www.okenews.net: Pendakian
Tampilkan postingan dengan label Pendakian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendakian. Tampilkan semua postingan

Kamis, 13 November 2025

Mengenal Yayasan Darul Sabilunnajah Dinata: Mencetak Generasi Berkarakter

Ketua Yayasan Darul Sabilunnajah Dinata, Karno Dinata, S.Pd., M.Kes bersama Penasihat Herman Afrian, M.Si

YAYASAN
Darul Sabilunnajah Dinata yang berlokasi di Dusun Bagik Kerongkong, Desa Semoyang, Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah, baru saja memulai perjalanan panjangnya dalam dunia pendidikan.

Meskipun yayasan ini masih terbilang baru dan dalam tahap pengembangan, mereka sudah memiliki visi besar yang jelas untuk mencetak generasi penerus yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan berakhlak mulia.

Dengan semangat untuk memberikan pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai Islam, Yayasan Darul Sabilunnajah Dinata berkomitmen untuk membentuk anak-anak yang tidak hanya terampil dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki iman yang kuat dan moral yang tinggi.

Ketua Yayasan Darul Sabilunnajah Dinata, Karno Dinata, S.Pd., M.Kes menjelaskan tujuan utama dari pendirian yayasan ini adalah untuk menjadi pusat pembelajaran yang tidak hanya mengutamakan kecerdasan intelektual. Namun membangun karakter dan akhlak yang baik pada setiap anak.

“Kami ingin generasi masa depan tidak hanya cerdas dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga tangguh dalam iman dan memiliki akhlak yang baik. Kami percaya bahwa pendidikan yang mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan agama adalah kunci untuk membentuk pribadi yang berkualitas,” ujar Karno.

Meskipun masih dalam tahap awal, yayasan ini berusaha untuk memberikan dampak positif bagi pendidikan di wilayah Lombok Tengah, serta menjadi tempat di mana anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang mendidik dan penuh kasih sayang.

Program Pendidikan: TK IT Ceria Cendikia dan TPQ

Sebagai bagian dari upaya untuk menciptakan pendidikan yang menyeluruh, Yayasan Darul Sabilunnajah Dinata mengelola dua program utama yang menjadi andalannya: Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TK IT) Ceria Cendikia dan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ).

Program TK IT Ceria Cendikia menawarkan pendidikan anak usia dini yang tidak hanya melibatkan pembelajaran dasar seperti membaca, menulis, dan berhitung, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai dasar agama Islam.

Dalam suasana yang menyenangkan dan penuh kasih sayang, anak-anak diajarkan untuk mengenal huruf hijaiyah, doa-doa sehari-hari, serta nilai-nilai akhlak Islam yang akan menjadi pondasi moral mereka di masa depan.

“Di TK IT Ceria Cendikia, kami berusaha menciptakan atmosfer yang menyenangkan agar anak-anak bisa belajar tanpa merasa terbebani. Kami ingin mereka merasa senang datang ke sekolah dan belajar berbagai hal, baik itu ilmu pengetahuan maupun nilai-nilai agama yang akan mereka bawa sepanjang hidup,” kata Karno Dinata.

Meskipun fasilitas yang tersedia masih terbatas, semangat para pengajar dan komitmen yayasan untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anak sangat jelas terasa. Yayasan ini juga berharap untuk terus meningkatkan fasilitas agar anak-anak dapat belajar dengan lebih nyaman.

Selain TK, TPQ juga menjadi program unggulan yang sangat penting bagi yayasan ini. Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk mengenal lebih dalam tentang Al-Qur’an, baik dalam hal membaca, menghafal, maupun memahami kandungan nilai-nilai moral yang ada di dalamnya.

Kedati TPQ masih membutuhkan banyak pengembangan dalam hal fasilitas dan jumlah pengajar, yayasan ini tetap berusaha untuk memberikan yang terbaik dalam pendidikan agama bagi anak-anak.

