www.okenews.net: Santri
Tampilkan postingan dengan label Santri. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Santri. Tampilkan semua postingan

Selasa, 11 November 2025

Wagub NTB dan Wabup Lombok Timur Ziarah ke Makam Pahlawan Nasional TGKH. Zainuddin Abdul Majid

Peringatan Hari Pahlwan Nasional
Okenews.net– Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional ke-80 Tahun 2025, Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Hj. Indah Dhamayanti Putri bersama Wakil Bupati Lombok Timur H. Moh. Edwin Hadiwijaya melaksanakan upacara dan ziarah ke Makam Pahlawan Nasional TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid di Pancor, Senin (11/11/2025).

Upacara penghormatan kepada arwah Pahlawan Nasional tersebut berlangsung khidmat, diikuti oleh jajaran Forkopimda dan OPD Lombok Timur, para Masyaikh Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDQH) NWDI Pancor, pengurus YPH PPD NWDI Pancor, serta para santri.


Dalam kesempatan tersebut, Wakil Gubernur NTB menyampaikan bahwa peringatan Hari Pahlawan hendaknya menjadi momentum untuk meneladani nilai perjuangan dan semangat pengabdian para pahlawan bangsa.


“Saya berharap kita tidak hanya membanggakan Pahlawan Nasional kita, tetapi benar-benar menjadikan perjuangan dan keteladanannya sebagai inspirasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” ujar Wagub.


Sementara itu, Wakil Bupati Lombok Timur H. Moh. Edwin Hadiwijaya menyampaikan bahwa semangat perjuangan TGKH. Zainuddin Abdul Majid merupakan teladan bagi masyarakat Lombok Timur dalam membangun daerah melalui pendidikan, dakwah, dan persatuan.


“Nilai perjuangan beliau harus terus kita hidupkan dalam setiap langkah pembangunan, terutama dalam membentuk generasi muda yang berkarakter dan cinta tanah air,” ungkap Wabup.


Pada kesempatan yang sama, Wagub juga menyampaikan apresiasi atas ditetapkannya Sultan Muhammad Salahuddin dari Bima sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden RI Prabowo Subianto tahun ini. Ia berharap dua tokoh besar asal NTB tersebut menjadi sumber motivasi bagi generasi penerus daerah.


“Keduanya adalah contoh nyata perjuangan dan pengabdian untuk bangsa. Semoga ketokohan mereka menumbuhkan semangat juang bagi masyarakat NTB,” tambahnya.


Sebagai informasi, Sultan Muhammad Salahuddin (1888–1951 M) merupakan Sultan Bima XIV yang dikenal dengan perjuangannya melawan penjajahan Belanda di Bima. Gelar Pahlawan Nasional yang dianugerahkan kepadanya tahun 2025 menjadi pengakuan atas jasa dan pengorbanannya bagi bangsa dan negara.


Kamis, 16 Oktober 2025

Pemda Lotim Sambut Sinergi Pesantren NWDI untuk Indonesia Emas 2045

 

Edwin Hadiwijaya
Okenews.net- Wakil Bupati Lombok Timur H. Moh. Edwin Hadiwijaya secara resmi membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) perdana Ikatan Kerjasama Pondok Pesantren (IKPP) NWDI, Kamis (16/10/2025) di Pancor. Kegiatan tersebut mengusung tema “Mengenal Spirit Perjuangan Menuju Pesantren NWDI yang Mandiri dan Berkemajuan Menyongsong Indonesia Emas 2045.”

Dalam sambutannya, Wabup Edwin menyampaikan apresiasi terhadap kiprah pondok pesantren yang disebutnya sebagai “jangkar kehidupan sosial dan moral masyarakat.” Ia menegaskan bahwa peran pesantren sangat strategis dalam membentuk karakter bangsa, sekaligus menjadi mitra penting pemerintah dalam pembangunan daerah.

“Pemerintah Daerah Lombok Timur menyambut baik kehadiran IKPP NWDI. Melalui wadah ini, komunikasi dan kolaborasi antara pesantren dan pemerintah dapat terjalin lebih erat untuk bersama membangun daerah,” ujar Edwin.

