www.okenews.net: Kesehatan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 24 Mei 2023

RSUD Selaparang Diresmikan, Bupati Berharap Kualitas Kesehatan Meningkat

Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy saat meresmikan RSUD Selaparang
Okenews.net - Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy meresmikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selaparang di Suela, Selasa (23/05/2023).

RSUD ini menambah jumlah rumah sakit milik Pemda Lombok Timur menjadi empat unit dan mengejar rasio ideal jumlah tempat tidur sesuai standar WHO yang saat ini berada di angka 70,8%.

Penambahan ini tidak saja diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, melainkan dapat memberdayakan tenaga kesehatan.

Diketahui, institusi pendidikan saat ini terus memproduksi tenaga kesehatan yang jumlahnya terus bertambah.

Di sisi lain ia mengakui masih dibutuhkan penambahan alat, sumber daya manusia, termasuk fisik bangunan RSUD dapat bertambah.

Bupati berpesan kepada Direktur RSUD Selaparang dan seluruh jajaran untuk tidak putus berkoordinasi, berkonsultasi, serta berkolaborasi dengan seluruh pihak terkait.

Mulai dari Pustu hingga Dinas Kesehatan Kabupaten maupun provinsi untuk pelayanan kepada masyarakat dan kemajuan RSUD tersebut.

kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur H Pathurahman menyampaikan usai peresmian pelayanan RSUD Selaparang ini, masih ada beberapa tahapan yang masih harus ditempuh.

Di antaranya registrasi Kementerian Kesehatan, kerja sama dengan BPJS Kesehatan, akreditasi dan pembentukan BLUD, dilanjutkan dengan peningkatan kelas dan pengembangan.

Salah satu tantangan keberadaan RSUD ini adalah terbatasnya jumlah dokter spesialis. Karena itu ia bergarap kerja sama yang baik dengan Pemerintah Provinsi NTB dapat mengatasi persoalan tersebut.

RSUD yang dibangun di area seluas dua hektar dengan dana Rp. 64 miliar. Rinciannya, untuk fisik bangunan dua lantai seluas 46.000 meter² sebesar Rp. 41 miliar. Untuk pengadaan alat kesehatan dan sarana prasarana sebesar Rp. 23 miliar.

“RSUD ini ditargetkan melayani masyarakat kecamatan Suela dan sekitarnya seperti  Sembalun, Pringgabaya, serta Wanasaba,” tutupnya.

Selasa, 23 Mei 2023

Pemerintah Luncurkan Gotong Royong Bakti Stunting

Okenews.net - Pemprov LuncuLombok Timur pada tahun 2022 berhasil menurunkan kasus stunting hingga dua persen dibanding tahun 2021. Keberhasilan tersebut menjadikannya tidak lagi menjadi penyumbang terbesar kasus stunting di NTB.

Karena itu Wakil Gubernur NTB Hj. Sitti Rohmi Djalillah mengapresiasi terobosan yang telah dilakukan Pemda bersama stakeholder lainnya, termasuk melalui pendampingan yang dilakukan OPD di masing-masing kecamatan, demikian pula dengan keterlibatan berbagai organisasi wanita di antaranya PKK dengan Canting Mas, dan DWP dengan DWP Cerdas.

Pola yang sama dikembangkan Pemerintah Provinsi NTB pada tahun 2023 di mana tiap-tiap OPD melakukan pendampingan terhadap kecamatan dengan angka stunting tinggi. Misalnya saja Dinas Sosial Provinsi NTB yang ditugaskan mendampingi Kecamatan Masbagik.

Pada bulan Mei tahun 2023 ini (data sampai 20/5) jumlah kasus stunting di kecamatan tersebut mencapai 17,49% atau 1.622 dari 9.273 balita yang diukur. Angka ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai lebih dari 18%.

Karena itu Wagub saat menghadiri Peluncuran Gotong Royong Bakti Stunting di Lendang Nangka Utara, Kecamatan Masbagik, berharap kinerja yang baik tersebut dapat terus ditingkatkan. Diingatkannya pentingnya pencatatan dan pengukuran yang tepat dan perbaikan data.

Kaitan dengan itu, ia menggarisbawahi pula keberhasilan pencatatan yang dilakukan Posyandu Keluarga yang memetakan kasus stunting di NTB secara nyata (by name by address) dan menjadi acuan data untuk penanggulangan stunting di daerah ini.

Berkat keberhasilan pencatatan itu pula Pemda dapat melakukan intervensi yang tepat dan menunjukkan keberhasilan dalam penanganan stunting.

Atas intervensi dan sinergisitas yang dibangun Pemerintah Provinsi, Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy pada kegiatan yang berlangsung Senin (22/05/2023) tersebut mengaku haru dan menyambut baik kegiatan yang disebutnya sebagai wujud kebersamaan tersebut.

Ia juga mengutip An-Nisa  ayat  9 yang mengingatkan kekhawatiran meninggalkan generasi yang lemah. Gotong royong bakti stunting ini, ungkapnya, adalah salah satu wujud upaya untuk memperkuat generasi berikutnya.

Bupati juga menyampaikan, menyambut pendampingan oleh Pemerintah Provinsi NTB yang memberikan protein hewani dengan pemberian telur, Pemda Lombok Timur juga melakukan hal serupa yang melibatkan ASN.

Pemprov NTB selama tiga bulan akan memberikan protein hewani kepada balita stunting yang ada di wilayah pendampingan. Di Kecamatan Masbagik terdapat 1.622 balita stunting dengan kasus terbanyak di desa Lendang Nangka Utara yang kasusnya mencapai 194 kasus atau lebih dari 20%.

Selain pemberian protein hewani dilakukan pula penguatan kapasitas petugas pendamping stunting, serta pelibatan tokoh agama dan masyarakat terkait pencegahan perkawinan usia anak  sebagai salah satu faktor penyebab stunting, di samping faktor pendidikan dan ekonomi, serta faktor lainnya.

Senin, 22 Mei 2023

Penanganan Stunting Dikes Lombok Timur Dapat Pujian

Kepala Dinas Kesehatan Lotim Dr. H. Pathurrahman
Okenews.net - Kabupaten Lombok Timur mendapat pujian dari Wakil Gubernur NTB Hj. Siti Rohmi Djalilah. Meski sebagai daerah dengan jumlah penduduk terbesar di NTB namun mampu melakukan intervensi penanganan stunting dengan baik.

Demikian diungkapkan Wagub saat launching Gotong Royong Bhakti Stunting di Desa Lendang Nangka Utara Kecamatan Masbagik, Senin (22/05/2023). Wagub memberi apresiasi bagi Lotim yang sukses melakukan penurunan stunting dengan cukup tajam.

Kesuksesan Bupati Lotim katanya juga karena Bupati menempatkan pilihan Kepala Dinas Kesehatan (Kadikes) yang tepat. Dimana, Lotim sudah bisa melakukan pembagian tugas dengan baik.

Wagub menjelaskan, penanganan stunting merupakan program prioritas Presiden. Penurunan stunting sangat penting.

Angka-angka stunting diketahui datang dari proses survei.  Mulai dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesda) dan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) maupun proses pencarian data lainnya.

Dalam proses pengumpulan data ini, Wagub meminta semua tim pendata harus ada pendampingan dari ahli gizi sehingga bisa hadirkan data yang valid.

Disadari, sejauh ini data Stunting ini dari tiga sumber. Riskesda, SSGI dan Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM).

