www.okenews.net

Senin, 10 April 2023

Tantangan Pemilu 2024 di NTB

Samsul Hadi
Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 tinggal menghitung hari. Beberapa tahapan pun sudah dimulai. Di beberapa pinggir jalan utama kita akan disuguhkan gambar calon yang ingin maju menjadi anggota legislative, presiden maupun kepala daerah. Walaupun kita ketahun ada jeda waktu anatra pemilihan legislative dan pemilihan kepala daerah.

Pemilihan umum tahun 2024 masih merujuk pada Undang-Undang nomor 7 tahun 2017 tentang pemilihan umum. Namun, Tidak diubahnya Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum akan menjadikan kondisi Pemilu Serentak 2024 kurang lebih sama dengan Pemilu 2019. Padahal, Pemilu 2019 bukan tanpa cela, ada beberapa isu krusial yang masih muncul diantaranya adalah pemenuhan hak memilih kelompok rentan yang masih perlu diperhatikan, persoalan keterwakilan perempuan, transparansi laporan dana kampanye dan pembiayaan pemilu, penataan beban penyelenggara pemilu, dan perbedaan pengaturan UU Pemilu dan Pilkada.

Beberapa peneliti juga menyebutkan bahwa terdapat dua problem utama pemilu di Indonesia. Pertama adalah sektor regulasi atau prosedural. Regulasi pemilu dibuat tidak setara antara partai besar dan partai kecil, partai baru dan partai lama, atau politisi perempuan dan laki-laki. Sisi penyelenggaraan juga lebih rumit dan kompleks, sementara dari hasil pemilu belum menghasilkan komposisi politik yang memperkuat representasi politik dan sistem presidensial.

Problem kedua adalah soal substansi dari pemilu. Terjadi diskoneksi antara partisipasi selama pemilu dan partisipasi pasca-pemilu. Pemilu serentak berhasil menjadi stimulan politik untuk meningkatkan partisipasi pemilih secara agregat, namun tidak memberikan pengaruh positif terhadap kecerdasan politik pemilih. Selain itu beberapa tantangan demokrasi elektoral saat ini seperti biaya politik yang mahal dan praktik politik uang, mobilisasi politik identitas, diskoneksi hubungan antara pemilih dan partai politik atau kandidat, rendahnya akuntabilitas representasi politik, dan reduksi peran masyarakat hanya sebagai voters, bukan demos.

Lalu seperti apa tantangan pemili di Nusa Tenggara Barat (NTB)?. Tantangan pemilu di NTb tidak akan jauh berbeda dengan Nasional. Walaupun secara konteks local. Hal ini dikarenakan politik local di NTB sangat dipengaruhi oleh politik secara nasional. Baik secara penyelenggaraan maupun secara hasil.
Majunya teknologi informasi juga sangat berpengaruh terhadap bagaimana cepatnya sebauh informasi sampai kepada masyarakat. Kemajuan teknologi ini pun digunakan secara maksimal oleh beberapa peserta pemilu. Baik dalam bentuk pepartaian maupun secara pribadi-pribadi calon.

Penulis mencoba menyederhanakan tantangan pemilu tahun 2024 di NTB dalam bentuk tiga hal yakni masalah makro, masalag teknis, dan masalah SDM ad hock. Masalah makro yaitu adanya ketentuan dalam UU pemilu dan pilkada yang multitafsir membuat penyelenggara rentan dipersoalkan secara etik bahkan pidana. ini yang akhirnya ada yang ke DKPP dan pengadilan pidana.  

Selanjutnya yaitu permasalahan teknis. Permasalahan teknis ini pun ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian bersama yaitu pertama irisan tahapan antara pemilu dan pilkada. Kedua kesulitan akses jaringan teknologi informasi di berbagai daerah terutama wilayah Indonesia timur. Ketiga, kendala geografis di daerah yang terisolir, dan keempat yakni keterbatasan waktu rekapitulasi penghitungan suara dan pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU). 

Sebut saja dalam IT adjudikasi yang bersifat video conference agak sulit di beberapa daerah di NTB padahal pada saat ini kemajuan teknologi menjadi sebuah kewajiban yang mutlak dilakukan. Belum lagi pengalaman tahun kemarin pada saat terjadinya pandemi seperti ini yang video conference bisa dilakukan.  

Selanjutnya, permasalahan Sumber Daya Manusia (SDM) ad hoc yaitu kesulitan rekruitmen SDM adhoc dan kapasitas SDM adhoc dalam melaksanakan persiapan dan pelaksanaan pungut hitung. Namun dengan melihat permasalahan tersebut harus diikuti oleh sebuah strategi yang jitu. Strategi dan antisipasi yang dilakukan. Strategi pertama yang harus dilakukan yakni pengaturan jeda waktu yang proporsional antara pemilu dan pilkada. Ini juga yang harus dihitung dengan benar, kalau ada putaran kedua bagaimana.  

Strategi kedua yaitu sosialisasi yang efektif seluruh jenis pemilu dan pilkada, ketiga penyamaan persepsi antarpenyelenggara baik KPU, Bawaslu, dan DKPP  dengan melakukan identifikasi potensi masalah teknis dan hukum serta kerangka penyelesaiannya, dan keempat
optimalisasi sarana pengawasan Bawaslu dan pengawasan partisipatif. 

Itulah yang sering kita sebut tripartit untuk membahas permasalahan yang ada pada tiga lembaga penyelenggara ini dan bawaslu selalu ikut serta dalam acara tersebut. Untuk itu penguatan SDM pengawas pemilu, menggalakan Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif (SKPP), dan mengintensifkan koordinasi antarpenyelenggara dan antara penyelenggara dengan intansi penegak hukum pemilu lainnya yang berfokus pada identifikasi potensi masalah teknis dan hukum serta kerangka penyelesaiannya. 

Ke depan kita tidak bangga dengan penanganan pelanggaran administrasi yang banyak misalnya, pelanggaran-pelanggaran yang kecil misalnya salah pemasangan baliho tidak usahlah masuk dalam pelanggaran adminitrasi cukup diselesaikan di lapangan melalui penyelesaian sengketa antara peserta dan penyelenggara. Namun dengan segala strategi antisipasi yang dilakukan bersama semua pihak akan menghasilkan pemilu yang berkualitas. Tetap untuk kemajuan daerah bersama. 

