www.okenews.net: pemasyarakatan
Tampilkan postingan dengan label pemasyarakatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pemasyarakatan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 17 September 2025

Semarak Upacara Kesadaran Berbangsa di Lapas Selong, TNI Tekankan Nasionalisme dan Disiplin

Lapas kelas IIB Selong
Okenews.net – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Selong kembali menggelar Upacara Kesadaran Berbangsa dan Bernegara yang menjadi agenda rutin setiap tanggal 17 setiap bulannya. Upacara yang berlangsung pada Rabu (17/09/2025) ini diikuti oleh jajaran pejabat struktural, petugas Lapas, serta Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Menambah kekhidmatan acara, Babinsa Selong dari Kodim 1615 Lombok Timur hadir sebagai Pembina Upacara. Kehadiran unsur TNI ini sekaligus menjadi momentum penguatan sinergitas antara Lapas Selong dan aparat keamanan eksternal dalam menjaga stabilitas keamanan serta mendukung proses pembinaan WBP.

Dalam amanatnya, Pembina Upacara menegaskan pentingnya menumbuhkan semangat nasionalisme, kedisiplinan, dan kesadaran berbangsa dan bernegara bagi seluruh peserta, khususnya bagi warga binaan. Nilai-nilai tersebut diharapkan dapat menjadi bekal bagi WBP untuk membangun karakter positif dan memotivasi mereka agar siap kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik.

Kepala Lapas Kelas IIB Selong menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan kepribadian bagi WBP. Upacara tidak hanya menumbuhkan rasa cinta tanah air, tetapi juga memperkuat disiplin, solidaritas, serta kebersamaan antara petugas dan warga binaan.

Kegiatan berjalan tertib, khidmat, dan penuh semangat kebangsaan, mencerminkan komitmen Lapas Selong dalam mencetak WBP yang berkarakter, disiplin, dan siap berkontribusi positif setelah kembali ke tengah masyarakat.

Kamis, 07 Agustus 2025

Menuju Pelayanan Kesehatan Bermutu: Klinik LPKA Lombok Tengah Disurvei Tim LAFKESPRI

Okenews.net-Klinik Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Lombok Tengah menjalani proses survei akreditasi dari Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Primer (LAFKESPRI), Kamis, (07/08/2025). Survei ini dipimpin oleh Ketua Tim, Dr. Rohani, SST., M.Kes, bersama dr. H. Mochamad Ismail selaku anggota tim surveyor.

Kehadiran tim LAFKESPRI disambut hangat oleh Pelaksana Harian Kepala LPKA Kelas II Lombok Tengah, Jaliludin, bersama jajaran pejabat struktural dan Penanggung Jawab Klinik, dr. Ikie Anjani Wijayanti. Hadir pula Kepala Puskesmas Pringgarata yang memberikan dukungan penuh terhadap proses akreditasi ini.

Survei dilakukan secara menyeluruh, termasuk simulasi pelayanan kesehatan mulai dari proses pendaftaran hingga tindakan medis. Proses ini merupakan bagian dari upaya menilai kesiapan Klinik LPKA dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang bermutu dan berstandar nasional.

Kegiatan ditutup dengan exit conference yang dipimpin langsung oleh Tim Surveyor. Sesi ini menjadi ruang refleksi, evaluasi, sekaligus forum penyampaian masukan dan rekomendasi demi peningkatan mutu pelayanan ke depan.

Sebagai bentuk apresiasi, H. Subari dari Dinas Kesehatan Lombok Tengah turut hadir dalam acara penutupan. Dalam sambutannya, ia menyampaikan penghargaan atas komitmen Klinik LPKA dalam mengikuti proses akreditasi. Ia menegaskan dukungan Dinas Kesehatan terhadap peningkatan mutu layanan kesehatan, khususnya bagi anak-anak binaan di LPKA.

dr. Ikie Anjani Wijayanti, dalam sambutannya, menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat, termasuk Tim LAFKESPRI dan Dinas Kesehatan. Ia berharap proses ini dapat menjadi tonggak penting dalam perjalanan Klinik LPKA menuju akreditasi yang diharapkan, serta peningkatan kualitas layanan secara berkelanjutan.

