Peringatan Hardiknas, Kepala MAN 1 Lotim Paparkan Tokoh Pejuang Pendidikan di Lombok - www.okenews.net

Selasa, 02 Mei 2023

Peringatan Hardiknas, Kepala MAN 1 Lotim Paparkan Tokoh Pejuang Pendidikan di Lombok

Apel peringkat Hardiknas MAN 1 Lotim
Okenews.net - Mometum peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2023, Kepala MAN 1 Lotim M Nurul Wathoni mengingatkan santrinya untuk kenal para pejuang pendidikan.

Sejarah awal mula berdirinya Lembaga Pendidikan Nasional didirikan pertama kali oleh Ki Hajar Dewantara tahun 1922 yang bernama Pendidikan Taman Siswa. 

"Tujuannya dalam rangka meningkatkan kesadaran kebangsaan, cinta tanah air dan nasionalisme rakyat untuk meraih kemerdekaan," papar Wathoni, Selasa (02/04/2023).

Namun demikian, jauh sebelumnya ada banyak pejuang pendidikan yang bergerak dengan membangun madrasah atau sekolah sebagai wadah menggembleng generasi bangsa. 

Di Lombok ada banyak pejuang pendidikan yang mendirikan lembaga pendidikan sebagai tempat mendidik generasi muda yang melanjutkan perjuangan. 

"Ada Tuan Guru Umar Kelayu yang membuka majelis tempat belajar, TGH Ali Batu, TGH Badarul Islam, TGH Siddik Karang Kelok, TGH Selah Hambali, dan lainnya," ujar kepala madrasah yang semangat mengangkat prestasi siswa madrasah ke tingkat nasional itu. 

Semua tokoh itu telah memberikan pengajaran untuk membangun kesadaran berbangsa, kesadaran intelektual, dan beragama sehingga memantik semangat warga Sasak waktu itu untuk menuntut ilmu ke Makkah, Madinah, dan lainnya

"Kalian juga harus tahu bahwa ormas Islam jauh sebelum itu sudah mendirikan lembaga pendidikan seperti Madrasah Sumatera Thawalib yang didirikan tahun 1919," ujarnya. 

Di Jawa Pondok Pesantren didirikan oleh para kiyai, seperti madrasah di Tebuireng Jombang Jawa Timur. Begitu juga di Lombok ada banyak pejuang pendidikan yang membangun kesadaran pentingnya pendidikan madrasah. 

"Di Lombok ada TGH Zainuddin Abdul Majdid mendirikan lembaga pendidikan NWDI tahun 1937 yang turut serta memberikan kontribusi dalam membangun kesadaran berbangsa dan peningkatan semberdaya manusia," tuturnya. 

Berkat jasanya, negara memberikan gelar pahlawan nasional pada kakek TGH Zainul Majdi dan TGH Zainuddin Atsani  sebagai penerus perjuangan melalui pendidikan, sosial, dan dakwah. 

"Itulah pentingnya kita membaca sejarah agar tumbuh rasa kebanggaan akan perjuangan pendahulu kita khususnya tokoh-tokoh Islam," tegasnya.

Terakhir di momen peringatan Hardiknas ini, "saya ucapkan selamat kepada 19 orang bapak, ibu guru dan TU yg lulus seleksi PPPK tahun ini, semoga semuanya bisa ditugaskan di MAN 1 Lotim," harapnya.

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Disqus comments