Tantangan dan Harapan untuk Masa Depan

Sementara itu Penasihat Yayasan Darul Sabilunnajah Dinata, Herman Afrian, M.Si menambahkan, sebagai yayasan yang baru berdiri, banyak tantangan yang harus dihadapi oleh Yayasan Darul Sabilunnajah Dinata. Salah satu tantangan terbesar adalah keterbatasan fasilitas dan sumber daya manusia yang memadai.

Yayasan ini masih membutuhkan banyak dukungan dalam bentuk fasilitas yang lebih lengkap, buku-buku pelajaran yang lebih banyak, serta tenaga pengajar yang lebih berkompeten dan berpengalaman dalam mengajar.

“Kami sadar bahwa masih banyak yang perlu kami perbaiki, terutama dalam hal fasilitas. Namun, dengan dukungan dari berbagai pihak, kami yakin dapat terus berkembang dan memberikan pendidikan yang lebih baik untuk anak-anak,” ujarnya.

Ia mengakui, bantuan dari Masyarakat sangat dibutuhkan, baik itu berupa dukungan materi, tenaga pengajar, maupun fasilitas, agar bisa mewujudkan visi untuk menjadi pusat pendidikan yang mencerahkan generasi masa depan.

Selain itu, yayasan ini juga berencana untuk memperluas jangkauan pendidikan, agar lebih banyak anak-anak di Desa Semoyang bisa mendapatkan kesempatan untuk belajar di TK IT Ceria Cendikia dan TPQ.

“Kami berharap, dengan berkembangnya yayasan ini, kami bisa mencetak lebih banyak generasi yang tidak hanya unggul dalam ilmu pengetahuan, tetapi memiliki akhlak yang baik dan siap menghadapi tantangan hidup. Ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa dan negara,” uranya mahsiswa S3 Undiksa Singaraja itu.


Kamis, 28 Agustus 2025

YGSI Paparkan Capaian Program Cegah Kekerasan Gender dan Perkawinan Anak di Lotim

Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI)

Okenews.net – Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Lombok Timur menggelar Dialog Capaian Praktik Baik terkait pencegahan kekerasan berbasis gender, perkawinan anak, dan kehamilan remaja di Aula DP3AKB, Rabu (27/08/2025).

Forum ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari OPD, organisasi masyarakat sipil, forum anak, guru PKRS, hingga media. Tujuannya, menyampaikan hasil implementasi program YGSI di empat desa dan empat sekolah intervensi, sekaligus memperkuat kolaborasi untuk perlindungan anak dan pemberdayaan remaja.

Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan DP3AKB Lombok Timur, Fathiyah S.St., menegaskan bahwa forum ini menjadi ruang refleksi bersama agar praktik baik yang sudah berjalan bisa diperluas ke desa dan sekolah lainnya.

“Kasus kekerasan berbasis gender dan seksual mayoritas menimpa perempuan. Karena itu, kami berkomitmen melanjutkan program yang digagas YGSI dengan tetap berkolaborasi bersama NGO maupun instansi terkait,” jelasnya.

Sementara itu, perwakilan Dinas PMD, Assairul Kabir, mendorong desa-desa intervensi untuk aktif membuat peraturan desa (Perdes) terkait pencegahan perkawinan anak dan kekerasan seksual. Ia juga mengajak generasi muda untuk kreatif memanfaatkan teknologi digital dalam menyuarakan kampanye perlindungan anak.

Dukungan serupa datang dari Dinas Sosial Lotim. Lalu Muhammad Isnaeni menegaskan pentingnya respons cepat terhadap kasus perkawinan anak. Meski terkendala SDM dan fasilitas, pihaknya siap menindaklanjuti laporan melalui jalur koordinasi.

“Golden period dalam pencegahan perkawinan anak tidak boleh terlewat. Jika ada laporan, kami siap sigap menangani, termasuk lewat program pelatihan keterampilan remaja yang belum menikah,” tegasnya.

Perwakilan Kemenag Lotim, M. Taisir, menilai implementasi PKRS di madrasah sejalan dengan kebutuhan siswa. Materi PKRS dapat disisipkan dalam muatan lokal dengan pendekatan kreatif seperti cerita, karya tulis, hingga video edukatif.

