www.okenews.net: Pariwisata&Budaya
Tampilkan postingan dengan label Pariwisata&Budaya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pariwisata&Budaya. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 23 Oktober 2021

Bonjeruk Masuk 50 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia

Okenews.net | Kerja keras Pokdarwis Bonjeruk Kecamatan Jonggat menjadikan Desa Bonjeruk menjadi desa wisata berbuah manis. Desa yang terkenal dengan budaya dan sejarahnya itu masuk dalam 50 desa penerima anugerah Desa Wisata Indonesia.


Ketua Pokdarwis Desa Bonjeruk Usman mengatakan, potensi sumber daya alam di Desa Bonjeruk cukup banyak. Tidak hanya panorama alam dengan hamparan persawahan yang memukau, namun desa ini memiliki sejarah peradaban yang hingga saat ini masih dikenang.


"Sebut saja Gdeng Blek yang berada di pusat pemerintahan Desa Bonjeruk. Rumah Besar (Gdeng Blek) dibangun tahun 1933 saat bupati pertama Kabupaten Lombok Tengah Lalu Srinata masih menjadi kepala Distrik (pusat pemerintahan kecamatan)," kata Usman. 


Rumah tersebut selain digunakan sebagai pusat pemerintahan namun juga sebagai tempat tinggal kepala distrik waktu itu. Hingga saat ini bangunan tersebut masih kokoh berdiri meskipun nilai sejarahnya mulai luntur seiring dengan adanya pemugaran. "Memang ada pemugaran, namun beberapa ruang masih utuh," ungkapnya.


Selain itu, Pokdarwis Bonjeruk juga menawarkan berbagai destinasi wisata dan kuliner seperti geo wisata, wisata alam persawahan, kuliner, pasar bambu dan jajanan tradisional yang membuat lidah anda dimanjakan.


Bonjeruk sendiri ditetapkan menjadi desa wisata sejak tahun 2018. Sejak itu Usman dan kawan kawannya mulai berbenah. Potensi alam yang sekiranya dapat dijual ke wisatawan dicoba dan dikembangkan dan alhasil tidak sedikit dari potensi itu menjadi pilihan menarik untuk wisatawan dan keluarga. Sebut saja Pasar Bambu. Pasar Bambu sendiri mulai dikenal khalayak ramai sejak dua tahun lalu. 


Disebut Pasar Bambu karena didirikan di antara rumpun bambu. Namun jangan salah, bukan sayur mayur ataupun bahan kelontongan serta sembako yang ditawarkan di tempat ini melainkan kuliner dengan sajian makanan khas ala Bonjeruk yakni  kuliner Ayam Merangkat, sayur bening, sambal trasi dan jajanan tradisional seperti Jaje Tujak, Jaje Erot dengan hidangan Tuak Manis sebagai pelengkap kuliner. 


"Zaman dahulu Ayam Merangkat biasa disajikan saat melaksanakan adat perkawinan atau acara adat istiadat dan seni budaya, namun sekarang sudah menjadi bagian pelengkap dari menu kuliner yang ada di Desa Bonjeruk," ucap Usman.


Usman mengakui dukungan pemerintah daerah dan pemerintah desa cukup besar. Berkat dukungan itu Desa Bonjeruk kini sudah dikenal sebagai desa wisata. 


"Terima kasih atas dukungan pak Kades dan pak Bupati sehingga desa kami sudah mulai dikenal tidak hanya di dalam negeri tetapi juga mancanegara," tutupnya.

Jumat, 15 Oktober 2021

Gala Dinner HK EC 2021, Awal Gairah Pariwisata

Okenews | Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah memuji persiapan kegiatan HK Endurance Challenge (EC) 2021 yang akan digelar pada tanggal 17 mendatang. Menurut Gubernur NTB, kegiatan ini adalah langkah awal untuk menggairahkan pariwisata dan ekonomi di NTB, khususnya menjelang perhelatan-perhelatan internasional lainnya seperti MotoGP dan World Superbike. 


"Welcome Dinner yang luar biasa di Hotel Tugu KLU,  100 peserta dari 18 Negara. Mudah-mudahan ini langkah awal untuk menggairahkan pariwisata dan ekonomi kita" puji Bang Zul sapaan akrabnya saat mengikuti Gala Dinner HK Endurance Challenge 2021, yang diselenggarakan oleh Hutama Karya di Hotel Tugu, Kabupaten Lombok Utara, Jum'at (15/10).