Sementara itu, Jaliludin mengungkapkan optimisme bahwa Klinik LPKA akan mampu memenuhi standar akreditasi. Ia juga menyatakan kesiapan untuk menindaklanjuti berbagai masukan dari tim surveyor.

"Masukan dari tim akan menjadi pedoman kami dalam melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan demi pelayanan yang lebih baik," pungkasnya.

Rabu, 23 Juli 2025

Hadiah Hari Anak Nasional: 38 Anak Binaan Pulang ke Pelukan Keluarga

Moment Hari Anak Nasional (HAN)

Okenews.net- Momen Hari Anak Nasional (HAN) 2025 menjadi titik balik penuh haru bagi puluhan anak binaan di seluruh Indonesia. Sebanyak 38 anak akhirnya dapat menghirup udara kebebasan dan kembali ke pelukan keluarga setelah menerima Pengurangan Masa Pidana (PMP) dari Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Rabu (23/07/2025).


Secara keseluruhan, sebanyak 1.310 anak binaan dari berbagai Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) di Indonesia mendapatkan hak pengurangan masa pidana. Dari jumlah tersebut, 38 langsung bebas melalui PMP tahap II, sementara sisanya 1.272 anak masih melanjutkan masa pembinaan meski telah menerima pengurangan hukuman pada PMP tahap I.


Rinciannya, pada tahap pertama, 938 anak mendapat pengurangan 1 bulan, 174 anak 2 bulan, 143 anak 3 bulan, dan 17 anak 4 bulan. Sementara di tahap kedua, 23 anak mendapat pemotongan 1 bulan, 8 anak 2 bulan, dan 7 anak 3 bulan.


Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, menyampaikan bahwa pemberian PMP bukan hanya soal pemotongan masa tahanan, tapi merupakan bentuk apresiasi negara atas perubahan positif anak binaan.


“Ini adalah bukti nyata bahwa negara hadir dan menghargai upaya perbaikan diri dari anak-anak kita. Mereka yang taat aturan, aktif dalam pembinaan, dan menunjukkan kemajuan layak mendapatkan penghargaan,” ujarnya.


Menurut Agus, PMP juga berdampak positif terhadap proses reintegrasi sosial, memperkuat semangat hidup, serta mendekatkan kembali anak-anak tersebut dengan keluarga yang selama ini menjadi support system utama.


Ia pun memuji kerja keras para petugas Pemasyarakatan yang tak lelah membina, mengedukasi, dan memotivasi para anak binaan. Pendidikan dan pengembangan keterampilan tetap menjadi fokus utama pembinaan di LPKA, mulai dari sekolah formal hingga pelatihan kejuruan dan pengembangan bakat.


“Kami bangga banyak dari mereka berhasil menyelesaikan pendidikan, bahkan melanjutkan ke jenjang lebih tinggi. Tak sedikit yang kini sukses meraih pekerjaan layak. Ini adalah tujuan dari sistem pembinaan membentuk generasi baru yang tangguh, cerdas, dan mandiri,” ungkap Agus.


Ia juga berpesan kepada para anak yang bebas agar terus melangkah di jalan kebaikan. “Jadikan ini awal baru. Bangun masa depan dengan semangat, iman, dan akhlak. Jadilah anak bangsa yang taat hukum dan bermanfaat bagi negeri,” tambahnya.


Tahun ini, Sumatra Utara mencatat jumlah penerima PMP terbanyak dengan 163 anak binaan, disusul Jawa Timur (132) dan Jawa Barat (97). Pemberian PMP HAN ini juga berdampak pada efisiensi anggaran negara, menghemat biaya konsumsi anak binaan sebesar Rp939 juta lebih.


Langkah rehabilitatif ini mencerminkan semangat perlindungan dan pemajuan hak anak sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak dan UU Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan.


Selamat Idul Adha 1445 H

 


Pendidikan

Hukum

Ekonomi