Ia juga menekankan pentingnya semangat kemandirian dan inovasi di lingkungan pesantren. “Kemajuan bukan hanya soal teknologi, tetapi juga kemandirian finansial dan kemampuan pesantren dalam mengelola sumber daya secara produktif. Peran pesantren akan sangat signifikan dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Pengurus IKPP NWDI, Hasanuddin, menyebut pembentukan IKPP NWDI sebagai langkah strategis untuk menyatukan visi besar pondok pesantren di bawah naungan NWDI.

“Pesantren adalah jangkar yang kuat bagi kemajuan bangsa. IKPP hadir untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan pemerintah daerah demi kemajuan bersama,” ujarnya.

Rakerda perdana ini diharapkan menjadi momentum penguatan peran pesantren dalam pembangunan Lombok Timur yang religius, mandiri, dan berkemajuan.

Minggu, 25 Mei 2025

Ribuan Jemaah Hadiri Tabligh Akbar TGH Zainul Majdi dan Ustad Abdul Somad di Ponpes Darul Hikmah Narmada

Momnt Tablig Akbar di Ponpes Darul Hikmah Narmada

Okenews.net - Dua ulama besar, dua orang sahabat yakni Dr Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi bersama Prof. Dr. H. Abdul Somad atau yang akrab disapa UAS bertemu di Narmada, Lombok Barat. Pertemuan dua sahabat ini menjadi momen langka.


Pertemuan dua tokoh alumni Al-Azhar itu juga menjadi teladan ukhuwah islamiyah dan wathaniyah yang dibangun atas ilmu, adab, ketulusan, dan takzim terhadap sesama pejuang dakwah aswaja.

Kedua ulama kondang itu secara bersama menghadiri Haul Majemuk dam Tabligh Akbar "Menyambung Berkah, Menguatkan Ukhuwah" pada Sabtu (24/5/2025)

bertempat di Ponpes Darul Hikmah NWDI Tanak Beak, Narmada, Lombok Barat.


Tabligh akbar tersebut dihadiri oleh ribuan jemaah yang telah menunggu kedatangan kedua tokoh tersebut. Sebelum acara pengajian dimulai, terlebih dahulu dimulai dengan salat asar berjamaah yang diimami oleh TGB Zainul Majdi. 

Tabligh akbar dibuka langsung oleh TGB Zainul Majdi. Gubernur NTB 2008-2018 itu mengaku senang bertemu dengan Ustad Abdul Shomad. 


"Yang sama-sama kita hormati dan muliakan, sahabat saya, saudara saya, Prof. Dr. Abdus Shomad. Kita doakan mudah-mudahan beliau dan semua yang mendampingi rihlah dakwahnya di Lombok dan di tempat-tempat yang lain selalu dalam perlindungan Allah SWT," terang TGB di hadapan ribuan jemaah.


Dalam kesempatan tersebut, TGB Zainul Majdi menguraikan ihwal pentingnya sanad dalam menuntut ilmu. UAS, kata TGB adalah ulama yang dari sisi sanad keilmuan punya garis ilmu yang bernas. Terutama ketika UAS menuntut ilmu di Al-Azhar Qairo Mesir.


Salah satu karakteristik ulama yang lahir dari rahim Al-Azhar adalah konsisten berada dalam konsep islam wastahiyah.


"Apa itu wasathiyah? Beragama dengan ilmu. Itu prinsip wasathiyah. Beragama dengan keikhlasan penting, dengan semangat penting, tapi kalau tidak ada ilmu, ujungnya pasti tidak akan maslahat untuk ummat," terang Ketua Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Indonesia itu.


Dalam kesempatan tersebut, TGB juga mengijazahkan doa yang ia rutin disampaikan oleh Almaghfurlah Maulana Syaikh TGKH Zainuddin Abdul Madjid yakni surah Al-Kahfi ayat 10.

Setali tiga uang, UAS mengaku juga gembira bisa bertemu kembali dengan sahabatnya, Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi.


"Saya sudah lama tidak bertemu dengan Tuan Guru Bajang. Kalau kata orang Arab "orang yang sibuk tidak boleh diganggu". Alhamdulillah bertemunya di sini, di Darul Hikmah. Tempat bertemunya semua kebaikan," terang UAS.