Legislator PDI-P NTB Bantu Musisi Sasak John “Kursi Roda” dan Kaum Difabel

Rachmat Hidayat berikan bantuan kursi roda
Okenews.net - Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan H Rachmat Hidayat kembali menebar kebaikan di bulan Suci Ramadan. Kali ini, politisi kharismatik Bumi Gora tersebut memberi perhatian dan dukungan untuk John “Kursi Roda”, salah seorang penyanyi dan pencipta lagu sasak yang memiliki nama masyhur di Pulau Lombok.

John, merupakan pekerja seni penyandang disabilitas. Semenjak usia delapan tahun, ayah dua anak dengan nama asli Zainuddin tersebut menderita polio. Semenjak itu, John, tidak bisa berjalan. Kepada John, Rachmat menyerahkan bantuan kursi roda elektrik.

Selain kepada John, sejumlah penyandang disabilitas lainnya juga mendapat perhatian dari Rachmat. Mereka mendapat bantuan kursi roda manual untuk memudahkan aktivitas mereka.

Pertengahan pekan lalu, Rachmat janjian bertemu dengan John di rumah Mas Santo, salah seorang pengusaha di Mataram yang memang dikenal dekat dengan sejumlah pekerja seni di Lombok. John datang bersama dengan M Zulaipi, rekannya sesama penyandang disabilitas yang tidak memiliki kaki.

Rachmat mengatakan, berbagi dan memperhatikan kaum difabel menjadi prioritasnya, lantaran hal tersebut sangat penting dalam keberlangsungan kehidupan sosial masyarakat. 

Perhatian itu untuk memberikan dukungan kepada kaum difabel agar dapat hidup dengan nyaman dan bahagia di lingkungan mereka.

“Bantuan kursi roda ini kita harapkan akan membantu John dan saudara-saudara kita penyandang disabilitas memiliki mobilitas yang tidak lagi terbatas,” ucap Rachmat.

Anggota Komisi VIII DPR RI menegaskan, kaum difabel adalah kelompok yang seringkali diabaikan oleh sebagian kita. Padahal mereka membutuhkan perhatian dan dukungan yang lebih.

“Dengan memberikan dukungan kepada mereka, kita dapat membantu mereka merasa lebih dihargai dan diterima di lingkungan sekitarnya. Termasuk memperkuat tali persaudaraan dan solidaritas antar sesama kita sebagai umat manusia,” imbuh politisi senior lintas zaman ini.

Ketua DPD PDI Perjuangan NTB ini pun menggugah pihak lain, untuk juga turut memberi perhatian dan dukungan kepada kaum difabel. Mulailah hal tersebut kata Rachmat, dengan kaum difabel yang ada di sekitar terlebih dahulu. 

Dukungan tersebut pun tak melulu harus berupa finansial. Berbagi waktu atau tenaga, juga tentulah akan sangat bermanfaat untuk mereka. Atau menghindari perilaku diskriminatif atau merendahkan mereka juga adalah sebuah dukungan yang luar biasa pula.

“Sesungguhnya saudara-saudara kita yang secara fisik memang kekurangan, juga memiliki hak-hak yang setara dengan kita sebagai warga negara,” kata Rachmat.

Bertemu dengan John dan M Zulaipi, Rachmat pun tak henti mengucapkan kekaguman kepada mereka. Di tengah keterbatasan mereka secara fisik, semangat hidup mereka tak pernah padam. 

Mereka tidak terlihat tegar. Tak ada pula keluhan yang terlontar. Semangat mereka untuk berkreativitas demi hidup yang lebih baik, juga sangat patut diacungi jempol.

John, adalah pencipta lagu-lagu Sasak yang karyanya meledak dan banyak digandrungi khalayak. John mengaku, dirinya kini masih rutin manggung. 

Mulai dari acara hajatan, hingga perkawinan. Dalam sepekan, dia bisa manggung hingga empat kali. “Untuk tarif, biasanya saya tidak mematok harga,” kata John.

Sementara Zulaipi, saat ini bekerja sebagai tukang reparasi alat-alat elektronik. Dengan cara itulah kaum difabel asal Peringgarata, Lombok Tengah ini, dapat menghidupi keluarganya.

John dan Zulaipi, adalah dua contoh penyandang disabilitas yang menolak hidup dari belas kasihan orang lain. Mereka bekerja keras untuk dapat memberi penghidupan yang layak bagi anak dan istri mereka. 

Baik John dan Zulaipi, saat ini memang sudah berkeluarga. John telah memiliki dua anak. Sementara Zulaipi memiliki satu buah hati.

“Kami memang tidak ingin hidup hanya untuk menjadi sampah di bumi,” kata John. Zulaipi, mengangguk. Setuju dengan apa yang dikatakan John.

Rona bahagia terpancar dari raut wajah mereka, saat menerima bantuan kursi roda dari Rachmat Hidayat. John, lalu mencoba kursi roda elektrik yang harganya Rp 27 juta satu unit tersebut. 

Zulaipi juga mengayuh kursi roda manual yang diterimanya. Mereka pun berucap rasa syukur, lantaran telah mendapat perhatian yang disebutnya tak terhingga dari Rachmat Hidayat.

Kepada Rachmat, John pun berjanji akan membuatkannya lagu. Hal yang membuat Rachmat surprise. Politisi berambut perak ini pun mengaku sudah tak sabar menantikan lagu gubahan dari John rampung untuknya.

Rencananya, jika tak ada aral melintang, Rachmat juga akan mempertemukan John secara langsung dengan Menteri Sosial Tri Rismaharini. Rachmat ingin agar John, bisa menyampaikan langsung apa yang menjadi permasalahan para penyandang disabilitas di NTB, sehingga pemerintah dapat memberi atensi terhadap hal tersebut. 

Rachmat juga ingin, agar John juga nanti mendapat bantuan alat-alat bermusik dan fasilitas rekaman dari Kementerian Sosial, sehingga hal tersebut dapat menopang kreativitas John dalam bermusik.

