Tagih Uang Pembinaan, Atlet Gelar Aksi di Kantor Bupati Loteng - www.okenews.net

Kamis, 07 Oktober 2021

Tagih Uang Pembinaan, Atlet Gelar Aksi di Kantor Bupati Loteng

Okenews - Atlet Futsal Nusa Tenggara Barat (NTB) asal Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) ditemani puluhan masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Peduli Olahraga (Kompol) melakukan aksi damai di Kantor Bupati Loteng dan Kantor KONI Loteng, Kamis (07/10/2021).


Para atlet tersebut menuntut agar uang pembinaan Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2020 diberikan kepada mereka. Sebagaimana yang telah dijanjikan KONI Lombok Tengah bahwa sebelum keberangkatan menuju Papua, uang tersebut sudah diberikan. Namun, hingga para atlet kembali membawa medali, KONI Loteng hanya bersilat lidah dihadapan mereka.


"Faktanya, hingga sekarang KONI ini tidak memberikan hak kami. Sebelumnya kami sempat menagih beberapa kali dan dijanjikan tanggal 16 September lalu tapi nyatanya zonk sampai hari ini. Mereka sudah sering berjanji tapi tak kunjung ditepati," kesal Makrifatul Amri, yang merupakan Atlet Futsal peraih medali Perunggu pada PON Papua.


Diakui, pihak KONI baru memberikan uang pembinaan Pelatda selama 4 bulan. Yang mana masing-masing atlet diberikan Rp1,5 juta untuk 1 bulan. Sementara yang mereka tuntut saat ini adalah sisa uang yang selama 6 bulan.


"Sisanya inilah yang kami tagih. Di grup WA pun kami sudah bicarakan masalah ini baik-baik tapi malah tidak direspon bahkan nomor kami diblokir karena menyinggung masalah uang pembinaan itu," ungkapnya.


Jika pada akhirnya KONI tidak juga memberikan uang pembinaan tersebut, pihaknya berharap agar pemerintah membekukan KONI Loteng dan bila perlu semua pengurus KONI diganti.


"Kalaupun uang itu tidak diberikan kepada kami, maka kami berharap pemerintah tegas untuk membekukan sekaligus merombak total semua pengurus KONI ini," geramnya.


Sementara itu, Kabid Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Lombok Tengah, Lalu Hilim mengaku jika pihak KONI Lombok Tengah telah berjanji untuk menyelesaikan uang Pelatda sebelum keberangkatan para atlet menuju PON Papua.


"Jadi, Pemerintah Daerah (Pemda) menggelontorkan dana Pelatda yang dititip lewat KONI sebanyak Rp135 juta. Dana itu untuk biaya transportasi Pelatda dan diperuntukkan bagi 9 atlet. Untuk uang saku sendiri, Bupati Lombok Tengah telah memberikan kepada para atlet," katanya.


Menjawab apa yang menjadi tuntutan para atlet, Bendahara KONI Loteng, Fathurrahman mengungkap, jika dana Rp135 juta yang digelontorkan Pemda tersebut sisanya sekitar 48 juta. Yang mana sebelumnya masing-masing atlet telah diberikan Rp1,5 juta per bulan untuk dana pembinaan Pelatda selama 4 bulan.


"Kenapa sampai sekarang kita belum berikan atlet ini, karena memang kemarin terjadi penambahan atlet sebanyak 5 orang yang juga berangkat ke PON Papua. Dengan adanya penambahan itu otomatis kita akan mengatur ulang sesuai regulasi," ujarnya.


Bahkan, lanjutnya, uang yang digelontorkan Pemda itu, KONI telah diberikan kewenangan untuk mengatur atau membuat kebijakan. Yang mana dari uang tersebut selain untuk atlet dan pelatih, juga digunakan juga untuk biaya official, biaya penginapan dan biaya publikasi.


"Pasti kita berikan uangnya kepada para atlet. Namun kita akan atur lagi dan rapatkan bersama pengurus KONI terkait dengan sisa uang yang ada. Setelah itu baru kita bagikan," tutupnya.

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Disqus comments