www.okenews.net: Pendidikan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 08 Mei 2021

Tingkatkan Kreativitas, Masyarakat Perbatasan Belajar Kerajinan Bambu

Okenews - Belu NTT – Salah satu upaya untuk meningkatkan kreativitas masyarakat, Danpos Lakmars Serka Nictesen Adi Putra Duru bersama anggota mengajarkan kerajian pembuatan kursi dan meja dari bambu kepada masyarakat Desa Nualain Kecamatan Lamaknen Selatan Kabupaten Belu, Sabtu (8/5/2021).


Serka Nictesen sapaan Danpos mengajarkan kerajinan bambu tersebut di Gereja Santo Gerardus yang disaksikan langsung Romo Oktovianus Taek bersama puluhan warga desa setempat.


Menurut Nictesen, sebelum praktek pembuatan kursi ataupun meja, masyarakat diberikan teori terlebih dahulu tentang bagaimana mengukur, memotong, melubangi dan merakit bambu sehingga pada pelaksanaan praktek mereka cukup melihat dan langsung bisa mencoba.


“Ternyata masyarakat sangat antusias untuk mengikutinya karena selain bisa mendatangkan keuntungan sebagai tambahan perekonomian rumah tangga juga bisa dikerjakan di rumah bersama keluarga,” ujarnya.


Sedangkan Romo Aktavianus Taek pada kesempatan tersebut memberikan apresiasi atas upaya Pos Lakmars yang mengajari tehnik pembuatan kursi dan meja dari bambu. 


“Program ini sangat bagus dan ini akan mendatangkan manfaat bagi masyarakat karena memiliki keterampilan yang tidak semua orang memiliki,” terangnya.


Romo Oktavianus juga berharap agar muda mudi memanfaatkan keterampilan ini di rumah sehingga dapat mengurangi pergaulan yang merugikan diri sendiri dan juga menghasilkan keuntungan secara finansial.


Terpisah, Komandan Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur Letnan Kolonel Inf Bayu Sigit Dwi Untoro mengapresiasi atas upaya masing-masing pos untuk berbagi pengetahuan dan keterampilan kepada saudara-saudara kita di wilayah perbatasan.


“Masing-masing pos ini sudah memiliki program sesuai dengan kondisi masyarakat di wilayah yang menjadi tanggungjawabnya. Namun kadang program yang sudah disiapkan sejak awal bisa berubah setelah melihat kondisi masyarakat, jadi berkembang sesuai kebutuhan masyarakat. Ini patut diapresiasi,” papar Dansatgas.


Ia juga berharap dengan diajarkannya kerajinan membuat kursi dan meja dari bambu ini, masyarakat bisa mengembangkan sendiri yang tentunya membutuhkan ide dan kreatifitas dari masing-masing.


Bayu Sigit kemudian menyebutkan beberapa contoh yang pernah dibuat oleh masyarakat Lombok Nusa Tenggara Barat dengan bahan yang sama seperti rak TV, lemari bambu, lopo-lopo bahkan rumah dari bambu.


“Semoga ini bermanfaat untuk meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya di daerah perbatasan,” tandasnya dengan senyuman khasnya.

Selasa, 04 Mei 2021

UKW, SMSI Kerja Sama UPDM

Okenews [Jakarta] - Perusahaan pers yang tergabung dalam Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) memilih penyelenggaraan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang berbasis Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999 sebagaimana yang dilakukan oleh Dewan Pers selama ini. 

Acara penandatanganan kerja sama SMSI-UPDM

“Pers itu profesi khusus yang pelatihan dan pengembangannya harus ditangani ahli di bidangnya. Undang-undangnya dibuat khusus pers, bukan bersumber dari ketenaga-kerjaan,” kata Ketua Umum SMSI Firdaus, Selasa (4/5/2021).


Penyelenggaraan UKW itu, SMSI menggandeng Lembaga Uji Kompetensi Wartawan Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) Universitas Prof Dr Moestopo (UPDM). Dan hari ini digelar acara penandatanganan kerjasama penyelenggaraan UKW antara SMSI di Laboratorium Multimedia FIKOM UPDM (B), Jakarta Selatan. 

 

Penandatanganan kerjasama UKW SMSI-UPDM dilakukan oleh Ketua Umum SMSI Firdaus dan Dekan  Fakultas Ilmu Komunikasi UPDM Dr Yoga Prasetya Santoso, MSi dengan disaksikan oleh Ketua Jurusan Komunikasi UPDM Dr Wahyudi Pratama, Ketua Program Studi  Jurnalistik Nasrullah, MSi,  dan Kapala Bagian Umum Habib Umar. 


Dari pihak SMSI hadir juga Sekretaris Jenderal SMSI Mohammad Nasir, Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan SMSI Pusat Dr Retno Intani ZA, MSc Ketua Bidang Luar Negeri Aat Surya Syafaat, dan penguji UKW Makali Kumar. 


Dalam penyelenggaraan UKW yang merupakan tugas negara, dalam hal ini Dewan Pers yang dibentuk oleh undang-undang RI, Firdaus memilih bekerja sama dengan Lembaga UKW milik FIKOM UPDM yang telah memiliki reputasi baik, serta tradisi pengembangan keilmuan komunikasi yang tidak diragukan lagi. 


