PD NWDI Lombok Tengah Laporkan Dugaan Pelecehkan Makam Ulama - www.okenews.net

Minggu, 02 Januari 2022

PD NWDI Lombok Tengah Laporkan Dugaan Pelecehkan Makam Ulama



Okenews.net
- Dugaan pelecehan makam ulama yang beredar dalam sebuah video viral kontroversial yang berasal dari Mizan Qudsiyah memunculkan reaksi yang tidak tanggung-tanggung dari berbagai kalangan. 

Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) salah satu ormas keagamaan langsung bereaksi dengan melaporkan oknum tokoh Wahabi tersebut ke Kepolisian.

Pengurus NWDI Lombok Tengah hari ini pukul 11:00 (02/02/2022) telah menyampaikan laporan ke Polres Lombok Tengah, dan Banom Himmah NWDI melaporkan ke Polda NTB .

"Dengan ini kami Pengurus Daerah NWDI Lombok Tengah melaporkan isi pidato/ceramah Mizan Qudsiyah, Lc, MA dalam video yang dipublikasikan melalui media youtube di Channel Surabaya mengaji," ungkap TGH Fathi Ketua I PD NWDI Lombok Tengah.

Alasan pelaporan menurutnya, pidato yang disampaikan Mizan Qudsiyah di menit 31 dalam video tersebut yang mengatakan Bahwa “Makam Selaparang, Bintaro, Sekarbele, Loang Balok, Ali Batu, Batu Layar kuburan tain acong, keramat tain acong”.

Pernyataan tersebut sangat menyinggung perasaan sebagai masyarakat muslim Sasak, dengan bahasa cukup jelas melecehkan dan merendahkan situs-situs ulama yang telah berjasa menyebarkan agama Islam khususnya di Pulau Lombok. 

"Menghormati dan ta’zim kepada para ulama dan auliya’ullah adalah kewajiban dalam tradisi ahlussunnah wal jamaah," tulisnya dalam rilis.

Menurutnya, pernyataan Mizan Qudsiyah tersebut berpotensi memecahbelah ummat Islam dan memunculkan konflik SARA dalam masyarakat, serta mengoyak kedamaian ummat.

Ia juga menilai, pernyataan Mizan Qudsiyah tersebut menghina dan melecehkan Ulama dan Para Waliyullah.

"Pernyataan Mizan Qudsiyah tersebut sebagai bentuk dakwah intoleran dan sangat tidak menghormati antar ummat Islam," ucapnya.

Dalam laporannya, ia meminta aparat kepolisian untuk menangkap, mengamankan, dan menyeret ke meja pengadilan Mizan Qudsiyah.

Ia juga meminta menghentikan segala aktifitas kajian yang disampaikan oleh Mizan Qudsiyah dan rekan-rekannya yang berpotensi memecah belah ummat di seluruh wilayah NTB, demi ketenteraman keberagamaan ummat.

Sementara itu Ketua Pimpinan Pusat Pemuda NWDI Muhammad Halqi menambahkan, dakwah yang sampaikan Mizan itu telah menyinggung keyakinan umat lainnya.

Karena itu, pihaknya mendorong aparat penegak hukum agar menindak tegas. Jangan sampai kemarahan umat meluas ke konflik horizontal di masyarakat. 

"Besok, Senin tanggal 03/01/2022 dipastikan elemen Banom NWDI Lombok Timur dan Kepengurusan Wilayah Banom di NTB akan melakukan laporan serentak di masing-masing wilayah hukum," tukasnya.

Sementara itu, Mizan Qudsiyah dalam video klarifikasinya menyebutkan, tidak ada niat untuk menjelekkan. Ia menegaskan vidio itu merupakan pengajian di Dasan Bantek tahun 2020 lalu. 

"Kita ini sedang mendapat pujian dan difitnah maka perlu kita  klarifikasi. Kepada seluruh jamaah masyarakat Lombok NTB dan semisalnya," sebutnya dalam video itu.

Ia menegaskan, peredaran video itu merupakan ketika ia menyebutkan tentang ziarah ke beberapa kuburan dan makam. Sehingga pemotongan video ini adalah fitnah yang membuat kerancuan dan keributan di masyarakat. "Tentu tidak ada niat sama sekali untuk apa menghina," ucapnya.

Kepada seluruh kaum muslimin ia menyampaikan minta maaf jika gara-gara potongan video itu banyak orang marah, dan itu menurutnya wajar karena seolah-olah pihaknya menjelek-jelekkan. 

"Mudah-mudahan apa yang saya sampaikan ini dimaklumi dan kita minta maaf sekiranya memang ada tutur kata yang salah karena kita ini tidak lepas dari kesalahan kesalahan," ucapnya.

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Disqus comments