Hadir didampingi Bupati Lombok Utara, Gubernur NTB mendoakan agar atlet dari NTB juga bisa bersaing dan menang di ajang bergengsi ini.

"Kita doakan agar atlet dari NTB bisa menang di International Event ini !!" doa Doktor Ekonomi Industri tersebut. 


Beberapa hari sebelumnya Gubernur NTB juga telah meminta panitia agar kegiatan HK Challenge 2021 yang akan diselenggarakan melibatkan "Entram", alat rapid test antigen buatan NTB. 


HK Endurance Challenge 2021 sendiri merupakan ajang lomba Triathlon dengan berenang dari Gili Air ke Sire sejauh 2 Km. Selanjutnya bersepeda dari Pantai Sire Lombok Utara ke Pantai Mandalika Lombok Tengah sejauh 100 Km dan di akhiri dengan lari di Kawasan Mandalika sejauh 21 Km. Total keseluruhan sejauh 123 Km.

Rabu, 06 Oktober 2021

Poltekpar Lombok Bekali Pengelola Homestay Desa Wisata Tete Batu Pelatihan SDM

Okenews - Poltekpar Lombok memberikan pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap pengelola Desa Wisata Tetebatu Lombok Timur yang saat ini sedang mengikuti lomba desa wisata kelas dunia, selama dua hari mulai 3 Oktober 2021. 



Pelatihan dilaksanakan melalui Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. “Tema yang kami angkat yaitu peningkatan kualitas SDM bagi pengelola Homestay di Desa Wisata Tetebatu," kata Direktur Poltekpar Lombok Herry Rachmat Widjaja, M.M.Par, Rabu (06/10/2021).


Herry,  menyampaikan Poltekpar Lombok sebagai institusi Pendidikan Vokasi di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memiliki kewajiban melaksanakan fungsi tri dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat.


Program pengabdian merupakan program rutin yang laksanakan oleh dosen-dosen Poltekpar Lombok. Saat ini program pengabdian yang dilakukan di Desa Wisata Tetebatu sebagai bentuk dukungan Poltekpar Lombok dalam pengembangan kualitas SDM khususnya bagi pengelola homestay.


Sementara itu, Kadispar Provinsi NTB Yusron Hadi mengatakan bahwa, Pemerintah Provinsi NTB siap untuk berkolaborasi dan bersinergi dengan beberapa stakeholder dalam pengembangan pariwisata khususnya desa wisata di NTB salah satunya dengan Poltekpar Lombok. 


"Apalagi saat ini kita ketahui bahwa Desa Wisata Tete Batu sedang mengikuti perlombaan yang diselenggarakan oleh UNWTO (United Nation World Tourism Organization)," kata Yusron.


Dia berharap dengan adanya pelatihan SDM seperti ini mampu meningkatkan kualitas SDM dan juga sebagai salah satu penilaian dari UNWTO. "Dan kita berharap Desa Wisata bisa keluar sebagai juara," kata Yusron.


Pengabdian masyarakat Poltekpar Lombok  digelar selama 2 hari dengan 5 materi praktik yaitu, Prosedur Penyiapan Kamar Homestay, Pengolahan Makananan dan Penerapan Hygiene Sanitasi Pada pengolahan Makananan, Efektivitas Pelayanan dan Penyajian Makanan, Penggunaan Bahasa Inggris Dasar Dalam Pelayanan Tamu Homestay dan Teknik Fotografi Dasar.


Peserta dalam kegiatan tersebut sebanyak 30 orang yang terdiri dari perwakilan tiga desa yaitu Desa Tetebatu, Desa Tetebatu Selatan dan Desa Kembang Kuning. Turut hadir Kadispar Provinsi NTB, Kadispar Lombok Timur dan juga Kepala Desa Tetebatu. 