Data dari EPPGBM ini diakui tidak bisa dibandingkan dengan SSGI. Akan tetapi, diyakinkan Wagub, di NTB termasuk di Lotim bisa buktikan dan sajikan data stunting by name by address.

Menyuguhkan data dengan nama dan alamat lengkap ini diakui tidak mudah. Secara nasional, EPPGBM belum bisa juga dibuat.

Hal ini karena tidak semua daerah yang bisa suguhkan data EPPGBM 100 persen seperti yang dilakukan di NTB. "Belum ada yang inputnya hampir 100 persen di Indonesia seperti di NTB," sebut Rohmi Djalilah.

Bagi NTB bersama dengan semua Kabupaten/kota sudah membuat seluruh Posyandu menjadi aktif. Puskesmas juga aktif. "Kita punya data by name by address," sambungnya.

Berdasarkan data EPPGBM tersebut,  maka intervensi program penanganan stunting bisa tepat. Tidak lagi ngawang-ngawang.

Ditambahkan, program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di semua Posyandu dan akun terbatas dananya.

Keterbatasan dana tersebut dikatakan Wagub terjadi di semua tingkat pemerintahan dari desa sampai Provinsi.

Tapi, katanya, kalau yang terbatas dialamatkan dengan tepat, maka hasilnya akan bagus. Sebaliknya, kalau tidak tepat, maka programnya sama seperti garami air laut.

Wagub memotivasi, stunting prinsipnya bisa ditekan. Secara global, kemampuan menekan kasus stunting ini rangenya rata-rata 2-3 persen.

Namun, dengan intervensi yang kuat maka bisa lebih besar seperti pengalaman Lotim yang dinilai sekarang cukup tajam penurunannya.

Melalui gerakan Bhakti penanganan stunting di seluruh daerah bisa akan menekan sampai tersisa 14 persen sesuai target nasional.

Sisa masa kepemimpinannya diharapkan bisa mengejar target tersebut. Termasuk di Kabupaten Lombok Timur.

Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur H. Pathurrahman dal kesempatan tersebut menjelaskan pengendalian stunting di Kabupaten Lotim sudah mendapat perhatian serius.

Pihaknya menyadari, dampak stunting secara konseptual akan pengaruhi perkembangam otak, tumbuh dan organ tubuh anak.

Jangka pendek berpengaruh pada kognitif atau intelegensi. Masa tua rentan resiko penyakit tidak menular seperti diabetes, serangan jantung, dan lain.

"Kalau otaknya terganggu, berpengaruh pada kecerdasan maka tak bisa sekolah tinggi. Masa depan anak yang stunting terancam,” ungkapnya.

Berdasarkan Data SSGI tahun 2021 Lotim penyumbang terbesar stunting di NTB. Tapi, tahun 2022 data SSGI turun menempatkan Lotim tak lagi nomor satu.

Lombok Timur saat ini menjadi urutan ketiga setelah Loteng dan KLU dengan persentase saat ini 35 persen dari sebelumnya 37 persen.

Sabtu, 20 Mei 2023

DP3AKAB Lantik 508 Duta Generasi Berencana


DP3AKB Lombok Timur lantik Duta GENRE

Okenews.net- Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Lombok Timur Lantik sebanyak 508 Duta Generasi Berencana (Genre) Indonesia yang di ambil dari 254 desa yang tersebar di Lombok Timur, Pelantikan tersebut berlangsung di Balai Pelatihan Vokasi Produktivitas (BPVP) Lenek, Sabtu (20/5/2023).


Kepala Dinas DP3AKB H. Ahmat menyampaikan bahwa Forum Genre bukanlah suatu yang baru lagi, karena Genre sudah menyebar sampai ke pelosok desa.

"Genre ini bukan hal baru lagi. Kita awalnya berada di provinsi dan kabupaten saja, tapi kini Duta Genre melebarkan sayapnya ke tingkat desa bahkan sampai ke keluarga," ujarnya.

Disebutkan Ahmat, peran dan fungsi dari duta Genre itu diharapkan mampu memberikan edukasi dan peranan penting kepada teman sebayanya tentang bahaya narkotika, perkawinan dini, penurunan angka Stunting, seks bebas, dan kegiatan lain yang berkaitan dengan remaja pada umumnya.

"Maka dari Itu Genre Ini di bentuk. Yang namanya remaja akan lebih sulit bercerita kepada yang lebih tua atau dewasa. Dari itu Genre ini dihadrikan dengan diisi oleh kaum muda yang sebaya, agar mereka lebih terbuka," tutur H. Ahmat.

Pihaknya sudah berkolaborasi dengan dinas dan instansi terkait. Salah satunya, Dukcapil agar bagaimana masyarakat lebih mudah untuk mengakses informasi dan administrasi bilamana diperkukan nantinya, baik dari administrasi kependudukan, dan lain sebagainya.

"Kita sudah berkolaborasi dengan Dukcapil tentang aplikasi yakni masyarakat mendapatkan administrasi kependudukan," ungkapnya.

Selain itu, Ahmat menegaskan masalah kemampuan dari duta Genre tak perlu diragukan, karena para duta yang terpilih itu memiliki kemampuan mumpuni dan dilakukan seleksi khusus. Kemudian direkrut desa, dan diberikan SK oleh kepala desa, jadi para duta tersebut tidak hanya asal tunjuk.

"Kemampuan anak-anak ini tidak perlu diragukan, karena mereka memiliki kemampuan yang cukup mumpuni makanya direkrut desa setelah memenuhi kriteria," ucapnya.

Pada kesempatan yang sama Sekertaris Daerah HM. Juaini Taufik mengatakan dari jumlah penduduk di NTB yang populasi terbanyaknya di Lombok Timur sebanyak kurang lebih 26%, dengan usia remaja produktif yaitu 10 hingga 24 tahun, maka jika mengaju pada angka tersebut, bisa di pastikan memang populasi terbesarnya berada di Lombok Timur.

"Karenanya, saya mengajak kepada semua duta Genre yang diwakili dua orang dari setiap desa untuk dapat mengambil peran penting dalam mengisi pembangunan manusia khususnya remaja di desa masing-masing," ajaknya.

Selasa, 02 Mei 2023

Direktur RSUD Selong Beberkan Biaya Surat Keterangan Sehat

Direktur RSUD Selong dr. H. Hasbi Santoso
Okenews.net - Biaya pembuatan surat keterangan sehat (SKS) di RSUD dr. R. Soedjono Selong mengacu pada Peraturan Daerah (Perda). Hal itu tergantung pada keperluan dan jenis pemeriksaan berpedoman pada peraturan daerah (Perda) Nomor 43 Tahun 2021.

Direktur RSUD Selong Hasbi Santoso mengakatan, mekanisme dan proses serta biaya yang dikenakan bersifat variatif terhadap pemohon. Ada empat klasifikasi pemohon SKS yakni kelompok calon jamaah haji, pegawai kategori PPPK, PPPK khusus tenaga kesehatan (Nakes), dan calon legislatif (Caleg).

Hasbi mencontohkan, calon jamaah haji saat ini berjumlah 1060 orang. 434 orang di antaranya dirujuk oleh ke rumah sakit lantaran harus dilakukan pemeriksaan elektrokardiogram (EKG). EKG merupakan prosedur medis yang dilakukan untuk memeriksa fungsi jantung, termasuk aktivitas kelistrikannya. 

