www.okenews.net

Minggu, 19 Maret 2023

Peringatan Hadi ke-70 NW, Momentum Merawat Peradaban Menjaga Persatuan

Suasana Peringatan Hadi NW di Anjani Lombok Timur
Okenews.net– Ratusan ribu warga Nahlatul Wathan dari berbagai pelosok Nusantara hadir pada puncak perayaan Hari Jadi (HADI) ke 70 organisasi Nahdlatul Wathan (NW) di Lapangan Umum Ummuna Hj. Sitti Raihanun Zainuddin Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin NW Lombok Timur, pada Ahad (19/03).

Pada Hadi ke - 70 NW ini juga sebagai ajang Shilaturahim Nasional (Silatnas) pengurus dan warga Nahdlatul Wathan se Indonesia, karena sebagian besar pengurus NW hadir dalam momen bersejarah tersebut.

Ketua Panitia Hadi ke 70 NW TGH L G M Khairul Fathin, dalam laporannya menyampakian sebleum acara puncak ini, panitia sudah melakukan berbagai kegiatan, seperti penggalangan dana untuk korban gempa bumi Turky, lomba-lomba keagamaan, bakti sosial, donor darah, seminar nasional dan pawai alegoris yang diikuti seluruh pengurus dan lembaga pendidikan NW dari berbagai pelosok Nusantara.


Dalam pidatonya, Ketua Umum PBNW TGKH. Muhammad Zainuddin Atsani, mengatakan NW lahir dari sebuah pemikiran konstruktif yang lahir dari semangat patriotisme dan nasionalisme yang tinggi dari pendiri NW almagfurulah TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid. Beliau adalah seorang tokoh negarawan pejuang kemerdekaan.

Dalam konteks berorganisasi, katanya, Nahdlatul Wathan akan menjadi kuat, hebat, dan bermartabat melalui tiga strategi keorganisasian, kebangsaan dan keummatan.

Strategi yang pertama: An-Nasyru (sebarkan). An-Nasyru sebagai strategi awal dalam membangun organisasi Nahdlatul Wathan. Harapan Maulana Syeikh adalah bagaimana Nahdlatul Wathan dapat tersebar.

“Al-Nasyru dapat kita pahami sebagai langkah awal perjuangan, yaitu menyebarkan, menyiarkan, Nahdlatul Wathan, sesuai kapasitas kita dalam masyarakat,”imbuhnya.

Strategi yang kedua, Al-Hifzhu, (menjaga). Pendiri NW mewasiatkan kita semua untuk menjaga Nahdlatul Wathan. Beliau mewasiatkan kita untuk selalu merasa memiliki Nahdlatul Wathan.

“Nahdlatul Wathan adalah warisan Maulana untuk keluarga murid, abituren dan semua kaum muslimin yang mencintai agama, bangsa dan Negara,” tandasnya.

Untuk itu, katanya, di HADI NW ke 70 ini PBNW menghadiahkan sebuah aplikasi yang bernama WAHFAZH. Aplikasi WAHFAZH, merupakan aplikasi komunikasi dan sosial media yang dapat digunakan seluruh jamaah Nahdlatul Wathan pada khususnya dan seluruh warga negara Indonesia pada umumnya.

“Melalui Aplikasi WAHFAZH ini, jamaah dapat melakukan interaksi chat personal, chat group, berbagi dokumen, vioce call dan video call antar sesama pengguna WAHFAZH,” ungkapnya.

Selain itu, kata Kiyai Hamzanwadi II, Aplikasi WAHFAZH ini juga terintegrasi dengan Hizib Digital Nahdlatul Wathan yang sebelumnya telah dirilis oleh Pengurus Besar Nahdlatul Wathan, sehingga dalam satu aplikasi, jamaah dapat melakukan komunikasi online dan sekaligus membuka Hizib NW secara digital.

“Menjaga Nahdlatul Wathan,  berarti menjaga ajaran-ajaran Maulana sebagai tokoh sentral di Nahdlatul Wathan. Menjaga Nahdlatul Wathan berarti menjaga Nahdlatul Wathan dari orang-orang yang hendak merusaknya,” tegasnya.

Strategi ketiga adalah At-ta'yiid yang dapat dipahami sebagai penguatan, dan penegasan. Kita tidak cukup menyebarkan dan menjaga Nahdlatul Wathan, namun kita juga harus menguatkan Nahdlatul Wathan. Kita kuat ke-NW-an jama'ah Nahdlatul Wathan. Kita kuatkan daya saing Nahdlatul Wathan. Kita kuatkan dengan tetap berpegang kepada Samina Wa Atona kepada pimpinan organisasi. “Kita harus terus memberi kontribusi yang positif terhadap NKRI tercinta,” kata Rektor IAIH NW Lotim ini. 

Pada aspek pendidikan katanya, Nahdlatul Wathan menunjukkan bagaimana menegaskan diri sebagai oragnisasi yang memayungi ribuan lembaga pendidikan. Nahdlatul Wathan memiliki identitas dan entitas pendidikan Islam yang khas.

“Alhamdulillah Madrasah Nahdlatul Wathan yang tersebar di seluruh nusantara sesuai data PB NW sejumlah 1700 madrasah yang tersebar dari Sabang sampai Marouke,”pungkasnya.

Dalam pengajiannya, Syaikh Abu Abdullah Mustafa Abu Zayyan Attilim Tsani Al-Makki, yang diterjemahkan TGH. Yusron Azzahidi. Dalam tausiyahnya, pendiri organisasi Nahdlatul Wathan, Almagfurulah Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid, belajar di Makkah Al Mukaromah sampai pada gurunya Syaikh Hasan Al Mahsyat dan guru-guru yang kain  memberikan isyaroh, diminta kembali ke kampung halaman untuk membangun kampung halamannya. Dalam perjalanan perjuangannya tidak semulus yang dibayangkan. 

“Banyak menuai rintangan dan hambatan sampai pada titik menerima kemuliaan dan mendirikan  madrasah-madrasah hingga membentuk organisasi Nahdlatul Wathan,” ucapnya.

Pada Hadi ke 70 NW panitia mengambil tema "Merawat Peradaban, Menjaga Persatuan".

Pada acara HADI ke 70 NW ini Tiga Kementerian mengirimkan langsung utusannya, yaitu Mendagri, Menteri Pendidikan dan Riset, Menteri Lingkungan Hidup dan utusan Mabes TNI. Selain itu hadir utusan PBNU KH Dr Faesal. Hadir juga Kanwil Kemenkumham NTB, Kapolda NTB Irjend. Joko Poerwanto, Danrem 162 Wirabhakti NTB dan sejumlah tamu penting. 