“Pada kreativitas pekerja seni seperti John dan pekerja seni lainnya di Pulau Lombok, lagu-lagu Sasak akan bisa kita harapkan naik kelas dan orisinilitasnya tetap terjaga,” ucap Rachmat.

Ramadan Berbagi, Wakil Ketua II DPC PDIP Lombok Timur Serahkan Bantuan

Penyerahan bantuan kepada masyarakat Tanjung Luar
Okenews.net - Dalam rangka Ramadan Berbagi, DPC PDI Perjuangan Lombok Timur menyerahkan bantuan satu set Werless dan Mic untuk mendukung kegiatan ibadah bulan ramadan di Musholla Nurul Ihklas , dusun Muhajirin, Desa Tanjung Luar, Lombok Timur.

Prosesi penyerahan sumbangan DPC PDI Lombok Timur dilakukan oleh Wakil Ketua II DPC Lombok Timur, Ahmad Amrullah mewakili Ketua DPC PDIP Lombok Timur , Ahmad Sukro, Sabtu Malam, 8 April 2023. 

Bantuan Werless dan Mic membuat warga dusun Muhajirin bergembira. Hal tersebut tercermin dari suasana serah terima Werless dan Mic penuh suka cita. 

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ahmad Amrullah yang  mewakili Ketua DPC PDIP Lombok Timur memberikan sumbangan Werless dan Mic guna mendukung kegiatan ibadah dibulan Ramadan," kata Muhammad Nafis yang warga dusun Muhajirin menerima sumbangan Werless dan Mic. 

Muhammad Nafis menambahkan,  bantuan pengeras suara dari PDIP Lombok Timur sangat membantu kegiatan memakmurkan musholla nurul ihklas untuk kegiatan keagamaan maupun ibadah. 

"Dengan adanya Werless ini nantinya dapat dipakai warga dusun Muhajirin mendukung berbagai kegiatan sosial keagamaan," imbuh Muhammad Nafis . 

Terpisah ,  Ahmad Amrullah mengatakan saat ini DPC PDIP Lombok Timur akan sering turun kebawah mendistribusikan berbagai jenis bantuan sosial untuk warga  miskin.  Bantuan Kemanusiaan PDIP Lombok Timur sebagai wujud berbagi kehidupan dengan Wong Cilik. 

"Program bantuan Aksi Kemanusiaan yang dilakukan PDIP NTB tidak memiliki motif politik apapun. Itu semata-mata untuk berbagi beban kehidupan," ungkap Amrullah yang juga pengusaha muda sukses asal desa Rumbuk asli ini.

Selanjutnya Lelaki ganteng dan Flamboyan yang akrab disapa Amrul menambahkan , selain membagikan Werless dan Mic , dirinya bersama Fungsionaris DPC  PDIP Lombok Timur juga membagikan Al Quran untuk Masjid dan Musholla di Lombok Timur. Adapun Al Quran tersebut berasal dari Aspirasi H Rachmat Hidayat bekerjasama dengan Kemenag RI. 

"Setiap Masjid dan Musholla nantinya mendapat 10 sampai 20 Al Quran gratis untuk inventaris," imbuh Amrul.

Ia menginformasikan bahwa dalam waktu dekat ini PDIP NTB akan menggelontorkan berbagai bantuan sosial kemanusiaan , juga untuk Pondok Pesantren agar terjadi pemerataan bantuan. 

"Tahun ini berbagai bantuan sosial seperti RTLH, RKB, bantuan UMKM, Bantuan Sembako 1800 paket sedang berjalan. Kemudian untuk disabilitas ada bantuan kursi roda , manual, elektrik dan adaptif. Pendek kata PDIP NTB akan membagi semua bantuan tersebut secara gratis , transparan dan tidak ada pungutan apapun," tegas Amrullah. 

Lebih jauh Amrullah mengatakan sesuai amanat Ketua DPD PDIP NTB, H Rachmat Hidayat bahwa setiap bantuan sosial kemanusiaan harus dipastikan tepat sasaran kepada yang berhak menerima tanpa ada pungutan dan potongan apapun.

"Kalau ada yang kurang, Kita diminta menambah bantuan tersebut dari kantong sendiri. Jangan pernah berhitung kalau untuk kepentingan  rakyat," ujar Amrul menirukan pesan Rachmat Hidayat.

Minggu, 09 April 2023

Panggung Pilgub NTB 2024 Dinilai Milik Anak Muda Inovatif dan Smart

Bambang Mei Finarwanto
Okenews.net - Pemilihan Gubernur NTB tahun 2024, diyakini akan menjadi panggung bagi anak-anak muda di NTB. Munculnya ketidakpuasan atas kinerja petahana ataupun mantan petahana, menjadi pemantik bagi masyarakat untuk mencari alternatif pemimpin yang lebih baik, yang tentu saja bisa mengatasi persoalan yang dihadapi daerah.

“Tak ada yang bisa menampik, bahwa saat ini banyak masyarakat yang merindukan adanya pemimpin yang lebih segar, inovatif, dan memiliki visi jangka panjang. Para pemimpin muda memiliki semua itu,” kata Direktur Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 Bambang Mei Finarwanto, di Mataram, Ahad (9/4/2023).

Mantan Eksekutif Daerah Walhi yang karib disapa Didu ini mengungkapkan, kemenangan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wali Kota Solo pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2020, menunjukkan bahwa anak muda mampu menjadi alternatif pemimpin daerah yang kompeten dan mampu merespon kebutuhan masyarakat dengan baik.

Didu menegaskan, anak muda, dengan kreativitas, keberanian, dan kemampuan untuk berpikir out of the box yang mereka miliki, mampu menawarkan solusi yang lebih tepat sasaran dan lebih adaptif dengan perkembangan zaman.

“NTB memiliki sejumlah kandidat pemimpin muda yang memiliki kualitas memadai sebagai seorang pemimpin. Mereka jago kemampuan dalam manajemen dan juga unggul dalam hal kepemimpinan dan analisis kebijakan. Selain itu, mereka juga memiliki jaringan yang luas dan aktif terlibat dalam kegiatan masyarakat,” kata Didu.