Di awal ceramahnya, UAS menceritakan banyak ulama-ulama besar nusantara yang lahir dari Madrasah Al-Saulatiyah. Salah satunya adalah Maulana Syaikh TGKH Zainuddin Abdul Madjid. 


"Lalu ada yang datang dari Timur Indonesia, namanya Maulana Syaikh TGKH Zainuddin Abdul Madjid. Setelah beliau pulang, berdirilah satu lembaga besar yang disebut Nahdlatul Wathan," terangnya.


Ustad Abdul Shomad bercerita, sehari sebelumnya ia memberikan ceramah di salah satu desa di Lombok Tengah. Dari penuturan tokoh agama setempat, adalah Maulana Syaikh TGKH Zainuddin Abdul Madjid yang memperkokoh fondasi keislaman di tempat tersebut.

Sebelum Maulana Syaikh datang, masyarakat di tempat tersebut belum sempurna dalam menjalankan praktek islam.


"Kemudian beliau datang. Berdakwah mengirimkan da'i-da'inya, lalu berkembanglah dakwah islam di sana, sampai hari ini, sampai hari kiamat," jelasnya.


Acara tabligh akbar sekaligus dirangkaikan dengan perayaan Haul Almagfurlah TGH Juwaini Mukhtar. UAS menerangkan makna haul.


"Haul bukan hanya sekadar tradisi, tapi ekspresi cinta dan penghormatan kepada para pendahulu yang telah berjasa baik kepada fisik maupun ruh kita," jelasnya.

Minggu, 17 September 2023

Megawati Menilai Santriwati Butuh Sentuhan Pemberdayaan Agar Lebih Berperan

Okenews.net - Pulau Lombok di NTB yang terkenal dengan julukan pulau Seribu Masjid, secara fakta dunia pendidikan jiga bisa dibilang Pulau Ribuan Pondok Pesantren.

Kekuatan dan kontribusi Ponpes di Lombok sangat luar biasa dalam menyediakan akses pendidikan masyarakat, dan menciptakan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan berahlak baik.

Hanya saja, kiprah para wanita, santriwati alumni Ponpes belum banyak terakomodir berkontribusi dalam pembangunan daerah ini. Padahal peran mereka sangat strategis jika bisa dikelola dan diberikan akses yang sepadan dengan yang lain, termasuk para santri.

"Saya pikir, santriwati ini kekuatan yang luar biasa. SDM yang potensial, namun masih butuh sentuhan perhatian. Hal ini yang akan saya perjuangkan," kata Megawati Lestari SH MH, aktivis Pro Demokrasi yang maju sebagai Caleg DPRD NTB dari Partai Golkar, Minggu 17 September 2023

Maju di Dapil NTB 8, Lombok Tengah, Megawati bertekad memberdayakan kaum perempuan dan menyediakan pendididikan berkualitas.

Lebih jauh Megawati Lestari mengatakan, para santriwati alumni Ponpes memiliki daya saing SDM yang mumpuni. Namun, faktanya keterserapan mereka di dunia lapangan kerja masih belum optimal, baik di sektor formal maupun informal.

Putri Almarhum *H.Muhdin Ramli*  alumni jombang tebu Ireng pertama di wilayah Lombok tengah menilai, kendala yang ada saat ini adalah kurangnya akses untuk para santriwati, dan pemberdayaan keterampilan atau skill menghadapi peluang kerja.

"Sehingga ke depan perlu ada semacam pelatihan dan pemberdayaan, misalnya bagaimana mereka dibekali kemampuan wirausaha, pemasaran digital, dan diberi akses permodalannya," katanya.

Menurut Mega, para santriwati bisa menjadi agen-agen perubahan dan ujung tombak pengentasan masalah perempuan dan kemiskinan di Lombok, NTB.

Dari aspek sosial dan psikologis, para santriwati juga memilili nilai lebih untuk moralitas dan ahlaknya. Sehingga keuletan dan kejujuran pasti menjadi hal yang utama.

"Yang dibutuhkan sebenarnya adalah pemberdayaan tambahan setelah mereka lulus dari pesantren. Sehingga para santriwati ini siap mengisi lapangan kerja atau pun membuka wirausaha," ujarnya.

NTB khususnya Lombok Tengah yang kini menjadi barometer pariwisata dan ekonomi kreatif, akan menjadi modal besar dalam meningkatkan partisipasi perempuan khususnya para santriwati dalam pembangunan.

