ini bertujuan untuk memasarkan produk agar dapat lebih berkembang.

Pada pemilihan kemasan menggunakan jenis plastik klip food grade dengan tinggi 20cm, diameter 6cm, dan ukuran 500ml. Hal ini dilakukan untuk mempermudah  pembeli dalam membuka dan menutup botol madu. Inovasi produk dimulai dengan sesi pembelian botol madu, membuat desain kemasan, mencetak desain kemasan, dan mengemas produk. Dalam membuat desain kemasan, mahasiswa KKN UNRAM mengubah nama menjadi “Madu Trigona Uah Ampah Desa Sukadana”, tentunya dalam kemasan tercantum manfaat dan nomor penjual. 

Madu Trigona sendiri kami dapatkan dari Bapak Kepala Desa Sukadana, Bapak Zul Rahman S.H., S.Pd.I. Sebagai salah satu petani Madu Trigona di Desa Sukadana. Bapak Zul Rahman mengungkapkan rasa terima kasih dan rasa syukur terhadap inovasi kemasan yang telah dilakukan mahasiswa KKN UNRAM. “Saya mengucapkan terima kasih atas inovasi yang telah mahasiswa KKN UNRAM rancang dan lakukan dengan maksimal.”

Selamat Idul Adha 1445 H

 


Pendidikan

Hukum

Ekonomi