Didu tak hendak menyebut nama. Namun, jika arus keinginan masyarakat yang merindukan pemimpin yang lebih segar, inovatif, dan memiliki visi jangka panjang ini terus menggema, maka kata dia, incumbent dan mantan petahana diprediksi akan out dari Pilgub NTB tahun 2024.

“Anak muda memiliki potensi yang besar untuk memimpin dan memberikan inovasi bagi daerah mereka. Anak muda memiliki gagasan yang segar, keberanian untuk berubah, dan keterbukaan dalam menerima masukan dari masyarakat,” tandas Didu.

Selain itu, aktivis senior ini juga menyebutkan, bahwa anak muda mampu memanfaatkan teknologi dan media sosial dengan efektif. Hal itu menjadikan mereka lebih unggul lantaran dapat memperkuat partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan.

Menurut Didu, NTB sudah memberi kesempatan kepada pemimpin yang sudah tidak lagi muda pada Pilgub NTB tahun 2018. Namun, lihatlah hasilnya kini. Tiga tahun terakhir, tata kelola keuangan daerah sungguh amburadul. Utang Pemprov NTB menumpuk hingga ratusan miliar kepada rekanan/Kontraktor yang telah menuntaskan proyek milik Pemprov NTB. Hal yang tidak pernah terjadi dalam sejarah Bumi Gora sebelumnya.

Begitu pun dalam hal posisi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) NTB, yang hingga kini masih bercokol pada posisi 29 dari 34 provinsi di Indonesia. Betapapun telah terjadi peningkatan dalam hal capaian sejumlah indikator terhadap komponen penentu IPM, namun kata Didu, posisi IPM NTB tersebut tak bisa menutup mata betapa sektor pendidikan, sektor kesehatan seperti usia harapan hidup, dan juga pengeluaran riil per kapita masyarakat NTB, berada pada posisi nomor enam dari bawah.

“Akan menjadi sesat pikir dan sangat melawan logika, jika ada yang menyebut, posisi enam dari bawah tersebut adalah sebuah prestasi,” tandas Didu.

Kinerja Tidak Memuaskan

Tentu kata Didu, jika hendak diurai dan dibedah satu persatu, akan banyak sisi yang bisa dikemukakan sebagai telaah kritis atas kepemimpinan di NTB saat ini. Dia mengingatkan, kinerja yang tidak memuaskan dari petahana, menjadi salah satu faktor yang paling penting untuk tidak melanjutkan kepemimpinan di periode berikutnya. Jika masyarakat tidak puas pada kinerja tersebut, karena pemimpinnya tidak mampu memenuhi harapan dan mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh daerahnya, maka masyarakat akan mencari alternatif pemimpin yang lebih baik.

Karena itu, Didu menegaskan, menjadi sangat wajar jika masyarakat NTB kemudian merindukan pemimpin yang muda, segar, dan inovatif untuk memimpin daerah. Hal itu kata analis politik yang dikenal humble ini, karena banyak masalah dan tantangan yang dihadapi oleh NTB saat ini membutuhkan pemimpin yang memiliki kemampuan untuk memimpin dengan cara yang berbeda dan inovatif.

“Pemimpin muda cenderung lebih adaptif,  responsif dan Smart  terhadap perubahan zaman dan dinamika sosial yang terus berubah. Selain itu, pemimpin muda juga memiliki kreativitas dan gagasan yang bisa mendekatkan daerah pada solusi dari setiap permasalahan yang dihadapinya,” tandas Didu.

Ditanya terkait pandangan bahwa pemimpin muda identik dengan pemimpin yang minim pengalaman, Didu menegaskan, hal tersebut tidak lagi relevan. Dia memberi contoh, bagaimana kepemimpinan anak muda di Kota Solo di Jawa Tengah, telah mampu membuat lompatan bagi daerah dengan inovasinya di sektor pariwisata, pendidikan, dan perekonomian.

“Itu sudah lebih dari cukup untuk menunjukkan bukti betapa pemimpin muda bisa fokus pada kebutuhan masyarakat dengan memberikan respons cepat dan tepat. Pemimpin muda mampu menggalang partisipasi masyarakat, memiliki kemampuan beradaptasi dengan perubahan zaman yang cepat, dan tentu saja memiliki integritas dan moralitas,” tandas Didu.

Pun begitu, Didu tidak menampik, jika tetap ada tantangan bagi para pemimpin muda. Terutama dalam hal pendanaan kampanye. Namun begitu, hal tersebut bukanlah hal yang tidak bisa diatasi. Anak-anak muda yang bertarung di Pilkada dapat menyiasati minimnya dana kampanye dengan membangun relasi yang kredibel dengan masyarakat dan media semenjak jauh-jauh hari sebelum pilkada. Selain itu, mengoptimalkan penggunaan media sosial juga bisa menjadi salah satu alternatif. Pemimpin muda juga dapat menggalang dan menghimpun relawan.

“Yang tidak kalah pentingnya, tentu pemimpin muda harus berkolaborasi dengan partai politik yang juga menjadi pintu masuk untuk mendapatkan pembiayaan dalam kampanye,” tandas Didu.

Lebih dari itu semua, pemimpin muda juga kata dia, penting untuk mendesain kampanye yang matang dan efektif. Antara lain dengan fokus menjangkau segmen masyarakat yang menjadi basis dukungan. Sehingga dengan cara ini, waktu dan sumber daya yang dimiliki, benar-benar akan dapat dimanfaatkan dengan optimal.

Keren...! MAN 1 Lotim Raih 3 Juara di Universitas Hamzanwadi

Para juara menerima hadiah dari panitia
Okenews.net -Keren...! Tiga siswa MAN 1 Lotim sukses meraih prestasi juara pada lomba tahfiz dan tilawah se-Lombok yang diselenggarakan Universitas Hamzanwadi (UNHAM), Jumat 7- 8 April 2023.