Setelah kerjasama ini, UPDM dan SMSI menyelenggarakan pelatihan, training of trainer (ToT) untuk mempersiapkan penguji UKW terbaik dari UPDM dan wartawan utama SMSI. 


“Para wartawan yang bekerja di perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam SMSI, nanti diuji oleh lembaga UKW UPDM. Jadi nanti para penguji UPDM keliling ke seluruh provinsi untuk menguji wartawan,” kata Firdaus. 


Selain menjalin kerjasama dengan UPDM, SMSI juga bekerja sama dengan Persatuan Wartawan Indonesi (PWI) dalam melayani para wartawan yang bekerja di perusahaan anggota SMSI untuk UKW. Di seluruh Indonesia, perusahaan media pers siber yang bernaung di SMSI tercatat 1.225 media. 


Firdaus menambahkan, dalam pelaksanaan UKW, SMSI sebagai konstituen Dewan Pers mendukung sepenuhnya peraturan-peraturan yang ditetapkan Dewan Pers. Hal ini ditegadkan mrngingat masih ada yang kontra dengan berbagai kebijakan Dewan Pers sebagai lembaga Negara.


Sementara itu Dr Yoga Prasetya Santoso dalam sambutannya mengatakan, kerjasama UPDM-SMSI merupakan langkah strategis untuk mendorong terciptanya jurnalis profesional, beretika, melaksanakan kode etik jurnalistik. 


Masyarakat, kata Yoga, membutuhkan wartawan berkompeten, profesional, dan memerangi berita bohong (hoax) yang banyak disebarkan media sosial. 

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Butuh Sinergi

Okenews - Aksebilitas pendidikan untuk semua, khususnya bagi anak didik berkebutuhan khusus (disabilitas) menjadi tugas kolaboratif untuk bersama-sama bertangungjawab baik dari Dikbud NTB maupun Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTB.

Gubernur menerima kepengurusan Forum Pendidik Madrasah Inklusif (FPMI) Provinsi NTB

Gubernur NTB H. Zulieflimansyah mengingatkan agar tidak terjadi distorsi atau demarkasi tugas antara Dikbud dan Kementerian Agama dalam memberikan akses pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus di NTB.


Menurutnya, apapun persoalan-persoalan terkait dengan pendidikan madrasah yang ditemukan di wilayah kabupaten/kota se NTB bukan hanya tanggung jawab induknya berada di Kementerian Agama, namun persoalan tersebut bisa diatasi  secara bersama dengan baik.


"Jika berkoordinasi dan bersinergi lebih intens dengan Dikbud baik yang ada di Provinsi maupun Kabupaten/kota,” tandas Zul saat menerima kepengurusan Forum Pendidik Madrasah Inklusif (FPMI) Provinsi NTB dipimpin Mira Mareta di ruang kerja Gubernur NTB, Selasa (4/5/2021).


Gubernur yang didampingi Asisten II Setda NTB Ridwansyah dan Kepala Dinas Dikbud NTB Aidy Furqon menginginkan ke depannya urusan pendidikan termasuk pendidikan inkulusi bagi penyandang disabilitas tidak hanya menjadi tanggung jawab satu institusi saja, namun bersama untuk meraih kesuksesan bersama pula. 


“Jadi sewaktu-waktu Dikbud tidak hanya mengunjungi sekolah-sekolah negeri di bawah tanggungjawabnya saja, namun juga sewaktu-waktu bisa mengunjungi madrasah-madrasah di bawah naungan Kementerian Agama. Dan begitu pula sebaliknya. Jadi saling koordinasi disini sangat penting,” jelas Zul mengingatgkan.


Pengurus Forum Pendidik Madrasah Inklusi Provinsi NTB diwakili Mira Mareta, dihadapan Gubernur NTB menjelaskan, organisasi profesi Pendidik Inklusif yang tergabung dalam FPMI bertujuan untuk mewujudkan tercapainya profesionalitas para pendidik pada madrasah inklusif di Indonesia khususnya NTB. 


“Kehadiran negara untuk memastikan bahwa semua anak memiliki akses terhadap pendidikan yang terjangkau, efektip, relevan yang tepat merupakan wujud kewajiban. Terbentuknya FPMI ini dilatarbelakangi oleh kegilsahan yang dirasakan di Kementerian Agama khususnya di NTB,” ujarnya.


Ditambahkan, di NTB sendiri terdapat 2.700 Madrasah. Sementara yang negeri hanya 78 Madrasah saja, sisanya Madrasah Swasta. FPMNI Pusat menghendaki kami di NTB walaupun tidak menyandang dirinya sebagai Madrasa Inklusif tapi rata-rata di Madrasah tersebut memiliki atau menerima anak-anak berkebutuhan khusus. 


“Oleh karena itu kami merasa perlu mengembangkan kelembagaan FPMI ini. Sebelum betul-betul mereka siap diberikan sebagai Madrasah Inklusif maka perlu diberikan pemberdayaan baik kepada gurunya maupun sebagai kelembagaan pada madrasah itu sendiri. Karena itu NTB oleh Kemenag menjadi pilot projeck dari lima provinsi se Indonesi,” kata Mira yang juga staf pengajar Bimbingan Konsling di UIN Mataram.