Senin, 04 Oktober 2021

Desa Wisata Dibekali Pendampingan Teknologi Digital

Okenews - Bertempat di Dusun Wisata Sasak Ende Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Senin (04/10/2021), Kementerian Komunikasi dan Informatika khususnya Direktorat Ekonomi Digital menyelenggarakan Pendampingan Teknologi Digital Sektor Pariwisata di 2 Kawasan Prioritas Pariwisata Nasional. Salah satunya di kawasan Mandalika pada Bulan Oktober 2021 dengan menggandeng pengelola desa wisata setempat. 


Direktur Ekonomi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika, I Nyoman Adhiarna mengatakan, pendampingan Teknologi Digital Sektor Pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan khususnya pengelola desa wisata dalam menghadapi era digital.


Melihat perilaku para wisatawan end to end tourism, terdapat tahapan Pre-Visit melalui discovery state yang artinya para wisatawan melakukan riset atau penggalian informasi terkait objek wisata apa yang cocok untuk mereka kunjungi sehingga diselenggarakan pendampingan teknologi digital pada berbagai desa wisata serta pembuatan konten virtual desa pada berbagai kawasan wisata prioritas.


Dijelaskan, pengembangan konten virtual desa wisata perlu menjadi prioritas inisiatif digital pariwisata karena mampu menciptakan efek pemerataan ekonomi sesuai salah satu target dari Sustainable Development Goals (SDGs) dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 2030.


Desa merupakan destinasi yang menarik mengingat potensi ekonomi dan sosial yang mencakup banyak aspek, seperti kuliner, alam, sosial-budaya, dan sejarah sehingga perlu dipromosikan. 


"Konten wisata yang dikembangkan nantinya menjadi program promosi dalam bentuk travel jurnalisme yang nantinya akan diunggah melalui internet dalam bentuk konten video," paparnya.


Desa wisata, lanjutnya, merupakan pusat kegiatan ekonomi yang harus dikembangkan untuk membantu pertumbuhan ekonomi dan Lombok Tengah memiliki potensi yang banyak untuk dikembangkan dengan lebih baik. Dengan demikian diharapkan potensi desa wisata di Lombok Tengah ini dapat dikembangkan.


"Pendampingan ini kami lakukan secara langsung di desa wisata, tidak hanya menyampaikan materi tetapi juga melakukan pendampingan dengan membuat konten yang hasilnya dapat dipromosikan sehingga memberikan manfaat pada desa wisata tersebut," terangnya.


Ditekankan, pada pendampingan adopsi teknologi digital sektor pariwisata ini materi yang disampaikan lebih kepada pemanfaatan teknologi digital untuk pembuatan konten dan promosi desa wisata melalui media sosial dan pemanfaatan Search Engine Optimization (SEO) untuk menaikan potensi konten dikunjungi/ dilihat pengguna Internet, termasuk penggunaan perangkat pendukung fotografi seperti Drone dan kamera professional dalam proses pembuatan konten audio-visual.


"Kami harapkan materi yang disampaikan dapat bermanfaat dalam pengembangan desa wisata dalam mengenalkan desa wisata keseluruh dunia serta adanya berkelangsungan program mandiri dari pengelola desa wisata," ujarnya.


Adapun peserta yang dipilih untuk dapat mengikuti pogram ini adalah perwakilan pengelola desa wisata pada Kawasan Wisata Mandalika dan diprioritaskan kepada bagian promosi serta generasi milenial.


Pendampingan adopsi teknologi digital sektor pariwisata ini didukung oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Tengah, Pengelola Desa Wisata Kopang Rembiga, dan Sasak Ende. Pemberi materi dan pendampingan oleh Vitria Ariani, M Ilham Fadhilah, Barry Kusuma, Irwan dan Reza Permadi yang dibagi ke dalam 4 workshop di Bulan Oktober 2021. 


Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lombok Tengah, H. Lendek Jayadi memaparkan, salah satu cara merawat NKRI adalah melalui pariwisata. Untuk itu, dalam memasarkan pariwisata tidak terlepas dari digitalisasi. 


"Terlebih saat ini kita masih dalam suasana pandemi Covid-19. Untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata maka kita harus melahirkan tranformasi baru melalui digitalisasi," jelasnya.


Mengapa perlu menyiapkan desa wisata, Lendek menjelaskan bahwa pada November 2021 mendatang event World Superbike akan berlangsung di Sirkuit Mandalika. Yang mana, event tersebut akan menghadirkan tamu sekitar 200 ribu. 