Torehan prestasi yang diraih tiga siswa MAN 1 Lotim selama ini aktif di ektra Rohis MAN 1 Lotim adalah Hirzi Fahkrin Gamzan sukses neraih juara 1 Tilawah Remaja Putra.

"Sementara Bq Mutiara Marta Sani  juara 2 Tilawah Remaja Putri, dan  Maulida Hidayatun Niswah Juara 1 Tahfiz 5 Juz, ungkap Pembina Rohis MAN 1 Lotim Sahapuddin.

Atas torehan prestasinya ini ketiga siswa binaannya ini berhasil membawa piala juara, sertifikat dan uang pembinaan dari penyelenggara.

Prestasi ini tentu akan menjadi pemacu tim untuk semakin giat berlatih terlebih akan menghadapi MTQ tingkat kabupuaten dan provinsi yang akan berlangsung tahun ini.

"Jadi, kegiatan semacam ini penting untuk menambah pengalaman dan bekal siswa nantinya saat berlaga di mementum lain," ujarnya. 

Kepala MAN  1 Lotim M Nurul Wathoni menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya bahwa ikhtiar siswa dan pembina untuk merebut prestasi bisa terwujud tentu dengan pembinaan yang rutin. 

Keikutsertaan siswa dalam berbagai  kompetisi merupakan hal yang harus dilakukan dalam rangka menambah pengalaman, mental tanding dan juga mengasah kemampuan siswa. 

Kompetisi merupakan sarana evaluasi yang paling obyektif untuk melihat hasil pembinaan siswa karena itu kita tetap mendorong dan mempasilitasi siswa agar bisa rutin mengikuti kompetisi. 

"Dan pihak madrasah juga dalam mengapresiasi setiap capaian siswa, kita rutin dan konsisten memberikan reward melalui program tebus prestasi agar motivasi siswa tetap terjaga," ungkap Wathoni. 

Sabtu, 08 April 2023

Degradasi Nilai, Sukiman Perintahkan Pol PP Tegas Kawal Kebijakan

HM Sukiman Azmy
Okenews.net - Bertepatan dengan 17 Ramadan 1444 hijriah bertepatan Sabtu (8/4/2023) Pemerintah Kabupaten Lombok Timur gelar peringatan Nuzulul Qur'an di Masjid Agung Al-Mujahidin Selong.  

Tema besar peringatan Nuzulul Quran tahun ini adalah mengajak masyarakat untuk mengamalkan Qur'an dalam kehidupan sehari-hari.

Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy mengajak agar jamaah merenungkan bagaimana selama ini masyarakat mempraktikkan ajaran al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari. 

Ia menilai, adanya degradasi yang terjadi di masyarakat. Dicontohkannya bagaimana pada masa ini di bulan Ramadan orang justru toleran terhadap yang tidak berpuasa.

Padahal di masa lalu justru yang tidak berpuasa toleran terhadap yang berpuasa. Hal itu dapat dilihat dari masih adanya warung atau tempat makan yang buka kendati sudah ada edaran dari pemerintah. 

Karena itu ia meminta Satpol PP dapat lebih tegas melaksanakan tugasnya mengawal kebijakan Pemda atau Perda agar degradasi nilai-nilai toleransi ini terjaga dengan baik. 

Menyangkut degradasi tersebut, Bupati mengkhawatirkan nilai-nilai yang kurang bagus seperti itu yang akan diwarisi generasi mendatang.

Di sisi lain Bupati Sukiman mengingatkan kemungkinan akan terjadinya perbedaan awal bulan syawal tahun ini. Seperti diketahui organiasi Muhammadiyah telah menetapkan awal Syawal jatuh pada Jumat (21/4/2023).

"Sementara pemerintah masih menunggu keputusan sidang isbat, dan bisa saja 1 Syawal ditetapkan Sabtu 22/4/2023," tegas Sukiman. 

Ia berharap perbedaan semacam itu tidak dipermasalahkan masyarakat. Ia mengajak masyarakat Lombok Timur untuk tetap guyub dalam silaturahim. 

Di ujung sambutan bupati berharap agar seluruh jamaah dan masyarakat Lombok Timur umumnya mendapatkan keberkahan ramadan.

Hikmah Nuzulul Quran yang disampaikan singkat TGH. Adnan Haris menyinggung implementasi Al-Quran dalam kehidup sehari-hari.

Hal itu merupakan implementasi level tertinggi bagi ummat Islam dan mendapatkan tempat istimewa di sisi Allah, bahkan disebut sebagai “keluarga Allah” karena keistimewaannya.

Pengamalan al-Quran tersebut tidak secara tiba-tiba akan tetapi melalui sejumlah tahapan di mana tahap pertama adalah senang membaca dan mempelajari al-Qur'an. 

Ia melihat hal itu belum banyak dijumpai. Karena itu ia berharap kegiatan ini dapat mendorong masyarakat lebih banyak membaca dan mempelajari Al-Quran, termasuk melalui terbentuknya komunitas pencinta Al-Quran.


Jumat, 07 April 2023

Bupati Sukiman Imbau Pengurus KONI tidak Membedakan Cabor

Pengurus KONI Lombok Timur dikukuhkan
Okenews.net - Bupati Lombok Timur HM mengucapkan selamat kepada pengurus KONI Lombok Timur Priode 2023-2027. Ia juga memberikan apresiasi kepada pengurus KONI Lotim yang yang sebelumnya.

Pengurus sebelumnya telah memberikan banyak jasa yang sehingga mampu membawa Lombok Timur ke peringkat yang luar biasa dari sebelumya.

"Saya melihat ini akan menjadi PR besar kepada pengurus KONI yang baru, karena merka harus mampu membawa Lombok Timur menduduki peringkat yang sebelumnya," ungkapnya, Rabu (06/4/2023).

Bupati Lombok Timur mengajak seluruh masyarakat terutama kepada pengurus KONI untuk sama-sama membangun dan menghidupkan KONI. 

Ia juga menghimbau agar KONI tidak membeda-bedakan atau menganaktirikan salah satu cabor. Kalau hal itu terjadi maka dapat memunculkan masalah dikemudian hari.