Mira mencontohkan di NTB baru 4 madrasah yang menyelenggarakan pendidikan inklusi bagi penyandang disabilitas. Diantaranya MI NW Tanak Beak, Narmada, Lombok Barat dengan jumkah siswa sebanyak 41 orang,  MI NW Lingsar, MTs Alfaqiah dan MTs Darul Ansyor di Lombok Tengah. 


“Pola pelaksanaan pembelajaran inklusi Madrasah di NTB ini bisa menjadi contoh tingkst nasional. Di Indonesia terdapat 22 Madrasah yang sudah di SK-kan untuk penyelenggaraan pendidikan inklusi termasuk diantaranyaada di NTB. 


Output pendidikan inklusi ini setiap anak diharapkan bisa memiliki hak pendidikan yang sama termasuk  guru-guruya juga berhak mendapatkan pendapatan yang layak,” kata Ilham Prakoso Sekretaris FPMI NTB menambahkan.

Senin, 03 Mei 2021

Satgas Pamtas Kompak Bantu Mengajar di Sekolah Perbatasan

Okenews - Pendidikan bagi generasi penerus bangsa menjadi perhatian semua pihak tidak terkecuali Satgas Pamtas Sektor Timur Yonif 742/SWY yang sedang melaksanakan tugas di wilayah perbatasan RI-RDTL.


Demikian dikatakan Komandan Satgas Pamtas Sektor Timur Letnan Kolonel Inf Bayu Sigit Dwi Untoro disela-sela kesibukannya usai mendapat laporan dari Danpos di Mako Satgas Pamtas Kelurahan Umanen Kecamatan Atambua Barat Kabupaten Belu Nusa Tenggara Timur, Senin (3/05/2021).


Adapun pos jajaran hari ini membantu mengajar di sekolah terdekat dengan pos yakni personel Pos Mahen mengajar di SDN Baudaok, personel Pos Maubusa mengajar siswa-siswi SD Inpres Betaus Dusun Makerek Badaen Desa Asumanu Kecamatan Raihat, sedangkan Pos Asumanu masih berkoordinasi dengan pihak SDN Fatuloro.


Menurutnya, membantu mengajar di sekolah-sekolah merupakan program yang sudah disiapkan dari satuan sebelum berangkat ke daerah Belu


"Jadi sebelum berangkat ke daerah penugasan wilayah perbatasan Belu dengan Timor Leste, kita sudah siapkan tenaga pengajar di masing-masing pos sehingga bila dibutuhkan mereka sudah siap untuk berbagi pengetahuan sekolah," terangnya.


Mengajar tidak hanya dilakukan di sekolah, namun sebelumnya beberapa anak disekitar pos juga belajar di Pos dan dibuatkan semacam lopo-lopo untuk belajar.


"Ini sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan ilmu pengetahuan adik-adik kita sebagai generasi muda penerus bangsa khususnya di wilayah perbatasan dalam bidang pendidikan," ujar Bayu Sigit.


Mantan pengasuh Akmil itu juga meminta para personel Pos jajaran dapat memberikan motivasi dan semangat kepada adik-adik untuk terus belajar dan belajar serta berlatih dengan harapan kelak mereka bisa membangun bangsa dan negara dari wilayah perbatasan.


"Ini harapan kami, mohon doanya semoga terwujud," tandasnya penuh keyakinan.

Minggu, 02 Mei 2021

Hj Surodiana, Guru MAN 1 Lotim Raih Juara 1

Okenews – “Asyik Makan Somae: Solusi Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid 19 di MAN 1 Lombok Timur” merupakan judul artikel telah mengantarkan Hj Siti Surodiana, guru MAN 1 Lombok Timur berhasil menyingkirkan kompetitornya dalam lomba inovasi pembelaran di tengah pandemi covid-19 untuk tingkat Provinsi NTB.

Hj Siti Surodiana pose bersama Kakanwil Kemenag NTB

Setelah melewati 10 besar yang diseleksi panitia penyelenggara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi NTB. Pengumuman pemenang berlangsung 2 Mei 2021 (malam ini) dan langsung menerima hadiah.

“Alhamdulillah, guru sosiologi MAN 1 Lotim yang juga Pengurus Ikatan Guru Madrasah NTB Hj Siti Surodiana meraih juara 1,” ujar Kepala MAN 1 Lotim M Nurul Wathoni usai acara pengumuman dan penyerahan hadiah.

Ia menegaskan, apa yang diraih malam ini menjadi penambah jumlah deretan prestasi MAN 1 Lotim pada tahun 2021. “Semoga semua ini bermanfaat dan berkah, terlebih lagi di bulam Ramadhan sekarang ini,” ungkapnya.

Dipaparkan, kegiatan lomba artikel guru tentang inovasi pembelajaran di masa pandemi dengan peserta 200-an guru NTB ini bagian dari memeriahkan peringatan Hari Pendidikan Nasional yang digelar Dikbud NTB kerja sama Kemenag NTB.