Dua hal yang terdeteksi melalui EKG yakni lama waktu gelombang elektrik melalui pengukuran interval serta jumlah aktivitas listrik pada otot jantung. Selain pemeriksaan EKG, seorang calon jamaah haji oleh dokter di Puskesmas, juga direkomendasikan untuk melakukan rontgen di rumah sakit.

Dua hal inilah yang dibutuhkan sehingga menyebabkan mereka dirujuk, agar Puskesmas bisa menetapkan apakah mereka bisa melaksanakan ibadah haji. 

Kalau EKG ini semua Puskesmas punya, rontgen hanya Puskesmas Aikmel yang punya. Nah alat ada, tetapi yang membaca EKG dan rontgen ini secara elektronik, harus dokter spesialis. "Inilah yang menyebabkan bahwa pembuatan SKS tertentu, harus di rumah sakit," jelasnya.

Untuk jenis pemeriksaan seperti yang disebutkan di atas diharuskan di institusi/instansi pemerintah.
Hal itu, demi mendapatkan SKS dengan legalitas yang jelas, yang di antaranya adalah RSUD Soedjono Selong, RSUD Lombok Timur, dan RSUD Patuh Karya.

"Terkait rincian biaya pembuatan SKS bagi calon jamaah haji di antaranya, registrasi Rp25 ribu, EKG Rp76 ribu, pemeriksaan fisik Rp17 ribu, pemeriksaan rontgen thorax Rp83,5 ribu, expertise rontgen Rp50 ribu, sehingga total keseluruhan Rp.251,5 ribu," paparnya.

Selanjutnya untuk pemohon dari kategori Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), ia menjelaskan terdapat pemeriksaan laboratorium yaitu pemeriksaan narkoba dengan tiga parameter dengan biaya Rp165 ribu, sudah termasuk jasa spesialis yang membawahi laboratorium.

Kemudian, jenis tes yang agak mahal bagi PPPK, adalah tes Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) guna mendeteksi adanya kelainan kejiwaan/psikologis, seperti adanya penyimpangan diamipola atau memiliki kecenderungan depresi.

"Itu dikonsultasikan oleh dokter spesialis jiwa. Di Lombok Timur, dokter spesialis jiwa hanya ada di RSUD Soedjono Selong. Tes inilah yang biayanya Rp410 ribu, yang kemudian total biaya keseluruhan untuk PPPK sebesar Rp718 ribu," jelasnya.

"Berikut rincian biaya SKS untuk PPK, registrasi Rp25 ribu, EKG Rp76 ribu, pemeriksaan fisik Rp17 ribu, konsultasi dokter umum di rawat jalan Rp25 ribu, pemeriksaan narkoba 3 parameter Rp165 ribu, test MMPI dan wawancara psikiatrik Rp360 ribu, konsultasi dokter spesialis jiwa Rp50 ribu. Sehingga total keseluruhannya Rp718 ribu," jelasnya.

Lebih lanjut ia menegaskan, pemohon SKS dari PPPK adalah mereka yang sudah dinyatakan lulus PPPK, bukan pencari kerja sebagaimana yang diasumsikan oleh banyak orang. Dari itu, dengan tegas dirinya menepis keraguan bahwa mereka yang sudah rela membayar mahal SKS belum tentu akan lulus.

"Khusus SKS untuk PPPK, bahwa yang membuat SKS itu adalah mereka yang sudah lulus. Jadi kalau dikatakan mereka belum tentu lulus setelah repot-repot membuat SKS dengan biaya mahal, itu tidak benar," tegas Hasbi.

Berikutnya bagi pemohon SKS dari PPPK tenaga kesehatan (Nakes). Terdapat tambahan item pemeriksaan bagi PPPK Nakes, yakni pemeriksaan buta warna. "Nah yang memeriksakan adalah dokter spesialis mata. Dan mohon maaf untuk spesialis mata ini kita di Lombok Timur hanya ada di RSUD Soedjono Selong,” ungkapnya.

Sementara rician biaya untuk PPPK Nakes sebagai berikut, registrasi Rp25 ribu, EKG Rp76 ribu, pemeriksaan fisik Rp17 ribu, konsultasi dokter umum Rp25 ribu, pemeriksaan narkoba 3 parameter Rp165 ribu, tes MPPI dan wawancara psikiatrik Rp360 ribu, konsultasi dokter spesialis jiwa Rp50 ribu, pemeriksaan buta warna dan expertise spesialis mata Rp79 ribu, sehingga total keseluruhannya Rp797 ribu.

Terakhir, untuk pemohon dari calon legislatif (Caleg) selain tes MMPI/mejiwaan, untuk pertama kalinya seorang Caleg diberikan tes IQ, yakni tes kepribadian dan kapasitas kecerdasan. “Untuk tes MMPI maupun tes kepribadian dan kapasitas kecerdasan ini hanya bisa dilakukan oleh spesialis jiwa. Nah inilah komponennya, sehingga harus dilakukan di rumah sakit,” tukasnya.

Rincian biaya untuk Caleg di antaranya biaya registrasi Rp25 ribu, EKG Rp76 ribu, pemeriksaan fisik Rp17 ribu, konsultasi dokter umum Rp25 ribu, pemeriksaan narkoba 3 parameter Rp165 ribu, tes MPPI dan wawancara psikiatrik Rp360 ribu, konsultasi dokter spesialis jiwa Rp50 ribu, tes kepribadian dengan big 5 dan tes kecerdasan dengan TIU Rp108 ribu sehingga total biaya Rp826 ribu.

Berkaitan dengan penerimaan fungsional dari jasa keuangan yang diperoleh rumah sakit dari biaya pembuatan SKS terlebih dahulu dirincikan berdasarkan anatominya, dengan rincian 65 persen untuk biaya operasional dan 35 persen untuk biaya jasa.

“Karena kita BLUD, ada kewajiban untuk menyetorkan hasil retribusi kepada Pemda, tetapi terlebih dahulu kita masukkan 100 persen ke kas rumah sakit. Setelah itu barulah nanti 65 persen untuk operasional, dan 35 persen untuk jasa yang kita bagikan kepada seluruh staf rumah sakit,” tandas Hasbi.

Senin, 01 Mei 2023

Soal Bayi Kembar Siam Meninggal, Direktur RSUD Selong Sebut Pelayanan Sudah Maksimal

Bayi kembar siam saat berada di rumah sakit
Okenews.net - RSUD Raden Soedjono Selong terus mengikatkan pelayanan persalinan bagi masyarakat. Namun terkadang nasib berkata lain dan menjemput takdir masing-masing. 

Baru baru ini, RSUD Selong melayani persalinan ibu dengan bayi kembar siam secara maksimal. Melalui dari proses operasi sesar sekitar Pukul 08.40 Wita (28/04/2023) kemarin, namun masuk di hari ketiga (3 ) pukul 05:30 wita bayi tersebut meninggal dunia.

Direktur RSUD Soedjono HM. Hasbi Santoso, M.Kes mengatakan, ibu dari bayi kembar siam itu atas nama Zahratul Qadariah usia 32 tahun berasal dari Dusun Tundak, Batu Putek Kecamatan Keruak. 

"Ya memang benar bayi ini dempet dada dan perut. Proses kelahirannya melalui operasi sectio caesaria namun di hari ketiga, sekitar pukul 05:30 wita bayi tersebut meninggal dunia di rumah sakit," ujar Hasbi. 

