![]() |
| Siswi MAN 1 Lotim bersama Kepala Madrasah M Nurul Wathoni |
Penerbitan buku yang ke-25 ini juga menandai menguatnya tradisi menulis dan penelitian di lingkungan MAN 1 Lotim. Melalui karya bersama tersebut, madrasah berharap lahir generasi yang kritis, produktif, dan berdaya saing.
Melalui ektrakurikuler Karya Ilmiah Remaja sebagai salah satu ektrakurikuler penopang prestasi di MAN 1 Lotim terus melanjutkan tradisi penulisan buku yang berisi kumpulan karya ilmiah siswa dan guru yang telah diikutsertakan dalam berbagai lomba mulai jenjang kabupaten hingga internasional.
Akhir Nopember 2025 ini MAN 1 lotim kembali menerbitkan buku karya ilmiah siswa yang ke-25 dengan judul :Geliat Menulis dan Meneliti Di Madrasah (Sebuah Bunga Rampai Karya Ilmiah Siswa) Edisi Ke-3 dengan tebal halaman sekitar 160an lembar yang telah diikhtiarkan memiliki ISBN.
"Dalam penerbitan buku karya ilmiah yang ke-25 ini, tim siswa yang turut berpartisipasi dalam mengisi buku yang terdiri dari sepuluh siswa-siswi," kata Pembina KIR MAN 1 Loitm, Bukhori Muslim, Ahad, 23 November 2025.
Di antaranya, Rosmaulida Anastasya XII IPS2, Fariha Isyfiawati Nazila XII IPA 5, Ila Munajat Maulani XII IPA 2, Siti Atiqoh XII IPS 1, Nadira Artisya Safitri Xii IPA 2, Siti Hanifa XII IPA 2, Hatifatul Aini XI IPA 2, Najwa Alifia XI IPS, Hilwa Adhiba XI IPS 1, Septia Wahyu Ramdani XII IPA 4.
"Semua karya ilmiah siswa tersebut telah dilombakan sehingga isi dari karya siswa ini telah mendapatkan penilaian dari dewan juri sehingga isi buku ini tentu telah memenuhi standar penulisan karya ilmiah maupun karya ilmiah hasil penelitian siswa," sambung Bukhori Muslim.
Kepala MAN 1 Lotim M Nurul Wathoni mengtakan siswa dan guru harus didorong serta difaslitasi dalam menumbuhkembangkan minat bakatnya dalam penulisan karya ilmiah maupun dunia penelitian sehingga ke depan memiliki bekal tambahan yang cukup supaya bisa bersaing dalam berbagai segmen masyarakat di luar.
Ia menilai, saat ini minat siswa dan guru terus mengalami penurunan sehingga hal ini menjadi pekerjaan rumah bersama. Oleh karena itu pihak madrasah terus gencar mengajak semua warga madrasah untuk kembali menghidupkan semangat membaca, menulis, dan meneliti melalui berbagai program literasi yang terstruktur.
Ia menegaskan, budaya literasi tidak dapat tumbuh instan, melainkan harus dibangun melalui konsistensi, keteladanan, dan lingkungan belajar yang suportif. “Jika ekosistem literasi ini kuat, maka akan lahir generasi madrasah yang kritis, produktif, dan siap berkontribusi bagi masyarakat,” ujarnya.
Ia menegaskan, selama satu windu terakhir, madrasah konsisten menerbitkan buku karya ilmiah siswa serta membukukan berbagai capaian prestasi. Upaya tersebut menjadi dokumen penting yang bukan hanya merekam perjalanan akademik, tetapi juga diharapkan mampu memotivasi generasi berikutnya untuk terus mengharumkan nama madrasah.
Wathoni menilai langkah ini merupakan strategi nyata untuk mendorong MAN 1 Lotim mencapai visi pendidikan Maju, Bermutu, dan Mendunia. Melalui penguatan tradisi ilmiah tersebut, madrasah berharap dapat melahirkan siswa berdaya saing tinggi dan siap berkompetisi di berbagai arena masyarakat termasuk kancah global.
.png)