Destinasi superprioritas The Mandalika dengan sirkuit internasionalnya diprediksi akan terus berkembang pesat ke depan.

Megawati tak ingin masyarakat setempat, khususnya para perempuan hanya bisa menjadi penonton semata. Tetapi harus bisa mengambil peran dan menangkap efek domino positifnya untuk peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

"Bayangkan jika souvenir atau kuliner oleh-oleh di sektor pariwisata itu diproduksi sendiri oleh perempuan, santriwati kita. Tentu dampak ekonomi pariwisata akan terasa langsung di masyarakat," katanya.

Ia tak menafikan upaya pemerintah saat ini yang sudah cukup baik dalam peningkatan kapasitas SDM di NTB. Hanya saja, Megawati menilai, belum ada gagasan yang secara khusus menyentuh para alumni santriwati.

Beasiswa pendidikan tinggi luar negeri yang digagas Pemprov NTB misalnya, akan sangat baik jika memberikan akses yang sama terutama untuk santriwati lulusan Ponpes.

"Rata-rata santriwati kita ini fasih berbahasa Arab, dan juga Inggris. Ini salah satu modal yang luar biasa, tetapi memang harus ada yang mengarahkan dan membina. Fungsi pemerintah melalui Balai Latihan Kerja atau program beasiswa tentu bisa kita dorong ke depan. InshaaAllah hal ini akan saya perjuangkan jika diberi amanah duduk di kursi DPRD NTB kelak," tukasnya.

Megawati menegaskan, problem mengenai perempuan dan pendidikan menjadi salah satu perhatian seriusnya di wilayah Kabupaten Lombok Tengah. Itulah alasan ia sebagai bacaleg mengusung tagline, "Berkomitmen untuk Perempuan dan Pendidikan Berkualitas".

Rabu, 13 Juli 2022

Lanjutkan Tradisi Maulanasyeikh, YAFAMA NW Gelar Serah Terima Santri Baru

Acara serah terima santri Yafama Montong Tangi

Okenews.net – Sebagai tanda dimulainya proses belajar mengajar di Madrasah Tsanawiyah (MTs.) Fathul Muin NW yang bernaung di Yayasan Fathul Muin Annahdloh (YAFAMA) NW Montong Tangi Kecamatan Sakra Timur, dilakukan acara serah terima santri baru untuk perdana, di halaman yayasan setempat, pada Rabu (13/07).

Ketua YAFAMA, Hasanah Efendi mengatakan, acara serah terima ini adalah peninggalan ajaran almagfurulah Maulanasyaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, pada masa hayatnya. 

Dulu, setiap tahun ajaran baru pendidikan selalu mengadakan kegiatan serah terima santri baru yang dikenal dengan ‘Nyerah Mayung Sebungkul’ (menyerahkan anak seutuhnya oleh orang tua kepada sang guru dengan ikhlas untuk digembleng menjadi anak yang sukses).

“Tradisi inilah yang saya lanjutkan untuk mengambil berkah, karena YAFAMA ini adalah yayasan baru dan menerima santri perdana juga. Jadi untuk memulai belajar orang tua harus menyerahkan anaknya secara ikhlas untuk diajar, dididik, dibina menjadi pejuang agama oleh guru,” ungkapnya. 

Terkait gedung belajar, katanya, pihak yayasan akan berusaha untuk menyelesaikan pembangunan ruang belajar yang baru kita mulai bangun. Tentunya dukungan semua pihak, khsususnya masyarakat Desa Montong Tangi sangat dibutuhkan demi membangun generasi islami.

“Target yayasan tahun ini bisa selesaikan lantai pertama, dan tahun kedua bisa tuntas pembangunan ruang belajar 6 lokal lantai 2 ini. InsyaAllah asal kita kompak, utuh bersatu, apapun yang kita rencanakan dan bangun akan mudah,”pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala MTs. Fathul Muin NW Buhari Muslim menyampaikan bahwa santri baru pada tahun pelajaran 2022-2023 ini berjumlah 25 orang yang terdiri dari 12 laki dan 13 perempuan.