“Pendaftaran lomba terakhir tanggal 15 April 2021 dan hasil 10 terbaik diumumkan 29 April 2021, sementara presentasi final secara langsung dilaksanakan 2 Mei 2021 di Dikbud NTB,” tuturnya.

Adapun juri terdiri dari Dikbud, akademisi, praktisi dan lainnyan. Hasilnya, Hj Siti Surodiana merupakan guru MAN 1 Lotim dan menjadi satu-satunya guru madrasah se-NTB yang masuk finalis dan sukses menyakinkan juri.

Sementara itu, Hj Siti Surodiana mengaku tidak menyangka bisa meraih kemenangan dalam lomba, mengingat banyak sekali saingan dari berbagai sekolah dan madrasah hebat di NTB.

Disebutkan Hj Siti Surodiana, artikel yang disajikan dalam lomba ini berjudul “Asyik Makan Somae: Solusi Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid 19 di MAN 1 Lombok Timur”.

Secara sederhana SOMAE merupakan singkatan dari sosiologi maze chase merupakan media pembelajaran sosiologi dengan menggunakan permainan game.

Hal ini diangkat, berawal dari pandemi covid-19, siswa lebih cenderung bermain game online dibanding belajar daring sehingga perlu media pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi belajar “bermain sambil belajar” yaitu media somae.

Media somae merupakan media yang efektif sebagai solusi pembelajaran daring. Adapun keunggulannya bisa digunakan semua bidang pembelajaran dan keunikannya mampu menanamkan pendidikan karakter secara otomatis bisa menjawab tantangan abad 21.

“Hal ini sesuai dengan tema pendidikan merdeka belajar dan merdeka mengajar paparnya guru sosiologi yang sudah banyak menorehkan prestasi untuk kementerian agama NTB ini,” tutupnya.

Penyerahan hadiah dan penghargaan bagi para juara dilaksanakan di halaman Kantor Dikbud NTB yang dihadiri Gubernur NTB, Kadisbud NTB, Kakanwil Kemenag NTB, para pejabat lingkup Dikbud NTB, dan para Kasek SMA SMK se-NTB pada Minggu malam 2 Mei 2021.


Saat dimintai pendapatnya tentang prestasi guru MAN 1 Lotim ini, KH Zaidi Abdad menyatakan rasa bangganya pada capaian prestasi guru MAN 1 Lotim ini.

“Kami turut berbangga karena guru madrasah juga bisa dan mampu menunjukkan kelas serta kemampuannya dalam menulis serta penguasaannya dalam bidang inovasi pembelajaran berbasis IT,” ungkanya.

Ia menyebut, prestasi Ini luar biasa dan patut dicontoh oleh guru madrasah lainnya di NTB, dan kedepan akan terus mendorong agar para guru memiliki semangat dan kinerja yang baik termasuk dengan menunjukkan prestasinya dalam bidang pengajaran dan seterusnya.

“Karena siswa hebat dan bermartabat akan lahir dari guru-guru yang hebat dan punya dedikasi yang tinggi dalam memberikan pengabdian terbaik bagi lembaga,” ungkap Zaidi dengan penuh semangat.

Jumat, 30 April 2021

Wagub NTB: Pesantren Potensial Kembangkan Pendidikan Enterpreneurship

Okenews - Peran pondok pesantren dalam pembangunan sangat luar biasa. Tidak hanya pendidikan tapi juga sosial, dakwah agama bahkan pemberdayaan ekonomi. 


Wakil Gubernur NTB Hj. Sitti Rohmi Djalillah mengatakan hal tersebut dalam kegiatan peluncuran 10.000 agen pos di 10.000 pondok pesantren se-Indonesia di Pondok Pesantren Nurul Haramain, Narmada, Lombok Barat, Jumat (30/04) yang dihadiri pula oleh pimpinan pondok pesantren se-Lombok Barat. 


Wagub mengatakan, pendidikan enterpreneurship di lingkungan pesantren sebagai bagian dari pemberdayaan ekonomi sangat dimungkinkan karena modal disiplin dan potensi sumberdaya yang produktif. 


"Mengajarkan hal-hal positif sangat mudah di pondok pesantren karena terbiasa dengan disiplin," ujar Wagub. Dikatakannya, lingkungan dan budaya pendidikan yang komprehensif mulai dari keilmuan sampai sumberdaya diakui memiliki peran besar menyiapkan generasi dan peradaban. 


Program PT POS Indonesia untuk menggandeng pesantren dalam pengembangan UKM di pesantren maupun lingkar pesantren didukung penuh oleh pemerintah provinsi dalam mengembangkan kemandirian ekonomi.


Wagub juga menilai, strategi pelayanan pos langsung di pesantren pesantren adalah langkah cerdas karena potensi distribusi logistik yang besar. Terlebih, dipilihnya Nurul Haramain yang sudah memiliki reputasi baik dalam pengembangan enterpreneurship santrinya menjadi pasar tetap yang besar. 


Wagub juga mengapresiasi perkembangan Nurul Haramain yang makin maju dan rapi. Ia berpesan pada para santri agar memanfaatkan kesempatan menjadi santri karena tak semua anak mendapatkan privilege yang sama. 


