MEMASUKI tahun
ketiga, program kolaborasi DANA dan Ant International telah memberdayakan lebih
dari 5.000 perempuan pelaku usaha, dan lebih dari 100 pelaku UMKM disabilitas
perempuan untuk memajukan bisnis lewat teknologi digital
Okenews.net – Mengusung tema ‘Memajukan Bisnis dengan Teknologi’, program SisBerdaya
& DisBerdaya 2025 dari DANA dan Ant International secara resmi mengumumkan
35 pemenang dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang sukses
menunjukkan bagaimana pemanfaatan teknologi, khususnya AI, mampu meningkatkan
produktivitas, efektivitas, serta keberlanjutan bisnis mereka. Acara
penghargaan digelar hari ini (Kamis, 07/08/2025) di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta sebagai
apresiasi atas kerja keras dan inovasi para perempuan inspiratif dari seluruh
Indonesia.
Bersama Ant International, DANA berupaya lebih jauh dalam membuka akses dan
peluang bagi pelaku usaha perempuan untuk naik kelas di era digital. Program
SisBerdaya dan DisBerdaya ini menjadi salah satu implementasi nyata dari
komitmen tersebut, sekaligus strategi menjembatani kesenjangan digital di
kalangan pelaku UMKM perempuan di seluruh Indonesia.
Para peserta mendapatkan pelatihan hybrid
dengan kurikulum komprehensif mencakup Business
Model Canvas, Digital Payment &
Marketing, hingga pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) untuk mendukung
operasional bisnis UMKM. Lewat rangkaian pendampingan yang intensif dan
aplikatif, mereka tidak sekadar diperkenalkan pada teknologi, tetapi didorong
untuk menguasainya sebagai alat transformasi untuk meningkatkan produktivitas,
memperluas pasar, dan menumbuhkan kepercayaan diri sebagai pelaku usaha yang
tangguh dan mandiri.
“Sebelum ikut SisBerdaya, saya hanya menjual produk ke tetangga
sekitar, tanpa tahu cara memasarkan secara online. Selama pelatihan, saya
belajar banyak hal, mulai dari digital
marketing, pencatatan keuangan, hingga membuat konten yang menarik. Para
peserta pun juga dibekali dengan dasar-dasar memanfaatkan AI dalam strategi
marketing. Sekarang saya bisa memasarkan produk lewat media sosial dan marketplace, bisnis saya pun berkembang
dan pesanan semakin banyak. Yang paling penting, saya jadi lebih percaya diri
menjalankan usaha ini dan ingin berbagi ilmu dengan ibu-ibu lainnya,” kata Iis Sadiyah, Pemilik Alfazza Farm sekaligus
Pemenang SisBerdaya 2025 Area 3 (Jabodetabek).
Tahun ini, SisBerdaya berhasil
menarik lebih dari 5.000 peserta dari tiga wilayah utama (Barat, Timur, dan
Jabodetabek) meningkat
176 persen dibanding tahun
sebelumnya. Sementara itu, DisBerdaya mencatatkan pertumbuhan
empat kali lipat dibanding 2024, dengan lebih dari 100 peserta perempuan
penyandang disabilitas yang antusias mengikuti program ini. Para peserta dari
berbagai wilayah mulai dari Sumatera hingga Papua melewati proses seleksi dan
penjurian ketat.
Rony Ukurta Barus, Kepala
Direktorat Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan menyatakan, “SisBerdaya dan DisBerdaya menunjukkan
bahwa pendekatan pemberdayaan yang berbasis komunitas dapat menciptakan dampak
yang nyata dan terukur. Para pemenang hari ini tidak hanya inspiratif, tetapi
juga menjadi katalis perubahan yang membuktikan bahwa perempuan pelaku usaha,
termasuk dari kelompok disabilitas, memiliki peran strategis dalam mendorong
pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.”
Pada puncak acara, SisBerdaya 2025 mengumumkan 30 Pemenang, sementara
DisBerdaya 2025 menobatkan 5 Pemenang. Para pemenang dipilih berdasarkan
kualitas proposal bisnis, potensi dampak sosial, strategi pertumbuhan, serta
pemanfaatan teknologi digital dalam operasional usaha. Mereka berhak menerima
total hadiah senilai 750 juta rupiah untuk mendukung pengembangan usaha,
peningkatan kapasitas, dan adopsi teknologi dalam bisnis masing-masing.
“Penganugerahaan SisBerdaya dan
DisBerdaya 2025, bukan hanya selebrasi dan kompetisi semata, melainkan momentum
penting untuk mengakui dan mendukung terus UMKM perempuan sebagai bagian
penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Kita semua tahu bahwa 64 persen
pelaku UMKM di Indonesia dikelola oleh perempuan. Mereka yang bekerja keras
dari dalam dapur atau mungkin warung kecil di depan rumahnya, mencoba membantu
stabilitas ekonomi keluarganya. Kemajuan teknologi dan kemudahan akses
investasi digital sudah selayaknya menghilangkan kesenjangan ini,” ujar Vince
Iswara, CEO dan Co-Founder DANA
Indonesia.
"Kami bangga dapat melanjutkan kemitraan strategis kami dengan
DANA untuk kembali menyelenggarakan program SisBerdaya dan DisBerdaya yang
telah memasuki tahun ketiga. Selaras dengan pilar utama strategi keberlanjutan
kami, pengembangan talenta menjadi fokus pendekatan kami untuk memberikan
dampak nyata bagi masyarakat. Program ini menegaskan bahwa transformasi digital
tidak sekadar menjadi motor penggerak ekonomi keluarga, tetapi juga menumbuhkan
keyakinan diri, menciptakan peluang baru, dan menginspirasi para perempuan
lainnya di seluruh Indonesia. Bersama dengan para mitra, Ant International akan
terus mendorong pertumbuhan yang inklusif bagi para pelaku usaha dari berbagai
skala,” ujar Wilson Siahaan, Senior
Director, Government Affairs and Strategic Development Ant International
Indonesia.
SisBerdaya dan DisBerdaya tahun ini juga memperluas dampaknya ke
seluruh penjuru negeri dengan menjangkau peserta dari tiga wilayah utama: Area
I (Sumatera, Kalimantan, dan Jawa, kecuali Jakarta), Area II (Sulawesi, Bali,
NTT, NTB, Ambon, Papua), dan Area III (Jabodetabek). Dengan latar belakang
usaha yang beragam, mulai dari kuliner, kerajinan, kecantikan, pertanian,
hingga teknologi, para peserta membuktikan bahwa perempuan Indonesia siap naik
kelas dan memimpin transformasi ekonomi.
Sebagai platform yang aktif mendukung
pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), DANA telah membantu lebih
dari 1 juta pelaku usaha melalui fitur DANA Bisnis. Survei INDEF tahun 2023 bahkan mencatat 98 persen pelaku UMKM
pengguna dompet digital DANA merasakan manfaat nyata dalam operasional bisnis
sehari-hari. >>> Silakan klik download untuk lihat daftar pemenangnya