Semua harus diperlakukan sama, agar para atlet dan Cabor yang ada bisa terus menggali potensi mereka untuk menjadi yang lebih baik nantinya.

Ketua KONI NTB Mori Hanafi mengucapkan selamat kepada Lombok Timur yang telah mampu menorehkan juara 3 pada Porprov kemarin.

"Saya secara pribadi mengucapkan selamat dan kebanggan yang tidak terhingga  kepada Lombok Timur khususnya kepada para atlet yang bertanding," ujarnya.

Ia juga menyampaikan, pada tahun 2028 NTB akan menjadi tuan rumah pada ajang PON mendatang. Karena itu NTB harus bisa menyiapkan diri sejak dini.

Untuk menghadapi ajang olahraga bergengsi tersebut, harus memperispakan diri. Mulai kesiapan fisik maupun non fisik agar NTB bisa menjadi tuan rumah yang baik bagi para peserta PON mendatang.

Lada Porprov mendatang akan menambah sejumlah Cabang Olahraga (cabor), menjadi 50 cabor. Karena itu penting bagi KONI kabupaten untuk membentuk cabor tambahan dimaksud. 

"Pada PON yang dilaksanakan tahun depan, KONI Provinsi NTB menargetkan KONI Lotim dapat menyabet sebanyak 3 medali emas," katanya.

Pada kesempatan yang sama Bupati beserta Ketua KONI NTB menyerahkan hadiah secara simbolis kepada para Atlit Perprov NTB ke XI kemarin.

Kamis, 06 April 2023

Satresnarkoba Polres Lotim Tangkap Pengedar Narkoba

Kasat Reserse Narkoba Polres Lotim I Gusti Ngurah Bagus Suputra,SH,MH
Okenres.net - Tim Opsnal Satres Narkoba Polres Lotim, berhasil melakukan penangkapan terhadap salah seorang pengedar narkoba jenis sabu, inisial LHA (46) tahun warga Gubuk Lauk Desa Korleko, Kecamatan Labuhan Haji, Kab. Lotim. Sekitar pukul 14.00 Wita, Senin 3 April 2023.

Kepala Satuan (Kasat) Reserse Narkoba Polres Lotim, I Gusti Ngurah Bagus Suputra,SH,MH, mengatakan Berawal dari adanya informasi masyarakat bahwa salah satu Desa di Kecamatan Labuan Haji sering terjadi transaksi Narkotika, sehingga berdasarkan informasi tersebut dirinya memerintahkan Tim Opsnal Satres Narkoba Polres Lotim untuk melakukan penyelidikan dan mendalaminya.

Setelah dilakukan penyelidikan, pada hari Senin tanggal 3 April 2023, Tim Opsnal mendapat informasi yang akurat bahwa di wilayah tersebut ada seorang laki-laki yang dicurigai sebagai pengedar Narkotika jenis shabu.

“Sekitar pukul 14.30 Wita pada hari Senin tanggal 3 April 2023 kami dilakukan penyergapan terhadap LHA dirumahnya yang berada di Kecamatan Labuhan Haji, Lotim Saat ditangkap pelaku sedang berada di teras rumahnya,” ungkap Suputra Kepada Awak Media di Selong. Kamis (06/04/2023)

Ngurah Suputra menambahkan, Saat dilakukan penggeledahan badan pelaku LHA, ditemukan dompet disaku belakang celananya yang berisi uang tunai Rp. 3.070.000,0 dan 2 (dua) poket berisi bubuk putih diduga Narkotika jenis sabu.

"Setelah dilakukan penimbangan terhadap dua piket sabu yang merupakan milik tersangka memiliki berat 3,96 gram,"terang Kasat.

Selanjutnya dilakukan penggeledahan di dalam rumah pelaku, dan Tim menemukan barang bukti 1 (satu) buah bong (alat hisap sabu), 1 (satu buah timbangan digital, selanjutnya Tim melakukan penggeledahan dikamar belakang rumahnya ditemukan barang bukti berupa 1 (satu) kotak plastik warna biru yang di dalamnya berisi 3 (tiga) bendel plastik klip kosong, sekop plastik, gunting, korek api gas, HP Android dan HP kecil merk Nokia.

Atas kejadian ini pelaku dijerat dengan Pasal 112 Ayat (1) UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 12 tahun.(red)

Rabu, 05 April 2023

Rachmat Hidayat Bantu Santri Generasi Pertama Muallimat NW dengan Kursi Roda

Penyerahan bantuan oleh Ketua PDIP NTB H Rachmat Hidayat (kanan)
Okenews.net - Setelah sebelumnya berbagi kebahagiaan dengan pensiunan PNS difabel di Sikur, H Rachmat Hidayat, Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, melanjutkan berbagi kursi roda di Gumi Patuh Karya. Kemarin (4/4), Rachmat berbagi kursi roda kepada warga di Lingkungan Bermi, Kelurahan Pancor, Kecamatan Selong, Lombok Timur.

Penerima kursi roda tersebut adalah Hj Zawahir, yang merupakan santri generasi pertama Muallimat NW, madrasah yang didirikan untuk pendidikan anak-anak perempuan oleh Almagfurulahu Maulanasyaikh TGKH Zainuddin Abdul Madjid, pendiri Ormas Islam Nahdlatul Wathan.

Rachmat tiba di Lingkungan Bermi sebelum Duhur dengan didampingi fungsionaris DPD PDI Perjuangan NTB H Ruslan Turmuzi, yang juga merupakan Anggota DPRD NTB. Rachmat kemudian berjalan kaki menyusuri gang sempit untuk menuju rumah Zawahir, yang oleh warga setempat dipanggil dengan nama Hj Fauziah.

Sejumlah warga yang kebetulan sedang berada di dekat rumah perempuan yang kini berusia 88 tahun tersebut, turut menyalami Rachmat dengan takzim. Beberapa di antaranya bahkan ikut mengekor di belakang rombongan dan turut menyaksikan penyerahan kursi roda kepada Zawahir.

“Waktu dulu saya masih muda, Kampung Bermi ini adalah kampung tempat saya bermain. Beberapa sahabat saya juga masih tinggal di sini hingga sekarang,” tutur Rachmat.