Sementara dari sisi layanan kesehatan, Dinas Kesehatan Lotim menyebut program YGSI telah didukung melalui edukasi reproduksi di puskesmas. Bappeda pun menyatakan siap berperan sesuai tupoksi, sebagaimana kolaborasi dengan NGO lainnya.

Sejak 2021, YGSI telah menjalankan program di Lombok Timur dan Lombok Tengah. Hasilnya antara lain lahir sejumlah regulasi perlindungan perempuan dan anak, penguatan kelembagaan desa, hingga media edukasi berbasis budaya lokal.

Acara ini berlangsung sejak pukul 08.00 Wita dengan agenda pemaparan capaian program, diskusi komitmen lintas sektor, hingga penutupan. Sebanyak 32 peserta hadir, dan diharapkan forum ini menjadi pijakan sinergi berkelanjutan antara pemerintah, masyarakat, dan semua pihak dalam memperkuat perlindungan anak di Lombok Timur.


Minggu, 20 Juli 2025

Pendakian Rinjani Ditutup, Menko Polkam Minta Keputusan Dipatuhi Demi Keselamatan


Okenews.net
– Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan minta jalur pendakian Gunung Rinjani agar ditutup sementara secara total hingga pemberitahuan lebih lanjut.


Hal tersebut sebagai langkah untuk melakukan perbaikan di tengah rentetan insiden jatuhnya pendaki di jalur Gunung Rinjani Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam beberapa minggu terakhir.

Menurutnya, hari ini pihaknya telah melaksanakan rapat koordinasi bersama Basarnas, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, TNI, Polri, Pemerintah Provinsi NTB, Dinas Pariwisata, dan pemangku kepentingan lainnya.

"Rapat kordinasi untuk merespons rentetan insiden jatuhnya pendaki di jalur Gunung Rinjani dalam beberapa minggu terakhir," jelas Budi Gunawan melalui siaran pers, Jumat (18/7/2025).

Sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk melindungi keselamatan pendaki dan memastikan standar keamanan yang lebih baik, pihaknya sepakat bahwa jalur pendakian Gunung Rinjani ditutup sementara secara total hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Menko mengatakan, selama masa penutupan, akan dilakukan perbaikan standar operasional prosedur (SOP) pendakian dan SOP evakuasi darurat agar lebih responsif dan efektif dalam kondisi ekstrim. Selain itu juga akan dilakukan perbaikan fasilitas keamanan dan sarana darurat di sepanjang jalur pendakian.

Sebelum jalur dibuka kembali, lanjut Menko Polkam, akan dilakukan verifikasi kelayakan oleh Basarnas, TNI, Polri, dan Tim Mountaineering Indonesia. “Pembukaan hanya dilakukan setelah semua pihak menyatakan jalur aman dan layak digunakan,” katanya.

Pada kesempatan itu, Menko Polkam mengimbau kepada seluruh masyarakat dan wisatawan untuk mematuhi keputusan ini demi keselamatan bersama. Menko juga mengapresiasi kinerja seluruh pihak dalam upaya meningkatkan tata kelola dan mitigasi risiko di Gunung Rinjani.

“Keselamatan jiwa pendaki adalah prioritas. Jalur hanya dibuka kembali jika seluruh standar keamanan telah terpenuhi melalui koordinasi lintas instansi,” kata Menko Polkam Budi Gunawan.

Sebelumnya diberitakan, dua warga negara asing (WNA) asal Belanda dan Swiss terjatuh saat mendaki di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB). Insiden pertama menimpa pendaki Swiss bernama Benedikt Emmenegger, yang terjatuh pada Rabu (16/07/2025).

Korban memulai pendakian via Jalur Sembalun pada Selasa (15/07/2025). Ia dilaporkan terjatuh di jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak. Sehari berselang, pendaki asal Belanda bernama Sarah Tamar Van Hulten dilaporkan terjatuh saat melakukan pendakian di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (17/07/2025).

Meski waktu kejadian berbeda, keduanya terjatuh di lokasi yang sama, yakni di jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak. Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat menghubungi Balai Taman Nasional Gunung Rinjani atau Posko Basarnas setempat.

Selamat Hari Korpri

Pendidikan

Hukum

Ekonomi