Saat itu pihak meluarga langsung membawa bayi tersebut pulang untuk di makamkan. Ia menuturkan, bayi kembar siam itu terbilang langka. Karena kelahirannya satu berbanding satu juta kelahiran. 

"Diagnosanya G2 P1 AO H1 Uk 37 Minggu,  Gemeli, Hidup, Intra Uteri dengan Gameli Contuinjed Twins Cord dan hepar hanya satu. Pas pertama lahir bayi tersebut tidak menangis," tuturnya. 

Padahal, biasanya bayi lahir menangis. Namun bayi kembar itu tidak menangis. Kalau tidak menangis, itu bisa dikatakan tidak normal. Apalagi mempunyai satu jantung. Maka dipastikan operasi pemisahan akan sangat susah dilakukan mau ke luar negeri pun sulit. 

"Sebelumnya, bayi kembar itu dirawat intensif di ruang  nifas Rinjani dengan kondisi stabil. Dibantu dengan alat bantu pernafasan dan pemanas (inkubator). Bayinya dalam keadaan baik namun di hari ketiga tidak tertolongkan," ucapnya.

Terkait dengan kondisi ibu dari bayi kembar itu dalam keadaan stabil dan masih dirawat intensif. Sementara untuk pembiayaan, ia menggunakan BPJS Mandiri yang tidak ditanggung pemerintah.

Senin, 03 April 2023

RSUD Soedjono Selong Terus Ikhtiarkan Pelayanan Terbaik bagi Masyarakat

Direktur RSUD Raden Soedjono dr. H Hasbi Santoso
Okenews.net — RSUD dr Raden Soedjono Selong terus ikhtiarkan untuk memberika  pelayanan terbaik bagi masyarakat yang berkunjung.

Para petugas seakan tidak mengenal lelah bekerja untuk memberikan yang terbaik. Para petugas standby menerima masyarakat pada saat keadaan darurat.

Seperti salah satu warga di Lotim membutuhkan darah pada pukul 02:30 wita pihak RSUD Raden Soedjono Selong yang piket jaga langsung merespon hal tersebut.

Langkah ini merupakan langkah pihak RSUD Raden Soedjono Selong agar semua keluhan terlayani meski masih terdapat kekurangan yang akan terus ditingkatkan.

Direktur RSUD Raden Soedjono dr. H Hasbi Santoso mengatakan, ikhtiar ini dilakukan bukan semata konteks kemanusiaan namun itu menjadi bagian dalam beribadah sesuai ajaran agama.

"Kami sebagai pelayan masyarakat harus merespon cepat ketika ada masyarakat kita dalam keadaan darurat," ujar Hasbi, Senin,03/04/2023.

Ia menegaskan, jadwal piket para perawat dan dokter. Ada piket pagi sampai sore dan ada juga piket malam. Itupun sampai pagi selanjutnya nanti di ganti lagi yang sudah memiliki jadwal.

”Saya sangat mengapresiasi terhadap kinerja para perawat dan dokter yang ada di RSUD Raden Soedjono Selong ini yang sangat merespon cepat ketika masyarakat dalam keadaan darurat,” ujarnya memuji.

Ia juga berharap para petugas harus menunjukkan sikap dan adab dengan bertutur kata, lemah lembut dan sopan melayani masyarakat baik pasien maupun keluarga pasien.

Ia juga berharap kepada masyarakat agar segera memberitahu ketika ada keluarga kerabat yang membutuhkan pertolongan cepat. Namanya juga sebagai manusia tidak luput juga kesalahan dan kehilafan. 

Karena itulah, penting bagi siapa saja untuk senantiasa saling mengingatkan agar semua berjalan dengan baik. Kerjama semua pihak sangat dibutuhkan.

Minggu, 02 April 2023

Patuh Pajak, RSUD Raden Soedjono Raih Piagam dari Dirjen

Direktur RSUD dr.R.Soedjono Selong, dr HM.Hasbi Santoso
Okenews.net  - Berbagai ikhtiar dilakukan RSUD dr Raden Soedjono Selong untuk memproleh hasil terbaik. Ikhtiar itu tidak semata-mata dalam konteks pelayanan kesehatan masyarakat.

Namun dalam melaksanakan kewajiban terhadap negara berupa pembayaran pajak juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan sebagai upaya memaksimalkan semua yang mempengaruhi kredibilitasnya.

Tidak tanggung-tanggung, RSUD kebanggaan warga Bumi Patuh Karya Lombok Timur itu mendapat peringkat pertama dari Dirjen Pajak NTB karena kepatuhan membayar pajak.

Direktur RSUD dr.R.Soedjono Selong, dr HM. Hasbi Santoso mengucapkan syukur dan terima kasih serta apresiasinya kepada semua jajarannya atas predikat sebagai wajib pajak dengan kepatuhan tertinggi tahun 2022.

Piagam penghargaan diberikan oleh Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) pada acara tax gathering dan pekan panutan pajak tahun 2023 yang diselenggarakan KPP Pratama Praya, di Pendopo Bupati Lotim di Selong, Kamis (16/2/2023).

“Kami mengucapkan apresiasi dan dukungan penuh kepada KPP Pratama Praya dalam memelihara kedisiplinan dan kepatuhan membayar pajak sangat erat kaitannya dengan kesejahteraan rakyat,” ucapnya.

Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Nusa Tenggara Syamsinar mengingatkan semua instansi pemerintah agar melaporkan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) lebih awal.

Jangan menunggu batas waktu yang telah ditentukan karena hal  itu sebagai sarana pelaporan penghasilan bagi para wajib pajak yang telah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Hadir pada giat tersebut Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) beserta seluruh jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) di bawah lingkup Pemkab Lombok Timur.

Jumat, 31 Maret 2023

RSUD R Soedjono Selong Siapkan Taman Indah Bagi Pengunjung

Taman RSUD dr R Soedjono Selong
Okenews.net - Ada pemandangan yang berbeda di luar ruangan RSUD Raden Soedjono Selong Kabupaten Lombok Timur, NTB.

Desain halaman dengan model taman itu tampak membuat suasana yang indah yang bisa menyejukkan di tengah keletihan para pengunjung.

Taman ini bisa dinikmati siapa saja namun diharapkan dapat menjaga kebersihan termasuk menjaga tanaman yang menghiasinya.

Menariknya lagi, adanya air mancur dengan percikan air yang seakan menjadi musik indah dibalik suaranya yang jatuh.

Salah seorang pengunjung, Herman mengaku cukup nyaman ketika keluar dari dalam ruang tempat pasien ditunggu.

"Penataan taman ini cukup bagus, bahkan kita bisa Selfi untuk update status WA (whatsApp)," ucap Herman seorang pengunjung, Kamis (30/03/2023).

Direktur RSUD Soedjono Selong Lombok Timur dr. Hasbi mengatakan, memang taman itu didesain dengan indah supaya pengunjung juga bisa sedikit betah. 

"Memang desainnya harus ada tempat peristirahatan para pengunjung pasien, di luar maupun di dalam," ucap Hasbi, Kamis (30/03/2023).

Ia berharap kepada pengunjung pasien di RSUD Raden Soedjono Selong agar bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan taman di luar maupun di dalam.

