Lotim Tegas Lawan Kekerasan Perempuan dan Anak, Bupati Dorong Perda Cegah Pernikahan Dini - www.okenews.net

Rabu, 25 Juni 2025

Lotim Tegas Lawan Kekerasan Perempuan dan Anak, Bupati Dorong Perda Cegah Pernikahan Dini

Bupati bersama masyarakat

Okenews.net – Pemerintah Kabupaten Lombok Timur menegaskan komitmennya dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan dan perlindungan anak. Hal itu disampaikan Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin, saat menghadiri Gawe Gubuk Layanan Integrasi Perlindungan Anak dan Pencegahan Perkawinan Anak Program BERANI II, Rabu (25/06/2025) di Lapangan Umum Desa Aikdewa, Kecamatan Pringgasela.

Dalam sambutannya, Bupati Haerul menegaskan bahwa kekerasan terhadap perempuan dan anak tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga bertentangan dengan nilai kemanusiaan serta adat-istiadat masyarakat Lombok.
“Tidak ada adat yang membenarkan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Perempuan adalah sosok yang merawat dan menjaga, sementara anak-anak adalah anugerah yang harus disyukuri, bukan disakiti,” tegasnya.

Bupati juga menyoroti pentingnya pendekatan terintegrasi dalam pencegahan kekerasan. Ia mendorong para guru dan ASN untuk aktif melakukan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat. Menyadari jumlah penduduk Lombok Timur yang mencapai hampir 1,5 juta jiwa, ia menilai dukungan kementerian, lembaga, dan organisasi masyarakat sangat penting untuk memperkuat langkah pencegahan di tingkat desa.

Isu perkawinan anak turut menjadi perhatian serius. Bupati mengungkapkan bahwa Pemprov NTB telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) terkait pencegahan perkawinan anak, dan Pemkab Lombok Timur akan segera menyusul dengan Perda serupa. “Nanti saat perda ini dibentuk akan diketahui masyarakat,” ujarnya.

Perwakilan TP PKK Provinsi NTB, Hj. Lale Prayatni Gita Ariadi, menambahkan bahwa perkawinan anak di NTB masih menjadi persoalan besar. Data tahun 2024 menunjukkan angka perkawinan anak di NTB mencapai 14,96%, jauh di atas rata-rata nasional yang hanya 5,90%. Bahkan, pada 2023 NTB pernah menduduki peringkat tertinggi nasional dengan angka 17,22%.

Program BERANI II yang dilaksanakan sejak 2018 menjadi salah satu upaya penting dalam menekan angka perkawinan anak. Program ini menyasar masyarakat melalui edukasi kesehatan reproduksi, pelatihan pasangan muda, dan pendekatan berbasis komunitas.

Perwakilan Kemendagri, Qurrotaa’yun, menyebut Pemkab Lombok Timur telah bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk lembaga non-pemerintah, perangkat desa, dan organisasi profesi, untuk meningkatkan kesehatan seksual dan reproduksi bagi perempuan serta anak. Sementara itu, perwakilan Global Affairs Canada, Novi Anggriani, menegaskan komitmen Kanada dalam mendukung program BERANI II melalui pendanaan, berbagi keahlian, dan penguatan kapasitas lokal.

Sebagai bentuk kepedulian, pada acara tersebut diserahkan berbagai bantuan, di antaranya santunan untuk 53 anak yatim piatu, dana apresiasi untuk 126 siswa berprestasi, serta bantuan sembako untuk 35 anak stunting. Acara diakhiri dengan pembacaan Komitmen Bersama Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender dan perlindungan anak.


Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Disqus comments