Orasi di NTB, Fahri Hamzah Gaungkan Optimisme Kemenangan Gelora

Suasana acara Partai Gelora di Lombok Timur NTB
Okenews.net - Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia mulai mengobarkan semangat menggelora menatap Pilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang. Partai yang digaungkan Anis Mata dan Fahri Hamzah  ini sangat optimis akan keluar sebagai pemenang di Pemilu 2024.

Optimis itu digaungkan, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah, dalam acara Konsolidasi Kader dan Orasi Kebangsaan Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Wilayah NTB, dengan mengusung tema "Untuk Indonesia Superpower Baru". Berlangsung Taman Tugu Selong Minggu (19/03).

Dalam kegiatan tersebut dihadiri langsung Ketua Umum Anis Mata, Pengurus DPW dan DPD Gelora di semua Kabupaten/Kota serta bakal Caleg partai Gelora yang ada di wilayah NTB. Termasuk juga dihadiri ribuan simpatisan yan memadati arena konsolidasi. Kehadiran Anis Mata dan Fahri Hamzah di sambut riuh oleh ribuan simpatisan.

"Melalui Partai Gelora kami ingin membuat dan mendirikan sebuah kekuatan baru.  Termasuk juga untuk menyelamatkan  transisi di Indonesia," kata Fahri Hamzah.

Menurutnya, Kader yang ada di dalam Partai Gelora merupakan orang-orang hebat dan pemikir. Salah satunya Ketua Umum Anis Mata. Disebutnya Anis Mata merupakan sosok pemikir global. Bahkan Fahri sudah sering kali mendampingi Anis Mata untuk menghadiri undangan di berbagai belahan dunia untuk berbicara di forum global.

"Tidak ada pemimpin lartai yang punya pemikiran global seperti di Gelora. Dari sana kami berfikir  bagimana gelombag sejarah memerlukan satu pemikiran baru yang  dicatat dalam sejarah perpolitikan Indonesia. Atas dasar itulah  kami mendeklarasikan terbentuknya Partai Gelora  sebagai kekuatan baru," beber Fahri.

Sekarang ini, lanjut dia, Partai politik banyak yang terjebak dalam lingkar kekuasaan. Bahkan tak sedikit anggota DPR hanya sekedar menjadi pelayan pemerintah dan sibuk membagikan Bansos. Sementara berbagai persoalan  yang terjadi bangsa ini mereka terkesan abai dan tidak peduli. 

Salah satu contoh, sambung Fahri, terkait indikasi korupsi Rp. 300 triliun di Kementerian Keuangan yang saat ini menjadi sorotan masyarakat luas.  Sementara anggota dewan diam saja dan mereka hanya sibuk menjadi pelayanan.

"Anggota dewan bukan menjadi  petugas pengantar Bansos dan juga bukan menghamba ke legislatif. Dan Partai politik sekarang juga  banyak yang  telah terjebak," imbuh dia.

Ia menambahkan, di  NTB Partai Gelora satu- satunya partai yang lolos verifikasi  faktual tanpa perbaikan. Ini menandakan bahwa Gelora akan menang besar. Dan akan mengangkat pemimpin yang baik.

"Sambutan masyarakat NTB terhadap partai gelora sangatlah hebat. Kemenangan pertama Gelora akan diraih di NTB.  Saya percaya karena saya pernah di berikan amanah tiga periode di DPRI melalui Dapil NTB . Alhamdullah masyarakat NTB setiap pemilu,  suara yang kami peroleh semakin tinggi," ungkapnya. 

Melalui Gelora ini, mereka ingin mengajak orang- orang terbaik di seluruh Indonesia datang menjadi pemimpin. Jika Partai ini menang,  janjinya tidak akan pernah ada kader Gelora yang akan menghamba ke penguasa. "Partai Gelora  harus memenangkan pemilu 2024," kata Fahri.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Gelora Anis Mata, dalam Orasi Kebangsaannya mengatakan salah satu peristiwa besar yang terjadi di Bulan Ramadan adalah perang Badar. Sebagian besar  kemenangan yang diraih Ummat Islam di zaman Rasulullah dari berbagai peperangan itu  terjadi di bulan Ramadan. 

"Meski sekarang semua kita berdiri dibawah trik matahari ini  jauh lebih berat perjuangan para sahabat Rasulullah SWT. Dan orang- orang di zaman Rasulullah telah banyak menjadi pemimpin Dunia. Perjuangan kita sekarang jauh lebih mudah dibandingkan dengan zaman para sahabat. Maka kita tentu akan bisa dengan cepat menjadi pemimpin dunia," terang Anis .

Sehingga melalui Partai Gelora ini terang dia, tidak lain dan tidak bukan, dengan niat untuk mengubah Indonesia menjadi salah satu negara yang ikut menjadi pemimpin di Dunia. 

"Kita harus bisa menjadikan negara Indonesia menjadi negara yang kaya dan maju seperti negara di Eropa dan beberapa negara di Asia.  Gelora ini merupakan tempat berkumpulnya orang- orang yang soleh dan hebat," tandas Anis. 

Sabtu, 18 Maret 2023

Anis Matta dan Fahri Hamzah Bakal Orasi Kebangsaan di Lombok Timur

Partai Gelora bakal gelar konsolidasi di Lombok Timur
Okenews.net - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) Lombok Timur, Umar Ubaid memastikan acara konsolidasi Kader dan Orasi Kebangsaan Partai Gelora dengan mengusung tema Untuk Indonesia Superpower Baru yang akan digelar Minggu 19 Maret besok. 

"Semua sudah rampung, baik dari panggung dan lain sebagainya," kata Umar Ubaid, Sabtu (18/03/2023). 

Masih kata dia, acara konsolidasi akbar Partai Gelora itu akan dihadiri kangsung oleh Ketua Umum Anis Matta dan Wakil Ketua Umum Fahri Hamzah. Sehingga kata dia, kehadiran dua sosok sentral partai itu bakal disambut antusias oleh puluhan ribu Kader Partai Gelora di Provinsi NTB. 

"Acara konsolidasi yang besok akan dihadiri langsung oleh Pak Anis Matta dan Fahri Hamzah dan akan disambut oleh puluhan ribu kader dan simpatisan Partai Gelora di Taman Tugu Selong," imbuhnya. 