Kakak kandung TGB itu berharap kerjasama antara PT Pos dan para santri dalam mengelola agen pos membuahkan hasil yang bermanfaat untuk santri, pondok pesantren dan masyarakat. 


"Kita semua percaya, santri dan lulusannya adalah orang yang memiliki mindset yang selalu berkembang dan menyesuaikan dengan keadaan zaman sehingga tak mudah tergoda dan kalah oleh tantangan dan rintangan di era sekarang", tutup Wagub. 


Program 10.000 agen pos sendiri adalah program kemitraan pelayanan jasa kurir dan pengiriman barang. Kounter pelayanan akan dikelola oleh para santri dengan fasilitas yang disediakan oleh PT POS.


Nantinya, fasilitas ini tidak hanya terbatas pada pickup dan delivery tapi lebih luas membangun jaringan distribusi bagi penjualan produk UKM pesantren maupun sekitar pesantren. 


Dijelaskan Direktur Bisnis Kurir dan Logistik PT POS Indonesia Siti Khoiriana, selain sebagai upaya mendekatkan layanan PT Pos kepada masyarakat dalam persaingan bisnis jasa kurir, pihaknya juga menjadi mitra pengembangan bisnis sampai jaringan pemasaran yang tersebar sampai keluar negeri. 


Hal ini menyebabkan pihaknya optimis program ini berjalan karena didukung pasar jasa logistik para santri yang lintas daerah. Ia menyebut, Nurul Haramain adalah aktivasi program agen pos ketiga setelah Jawa Timur. 


Pihaknya telah mendata sedikitnya 700 pesantren se NTB yang akan melayani jasa pengiriman barang langsung dari dalam pesantren dan masyarakat sebagai bisnis pessntren yang potensial di era pasar online dan marketplace. 


Sebagai imbal balik selain bagi hasil, pihak PT POS juga akan memberikan pelatihan dan pendampingan memulai bisnis online startup maupun yang telah berjalan di pesantren. 


"Pasar pesantren dari 700 pesantren dan hampir 500 ribu santri ini adalah upaya ekspansi dari perubahan mendasar bisnis jasa kurir yang sekarang makin banyak pemainnya," ulasnya. 


"Kita juga berkomitmen membantu pesantren dalam mengembangkan enterpreneurship, bisnis dan usaha yang dilakukan dan akan dilakukan pesantren," ujar Khoiriana.


Khairi Habibullah, pimpinan pondok pesantren Nurul Haramain menyambut baik program 10.000 agen pos PT POS Indonesia. Sebagai bagian dari pendidikan wirausaha, santri akan belajar mengelola bisnis agar setelah lulus memiliki bekal mandiri. 


Dikatakannya, Nurul Haramain juga tengah banyak mengembangkan beragam bisnis yang bertujuan mengenalkan enterpreneurship kepada para santri.


"Semoga ikhtiar ini akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat," katanya.

Rabu, 21 April 2021

Satgas Pamtas RI-RDTL Bangun Taman Literasi untuk Masyarakat Perbatasan

Okenews - Pembangunan rumah literasi yang berbasis taman bacaan di Atapupu Kecamatan Kabupaten Belu Nusa Tenggara Timur merupakan inisiatif dari Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif 742/SWY bersama Paroki Romo Yoris Giri. 

Pembangunan taman lierasi masyarakat perbatasan RI-Timur Leste
Sampai saat ini, pondasi bangunan rumah literasi sudah selesai dilanjutkan dengan pembuatan pagar keliling untuk menghindari gangguan hewan ternak masyarakat.


Hal itu dikatakan Komandan Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur Letnan Kolonel Inf Bayu Sigit Dwi Untoro seusai meninjau pembangunan rumah literasi, Rabu (21/04/2021).


Dijelaskannya, taman literasi ini lahir dari adanya keinginan tokoh Gereja Paroki Stella Maris Romo Yoris Giri selaku tokoh agama setempat untuk membuat taman baca dan keinginan tersebut diamini sehingga pihaknya langsung membuat tim pembangunan rumah literasi yang dipimpin Serda Agung Wijaya dibantu masyarakat dan pihak Gereja Paroki Stella Maris Atapupu.


"Alhamdulillah sampai hari ini pembangunannya sudah mencapai 15 persen, semoga dalam waktu dekat bangunannya jadi dan diresmikan sehingga langsung bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," terangnya.


Selain itu, Letnan Kolonel Inf Bayu Sigit Dwi Untoro menegaskan, pihaknya juga akan menyiapkan beberapa buku bacaan yang bisa disuguhkan kepada para pengunjung untuk dibaca.


Bayu Sigit juga berharap taman literasi ini nantinya dapat mendorong masyarakat perbatasan untuk gemar membaca dan menulis sehingga keberadaannya betul-betul dirasakan oleh masyarakat perbatasan.


Sedangkan Romo Yoris Giri di lokasi pembangunan mengucapkan terimakasih atas respon positif Dansatgas Pamtas dalam pembuatan rumah literasi untuk masyarakat Atapupu.