Selasa, 28 Maret 2023

DP3AKB Optimis Angka Stunting di Lombok Timur Turun

DP3AKB Lotim gelar rakor bahas Stunting
Okenews.net - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Lombok Timur Tahun 2024 Optimis tekan penurunan angka stunting hingga 14 persen.

DP3AKB telah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting atau (TPPS) yang Beranggotakan Beberapa (OPD) terkait lingkup pemda Lombok Timur yang beberapa fokusnya Khusus menangani Stunting. 

(DP3KB) dan Tim (TPPS) mengadakan rakor, untuk membahas apa saja yang akan disiapkan dan dibutuhkan untuk mewujudkan keinginan tersebut di Rupatam 1 Kantor Bupati, Selasa (28/03/2023).

Kepala Dinas DP3AKB, Ahmat menegaskan Rakor TPPS dilakukan dalam rangka evaluasi kinerja beberapa OPD, yang telah tergabung dalam TPPS, Terkait rencana kerja mendatang, ataupun yang telah dilakukan, agar menjadi fokus bersama pada 2023 ini.

“Jadi semua OPD yang tergabung dalam TPPS pada Rakor ini akan memaparkan apa saja yang pernah di kerjakan dan apasaja yang akan menjadi rencana kerja Tim TPPS pada tahun 2023 ini,” ujar Ahmat.

TPPS sendiri berisikan setidaknya 21 OPD lingkup Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Timur, dan beberapa Lembaga yang konsen membahas tentang Stunting.


Rencana Nantinya akan ada 8 aksi yang akan dilakukan TPPS, dimana akan dimulai bertahap setiap bulannya hingga nanti targetnya tercapai pada bulan Juli 2023. Paparnya.

Sambung Ahmat, TPPS saat ini fokus di lingkup Kecamatan, hingga sudah tidak ada lagi istilah desa yang menjadi lokus.

“Kalau semua OPD bergerak, semua lini dan bahkan  semua pihak terkait, optimis 14 persen itu bisa tercapai,” lanjutnya.

Menurut data yang ada, pada Tahun 2023 saat ini kasus stunting di Lombok Timur dari sumbar SSGI sudah mencapai 32,07 persen, sedang pada E-PPGBM diangka 16,98 persen.

Menurut Ahmad saat ini pihaknya masih berpatokan pada dua data, dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dan Elektronik-Pencacatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM).

Selain berpatokan pada dua sumber diatas, Ahmat mengaku saat ini pihaknya juga tengah membuat satu program yang dinamakan Kelas Keluarga Resiko Stunting, yang akan segera di hadirkan di tengah masyarakat. tutupnya.

Jumat, 10 Maret 2023

Bupati Ikuti Kegiatan Gerakan Pengendalian Penyakit

Bupati Sukiman Azmy mengikuti rangkaian kegiatan gerakan kesehatan
Okenews.net - Bupati Lombok Timur H. M. Sukiman Azmy, bersama seluruh Pimpinan OPD, pejabat eselon II dan III serta ASN lingkup Setda Lombok Timur mengikuti rangkaian kegiatan gerakan pengendalian penyakit prioritas serta pengukuran kebugaran jasmani Aparatur Sipil Negara (ASN). Kegiatan dilaksankan Jumat (10/3) di Pendopo Bupati.

Kegiatan pengukuran jasmani diawali dengan registrasi, pengecekan tensi, tinggi badan (TB), berat badan (BB), ukuran lingkar pinggang, dan sejumlah indikator kesehatan lainnya. Selanjutnya seluruh peserta berlari  sebanyak empat putaran lapangan tugu untuk kemudian dilakukan pemeriksaan kebugaran.

Bupati  Sukiman  usai lari mengitari empat putaran lapangan tugu, dengan antusias mengingatkan para ASN  meluangkan waktu untuk berolahraga. Kegiatan tersebut diharapkan menjadi tolok ukur tingkat kesehatan dan kebugaran ASN.

Bupati Sukiman juga membagi tiga resep sehat, yaitu dengan olahraga, mengkonsumsi makanan bergizi, dan  istirahat cukup.

Program ini merupakan satu diantara berbagai upaya pemerintah mengimplementasikan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) bagi ASN lingkup Pemda Lotim.


Senin, 06 Maret 2023

P3AKB Lombok Timur Launching Aplikasi Esimil

Kepala Dinas P3AKB Lotim H Ahmat
Okenews.net - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (P3AKB) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) meluncurkan aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Esimil) Kamis (6/4/2023).

Aplikasi ini merupakan aplikasi skrining dan pendampingan bagi calon pasangan pengantin yang akan menikah, dengan tujuan mencegah terjadinya pernikahan usia di bawah umur.

Aplikasi Esimil ini, merupakan salah satu upaya menekan angka stunting di Lombok Timur yang masih tinggi.

Kepala Dinas P3AKB Lombok Timur, H Ahmat mengatakan, aplikasi Esimil merupakan alat skrining awal dan pendampingan yang dilakukan kepada Calon Pengantin (Catin) beresiko. 

Nantinya setiap pasangan Catin harus mengisi  kuisioner pada aplikasi elsimil. Setelah mengisi kuesioner maka akan terbit sertifikat Esimil.

"Sebelum menikah, Catin wajib menyerahkan sertifikat Esimil sebagai salah satu syarat untuk mendaftar nikah di KUA," ucapnya.

Dijelaskan H Ahmat, Esimil merupakan inovasi dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk menekan angka stunting yang ditujukan kepada calon pengantin.

"Aplikasi ini diharapkan dapat mendeteksi lebih awal potensi lahirnya bayi stunting berdasarkan kondisi kesehatan calon pasangan pengantin," jelasnya.

Disebutkan H Ahmat, Manfaat dari Esimil itu sendiri sangat luar biasa, yakni sebagai Alat screening untuk mendeteksi faktor risiko pada calon pengantin, Menghubungkan calon pengantin dengan petugas pendamping, Media edukasi tentang kesiapan menikah dan hamil terutama yang terkait dengan faktor risiko stunting.

"Karenanya Calon pengantin wajib mengunduh aplikasi ini tiga bulan sebelum menikah. Selanjutnya, mereka mengisi kuesioner Elsimil berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan calon pengantin," ungkapnya.

Lanjut H Ahmat, melalui aplikasi ini, implementasi strategi pencegahan stunting dilakukan dari hulu,  yaitu dari desa, puskesmas, pendampingan TPK, KUA dan Dinas Dukcapil.

"Strategi pencegahan stunting, mulai dari skrining melalui kesiapan menikah dan hamil, edukasi kesehatan dan gizi, sampai pada pendampingan pasangan usia subur," pungkasnya.

Hadir dalam rapat koordinasi tersebut, Kadis P3AKB bersama jajaran, Kepala KUA dari 21 kecamatan di Lombok Timur. (INTB)

Sabtu, 04 Maret 2023

Layanan Pasien Penyakit Jantung RSUD Soedjono Selong Siap Beroperasi

Direktur RSUD dr. HM. Hasbi Santoso, M.Kes
Okenews.net
- Ikhtiar RSUD dr. Raden Soedjono Selong terus dilakukan dalam pengembangan pelayanan kesehatan. Saat ini pihaknya sedang memaksimalkan pelayanan kesehatan jantung.

Persiapan pembukaan layanan baru cardiovascular care unit (CVCU) di RSUD mendapat kunjungan dari tim supervisi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Selong guna melakukan visitasi

Kedatangan Tim BPJS Kesehatan Cabang Selong disambut baik oleh Direktur RSUD dr. HM. Hasbi Santoso M.Kes, beserta jajarannya, Jum'at 3 Maret 2023. 