Lebih jauh, konsolidasi yang akan digelar itu dimaksudkan untuk memanaskan mesin partai, guna mencapai target Partai Gelora pada Pemilu tahun 2024, baik target kursi DPR RI, DPRD Provinsi NTB dan DPRD Kabupaten/Kota di semua daerah pemilihan (Dapil). 

"Target kita di Pemilu 2024, Partai Gelora mendapatkan kursi di semua Dapil. Khusus di Lombok Timur, kami selaku Ketua DPD Partai Gelora menargetkan dua kursi DPRD Provinsi dan lima kursi untuk DPRD Kabupaten," tekannya. 

Sambung dia, guna mencapai target itu, tentu dibutuhkan usaha struktur dan kader partai yang kuat. Dari itu, militansi harus dipupuk, yang diejawantahkan dalam bentuk kegiatan sosial kemasyarakatan yang membumi, agar mendapat simpati dari masyarakat. 

"Konsolidasi ini kami maksudkan untuk memupuk militansi kader. Setelah ini akan dilanjutkan dengan kegiatan sosial kepada masyarakat, agar bisa mendapat simpati masyarakat, sehingga kita bisa mendulang suara dan memenangkan Pemilu 2024," ungkapnya. 

Dirinya pun mengimbau kepada semua kader, simpatisan dan masyarakat untuk menghadiri dan mendengarkan orasi kebangsaan dari Anis Matta dan Fahri Hamzah, agar mendapat pemahaman idiologi partai yang utuh dalam memandang dan menjadikan Indonesia maju di massa depan. 

"Kami harap semua kader, simpatisan dan masyarakat untuk membanjiri arena orasi kebangsaan Anis Matta dan Fahri Hamzah,  dalam menjadikan Indonesia Maju di massa depan," tandasnya.

Tasyakuran HADI NW ke-70, Wapres Lounching Aplikasi Wahfazh

Wakil Presiden RI Prof. KH. Ma'ruf Amin
Okenews.net  - Wakil Presiden RI, Prof. KH. Ma'ruf Amin diidampingi Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah menghadiri Tasyakuran Hari Jadi ke-70 Nahdlatul Wathan di Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin Nahdlatul Wathan di Auditorium Majlis Dakwah Hamzanwadi II, Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin NW, Anjani, Selong, Kabupaten Lombok Timur, NTB, Jumat (17/03/2023).

Dihadapan ribuan jamaah yang hadir memenuhi Auditorium Majlis Dakwah Hamzanwadi II, Wapres mengungkapkan kegembiraannya bisa berhadapan langsung dengan para jamaah yang hadir pada acara tersebut. 

Wapres KH. Maruf Amin, juga mengatakan, NW telah berdiri di atas pondasi Pancasila dan UUD tahun 1945 yang sangat kokoh. Kontribusi NW dalam mendidik Akhlak dan nilai-nilai agama dalam diri generasi begitu besar manfaatnya dalam mewujudkan pembangunan daerah dan bangsa yang bermartabat.

"Pada siang hari ini, saya di takdirkan Allah dapat hadir pada acara peringatan Hari Jadi NW ke 70. Pada tahun 2022 lalu saya hadir pada peringatan hari jadi ke 69 secara virtual, namun hari ini saya bisa hadir secara langsung ditempat ini," ucapnya.

Pada kesempatan tersebut, Wapres juga mengimbau para pengurus Nahdlatul Wathan terus mengembangkan digitalisasi dakwah dalam pendidikan agama Islam.

"Saya harap digitalisasi dakwah dapat diikuti dengan digitalisasi pengelolaan dana sosial syariah," ujar Wapres pada acara Tasyakuran Hari Jadi ke-70 Nahdlatul Wathan "Sehingga akan semakin berkembang, dan juga profesional, dan semakin akuntabel," tambahnya.

Di sisi lain, Wapres mendukung penuh upaya Nahdlatul Wathan yang terus memajukan bidang pendidikan dan sosial di tanah air. "Saya mengapresiasi langkah Nahdlatul Wathan yang tidak hanya aktif di bidang pendidikan tetapi juga di bidang sosial," puji Wapres.

Selain itu, Wapres juga memberikan apresiasi kepada Nahdlatul Wathan yang telah melakukan inovasi dalam digitalisasi dakwah, yakni dengan membuat aplikasi komunikasi dan media sosial bernama Wahfazh.

"Saya ingin mengapresiasi inovasi Nahdlatul Wathan dalam digitalisasi dakwah dalam bentuk Aplikasi Wahfazh," ujarnya.

Mengakhiri sambutannya, Wapres menyampaikan ucapan selamat atas peringatan hari jadi Nahdlatul Wathan yang ke-70, dan mengharapkan kemajuan lembaga ini sehingga dapat berkontribusi untuk membantu masyarakat. 

"Suatu berkah usia yang matang bagi Nahdlatul Wathan untuk meneguhkan eksistensinya dalam  kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," ucap Wapres. "Saya ucapkan Selamat Hari Jadi ke-70 Nahdlatul Wathan," pungkasnya.

Senada dengan itu, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah mengakui bangga bahwa NW juga telah banyak memberikan kontribusi dalam mendukung pembangunan di Provinsi NTB. Baik itu bidang pendidikan, kesehatan maupun sosial kemasyarakatan.

"Kami berharap selain ilmu keagamaan, generasi-generasi NW harus familiar dengan inovasi-inovasi teknologi yang akan menyosong kemajuan SDM yang mumpuni ke depan," harap Bang Zul sapaan akrabnya.

Untuk itu, Bang Zul optimis bahwa NW akan terus melangkah lebih maju dalam menyongsong pembangunan daerah menjadi daerah yang diberkati dan diridhoi oleh Allah SWT. 

"Atas nama pemerintah Provinsi NTB, selamat atas hari jadi ke-70 NW, terus berkhidmat bagi masyarakat yang akan berkontribusi positif bagi bangsa Indonesia," tutupnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan TGKH. Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani menyampaikan, Nahdlatul Wathan akan menjadi mitra pemerintah yang akan terus bergerak di bidang pendidikan agama Islam dan dakwah, untuk mendorong Indonesia yang lebih maju dan sejahtera. "Kita harus terus memberi kontribusi yang positif terhadap NKRI tercinta," tegasnya.

Acara yang mengangkat tema "Merawat Peradaban, Menjaga Persatuan" ini, ditutup dengan penekanan layar sentuh oleh Wapres sebagai tanda Launching Aplikasi Wahfazh.