Kampung Bermi, merupakan kampung tua di Pancor dan merupakan saksi sejarah perjuangan Almagfurulahu Maulanasyaikh mendirikan Nahdlatul Wathan, Ormas Islam terbesar di NTB saat ini. Rumah pertama ulama kharismatik yang merupakan Pahlawan Nasional tersebut, juga berada di Lingkungan Bermi. Rumah itu masih berdiri tegak hingga saat ini, dan berada tak jauh dari rumah Zawahir.

Ahmad Tahir, putra bungsu Zawahir, menyongsong kedatangan Rachmat Hidayat di rumahnya yang sungguh sederhana. Saat Rachmat tiba, Zawahir masih di kamar mandi. Rachmat pun menunggunya di depan pintu rumah yang hanya memiliki sedikit halaman tersebut.

Zawahir menderita lumpuh semenjak tahun 2011, tak lama setelah ibu dari 18 anak tersebut menunaikan ibadah haji. Semenjak itu, aktivitas dan geraknya mulai terbatas. Beberapa warga setempat yang merupakan tetangganya menyebut Zawahir sudah berusia lebih dari 90 tahun. Namun, berdasarkan dokumen Kartu Keluarganya, usianya kini baru menginjak 88 tahun.

Kendati menderita lumpuh, namun Zawahir masih bisa berbicara dengan jelas. Penglihatannya pun tidak terganggu. Dia masih bisa menandai orang yang bertemu dengannya. Hanya pendengarannya yang sedikit terkendala, sehingga berbicara dengannya mestilah dengan suara yang lebih dikeraskan.

Begitu bertemu dengan Zawahir, Rachmat langsung menyerahkan bantuan kursi roda untuk perempuan yang mendapat pendidikan langsung dari Maulanasyaikh tersebut. Zawahir dibopong, dan didudukkan langsung di atas kursi roda tersebut. Sesekali dia melempar senyum, pertanda kegembiraan. Termasuk saat disalami Rachmat Hidayat. “Ini dari kantor mana..,” katanya bertanya.


Dijawab oleh Rachmat, kalau dirinya dari Rumbuk, Lombok Timur. Datang untuk menyerahkan bantuan kursi roda untuk Zawahir.

Rachmat juga menceritakan jika dulu sewaktu muda, dirinya juga sering main di Kampung Bermi. Rachmat menceritakan juga salah seorang sahabatnya di Bermi yang bernama Amaq Irun. Rupanya dikenal baik juga oleh Zawahir. "Sahabat bareng-bareng laeq,” kata Rachmat.

“Oooo… Loq Irun…Lek ito balene…,” tukas Zawahir sembari menyebut lokasi tempat Amaq Irun kini tinggal.

“Sehat-sehat Inaq nggih…,” kata Rachmat sembari memegang tangan perempuan yang sudah sepuh tersebut.

Selain bantuan kursi roda, Rachmat juga menyerahkan bantuan uang tunai. Tak lupa juga dia berpesan kepada anak-anak Zawahir untuk terus berbakti dan merawat ibundanya dengan istiqomah. Pahala sangat besar dari Allah, menanti untuk anak-anak yang berbakti. Setelah itu, Rachmat Hidayat pun pamit.

Anggota Komisi VIII DPR RI tersebut menuturkan, kegiatan berbagi kursi roda tersebut, murni sepenuhnya sebagai aksi kemanusiaan untuk membantu sesama. Tidak ada kaitannya dengan politik sama sekali.

“Seperti sering saya sampaikan, sesungguhnya hidup kita sebagai manusia bukan tentang bagaimana menikmati, melainkan bagaimana kita berbagi,” kata politisi kharismatik Bumi Gora ini.

Bantuan kursi roda untuk Zawahir tersebut tidak melalui proses yang ribet. Dua hari lalu, Rachmat mendapat informasi bahwa ada warga di Kampung Bermi yang sudah sepuh dan membutuhkan kursi roda untuk memudahkan aktivitasnya. Sebagai orang yang memiliki ikatan emosional dengan kampung Maulanasyaikh tersebut, Rachmat langsung menyiapkan bantuan kursi roda tersebut dan memilih untuk menyerahkan secara langsung.

“Ini bentuk kita saling memanusiakan dan tolong menolong sebagai sesama,” imbuh politisi lintas zaman ini.

Ahmad Tahrir, putra bungsu Zawahir, menyampaikan rasa syukur atas bantuan kursi roda itu. Aktivitas ibundanya kini disebutnya akan menjadi lebih mandiri. Sang ibunda bahkan akan bisa kembali beraktivitas di sekitar rumah dan berinteraksi kembali dengan sesama warga, hal yang sudah sangat lama tidak bisa dilakukannya lantaran keterbatasan gerak fisiknya.

Dia menuturkan, ibundanya memang merupakan santri generasi pertama yang menempuh pendidikan di Muallimat NW. Madrasah Muallimat tersebut Almagfurulahu Maulanasysyaikh sebagai bagian dari revolusi pendidikan setelah mendirikan madrasah untuk anak-anak laki-laki.

Madrasah untuk anak-anak perempuan ini diberi nama Nahdlatul Banat Diniyah Islamiyah (NBDI), dan didirikan pada 21 April 1943. Di awal berdirinya, Madrasah NBDI menyelenggarakan pendidikan dengan masa pembelajarannya empat tahun. Selanjutnya kemudian mengalami perubahan menjadi Madrasah Muallimat dengan masa pembelajarannya selama enam tahun.

Selasa, 04 April 2023

Rannya Kristiono Boyong Lombok FC U-16 Training Camp di Barcelona

Presiden/CEO Lombok FC Rannya Agustyra Kristiono (kanan)
Okenews.net - Luar biasa! Presiden/CEO Lombok Football Club (Lombok FC), Rannya Agustyra Kristiono, bikin gebrakan. Klub sepakbola profesional yang didirikan Anggota DPR RI dari Dapil NTB 2/Pulau Lombok, H. Bambang Kristiono, SE (HBK) ini, bakal memboyong pemain Lombok FC U-16 untuk training camp di Salou, Barcelona, Spanyol.