"Sedikitnya 20 persen dari jumlah tamu akan hadir ke sini. Belum lagi pada event MotoGP 2022 mendatang. Untuk itulah, mulai dari sekarang kita siapkan desa wisata sebagai tempat untuk menerima tamu," pungkasnya.

Kamis, 30 September 2021

Sintung Park Lombok Tengah Mulai Dikerjakan

Okenews - Pembangunan proyek dengan anggaran miliaran rupiah yakni Sintung Park yang ada di Desa Sintung, Kecamatan Pringgerata Lombok Tengah mulai dikerjakan.

H. Lendek Jayadi


Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah H. Lendek Jayadi mengatakan, proyek Sintung Park saat ini sedang dikerjakan dan akan tetap dipacu untuk diselesaikan sesuai dengan kontrak. 


"Kita kan mempunyai waktu 150 hari kerja dan kita akan tetap dorong agar segera selesai," ucap Lendek pada wartawan, Rabu (29/09/2021).


Ia menyebutkan, lahan yang digunakan untuk pembangunan fisik pada pembangunan Sintung Park ini tidak lebih dari 20 are. "Dan itu merupakan tanah pecatu desa," paparnya.


Anggaran proyek Sintung Park ini, lanjut Lendek, berasal dari Dana Alokasi Khusus ( DAK ) dan kontrak pengerjaanya akan berakhir pada tanggal 18 Desember 2021 mendatang dengan nilainya sekitar Rp 4 miliar.


Dijelaskan, pembangunan Sintung Park ini bukan semata-mata dibangun untuk pemerintah daerah ataupun dinas pariwisata akan tetapi ini untuk masyarakat. "Masyarakat Sintung harus bersyukur karena adanya proyek sintung Park ini," tutupnya.

Sabtu, 07 Agustus 2021

11 Negara Ikuti Geotourism Festival Geopark Rinjani

Okenews - Geopark Rinjani sukses menggelar event Geotourism Festival and International Conference untuk kali kedua. Pada tahun lalu, kegiatan full dilaksanakan secara online. Kali ini, kegiatan yang digelar pada tanggal 5-7 Agustus ini dilangsungkan secara hybrid. 



Peserta dari 11 Negara mengikuti kegiatan secara virtual, diantaranya adalah dari Prancis, Australia, Denmark, Inggris, Jepang, Tiongkok, Mesir, Taiwan, Malaysia, Hongkong dan Indonesia. Sedangkan peserta yang ada di Lombok hadir secara offline di Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Mataram Lokasi utama kegiatan ini berlangsung.


"Di tengah situasi pandemi, kami batasi peserta yang hadir secara offline di lokasi. Hanya 30 orang. Ini demi menjaga kesehatan kita semua," kata Ketua Panitia, Meliawati, Sabtu (07/08/2021). 


Seluruh Peserta dan panitia yang hadir secara offline pada acara pembukaan terlebih dahulu harus mengikuti test swab anti-gen yang dibantu pelaksanaannya oleh Dinas Kesehatan Provinsi NTB.

 

Berkenan membuka acara ini adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno yang dilakukan secara virtual. Mewakili Pemerintah Provinsi NTB, hadir ibu Wakil Gubernur NTB Dr. Sitti Rohmi Djalilah secara online.


“Potensi alam yang ada di Kawasan Geopark Rinjani Lombok bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kesejahteraan masyarakat luas. Keindahan alam di Geopark Rinjani sekaligus merupakan tantangan buat kita semua untuk mampu menjaga kelestariannya," kata Rohmi.


Menurutnya, Rinjani adalah sumber air pulau Lombok, Rinjani adalah juga sumber kehidupan bagi masyarakat pulau Lombok. Menjaga Rinjani berarti juga menjaga hidup orang-orang di Pulau Lombok.


Sementara itu, Bang Sandi, sapaan akrab Bapak Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif, selain menyampaikan harapannya, beliau juga menyampaikan apresiasinya yang tinggi atas pelaksanaan acara ini.


Ia berharap dari kegiatan Geotourism Fest & International Conference 2021 ini dapat membantu memberikan banyak pelajaran baru dan mampu memberi pemahaman lebih jauh lagi tentang apa itu geowisata.