Aplikasi Wahfazh merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh Nahdlatul Wathan yang berfungsi menjadi wadah komunikasi dan sosial media yang dapat digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia, khususnya jemaah Nahdlatul Wathan.

Hadir dalam acara tersebut, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Bupati Lombok Timur Sukiman Azmy, beserta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi NTB. 

Sementara, Wapres didampingi Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono Wahjoe Sedjati, Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, Masykuri Abdillah dan Zumrotul Mukaffa, serta Tim Ahli Wapres Johan Tedja dan Farhat Brachma.

Kamis, 16 Maret 2023

Roman Adji Karunia Berdayakan Pemuda

Roman Adji Karunia
Okenews.net - Roman Adji Karunia merupakan Anggota DPRD Kabupaten Lombok Tengah Dapil Kopang - Janapria dari Partai Demokrat.

Anak dari Anggota DPRD Provinsi NTB Moh Rais Ishak tersebut menjabat sebagai legislator di usia 26 tahun.

Mengikuti jejak sang ayah di dunia politik dengan tujuan memberikan kontribusi nyata, khususnya bagi kalangan pemuda.

Menurutnya, kurangnya perhatian terhadap pemuda membuat dirinya tertantang untuk terjun di dunia politik.

"Berangkat dari pengalaman pribadi, kami sebagai pemuda kurang mendapat perhatian," katanya, Kamis (16/3/2023).

Kurangnya program-program yang pro terhadap pemuda inilah yang membuat pihaknya lebih tekun belajar dan membakar semangat untuk berpolitik.

Anggota Komisi IV itu mengungkapkan, program yang sudah diberikan kepada pemuda di antaranya kendaraan roda tiga, terop, kursi, alat press batako dan sumur bor.

"Ini dikelola sama anak muda. Misalnya sumur bor dibuatkan koperasi. Iuran anggotanya nanti untuk modal koperasi," ujar pria asal Desa Kopang Rembiga tersebut.

Selanjutnya, roda tiga dan terop disewakan untuk menjadi kas organisasi kepemudaan.

Bagi pria brewok tipis itu, sebagai orang yang baru terjun dalam belantika politik di Lombok Tengah tentu tidak terlepas dari tantangan.

"Stigma dan membangun persepsi masyarakat menjadi tantangan utama," ungkap Roman.

Apalagi, sebelumnya di Kecamatan Kopang belum ada politikus yang ukurannya masih sangat muda menjadi wakil rakyat.

"Untuk kalangan pemuda yang masih jomblo saat itu, baru saya yang lolos parlemen," pungkasnya.

Gelar Seminar Nasional, Panitia HADI NW, Hadirkan Prof Yusril

Suasana seminar nasional sebagai rangkaian peringatan HADI NW
Okenews.net - Salah satu rangkaian acara Peringatan Hari Jadi (HADI) ke 70 Nahdlatul Wathan panitia menggelar kegiatan Seminar Kebangsaan dan Muktamar Pemikiran Mahasantri Nahdlatul Wathan, di Mataram, Kamis (16/03/2023).

Seminar Kebangsaan dan Muktamar Pemikiran Mahasantri NW ini, panita menghadirkan dua pembicara kunci yakni Prof Yusril Ihza Mahendra dan Menteri Perdagangan H Zulkifli Hasan dengan mengangkat tema Eksistensi dan Peran Ormas dalam Mendorong Partisipasi Publik bagi Pembangunan Pasca 2 Dekade Reformasi.

Dalam penyampaiannya, Prof Yusril mengatakan untuk lahirnya peradaban baru perlu kolaborasi dan elaborasi pengetahuan agama dan teknologi dan selalu sadar Islam selalu releven dengan perkembangan zaman.

Sedang Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, menyampaikan peran ummat Islam itu luar biasa, bahkan ormas-ormas Islam adalah bagian dari pendiri lahirnya bangsa Indonesia. 

“Makanya jangan kita mau diadudomba, karena kalau terjadi kemarahan sesama maka ummat Islam yang rugi dan itulah yang mereka inginkan,” tandasnya.

Zulkifli menegaskan, di Indonesia dari 10 orang itu,  8 orang itu ummat Islam sebagai ummat yang mayoritas di Indonesia. “Jadi kalau dibelah dua orang Indonesia ini, maka sesama Islamlah kita berkelahi. Maka, mari kita bersikap secara rasional tidak emosional,” pungkasnya.

Sebelumnya, Gubernur NTB Dr. Zulkiflimansyah dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan seminar yang dilaksanakan oleh panitia Hadi NW. “Ini merupakan terobosan yang luar biasa,” ucapnya.

Menurutnya, inovasi dan pengembangan teknologi harus terus dilakukan, dan yakin jika ini di suarakan oleh organisasi NW tentu akan terdapat percepatan dalam pengembangan, mengingat organisasi ini merupakan organisasi terbesar di NTB.

“Isu inovasi teknologi harus sering diucapkan, harus sering didiskusikan. NW harus bisa menyiapkan SDM yang lebih fokus dalam sains dan teknologi, sehingga menjadi kombinasi yang luar biasa antara ilmu agama dan sains. Inovasi-inovasi ini harus segera dimunculkan di pondok-pondok kita,” pungkasnya.

Sekjen PBNW Prof Fahrurrozi Dahlan mengatakan, momentum bersejarah ini sedang hadir untuk melaksanakan sebuah gerakan. 

Nahdlatul Wathan selalu hadir untuk membina umat dengan membedah tentang konsepsi pemikiran tentang peradaban bangsa. 

“Prinsip untuk mencapai peradaban itu harus jelas identitas kebangsaan yang kita miliki dan Alhamdulillah kita di Nahdlatul Wathan telah memilikinya,” ujarnya.

Ia menuturkan, menurut almagfurulah Maulanasyaikh peradaban itu lahir karena 4 faktor, pertama manusia, karena manusia mampu melahirkan peradaban universal. 

“NW sebagai oragnisasi terbesar di NTB menyiapkan SDM untuk melahirkan sebuah peradaban besar,” tandasnya. 

Kedua, pengetahuan, karena keilmuan yang bisa menembus cakrawala. Hari ini hadir untuk membedah pemikiran mahasantri-mahasantri Nahdlatul Waathan tetang konsep pemikiran dan demokratisasi bangsa. 

Ketiga peradaban lahir karena faktor kesejahteraan ekonomi, sosial dan budaya, karena sejahtera bagian dan peradaban itu sendiri. Ke empat, adalah identitas kebangsaan kita.