Direktur RSUD dr. HM. Hasbi Santoso M.Kes mengatakan, dari segi kesiapan secara substansial pelayanan cardiovascular care unit sudah layak dan sudah dianggap bisa menerima pasien.  

"Menurut tim supervisi BPJS kesehatan, pelayanan CVCU di RSUD Soedjono sudah layak, sehingga kita disarankan untuk membuat banner layanan serta nama ruangan," ujarnya.

Hasbi menegaskan bahwa pelayanan CVCU akan mulai beroperasi pekan depan. "InsyaAllah Minggu depan tanggal 6 Maret 2023, RSUD Soedjono sudah bisa menerima pasien penyakit jantung untuk rawat inap," tegasnya.

Saat ini RSUD dr. R. Soedjono telah memiliki dokter spesialis jantung dan perawat CVCU yang telah dilatih di RS Saeful Anwar Malang selama 3 bulan, sehingga syarat untuk membuka layanan CVCU telah terpenuhi.

"Saat ini ruangan CVCU memiliki empat tempat tidur, ke depan diharapkan bisa menjadi tujuh tempat tidur," harapnya.

Sementara mengenai sarana dan prasarana, menurut Direktur RS Soedjono, telah melakukan persiapan selama 2 bulan sehingga bahan untuk supervisi BPJS cabang Selong dalam membuka layanan baru CVCU bisa diminimalisir kekurangannya.

Kesiapan dan kesungguhan dalam memberikan pelayanan khususnya pelayanan CVCU mendapat apresiasi dari tim BPJS kesehatan cabang Selong Lombok Timur yang diketuai Nisa.

Setelah selesai melakukan pemaparan di ruang CVCU, tim BPJS juga melakukan kredensialing untuk ruangan NICU dan treadmill di Poli Jantung RSUD Soedjono Selong.

Disebutkan, ruangan CVCU merupakan ruangan yang di khususkan untuk pasien pengidap penyakit jantung dan pembuluh darah yang membutuhkan layanan intensive.

Ruangan CVCU dilengkapi dengan alat-alat standar pelayanan intensive dan sumber daya manusia yang terlatih dan tersertifikasi.

Rabu, 08 Februari 2023

DP3AKB Fokus Intervensi 70.608 KRS

 Kepala DP3AKB Lotim saat monev stunting menekankan memiliki data KRS agar intervensi stunting tepat sasaran.
Okenews.net - Data Keluarga Risiko Stunting (KRS) yang dirilis Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), jumlah KRS di Lombok Timur (Lotim) yang menjadi fokus intervensi sebanyak 35,20 persen atau 73.608 Kepala Keluarga. Angka tersebut memiliki kesenjangan dengan data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), hanya 16,82 persen. 

"Kita akan fokus melakukan intervensi 70.608 kepala keluarga risiko stunting ini, karena data SSGI yang diakui Nasional,"kata H Ahmat, kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Lotim, usai Monitoring dan Evaluasi (Monev) di Kecamatan Lenek.

Dijelaskan, data yang dirilis SSGI itu merupakan hasil update data tahun 2021 dan 2022. Data tersebut, menurutnya jangan sampao berbeda antara Puskesmas dengan DP3AKB. Mengingat kesenjangan data antara SSGI dengan e-PPGBM, ia pun mengajak untuk melihat dimana letak kesenjangam data tersebut. Dari itu, ditekankan bagaimana fokus melakukan pencegahan. 

"Pernikahan dini, salah satu menjadi penyebab stunting,"tegasnya, Rabu (08/02/2023).

Menurutnya, semua Desa tentu memiliki tujuan percepatan penurunan stunting. Dari 14 Kecamatan yang telah dilakukan Monev, hanya Desa di Kecamatan Lenek yang memiliki KRS. Bila data KRS sudah dimiliki, maka baik perencanaan mau pun intervemsi stunting akan lebih tepat. 

"Percuma dianggarkan besar tapi tak punya data keluarga risiko stunting,"tegasnya lagi seraya berterimakasih pada semua Desa di Kecamatan Lenek yang telah memiliki data KRS.

Dalam KRS dimaksud dan harus di intervemsi lanjut Ahmat, didalamnya ada Calon Pengantin (Cattin), Ibu hamil, Batuta (anak usia nol sampai dobawah dua tahun) dan lainnya. Jika itu semua di intervensi, maka akan tepat sasaran, dan tidak perlu melebar dalam menangani stunting. Sebab, usia yang ditangani lima tahun kebawah. Jika diatas lima tahun, tidak lagi disebut stunting. 

"Kami harapkan semu desa di Lombok Timur, memiliki data keluarga risiko stunting, sampai by name by adress (BNBA),"tandas Ahmat. 

Dalam mengatasi stunting ungkapnya lebih jauh, banyak Sumber Daya Manusia (SDM) yang bisa dimanfaatkan ditingkat Desa. Mulai dari SDM PKH, TPK dan banyak lagi SDM lainnya. Manakala semua potensi itu dimanfaatkan, kepala Desa tinggal mengontrol kinerja mereka apakah tepat sasarn atau tidak. Terlebih PKH, sudah dilatih menangani stunting. Desa diminta tak perlu merisaukan anggaran, sebab telah dianggarkan DP3AKB Lotim. 

"Dalam waktu dekat, kami akan melaunching program kelas risiko stunting. Nanti tinggal ditulis akan ketemu rumahnya, sehingga akan tahu apa yang harus di intervensi. Kita juga punya program dapur sehat stunting, serta 92 Desa kampung KB menjadi kampung keluarga berkualitas,"pungkasnya.

Senin, 09 Januari 2023

RSUD dr R Soedjono Buka Pelayanan Poli Klinik Baru

Direktur RSUD dr. Soedjono Selong dr. H. Hasbi Santoso
Okenews.net - Guna memberikan pelayanan prima dan pelayanan lengkap, Manajemen RSUD dr. Soedjono Selong terus berbenah.

Rumah sakit tipe B itu tidak pernah berhenti berinovasi dan berikhtiar meningkatkan fasilitas layanan yang mengacu kepada kebutuhan masyarakat, khususnya di Lombok Timur.

Hal itu terbukti dengan adanya penambahan unit pelayanan dengan membuka poli klinik baru yakni bedah Jantung, Thorax, dan Cardiovaskuler 

Direktur RSUD dr. Soedjono Selong dr. H. Hasbi Santoso menegaskan pembukaan unit baru ini sudah didukung sumber daya manusia (SDM) yang memadai dan mumpuni yakni dokter ahli (specialis) pada bidang tersebut.

"Untuk mempercepat pengoperasuan poli bedah jantung, Thorax, dan cardiovaskuler ini, pihak RS bekerja secara maraton mempersiapkan infrastrukturnya," papar Hasbi melalui rilisnya, Senin (9/1/2023).

Infrastuktur itu berupa ruangan khusus poli klinik ini yang sesuai standart kelayakan dan kebutuhan serta kenyamanan dokter spesialis klinik bedah toraks kardiovaskular (BTKV) untuk memberikan pelayanan prima.

Ia juga mengarahkan bagian umum RS, agar sesegera mungkin memulaikan pelayanan klinik bedah jantung, thorax, dan vaskular dengan melibatkan pihak BPJS Kesehatan perwakilan Lombok Timur.