"Dan ini menjadi momentum untuk bekerja sama lebih erat lagi dengan semua stakeholder dan pentahelix untuk mampu meningkatkan kualitas produk-produk geowisata kita, “ kata Sandiaga Uno saat membuka acara.


Ia menegaskan, permintaan untuk berwisata akan meningkat pasca pandemi ini. Tetapi disisi lain, juga dituntut untuk menata lebih baik lagi semua sumber daya  yang ada.


Rinjani yang telah menyandang status Geopark Dunia UNESCO harus mampu menawarkan pengalaman berwisata yang bisa memperkaya pengalaman wisatawan melalui konsep geowisata, yaitu perpaduan antara keindahan alam dengan kekayaan budaya masyarakat lokal,” paparnya.


Meliawati menjelaskan, kegiatan yang merupakan kolaborasi antara Badan Pengelola Rinjani Lombok UGGp dengan banyak pihak. Selain itu, di dalam kegiatan tahun ini diselenggarakan juga sarasehan budaya tentang Rinjani dengan tema “Menegakkan Rezim Spiritualitas Rinjani di Tengah Modernisasi”.


Kegiatan dilaksanakan pada hari kedua secara virtual menghadirkan 3 orang pembicara yaitu Lalu Agus Fathurrahman (Tokoh Budaya), Dr. H. Nuriadi (Akademisi) dan Dr. H. Sudriman (Akademisi). Sarasehan ini menghasilkan 6 buah rekomendasi yang diusulkan ke pemerintah untuk ditindaklanjuti.



Sementara itu, General Manager Rinjani Lombok UNESCO Global Geopark, Moh Farid Zaini mengatakan, kegiatan Geotourism Festival akan menjadi event tahunan Geopark Rinjani. Salah satu pilar geopark adalah edukasi. Kegiatan seminar, konferensi, termasuk penulisan jurnal merupakan bagian dari edukasi ke publik.


"Tentu saja ada unsur konservasi dan pariwisatanya. Hanya saja kegiatan trip ke geosite kali ini diganti secara virtual. Insya Allah jika kondisi membaik akan digelar juga secara offline untuk trip ke geosite," katanya.


Begitu juga dengan pameran produk produk UMKM di kawasan Geopark Rinjani. Pelaku UMKM antusias ikut dengan mengirimkan katalog produk mereka. Beberapa audience mengenal produk produk mereka. Bahkan ada beberapa produk yang kami tampilkan sudah banyak yang memesan. Mulai dari merchandise, makanan, dan kopi.


Farid menjelaskan, di tengah pandemi Covid-19 harus mencari ide ide inovatif. Kegiatan harus tetap berjalan, di satu sisi tetap mematuhi protokol kesehatan. "Hingga bulan Agustus ini setidaknya ada 23 kegiatan yang sudah kami laksanakan," katanya.


Beberapa ungkapan apresiasi atas terselenggaranya acara ini datang dari Prof. Arief Rachman, Ketua Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO dan beberapa peserta. Ia mebgatakan, situasi pandemi seperti saat ini merupakan sebuah kesempatan yang baik bagi kita untuk lebih berinovasi, lebih mengembangkan ide-ide.


"Menemukan jalan keluar, lebih banyak lagi berkolaborasi serta lebih banyak memaksimalkan fungsi teknologi dalam memecahkan masalah, dan event Geotourism Festival dan International Conference yang diadakan oleh Rinjani Lombok UNESCO Global Geopark ini bukti nyatanya,” ungkap Prof. Arief Rachan memuji.


Prof Arif menegaskan, edukasi dan geotourism sangat penting untuk pariwisata berkelanjutan. Selamat ya untuk Badan Pengelola Rinjani Lombok UGGp yang telah sukses menyampaikan pesan itu lewat terselenggaranya event virtual yang super surprising and fantastic.


Kegiatan ini bisa melibatkan pembicara seluruh dunia, Geopark-geopark di Indonesia dan dunia. "500 peserta virtual di tengah situasi pandemik. Bumi semakin dicinta, manusia semakin bahagia sejahtera. Kita jaga bumi, bumi jaga kita," ungkapnya. 



Selamat Idul Fitri 1444 H


Selamat Idul Fitri 1444 H

 

Pendidikan

Hukum

Ekonomi