“Nahdlatul Wathan hadir untuk menjembatani empat faktor peradaban itu,” pungkasnya.

Selasa, 14 Maret 2023

Rachmat Hidayat Ziarah ke Makam Pendiri NU dan Gus Dur

Rachmat Hidayat (kanan) saat di Makam KH Abdurrahman Wahid
Okenews.net - Selepas ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar, Anggota DPR RI yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan NTB H Rachmat Hidayat memboyong ratusan kader dan fungsionaris PDI Perjuangan NTB untuk ziarah ke makam Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari dan KH Abdurrahman Wahid, di Kompleks Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur, Senin kemarin (13/3).

Rachmat dan rombongan yang terdiri dari tiga bus tiba di Ponpes Tebu Ireng sebelum tengah hari. Begitu tiba, Anggota Komisi VIII DPR RI tersebut bersama fungsionaris PDIP NTB dipersilakan langsung masuk ke area utama makam.

Selain pendiri Nahdlatul Ulama KH Haysim Asy’ari dan cucunya yang merupakan presiden keempat RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, di area pemakaman tersebut terdapat pula makam KH Wahid Hasyim, ayah dari Gus Dur, lalu KH Sholahudin Wahid atau yang akrab disapa Gus Sholah, adik dari Gus Dur, dan sejumlah makam anggota keluarga seperti KH Yusuf Hasyim.

Melepas alas kaki, Rachmat bersama seluruh rombongan kemudian mengambil tempat duduk di area utama makam. Tak lama berselang, Rachmat dan seluruh rombongan kemudian larut dan khusyuk dalam lantunan dzikir dan doa.

Selepas dzikir dan doa tersebut, Rachmat diperkenankan Juru Kunci Makam untuk melakukan tabur bunga di pusara Presiden ke-4 RI, Gus Dur. Rachmat didampingi fungsionaris PDIP Hakam Ali Niazi dan Abdul Rafiq, yang merupakan Ketua DPRD Sumbawa.

“Ziarah ini penting agar kader-kader PDI Perjuangan mampu menjadi pribadi yang menjiwai dan meneladani nilai-nilai juang para tokoh dan pahlawan bangsa,” kata Rachmat kepada Lombok Post melalui sambungan telepon.

KH Hasyim Asy’ari yang merupakan pendiri NU, menjadi Rais Akbar organisasi Islam terbesar di Tanah Air itu hingga akhir hayatnya. Berkat jasanya yang begitu besar dalam pendidikan khususnya melalui NU, dan juga perannya dalam melawan penjajah Belanda, KH Hasyim ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada 17 November 1964. 

Sementara putranya, KH Wahid Hasyim, yang merupakan ayahanda Gus Dur, adalah anggota Badan Penyidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia dan juga anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. KH Wahid yang juga menjabat sebagai Menteri Agama pada masa pemerintahan Presiden Soekarno, ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada 17 November 1960.

Rachmat menegaskan, langkah dirinya membawa ratusan kader dan fungsionaris PDI Perjuangan berziarah ke makam Bung Karno kemudian dilanjutkan dengan ziarah ke Makam KH Hasyim Asy’ari dan KH Wahid Hasyim dan Gus Dur, untuk terus mengingatkan kader, bahwa tanpa jasa tokoh-tokoh dan pahlawan bangsa tersebut mungkin tidak akan pernah berdiri. Karena itu, kader PDIP ditekankan untuk terus memiliki spirit kepahlawanan mereka, sehingga menjadi pribadi-pribadi yang tiada henti berkontribusi membangun negeri.

Kemarin, pada saat yang sama, kepada seluruh kader, Rachmat juga menceritakan bagaimana Bung Karno memiliki hubungan yang sungguh teramat dekat dengan KH Hasyim Asy’ari dan juga KH Wahid Hasyim.

Beberapa hari sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia, Bung Karno secara khusus sowan ke KH Hasyim. Ulama yang sangat dihormati di Tanah Air itu memberikan masukan kepada Bung Karno, sebaiknya proklamasi dilakukan pada hari Jumat pada bulan Ramadan. Hari Jumat adalah sayyidul ayyam, penghulunya hari, sedangkan Ramadan adalah sayyidus syuhur, penghulunya bulan. 

Sejarah kemudian mencatat, bersama Bung Karno yang didampingi Bung Hatta, atas nama Bangsa Indonesia, memproklamirkan Kemerdekaan Indonesia pada Jumat, 9 Ramadan 1364 H, bertepatan dengan 17 Agustus 1945. Literatur-literatur utama pun mengungkapkan, Bung Karno dan ribuan mereka yang hadir pada proklamasi kemerdekaan itu, dalam keadaan berpuasa, mereka berdoa dengan menengadahkan tangan ke langit untuk keberkahan NKRI.

Selain itu, Bung Karno juga selalu berkorespondensi secara rutin dengan KH Hasyim. Bung Karno misalnya pernah bertanya dalam surat korespondensinya tentang apa hukumnya bagi kita semua untuk membela negara. KH Hasyim menuliskan jawabannya, bahwa hukumnya adalah fardu ain. Artinya, wajib bagi kita semua membela negara kita, wajib bagi kita merajut kemerdekaan, kebersamaan, dan kebangsaan kita.

Demikian halnya dengan KH Abdul Wahid Hasyim. Bung Karno dan ayahanda Gus Dur tersebut bahu membahu menyiapkan kemerdekaan Indonesia. Bung Karno adalah Ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia di mana KH Wahid Hasyim adalah anggotanya. Pun setelah Indonesia merdeka, kedekatan Bung Karno dan KH Wahid pun tak pernah terputus. KH Wahid Hasyim merupakan Menteri Negara Urusan Agama pertama Republik Indonesia di masa Pemerintahan Presiden Soekarno.

Keturunan Rasulullah

Pada kesempatan yang sama, Rachmat juga menceritakan kepada kader PDI Perjuangan, hal yang mungkin belum banyak diketahui khalayak secara luas. KH Hasyim dan Bung Karno dan seluruh keturunannya memiliki ketersambungan nasab hingga Nabi Muhammad SAW. KH Hasyim kata Rachmat adalah keturunan Sunan Giri. Sementara Bung Karno adalah keturunan Sunan Kalijaga.