Terkait dengan BPJS, Hasbi Santoso bersama dengan dokter specialis dr. Edy Suryabara telah memberikan presentasi tentang layanan bedah jantung, thorax ini kepada pihak BPJS. 

Karena menurutnya, BPJS sebagai regulator dan pemberi jaminan pelayanan kepada masyarakat sehingga sebelum melakukan pembukaan klinik baru ini, harus diketahui oleh pihak BPJS.

Berdasarkan presentasi itu, pimpinan BPJS menyambut baik upaya RSUD dr. Soedjono Selong yang terus mengembangkan pelayanan sehingga apa yang dibutuhkan oleh masyarakat bisa dilayani tidak harus dirujuk ke RSU Provinsi. 

Menurutnya, pihak BPJS juga langsung menguraikan secara rinci tentang prosedur pembukaan layanan baru di RSUD Selong seperti BTKV ini.

Wakil Direktur Bidang Umum dan Keuangan RSUD Selong Lalu Jamiri Nur S.Kep menambahkan, setelah direktur memberikan presentasi, pihak BPJS langsung meninjau kesiapan ruangan klinik bedah jantung dan memberikan sinyal untuk mulai pelayanan pada hari Rabu mendatang.

"Semoga tidak ada kendala hari Rabu (11/01/2023) dan sudah bisa dimulai menerima pasien di klinik yang baru ini", tambah L. Jamiri.

Proses pelayanan rujukan pasien dengan mengikuti prosedur yang sudah lazim sesuai aturan layanan yakni melalui fasilitas kesehatan tingkat pertama yaitu dari Puskesmas. 

Senin, 05 Desember 2022

RSUD R Soedjono Kembali Gelar Operasi Katarak Gratis

Foto ist/dok
Okenews.net - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr R Soedjono Selong kembali menggelar operasi katarak secara gratis bagi masyarakat Lombok Timur.

Kegiatan itu dilaksanakan bekerja sama Kementerian Sosial RI melalui Sentra Paramita di Mataram, Perdami NTB, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur.

Kegiatan ini dalam rangka peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) yang dicetuskan Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1992 yang menetapkan 3 Desember sebagai hari peringatannya. 

Hari Disabilitas Internasional diperingati sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran terkait masalah yang dihadapi para penyandang disabilitas yang banyak terjadi di belahan dunia yang harus menjadi perhatian banyak pihak.

Selain itu, kegiatan ini guna memperingati peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) yang diperingati setiap 20 Desember sebagai momentum untuk memperkuat ketahanan dan integrasi sosial.

Humas RSUD dr R Soedjono M Rahmatullah mengatakan, kegiatan bhakti sosial ini guna memberikan pelayanan gratis sekaligus memperingati dua hari bersejarah mengenai kemanusiaan.

Rahmatullah menegaskan, kegiatan operasi katarak secara gratis tersebut dibuka untuk umum. Semua masyarakat bisa mendaftar dan mendapatkan pelayanan tersebut. Oleh karena itu, ia meminta kepada penderita katarak untuk memanfaatkan kegiatan sosial tersebut.

"Kami mungundang masyarakat untuk mendaftarkan diri untuk melalui puskesmas terdekat dengan membawa kartu keluarga dan kartu tanda penduduk atau bisa menghubungi 0819 1844 1674," ujar Rahmatullah, Senin (05/12/2022).

Ia menjelaskan, tahapan yang akan dilalu sebelum mulai operasi adalah skrining pada hari 5-18 Desember 2022 sementara untuk pelaksanaan operasinya pada tanggal 18 Desember kemudian dilanjutkan keesokan harinya.

"Kita berharap upaya ini dapat berjalan lancar dan sukses agar masyarakat Lombok Timur lebih sehat dan bisa melihat kembali seperti semula. Ayo kita sukseskan kegiatan ini," ajaknya.

dr Bardan
Sementara dr Bardan menambahkan, program operasi katarak kali ini diperuntukkan kepada 100 orang yang nantinya dibagi dua, yakni untuk 50 orang akan dilaksanakan di Rumah Sakit Mata Provinsi dan 50 orang akan dilaksanakan di RSUD Soedjono Selong.

"Kita sudah mulai membentuk panitia di sini, dan kita sudah mulai melakukan screening serta berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Lombok Timur," tuturnya.

Menurutnya, pihak dinas kesehatan yang menghubungi seluruh puskesmas yang ada di Lombok Timur karena saat ini setiap puskesmas memiliki programmer khusus yang menangani penyakit mata.

Para programmer mata yang ada di puskesmas bertugas melakukan skrining pasien-pasien yang layak atau memenuhi kriteria untuk di kirim ke rumah sakit Raden Soedjono Selong.

Pasien yang dinyatakan layak oleh puskesmas akan diarahkan langsung ke polymata yang ada di rumah sakit tanpa melalui proses pendaftaran di loket untuk diperiksa oleh dokter spesialis mata.

"Kalo dokternya menyatakan layak, maka pasien tersebut dimasukkan dalam daftar tunggu operasi yang akan dilaksanakan pada hari minggu tanggal 18 Desember 2022," ujarnya.

Jumat, 11 November 2022

Ikhtiar Tingkatkan Pelayanan, RSUD Selong Kirim 4 Perawat Ikuti PKKvTD

Para peserta PKKvTD, satu di antaranya dari RSUD dr. R. Soedjono Selong
Okenews.net - Ikhtiar meningkatkan pelayanan terhadap kesehatan masyarakat, RSUD dr R Soedjono Selong mengirim 4 orang perawat untuk mengikuti Pelatihan Keperawatan Kardiovaskuler Tingkat Dasar (PKKvTD) bagi perawat.

"Pelatihan itu guna persiapan sumber daya manusia (SDM) RSUD Soedjono dalam layanan Cardiovasculer Care Unit (CVCU)," tutur Humas RSUD Selong M Rahmatullah, Jumat (11/11/2022).

Ia menegaskan, CVCU merupakan ruang perawatan intensif yang khusus menangani penyakit jantung di RSUD Soedjono agar masyarakat dapat terlayani dengan baik.

"Pelatihan PKKvTD Bersertifikat Nasional itu berlangsung di RS dr. Saiful Anwar Malang selama 3 bulan mulai tgl 22 Agustus 2022 sampai 07 November 2022," jelas Rahmat. 

Menariknya, salah seorang peserta dari RSUD dr.R. Soedjono, Ns. Settavianti Jihad Wardani, S.Kep yang akrab disapa Etta, menjadi peserta terbaik kedua dari 25 orang peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

"Semoga ilmu yang diperoleh selama pelatihan para tenaga kesehatan (Nakes) itu dapat memberikan manfaat bagi peningkatan kualitas pelayanan di RSUD dr. R Soedjono," harapnya.

Kedepan ia juga berharap tenaga keperawan RSUD Soedjono Selong dapat mengikuti pelatihan lanjutan berupa advance untuk peminat cathlab, CICU, perfusor dan lain-lain.

Jumat, 04 November 2022

Dandim 1615 Ingatkan Manfaat Vaksin Booster Bagi Pelaku Perjalanan

Pelayanan Vaksin Booster di Lepak Sakra Timur
Okenews.net - Bintara Pembina Desa (Babinsa) jajaran Kodim 1615/Lotim masih tetap eksis melakukan sosialisasi dan membantu pelayanan vaksinasi Covid-19 seperti yang dilakukan Babinsa Lepak Koramil 1615-07/Sakra Koptu Ismail bersama Danpos Sakra Timur Serka Suhirman Yusuf.