Diketahui bersama, pandemi covid-19 ini membawa dampak bagi dunia pendidikan sehingga sangat tepat dibangun rumah literasi dengan harapan anak-anak sekolah bisa membaca berbagai literatur, belajar menulis dan berfikir inovatif dan kreatif.


"Ini luar biasa, kami mendukung penuh pembangunan ini karena manfaatnya kedepan sangat bagus untuk mencetak generasi manusia yang gemar membaca," tutupnya.

Kamis, 15 April 2021

Satgas Pamtas Siapkan Kerangka Bangunan Rumah Literasi

Okenews – Untuk mendorong minat baca masyarakat di wilayah perbatasan Republik Indonesia dengan Republik Demokratik Timor Leste, Satgas Pamtas Yonif 742/SWY sedang menyiapkan upaya tersebut dengan membuat kerangka bangunan rumah baca atau taman literasi bagi masyarakat.

Satgas Pamtas RI-RDTL siapkan kerangka bangunan rumah literasi

Demikian dikatakan Komandan Satgas Pamtas Sektor Timur Letnan Kolonel Inf Bayu Sigit Dwi Untoro disela-sela memantau langsung proses pembuatan kerangka taman literasi di Mako Satgas Kelurahan Umanen Kecamatan Atambua Barat Kabupaten Belu Nusa Tenggara Timur, Kamis (15/4/2021).


Dijelaskannya, proses pembangunan taman literasi ini dilakukan oleh Tim Pimu (pioner dan munisi) dibawah pimpinan Serda Agung Wijaya bersama enam anggota dan sudah berjalan selama satu minggu.


“Taman baca ini murni terbuat dari ornamen kayu sesuai desain yang diajukan oleh mereka, sehingga akan terlihat antik dan bernilai seni yang dapat menarik minat masyarakat untuk membaca,” terangnya.


Untuk lokasi pembangunannya, sambung Bayu Sigit, sesuai rencana akan ditempatkan di wilayah Atapupu dekat Gereja Paroki Stella Maris yang merupakan wilayah Pos Mota’ain kipur I.


“Rencana pembangunan taman baca ini sebenarnya terinspirasi sekaligus support dari tokoh agama setempat yakni Romo Yoris Giri, in syaa Allah semoga lancar dan tidak ada aral yang menghalangi niat baik tulus ikhlas untuk meningkatkan minat baca saudara-saudara kami di perbatasan, mohon doanya,” harapnya.


Selain itu, Alumnus Akmil 2003 itu juga berharap dukungan masyarakat untuk bersama-sama memajukan dunia pendidikan bagi anak-anak kita di wilayah perbatasan sehingga kedepan mereka mampu membangun kampungnya sendiri maupun daerahnya khususnya Kabupaten Belu.

Selasa, 06 April 2021

Universitas Hamzanwadi Tandatangan MoU dengan Kemendikbud

Okenews - Universitas Hamzanwadi merupakan salah satu dari 75 LPTK se-Indonesia yang dipercaya oleh Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kenendikbud-RI) untuk menyelenggarakan PPG Sejak tahun 2018.

Wakil Rektor 1 Universitas Hamzanwadi Dr. H. Khirjan Nahdi, M.Hum (kiri) menunjukkan MoU yang ditandatangani


Rektor Universitas Hamzanwadi yang diwakili oleh Wakil Rektor 1 Universitas Hamzanwadi Dr. H. Khirjan Nahdi, M.Hum untuk menandatangani memorandum of understanding. Sementara Ketua Pelakasana PPG tahun 2021 Hamzanwadi Dr. Aswasulasikin, M.Pd menandatangani perjanjian kerja sama (PKS).


Kegiatan ini dilaksanakan mulai dari Senin 5 - 7 April 2021 di Denpasar Bali yang langsung dibuka Dirje GTK Dr. Iwan Syahrir, Ph.D melalui live zoom. Ia berharap pelaksanaan PPG dalam jabatan tahun 2021 dapat menghasilkan guru yang baik dan berkualitas sehingga akan menghasilkan siswa-siswa yang baik dan berkualitas juga.  



Pelaksaan PPG tahun ini lebih disederhanakan dari PPG tahun 2020 lalu yang dilaksanakanan dalam tiga tahapan kegiatan yaitu pendalaman materi berupa kegiatan analisis materi ajar berbasis masalah, pengembangan perangkat pembelajaran berupa perancangan pembelajaran, dan praktik pengalaman lapangan (PPL) berupa praktik pembelajaran.


Kegiatan penanda tanganan MoU dan PKS dihadiri oleh Rektor dan Koordinator PPG dari 75 Universitas Penyelenggara PPG tahun 2021 yang dipercaya oleh GTK Kemdikbud. 


Dalam Kesempatan tersebut Wakil Rektor 1 H Khirjan Nahdi berpesan kepada Koordinator PPG agar pelaksanaan PPG di Universitas Hamzanwadi berjalan dengan baik dan memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada peserta PPG Dalam Jabatan tahun 2021.