Sunan Giri dan Sunan Kaligaja, adalah dua ulama utama penyebar Agama Islam di Bumi Nusantara. Bersama tujuh ulama utama lainnya, Sunan Giri dan Sunan Kalijaga masyhur dikenal umat Islam sebagai Wali Songo, sembilan wali penyebar ajaran Islam di Nusantara. Sunan Giri dan Sunan Kalijaga sendiri memiliki silsilah yang tersambung ke Nabi Muhammad SAW. Kedua Wali ini merupakan keturunan ke-23 dari Rasulullah.

Rachmat menjelaskan, KH Hasyim, terhitung keturunan ke-6 Ki Ageng Muhammad Besari, yang merupakan keturunan kelima Sunan Giri. Sementara Bung Karno memiliki garis keturunan Sunan Kalijaga dari eyang putrinya, Raden Ayu Nganten Hardjodikromo, yang merupakan putri Tumenggung Haryokusumo bin Pangeran Serang. Ibu Raden Ayu Nganten Hardjodikromo adalah Nyai Ageng Serang, yang merupakan keturunan langsung Pangeran Wijil, yang merupakan putra Sunan Kalijaga.

Sementara dari jalur kakek, Bung Karno kata Rachmat adalah keturunan Sultan Hamengkubuwono II, Raja Kesultanan Jogjakarta yang memerintah selama tiga periode. Ayahanda Bung Karno, Raden Soekemi Sosrodihardjo, merupakan putra dari Raden Hardjodikromo, yang merupakan putra Raden Danoewikromo. Ayah Raden Danoewikromo adalah Pangeran Haryo Mangkudinigrat, yang merupakan Putra Sultan Hamengkubuwono II.

“Berdasarkan nasab dan silsilah keluarga tersebut, hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari dan juga Bung Karno, beliau-beliau ini adalah keturunan langsung dari Baginda Nabi Muhammad SAW,” ucap Rachmat.

Karena itu pula, ziarah yang dilakukan kader PDI Perjuangan ke Makam Bung Karno kemudian dilanjutkan dengan ziarah ke Makam KH Hasyim Asy’ari, kata Rachmat, adalah bukan sekadar ziarah ke makam pahlawan dan pendiri bangsa. Namun lebih dari itu, juga ziarah ke makam keturunan langsung Rasulullah SAW.

Lazimnya ziarah makam, Rachmat pun berharap, agar kader PDIP tidak melulu menyiapkan diri untuk kehidupan dunia. Namun juga menyiapkan bekal untuk menjalani kehidupan setelah dunia.

“Kita semua pada akhirnya akan tiba pada kematian. Kita berdoa agar seluruh amal kebaikan kita diterima Allah SWT, agar kubur kita dilapangkan oleh Allah, dan termasuk dalam hamba yang mendapatkan kenikmatan kubur. Hamba yang kubur-kuburnya dijadikan seperti taman-taman surga oleh Allah,” imbuh Rachmat.

Dirinya dan seluruh kader dan fungsionaris PDIP NTB pun bersyukur, bisa menjadi bagian dari umat yang masih mendapat kesempatan untuk berziarah ke makam-makam para tokoh-tokoh pendiri bangsa. Rachmat menjelaskan, di Makam Bung Karno, setidaknya 5.000 orang datang berziarah setiap hari. Jumlah yang hampir sama juga di Makam Gus Dur dan KH Hasyim. Dan pada akhir pekan, jumlah tersebut bahkan bisa jauh lebih banyak.

“Ziarah ini penting, agar kita tahu diri kita. Agar kita tahu sejarah dan spirit perjuangan pahlawan-pahlawan bangsa kita,” imbuh tokoh kharismatik Bumi Gora ini.

Senin, 13 Maret 2023

Rachmat Hidayat Bersama Kader PDI Perjuangan Ziarahi Makam Sang Proklamator

Walikota Blitar dan Ketua DPRD kota Blitar sambut hangat kedatangan Ratusan Rombongan Penziarah PDI Perjuangan NTB yang dipimpin Rachmat Hidayat ke Makam Bung Karno. 
Okenews.net -  Kunjungan Anggota DPR RI dapil Lombok, H. Rachmat Hidayat bersama ratusan kader dan Fungsionaris PDI Perjuangan  NTB berziarah ke makam Proklamator RI Ir Soekarno di Kota Blitar, Jawa Timur, Sabtu ( 11/3 ) mendapat sambutan hangat dari Walikota Blitar , Santoso dan Ketua DPRD Blitar, Syahrul Alim yang juga Ketua DPC PDIP kota Blitar. 

Hadir juga menyambut kedatangan Penziarah PDIP NTB,  Sekretaris  DPC PDIP kota Blitar, Bayu Setio Kuncoro dan Bendahara, Said Novandi. Dua anggota DPRD Jatim dapil Blitar yakni Irma Susanti dan Guntur Wahono juga ikut menyambut. 

Bahkan infonya, semenjak jam 11.00 wib , Walikota Blitar , Santoso dan Ketua DPRD kota Blitar, Syahrul Alim beserta  Fungsionaris PDIP kota Blitar sudah menunggu kedatangan Rombongan Penziarah di Komplek Pemakaman Bung Karno. Namun Rachmat Hidayat dan Rombongan baru tiba dikomplek Pemakaman Bung Karno sekitar Jam 12.30 Wib. 

Tampak Ekspresi Penuh kebahagiaan dan kehangatan terpancar dari Walikota Blitar Santoso ketika Rachmat Hidayat memberikan salam takzim dan berpelukan penuh keakraban.

Sembari menunggu kedatangan Rombongan Tiga Bus Penziarah PDIP NTB memasuki Areal VVIP Komplek Pemakanan Bung Karno , Rachmat Hidayat melakukan pembicaraan informal dengan Walikota Blitar , Santoso dan Ketua DPRD kota Blitar, Syahrul Alim. Sesekali nampak iringan derai tawa khas obrolan Politisi. 

Sekitar 30 menit beramah tamah dengan Rachmat Hidayat, Walikota Blitar, Santoso mengajak memasuki komplek Pemakaman Bapak Proklamator Indonesia, Bung Karno. 

Di kompleks makam Bung Karno, Rachmat langsung masuk ke pusaran sang proklamator dengan lebih dahulu meminta ratusan kader PDIP NTB untuk melepaskan alas kaki dan selanjutnya duduk dengan tertib. 

Selanjutnya ia, meminta pada Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Dompu, Ustad Taha untuk memimpin doa dan zikir di pusaran makam Bung Karno. 

Dengan khusuk, lantunan doa dan zikir dipanjatkan sekitar 20 menit lamanya oleh para kader PDIP NTB yang duduk di kiri dan kanan pusaran makam Bung Karno.