“Alhamdulillah angkatan perdana kita cukup banyak santri baru kita di MTs ini. Nanti proses belajarnya ala pesantren kendati anak tidak mondok karena kekurangan ruang atau lokal. Insya Allah ke depan jika ruang tersedia, santri akan dimondokan 1005,” ujarnya.

Pengajian disampaikan TGH. Muhammad Muzayyin Sabri, yang mengupas tetntang bagaimana dahsyatnya doa orang tua kepada anaknya. Oleh sebab itulah ibu atau orang tua jangan sekali mendoakan anaknya dengan jelek-jelek, tapi doakan dia menjadi anak yang suskes, berguna bagi agama, nusa dan bangsa.

Rabu, 16 Juni 2021

Ponpes Darussalam Tangar Lingsar Gelar Pelepasan Santri

Okenews - Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam Al Amin Tangar Lingsar Desa Setungkeplingsar Kecamatan Keruak menggelar tasyakkuran pelepasan sekaligus kenaikan kelas santri, Rabu (16/06/2021).



Hadir dalam kesempatan itu Wakil Bupati (Wabup) Lombok Timur H Rumaksi diwakili Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Kabupaten Lombok Timur Ahmad Masfu, MM.


Dalam sambutannya, Ahmad Masfu menyampaikan salam wakil bupati yang tidak bisa menghadiri acara tasyakkuran ini, karena ada agenda penting lainnya yang tidak bisa ditinggal oleh Wakil Bupati Lombok Timur itu.


"Sedianya beliau akan hadir, namun karena ada kegitan dengan waktu yang sama sehingga beliau tidak bisa hadir. Tapi beliau menyampaikan salam kepada kita semua. Dan semoga kehadiran kami ini tidak mengurangi makna tasyakkuran ini," ungkapnya.


Masfu menegaskan, pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan berbasis agama memberikan kontribusi besar dalam membangun generasi bangsa karena itu pemerintah juga memberikan bantuan dan subsidi biaya operasional sekolah/madrasah bahkan menggratiskan pendidikan dasar.


Namun demikian, ia berharap sumbangan masyarakat atau orangtua wali santri memberikan kontribusi. Jangan semuanya gratis, karena menurutnya, dalam pandangan Islam memiliki nilai yang berbeda.


"Sumbangan dari wali murid juga itu penting, karena keberkahannya juga berbeda. Jangan hanya ngambil yang gratis. Karena beda barokahnya dengan yang gratis," ulas Masfu yang juga pengurus Ponpes Almukhtariyah Mamben itu.


Sementara itu, Ketua Yayasan Ponpes Darussalam Saipul Muslimin, S.Pd.I mengatakan, ponpes yang sudah berusia seperempat abad lebih ini (1994-2021) telah meluluskan banyak santri yang menyebar dengan melanjutkan studi ke berbagai lembaga pendidikan yang lebih tinggi.


Bahkan alumninya sudah banyak mengabdi di almaternya dan juga menyebar diberbagai bidang. Belum lama ini juga alumninya diundang oleh lembaga pendidikan ternama dari luar daerah untuk melanjutkan pendidikan dengan beasiswa.


Oleh karena itu ia berharap kepada seluruh masyarakat untuk mendukung semua program yang dijalankan pondok pesantren agar santri di madrasah ini lebih mampu bersaing dengan madrasah lainnya.


Dukungan itu, kata dia tidak mesti dengan materi tapi mendukung dengan cara menyerahkan anaknya untuk nyantri atau sekolah di Ponpes ini. Tapi alangkah baiknya juga mendukung dengan materi agar madrasah ini bisa berdaya saing dengan madrasah lainnya.


Acara pelepasan itu tampak meriah dengan berbagai hiburan dan atraksi dari santri-santriwati. Mulai dari tari-tarian, burdah, dan lantunan bait-bait tentang perpisahan santri. 


"Kita begawe (pesta) sekali setahun setiap pelepasan dengan melibatkan wali santri. Jadi, nilai-nilai kebersamaan dan tradisi ngandang (makan bersama) masih terpelihara," ujar Sekretaris Yayasan Ahmad Jaelani, SS. 


Kegiatan ini juga dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan. "Kita juga mendapatkan izin dari tim gugus tugas covid-19," pungkas Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu.

Selamat Hari Korpri

Pendidikan

Hukum

Ekonomi