“Kami akan mengirim 23 pemain Lombok FC U-16 untuk Training Camp di Salou, Barcelona. Ini adalah kesempatan luar biasa bagi skuad muda Lombok FC untuk menggembleng dan mengasah kemampuan teknik dan taktik mereka,” kata Rannya.

Persiapan Training Camp tersebut langsung dipimpin Rannya. Begitu tiba di Bandara Soekarno Hatta, setelah terbang selama 16 jam dari London ke Jakarta via Dubai, Uni Emirat Arab, Rannya langsung menggelar pertemuan di Senshu Japanese Rest, Fairmont Hotel Senayan, Jakarta, Senin (3/4).

Pertemuan tersebut diikuti Farry J. Francis sebagai principal Training Camp ini, kemudian Zuchli Imran Putra, selaku Head Coach Lombok FC U-16, dan juga Chairman Lombok FC H. Bambang Kristiono atau HBK.

“Training Camp ini kami rencanakan berlangsung selama dua pekan. Menjadi tekad dan komitmen manajemen Lombok FC, untuk memastikan skuad muda kami dapat digembleng di tempat yang tepat dengan fasilitas sepakbola terbaik,” imbuh Rannya penuh semangat.

Salou, adalah kota resort di Barcelona yang dikenal sebagai surga sepak bola bagi pemain-pemain muda. Di wilayah ini terdapat Complex Esportiu Futbol Salou, yang merupakan kompleks pelatihan sepak bola terbesar di Eropa. 

Di dalamnya ada 11 lapangan dengan dua di antaranya menggunakan rumput alami. Lalu enam lapangan menggunakan rumput sintetis, dua lapangan menggunakan rumput hibrida, satu lapangan serbaguna.

Banyak tim top menggunakan kompleks ini sebagai markas mereka untuk kamp pelatihan tim mereka sebelum berkompetisi pada sebuah Liga.

Di antaranya, Tim Nasional Inggris U-17. Sementara dari Indonesia, Timnas U-19, pernah menggelar Training Center di tempat ini.

Rannya menjelaskan, skuad muda Lombok FC akan berangkat pada 20 Mei 2023 dan kembali pada 2 Juni 2023. Selanjutnya, sepulang ke Tanah Air, Lombok FC U-16 akan langsung mengikuti kompetisi Nusantara Cup atau Prabowo Subianto Cup. Kompetisi tingkat nasional ini, akan mulai bergulir pada akhir Juni 2023.

Sejumlah rencana luar biasa pun telah disiapkan Rannya untuk skuad muda Lombok FC ini. Apabila tim Lombok FC berhasil masuk sebagai tim dua besar di kompetisi Nusantara Cup, maka tim penyelenggara Nusantara Cup qq Bapak Prabowo Subianto, akan mengirim mereka untuk berlatih di Akademi Sepakbola di Qatar selama satu tahun.

Demi memastikan seluruh pemain mendapat pelayanan terbaik, Rannya akan bertindak langsung sebagai Manajer Tim ke Barcelona. Dara yang kini tinggal merampungkan studinya di Brunel University, London, Inggris ini, akan didampingi Asisten Manajer Tim yakni Serena Cosgrova Franscies.

Serena adalah generasi millenial seumuran Rannya, dan merupakan jebolan dari Birmingham University, Inggris. Saat ini, Serena juga menjabat sebagai CEO dari PS. Bintang Timur, klub sepakbola profesional dari Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Selain itu, Serena merupakan putri Farry J. Franscis, polotisi Partai Gerindra yang saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama PT. ASABRI (Persero).

Selanjutnya, Rannya pun memberi update informasi terkini terkait Lombok FC. Saat ini, kata Rannya, Lombok FC sedang focus berbenah meningkatkan kualitas infrastruktur yang dimiliki klub. 

Selain itu, pihaknya juga telah menunjuk anggota manajemen dan tim pelatih baru, serta memanggil pemain-pemain dari Lombok yang saat ini sedang memperkuat tim-tim yang berlaga di Liga 2, kompetisi yang satu tingkat berada di bawah liga sepakbola kasta tertinggi di tanah air.

Talenta Sepakbola Muda Lombok

Sementara itu, Galang Sultan Ridwana, adalah salah satu talenta muda sepakbola terbaik di Pulau Lombok, dipastikan akan bergabung dalam Tim Lombok FC U-16 yang akan dikirim Training Camp ke Barcelona.

Galang merupakan pemain yang berposisi sebagai striker dengan tinggi badan 175 centimeter. Dia mulai membesut perhatian para pemandu bakat Lombok FC saat membela Perselobar U-15 di Piala Soeratin, kompetisi usia dini yang digelar PSSI di NTB. Perselobar tampil sebagai juara, dan Galang memberi kontribusi besar atas gol-gol yang terlahir dari kakinya.

Chairman Lombok FC, H. Bambang Kristiono menegaskan, selain memiliki tim senior, Lombok FC memilih fokus pada pengembangan pemain usia muda karena meyakini pengembangan pemain usia dini adalah cara terbaik untuk menghasilkan sepakbola berkualitas.

“Karena itu, Lombok FC tak akan pernah ragu untuk mengerahkan sumber daya dan semua resources yang dimilikinya untuk pengembangan talenta-talenta muda ini,” kata Wakil Ketua Komisi I DPR RI ini.

Dengan mengirim skuad muda Lombok FC ke Training Camp di Barcelona, HBK berkeyakinan bahwa hal tersebut akan memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi pengembangan pemain muda Lombok FC tentang bagaimana ekosistem dan pengembangan sepakbola di Eropa yang saat ini menjadi kiblat industri sepakbola dunia.

“Inilah ikhtiar nyata kami untuk bisa melahirkan para pemain hebat dari Lombok FC. Training Center di Barcelona ini tidak hanya akan mengasah kemampuan skill bakat-bakat muda kami dalam bermain sepakbola, tapi juga membentuk karakter dan mental mereka menjadi para pemain hebat," tandas HBK.

Selamat Hari Korpri

Pendidikan

Hukum

Ekonomi