Rachmat menegaskan, bahwa kegiatan zikir dan doa di makam Bung Karno, tak ubahnya mengandung makna, bahwa  kader PDIP di NTB, wajib menempatkan spirit ketuhanan sebagai hal yang utama. 

Apalagi, lanjut tokoh politik kharismatik NTB ini, Bung Karno adalah sosok yang telah memberikan keteladanan dan api perjuangannya yang hingga kini masih selalu hidup di hati sanubari rakyat Indonesia. 

"Jadi gerakan kader itu, harus menjadikan ketuhanan itu yang utama. Dan kenapa di makam Bung Karno. Ini adalah agar kita semuanya selaku murid beliau (Bung Karno) tak melupakan sosok founding fathers bangsa Indonesia yang sudah berjuang mempertaruhkan diri pada bangsanya adalah panggilan jiwa sebagai gerak spiritualitas yang menempatkan prinsip ketuhanan sebagai hal yang hidup," jelas Rachmat. 

Ia memanjatkan doa dan harapan agar kondisi bangsa Indonesia tetap stabil dan baik. Apalagi, kata Rachmat, saat ini sudah tahun politik menjelang Pemilu 2024.

“Jadi kita bersama-sama nyekar ke makam Bung Karno, karena sebentar lagi, tahun depan sudah memasuki tahun politik. Tentunya, kita berharap politik yang terjadi di negeri ini sesuai dengan harapan Bung Karno dan para pendiri bangsa, yakni adem dan aman, serta rivalitas yang terjadi berujung pada politik yang dapat menyejahterakan rakyat," ungkap dia. 

Dalam kesempatan itu, Rachmat menambahkan bahwa dirinya juga tak lupa memanjatkan doa secara khusus pada Ketua Umum PDIP, Hj. Megawati, agar tetap diberikan kesehatan bersama keluarganya. 

"Hal ini, agar beliau (Megawati) dapat terus membimbing dan mendampinginya anak-anaknya, agar target hattrick di Pemilu 2024 dapat terwujud," ucap Rachmat. 

Berikan Bingkisan Mandalika

Usai doa bersama dan nyekar, Rachmat yang akan langsung mengunjungi perpustakaan Bung Karno, tak lupa menyempatkan memberikan bingkisan pada Wali Kota Blitar, Ketua DPRD Kota Blitar Syahrul Alim berserta anggota Fraksi PDIP DPRD Provinsi Jawa Timur (Jatim), Erma Susanti.

Bahkan, Rachmat berkelakar jika kelanjutan kepemimpinan di Pemkot Blitar pasca Wali Kota Santoso yang layak menggantikan menjadi Wali Kota adalah sosok Ketua DPRD Kota Blitar Syahrul Alim. 

"Pak Wali Ini ada bingkisan berupa topi, kaos bertuliskan Sirkuit Mandalika yang memang sengaja saya bawa dari Lombok. Harapannya, semoga proyek megah dari Presiden Joko Widodo pada warga NTB dan Indonesia, bisa juga dapat dikunjungi oleh warga Blitar," papar Rachmat Hidayat. 

Ucapan Terima Kasih Masyarakat Blitar

Sementara itu, Wali Kota Blitar, Santoso, mengaku berterima kasih atas kunjungan rombongan kader PDIP NTB yang dipimpin langsung oleh Ketua DPD PDIP NTB H. Rachmat Hidayat. 

"Begitu saya di info oleh Mbak Erma bahwa Pak Rahmat akan datang ke Blitar, saya langsung bersama pak Ketua DPRD stand by sejak pagi hari menunggu di komplek makam Bung Karno," kata dia. 

Menurut Santoso,  mewakili warga Blitar, dirinya menghaturkan ucapan terima kasih atas kunjungan kader PDIP NTB kali ini.

"Kunjungan ini sangat berharga dalam rangka merekatkan hubungan antara warga NTB dan Blitar untuk terus mengenang perjuangan Bung Karno, selalu Bapak Bangsa dan Presiden Pertama Indonesia," tegas dia. 

"Kaget juga saya dikasih bingkisan topi dan kaos Mandalika. Insya Allah, kunjungan Pak Rachmat akan saya balas untuk datang ke Lombok dalam waktu dekat ini. Tolong Pak Ketua DPRD Blitar dan Mbak Erna agar diatur waktunya untuk bisa kita balas kunjungan Pak Rachmat yang jujur termasuk salah satu tokoh politik yang saya kagumi keistiqomahannya dalam berpartai dan berjuang bersama rakyatnya, " sambung Wali Kota Santosa.

Mengunjungi Museun Perpustakaan Bung Karno dan Istana Gebang

Saat mengunjungi Perpustakaan Bung Karno yang dipandu oleh Pustakawan Henri, Rachmat Hidayat yang di dampingi sejumlah Fungsionaris PDIP NTB, Ruslan Turmuzi, Suhaimi, Nyanyu Ernawati, dll , nampak dengan serius mencermati benda-benda peninggalan Bung Karno seperti peci, baju putih, Kemeja Sukarno Look, mesin ketik, koper , dll. 

Bahkan ada tulisan Soekarno Asli, tertanggal 16 Januari 1967 yg ditorehkan diatas kain sprei yang dirobek yang ditulis dengan tinta yang konon bercampur dengan bercak darahnya. Adapun bunyi tulisannya sebagai berikut : Pertahankan Revolusi diatas Relnya yang Asli. 

Sementara itu ada kejadian Aneh saat Rachmat Hidayat melihat Foto Lukisan Soekarno yang telunjuk tangan mengarah kesemua sudut arah mata angin dilihat dari segala sisi. Ketika dilihat dari sisi kanan , maka tangan telunjuk Tangan Soekarno terlihat jelas ke sisi kanan. Pun sebaliknya jika dilihat dari sisi kiri maupun depan , akan mengarah pada sisi tersebut. 

"Hanya Lukisan Soekarno itu saja yang memiliki aura mistis dan aneh dari semua koleksi lukisan yang dimiliki Museum Perpustakaan Bung Karno," tutur Pustakawan Museum Bung Karno, Henri.

Kejadian Aneh lainnya yang sulit diterima akal sehat  adalah saat Ketua DPD PDIP NTB , Rachmat Hidayat Swa Foto di batu nisan Bung Karno nampak jelas terekam kamera Bayangan siluet kepala harimau 

"Kejadian ini membuktikan kekaromahan Bung Karno," kata Rachmat

Usai mengunjungi Museum Perpustakaan Bung Karno, Rachmat Hidayat dan Rombongan diajak mengunjungi Istana Gebang di kota Blitar yakni tempat tinggal  Bung Karno sewaktu masih kecil. 