Sebanyak 102 warga Desa Lepak melaksanakan vaksinasi baik dosis 1, dosis 2 dan dosis 3 atau booster yang diberikan oleh tim Puskesmas Lepak di Kantor Desa Lepak Kecamatan Sakra Timur.

Berkaitan dengan itu, Komandan Kodim 1615/Lotim Letnan Kolonel Inf Amin Muhammad Said, SH., menyampaikan virus Covid-19 sampai saat ini masih menjadi ancaman bagi kita semua tidak terkecuali anak-anak.

"Jadi semua bisa terkena Covid-19 baik anak-anak, orang dewasa maupun lanjut usia", papar Amin, Jumat (4/11/2022).

Dibeberkannya, dalam setiap kesempatan, Babinsa tetap mengimbau masyarakat untuk melaksanakan vaksinasi secara gratis di Puskesmas-puskesmas mengingat manfaatnya bukan hanya untuk mencegah terpapar Covid-19, namun juga digunakan menjadi persyaratan yang lain terutama bagi para pelaku perjalanan.

Hal itu, sambungnya, sesuai dengan Surat Edaran Satuan (SE) Tugas Penanganan COVID-19 Nomor 24 Tahun 2022 tentang Protokol Kesehatan Pelaku Perjalanan Dalam Negeri pada Masa Pandemi COVID-19. 

"Dalam ketentuan itu, salah satu kebijakannya adalah vaksin Booster jadi syarat wajib perjalanan dalam negeri bagi masyarakat berusia 18 tahun ke atas," sebut mantan Danyonif Mekanis 741/GN itu.

"Jika sudah melakukan vaksin booster, maka kita bisa pergi melakukan perjalanan keluar daerah," ujarnya.


Untuk itu, ia kembali mengimbau masyarakat untuk segera yang melakukan vaksinasi booster agar dapat merangsang imunitas tubuh, mengurangi resiko penularan dan terhindar dari virus corona serta manfaat yang lainnya.

Selain di Desa Lepak, vaksinasi juga dilakukan di wilayah Koramil 1615-06/Terara yakni Puskesmas Terara di Desa Terara, Puskesmas Montong Gading di Polsek Montong Gading dan Puskesmas Rarang di Desa Lando.

Senin, 31 Oktober 2022

RSUD dr R Soedjono Sukses Gelar Operasi Celah Bibir dan Langit-langit

Operasi celah bibir dan langit-lagi di RSUD dr R. Soedjono Selong 
Okenews.net - RSUD dr. R. Soedjono Selong menggelar bakti sosial (Baksos) berupa operasi celah bibir dan celah langit-langit pada 18 anak selama dua hari (Jumat 28-29 Oktober 2022).

Program Baksos ini kerja sama FKG UGM Yogyakarta yang didukung oleh Dinas Kesehatan Lotim, Yayasan Harapan Senyum Nusantara, dan Yayasan Smile Train.  

Kegiatan ini ditujukan untuk semua masyarakat Lombok Timur secara gratis yang mengalami penyakit tersebut.

"Dalam pelaksanaannya peserta yang berhasil dioperasi sebanyak 18 orang yang mayoritas di usia anak-anak," ujar Direktur RSUD dr R Soedjono, dr. HM Tanthowi Jauhari, Sp.B.

Atas keberhasilan itu ia memberikan apresiasi kepada semua tim atas kerja sama dalam membantu masyarakat di Lombok Timur yang mengalami celah bibir atau langit-langit.  

"Kedepan, kegiatan ini akan terus dilaksanakan bila masih ada kasus-kasus seperti ini guna memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, ungkap Tanthowi.

Sabtu, 29 Oktober 2022

Mahasiswa Pascasarjana Universitas Hamzanwadi Ikuti Pembekalan GPS

Pembekalan mahasiswa Pascasarjana Universitas Hamzanwadi
Okenews.net - Direktur Pascasarjana Universitas Hamzanwadi Dr Padlurrahman, M.Pd. membuka acara pembekalan Gerakan Peduli Stunting (GPS) kepada 84 orang mahasiswa Pascasarjana Universitas Hamzanwadi. 

"Sebagai akademisi tidak boleh menjadi penonton ketika di hadapan ada masalah terlebih masalah yang dimaksud terkait dengan kesehatan anak, kesehatan ibu hamil dan/atau kesehatan masyarakat kita pada umumnya," ujarnya, Sabtu (29/10/2022). 

Khusus terkait dengan stunting di Lombok Timur banyak sekali yang membutuhkan bantuan baik berupa upaya mencegah maupun menangani kasus-kasus stunting, gizi buruk dan lain sebagainya.

Stunting itu sendiri sesungguhnya dapat menghambat tumbuh kembang anak yang nantinya akan menggantikan pemimpin-pemimpin serta tokoh penting bangsa ini. 

"WHO sendiri menyebutkan bahwa masalah kesehatan masyarakat dapat dikatakan kronis jika prevalensi stunting lebih dari 20 persen," tegas jebolan Universitas Negeri Jakarta itu. 

Lebih lanjut, ia menyebutkan, pembekalan GPS ini diikuti oleh 84 mahasiswa yang nantinya akan menangani 84 penderita stunting dengan pola orang tua asuh selama ± 3 bulan. 

Mereka akan bekerjasama dengan para kader posyandu dan para tenaga kesehatan yang ada di desa atau para relawan lainnya sehingga diharapkan terjadi penurunan prevalensi Stunting di NTB guna mewujudkan generasi penerus yang unggul.

Ia mengaskan, gerakan peduli stunting yang dilakukan mahasiswa akan didampingi oleh 8 orang dosen yang nantinya akan membantu mahasiswa untuk menyusun artikel ilmiah hasil PkM yang dapat dipublikas melalui jurnal PkM terakreditasi.

Saat pembekalan, Ketua Panitia Dr. H. Badaruddin menambahkan, pihaknya siap mengawal GPS ini sehingga upaya untuk membantu Pemerintah Provinsi NTB dapat terwujud walaupun sesungguhnya mahasiswa ini sedang menulis tugas akhir. 

Namun demikian, ia yakin mereka akan bisa mengatur waktu dengan baik. Ia juga meyakini para akademisi tidak cukup hanya sekadar memiliki gelar akademik, namun harus mampu mengabdi untuk masyarakat sekecil apapun.

Untuk mendukung gerakan ini panitia telah menghadirkan beberapa narasumber antara lain, perwakilan yayasan, ahli gizi dari Dinas Kesehatan Lotim, Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Hamzanwadi, dan Kepala P3MP Universitas Hamzanwadi. 

Masing-masing telah menyampaikan materinya berupa edukasi pencegahan stunting, trik penanganan kasus stunting di NTB, gizi yang baik bagi anak, dan mekanisme pelaporan PkM oleh mahasiswa. 

Pembekalan ini berlangsung selama 1 hari dengan tujuan agar mahasiswa dapat menjalankan agenda ini dengan tepat, terukur dan akuntabel. "Semoga kita semua sukses," tutupnya.

Selamat Idul Fitri 1444 H


Selamat Idul Fitri 1444 H

 

Pendidikan

Hukum

Ekonomi