Kamis, 18 Maret 2021

Lentera Literasi Gelar Workshop Jurnalistik Santri Hamzanwadi

OkeNews.net – Puluhan santri Yayasan Pendidikan Hamzanwadi Pondok Pesantren Darunnahdlatain (YPH PPD) Nahdlatul Wathan Pancor, Lombok Timur  yang terdiri dari perguruan tinggi dan madrasah aliah mengikuti workshsop yang dieselenggarakan Lentera Literasi Nusantara yang berlangsung di Madrasah Tsanawiyah Muallimin NW Pancor, Kamis (18/03/2021). Hadir sebagai narasumber Pemimpin Redaksi LOMBOKSATU.com yang juga akademisi Universitas Hamzanwadi.

Direktur LLN  Dr. Muhammad Halqi (kiri) bersama Pemred LOMBOKSATU.com Hanapi

Direktur Lentera Literasi Nusantara, Dr. Muhammad Halqi mengatakan, workshop jurnalistik santri Hamzanwadi ini bertujuan untuk mencetak calon-calon jurnalis masa depan yang andal. Peserta yang ikut workshop ini dikader untuk bisa menulis berita atau informasi terkait internal lembaga pendidikan tempat mereka belajar,minimal menulis dan mempublikasikannya melalui akun-akun media sosial atau portal web madrasah sesuai standar jurnalis. 


“Harapan kita, semua kegiatan yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan di bawah naungan YPH PPD NW Pancor ini bisa terpublikasi dengan baik sebagai syiar lembaga. Jadi Lembaga Lentera Literasi Nusantara sebagai bagian dari organisasi Nahdlatul Wathan melakukan pengkaderan terhadap generasi NW yang tidak hanya bisa membaca tapi juga bisa menulis yang disebar kepada publik,” tegas Halqi.


Kegiatan ini menurut doktor jebolan UNJ itu, akan berlangsung selama dua hari dengan didampingi narasumber berkompeten di bidangnya. Untuk hari pertama diberikan materi dasar-dasar jurnalistik yang langsung dipraktik para peserta untuk membuat tulisan berdasarkan pemahaman untuk mengukur kemampuan peserta. 


“Kenapa langsung praktik? Karena ini merupakan kegiatan workshop yang dikemas lebih praktis namun dengan hasil yang lebih maksimal. Prinsipnya pengalaman adalah guru yang terbaik. Jadi sebenarnya para santri ini sudah terbiasa mengisi akun-akun media sosial mereka namun untuk lebih terarah dan memenuhi standar jurnalis yang baik maka kegiatan ini kta selenggarakan,” tegas Halqi yang juga Ketua Umum Pimpus Pemuda NW itu.

Jumat, 12 Maret 2021

Gubernur NTB: Sertifikasi Kepelautan tidak Perlu ke Luar Daerah

OkeNews.net- Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki potensi kemaritiman yang luas. Sehingga untuk dapat mengelolanya tentu harus didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten di bidangnya.

Gubernur NTB H. Zulkieflimansyah resmikan AMI NTB

Banyaknya siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di bidang kelautan dan pelayaran di NTB saat ini, tentu menjadi modal berharga dalam upaya optimalisasi pemanfaatan sumber daya kemaritiman yang tersedia. Namun demikian, tidak serta merta lulusan SMK-SMK tersebut bisa langsung terjun dan bekerja dibidang kelautan dan pelayaran. Mereka terlebih dahulu harus memperoleh sertifikasi untuk dapat bekerja di laut. 


Oleh karenanya, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, M.Sc., sangat bersyukur dan berterima kasih atas telah diresmikannya Lembaga Diklat Kepelautan Asta Maritim Indonesia (AMI) di NTB. Menurutnya ini merupakan angin segar bagi siswa SMK maupun masyarakat NTB untuk dapat memperoleh sertifikasi tanpa harus ke luar daerah. 


"Terima kasih kepada AMI yang memberikan kemudahan untuk anak - anak muda NTB tidak perlu keluar daerah lagi, tetapi di dalam daerah sudah bisa mendapatkan sertifikat," ungkapnya, saat memberikan sambutan dalam peresemian AMI NTB yang berlangsung di Kolam Renang Mayure, Jum'at (12/03/2021). 


Sementara itu Direktur AMI NTB,  Janardana, menjelaskan bahwa AMI merupakan satu - satunya lembaga diklat kepelautan yang ada di NTB yang berada di bawah naungan International Maritime Organization (IMO). 


"Siapapun yang bekerja diatas air baik itu kapal pesiar, kapal ikan, kapal ferry, cargo, penyebrangan dan lain-lain harus memiliki sertifikasi atau yang disebut BST, sebagai syarat mutlak pelaut," tutur Janardana. 


Keberadaan AMI NTB dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat, tidak hanya untuk masyarakat NTB tetapi juga untuk Provinsi terdekat yakni NTT bisa hadir ke NTB untuk mendapatkan seritifikasi. 


"Kita tidak melayani NTB saja, tetapi kita juga melayani untuk NTT juga. Kehadiran kita mendapatkan banyak manfaat untuk SDM yang ada disini utamanya pelaut tidak perlu ke daerah lain, biaya transport, penginapan semua dapat dilakukan di AMI NTB," tuturnya


Saat ini, sebanyak 65 peserta dari BLK Lotim yang telah melakukan pelatihan sertifikat BST. Total pelatihan sebanyak 6 hari baik itu secara teori mapun praktek. 