Di istana Gebang tampak Koleksi perabotan rumah tangga keluarga Soekarno, Lukisan kedua Orang tua Soekarno dan Lukisan Soekarno sendiri. Ada juga Sumur Tua yang dipakai orang tua Soekarno. Sementara di garasi tampak mobil tua peninggalan Soekarno. 

Sesaat sebelum meninggalkan Istana Gebang , Anggota DPRD Jatim dapil Blitar, Irma Susanti memberikan Rachmat Hidayat 5 liter Air yang diambil dari Sumur Tua di Istana Gebang yang dipercayai memiliki berbagai khasiat..

Sabtu, 11 Maret 2023

Dwi Purnamasary, Siswi MAN Lotim Wakili NTB di Kejuaraan Catur Nasional

Kepala MAN 1 Lotim M Nurul Wathoni bersama Dwi Purnamasary
Okenews.net - Dwi Purnamasary, siswi MAN 1 Lotim terpilih mewakili NTB ke ajang Kejuaraan Catur Tingkat Nasional yang diselenggarakan PB Percasi pada kategori umur 18 Tahun.

Saat Porprov NTB lalu, Dewi Purnamasary meraih medali perunggu pada lomba catur untuk Lombok Timur. Namun kini  terpilih untuk tingkat nasional.

"Kegiatan ini merupakan agenda rutin dan terprogram PB Percasi. Tahun ini diselenggarakan di Arena JI_Expo Kemayoran Jakarta mulai 13 - 20 Maret 2023," ungkap Irhadi selaku pembina olahraga prestasi MAN 1 Lotim, Sabtu (11/03/2023).

Irhadi menegaskan, tim catur yang wakili NTB ini nantinya akan didampingi pelatih dan pendamping dari Percasi Lotim dan Percasi NTB.

"Untuk pembiayaan lomba menjadi tanggungan Percasi NTB. Kita dari sekolah tetap membantu siswa untuk uang saku dan kebutuhan siswa lainnya," sambungnya. 

Atas keberangkatan siswanya wakili NTB, Kepala MAN 1 Lotim M Nurul Wathoni menyampaikan apresiasinya atas prestasi siswanya mewakili NTB di tingkat nasional. 

"Kami bangga, karena siswa kami terus menunjukkan prestasi dalam berbagai bidang termasuk catur yang kali ini mewakali NTB di ajang kejuaraan catur nasional ke 49 PB Percasi di Jakarta," ucapnya. 

Di MAN 1 Lotim pembinaan prestasi siswa dilakukan melalui pembinaan ektrakurikuler yang saat ini berjumlah 40 an ektra yang didukung penuh pihak madrasah termasuk ektra catur.

Menurutnya, catur ini akan diproyeksikan nantinya melahirkan prestasi catur yang bisa membawa nama baik lembaga dan daerah. 

Kendati berstatus madrasah, namun pihaknya juga konsen pada pembinaan minat bakat siswa dalam bidang akademik dan non akademik. 

"Guna mendukung kesuksesan program pembinaan prestasi siswa, kami selalu membangun sinergitas dengan berbagai pihak agar setiap program berjalan sukses dan menghasilkan prestasi terbaik," tutupnya.

Jumat, 10 Maret 2023

Plaza Sopok Angen akan jadi Ikon Baru Kota Santri

Kabid Cipta Karya dengan latar foto desain Plaza Sopok Angen
Okenews.net - Pemerintah akan melanjutkan pembangunan ruang terbuka publik di Pancor Kecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur Provinsi NTB.

Lokasi yang dikenal dengan "Kota Santri" itu akan menjadi ikon baru yang bakal memperindah kawasan Kota Selong selaku pusat kabupaten.

"Plaza Sopok Angen ini akan dilanjutkan pembangunannya Rabu atau Kamis pekan depan," ujar Kabid Cipta Karya PUPR Lombok Timur Rozikin, Jumat (10/03/2023).

Rozikin menegaskan, plaza adalah alun-alun kota dan tempat yang luas. Kata plaza berasal dari bahasa Spanyol yang berkaitan erat dengan lapangan atau menggambarkan tempat terbuka untuk umum di daerah perkotaan yang ramai.

Adapun filosofi nama Sopok Angen menurut Rozikin, agar warga betul-betul membangun rasa persaudaraan yang kuat. Nama itu diambil dari bahasa Sasak.

Sopok itu artinya satu, angen artinya hati. Sehingga nama itu diyakini memiliki filosofi yang kuat untuk membangun suatu ikatan persaudaraan sesama masyarakat, khususnya warga Pancor.

Lebih lanjut ia menegaskan, sebelumnya pemerintah telah membangun sebagian dan sekarang dilanjutkan dengan desain yang berbeda dari awal dengan target 90 hari kerja sudah selesai.

Perubahan desain itu dilakukan agar memiliki manfaat lebih besar bagi masyarakat. Para pedagang yang biasa menjajakan dagangannya tetap bisa berjualan seperti semula kalau sudah jadi.

Baca Juga: RTP Pancor Bakal jadi Pesona Baru Kota Santri

Selain itu, masyarakat sekitar juga bisa memanfaatkannya sebagai tempat berkegiatan atau beracara, karena itulah desain awalnya diubah. "Ada manfaat yang lebih besar," sambungnya.

Dengan demikian, sejauh ini, menurut Rozikin pembangunan sudah tidak ada penolakan dari siapa pun. Apa lagi pedagang karena aspirasi masyarakat akan dipenuhi pemerintah.

"Jadi, sekarang ini pedagang tidak ada yang menolak. Hanya saja selama pengerjaannya proyek, pedagang yang jualan pagi sudah diarahkan ke badan jalan yang arah masjid at-Taqwa Pancor menuju sekarteja," ujarnya.

Sementara pedangan sore hari menyesuaikan dengan arahan dari pemerintah kelurahan. Sehingga diharapkan kepada para pedagang untuk mengindahkan arahan tersebut supaya tertib.

Sebagai ikon baru, Plaza Sopok Angen dapat dijadikan sebagai tempat santai atau refreshing bagi masyarakat untuk menikmati kebersamaan bersama keluarga. Warga disiapkan tempat duduk santai.

Selamat Hari Korpri

Pendidikan

Hukum

Ekonomi