Sertifikat yang tersedia di AMI yakni sertifikat Basic Safety Training (BST) ,Crowd Management  and Crisis and Human Behavior Management (CCM) , Proficiency in Survival Craft and Rescue Boat (PSCRB) , SATL dan  KLM.


Calon peserta dapat mempersiapkan Kartu Tanda Pengenal (KTP), Paspor bagi pekerja luar negeri, SKCK, Minimal SMP, Bebas dari penyakit hepatitis B dan biaya pelatihan untuk masyarakat yang memiliki KTP NTB sebesar Rp. 1.600.000 dan bagi masyarakat yang tidak memiliki KTP NTB dikenakan biaya sebesar  Rp.1.800.000. 


"Khusus bagi masyarakat NTB akan menjadi prioritas kami," pungkas Direktur AMI NTB. 

Selasa, 09 Maret 2021

Umi Rohmi Sebut Pendidikan Berkualitas Butuh Sinergi

OkeNews.net -Penuntasan buta aksara, PAUD Holistik Integrasi dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dalam bidang pendidikan merupakan satu kesatuan yang tak bisa dilepas-pisahkan apalagi berjalan sendiri-sendiri. Karena itu ketiga aspek penting bagi terbangunnya pendidikan berkualitas khususnya di Nusa Tenggara Barat haruslah dilakukan dengan semangat dan etos kerja yang tinggi.

Wagub NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd., pada Rakor Pelaksanaan SPM dan Koordinasi PAUD Holistik Integrasi

“Karena itu koordinasi dan sinergitas yang proporsional antara kewenangan kabupaten/kota dan pemerintah provinsi hendaknya harus saling melengkapi dan membangun kebersamaan untuk mewujudkan mimpi dan misi serta visi bersama untuk sama-sama membangun kualitas pendidikan di NTB ini yang semakin baik,” kata Wagub NTB, Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd., pada Rapat Koordinasi (Rakor) Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Koordinasi PAUD Holistik Integrasi (HI) di Aula Handayani, Dikbud NTB, Selasa (9/3/2021).


Selanjutnya Wagub juga menyinggung penuntasan buta aksara di NTB yang tetap menjadi PR bersama. Bukan hanya buta aksara angkanya masih tinggi di NTB, namun sesungguhnya masih belum belum menemukan metode yang tepat untuk menurunkan angka buta aksara dimaksud. 


“Saya berharap dari pertemuan ini nanti ada satu kesepakatan terkait buta aksara ini yang betul-betul menukik bagi masyarakat NTB sehingga masyarakat juga akan semakin produktif. Saya rasa tak ada sesuatu yang sulit kalau kita mau bekerjasama dengan semua pihak,” Wagub menekankan.


Terkait dengan program PAUD HI, Wagub tidak memungkiri dalam menjalankan program tidak bisa tidak bekerjasama dengan desa. PAUD HI dalam hemat Rektor Universitas Hamzanwadi Lombok Timur ini juga harus terintegrasi dan berbasis desa. Di setiap desa tersedia PAUD untuk tetap menjadi perhatian bersama agar persoalan-persoalan yang ditemukan di lapangan bisa terselesaikan dengan baik. Disadari sepenuhnya pendidikan merupakan investasi masa depan yang sangat berharga bagi bangsa dan negara.


Wagub juga menekankan pentingnya penerapan standar pelayanan minimal (SPM) yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Penerapan SPM tidak hanya berpikir  soal fasilitas yang kerapkali terjadi dewasa ini. Cara berpikir instan tersebut hendaknya segera dipangkas dengan lebih memperhatikan sisi kualitas. Dengan demikian akan melahirkan generasi NTB yang lebih produktif dan memiliki daya saing global.


“Saya berharap dalam Rakor ini agar setiap program kerja yang sudah tertuang dalam kerangka pembangunan daerah dilakukan secara konsisten dan berlanjutan, memiliki system kerjasama atau partnership yang baik antar OPD . Sekali lagi saya berharap agar kerja sama yang kuat antara Pemrov NTB dan pemerintah daerah kabupaten kota bisa tetap terjain dengan baik dalam rangka menuju NTB Gemilang.


Kadis Dikbud NTB, Dr. Dr. H. Aidy Furqan, S.Pd., M.Pd melaporkan Rakor ini membahas tiga aspek strategis dalam membangun kemajuan pendidikan di NTB. Di antaranya penerapan standar pelayanan minimal (SPM), penuntasan buta aksara dan PAUD Holistik Integrasi.


Selain itu kata Kadis Dikbud ini Rakor juga bertujuan untuk  menyiapkan bahan Musrenbang April 2021 mendatang . Tiga aspek penting dalam memajukan pendidikan di NTB hendaknya bisa menjadi kesepakatan bersama dengan kabupaten/kota se NTB.

Selamat Idul Fitri 1444 H


Selamat Idul Fitri 1444 H

 

Pendidikan

Hukum

Ekonomi