www.okenews.net: Masyarakat
Tampilkan postingan dengan label Masyarakat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Masyarakat. Tampilkan semua postingan

Kamis, 23 Oktober 2025

Warga Bilok Petung Tuntut Pengembalian Tanah Adat, Kesbangpol Janji Tindaklanjuti Aduan

Masyarakat Adat Bilok Petung

Okenews.net- Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) bersama sejumlah dinas terkait menerima audiensi perwakilan masyarakat Sembalun Bilok Petung yang didampingi Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Lombok Timur, Kamis (23/10/2025).

Dalam hearing tersebut, masyarakat menuntut pengembalian lahan seluas 5 hektare Lebih yang mereka klaim sebagai tanah adat di kawasan Bilok Petung. Tanah itu disebut telah dibuatkan sporadik, namun menurut koalisi masyarakat adat, dokumen tersebut tidak sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.


Ketua AMAN Lombok Timur, Sayadi, menjelaskan bahwa masyarakat adat telah menempuh berbagai langkah penyelesaian, mulai dari tingkat desa, kecamatan, hingga ke aparat kepolisian. Mereka menilai lahan tersebut merupakan tanah warisan leluhur yang harus dijaga dan tidak boleh dialihfungsikan.


“Kami datang ke sini untuk mencari perlindungan dan kejelasan hukum agar tanah adat kami dikembalikan sebagaimana mestinya. Kami tidak ingin terjadi konflik horizontal di masyarakat kami juga meminta agar bupati segera ambil langkah tegas,” ujar Sayadi.


Ia menambahkan, kawasan tersebut dikenal sebagai Hutan Adat Pawang Batu Asak, yang telah ada sejak berdirinya Desa Bilok Petung. Namun, belakangan muncul klaim dari pihak tertentu yang menyebut hutan tersebut tidak memiliki legalitas, bahkan melakukan pembabatan di area tersebut.


“Kami percaya pada amanah leluhur bahwa hutan adat ini tidak boleh disalahgunakan. Kami khawatir situs budaya dan peninggalan adat yang selama ini dirawat akan hilang,” tegasnya.


Perwakilan masyarakat juga menyesalkan bahwa proses reklamasi dan penebangan tetap berjalan, meski laporan pengaduan telah dilayangkan ke berbagai pihak.


“Jika tidak ada kejelasan dari pemerintah, kami akan menghentikan aktivitas itu dengan cara kami sendiri,” tambahnya.


Menanggapi hal itu, Kepala Badan kesbangpoldagri Mustafa Lombok Timur menyatakan akan segera turun langsung ke lokasi untuk menindaklanjuti aduan masyarakat dan memastikan seluruh aktivitas pembabatan dihentikan sementara.


Sementara itu, Mustapa dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) mengapresiasi langkah warga mempertahankan tanah adatnya.


“Kami sepakat, hutan adat harus dilindungi. Ini juga sejalan dengan program nasional perlindungan lingkungan atau Proklim,” ujarnya.


“Dari hasil penelusuran awal, tanah tersebut bukan aset desa. Kami akan memastikan status kepemilikannya secara resmi,” tambahnya.


Pihak Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Dyah Pujiyuwana juga menyebut bahwa lahan seluas 5 hektare lebih itu tidak tercatat memiliki SPPT, dan belum ada instansi yang mengetahui dasar penguasaan atas tanah tersebut.


Audiensi berakhir dengan komitmen bersama antara masyarakat adat dan pemerintah daerah untuk menelusuri legalitas tanah dan menghentikan sementara seluruh aktivitas di lokasi hingga persoalan memiliki kejelasan hukum.

Rabu, 22 Oktober 2025

Kejagung Diminta Beri Sanksi Tegas Pelaku Korupsi Solar Nonsubsidi di Pertamina

Serikat Tani dan Nelayan

Okenews.net- Pimpinan Pusat Serikat Tani Nelayan (PP STN) menyatakan dukungan penuh terhadap upaya negara untuk menjatuhkan sanksi tegas kepada 13 korporasi yang terlibat dalam pelanggaran ketentuan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkait pemberian diskon harga solar nonsubsidi oleh PT Pertamina (Persero). 

Praktik ini menyebabkan kerugian negara sebesar Rp2,54 triliun, merugikan keuangan publik, dan memperparah ketimpangan ekonomi yang dirasakan petani serta nelayan Indonesia.

PP STN, sebagai organisasi yang mewakili  petani dan nelayan di seluruh Indonesia, mengecam keras praktik korupsi yang memperkaya korporasi besar seperti PT Pamapersada Nusantara (Rp958,3 miliar), PT Berau Coal (Rp449,1 miliar), PT Bukit Makmur Mandiri Utama (Rp264,1 miliar), dan lainnya. 

Sementara petani dan nelayan berjuang dengan harga bahan bakar yang tinggi dan akses subsidi yang terbatas, dana negara yang seharusnya mendukung kedaulatan pangan—seperti subsidi pupuk, alat tangkap ikan, atau infrastruktur irigasi—justru jatuh ke tangan segelintir oligarki yang kami sebut sebagai bagian dari kaum serakahnomics.

Pelanggaran ini jelas melanggar Pasal 2 UU Tipikor, yang melarang perbuatan melawan hukum untuk memperkaya diri sendiri atau korporasi dengan merugikan keuangan negara, serta Pasal 3 UU Tipikor, yang menghukum penyalahgunaan wewenang pejabat BUMN. Selain itu, Pasal 9E UU Nomor 1 Tahun 2025 tentang BUMN secara tegas melarang direksi, dewan komisaris, dan dewan pengawas mengambil keuntungan pribadi dari kegiatan BUMN di luar penghasilan sah. 

"Kami mencurigai adanya potensi pengayaan pribadi oleh oknum direksi, komisaris, atau pengawas dalam kasus ini, yang harus diusut tuntas," kata Ketua Umum STN Ahmad Rifai dalam keterangannya kepada awak media pada Rabu, 22 Oktober 2025. 

Menyikapi hal ini, PP STN mendukung rekomendasi pengamat energi Sofyano Zakaria, yang menegaskan perlunya sanksi hukum yang jelas, termasuk pengembalian penuh kerugian negara dan hukuman pidana bagi pelaku, baik petinggi korporasi maupun oknum pejabat BUMN. 

"Kami menuntut Kejaksaan Agung (Kejagung) dan pengadilan untuk tidak hanya mendalami kasus ini, tetapi juga memastikan sanksi berupa pidana penjara dan pencabutan izin usaha bagi korporasi yang terbukti bersalah, guna mencegah praktik serupa di masa depan," paparnya.

PP STN juga menyerukan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk:

1. Memperketat pengawasan transaksi BUMN, khususnya di sektor energi, guna mencegah kebocoran sumber daya negara; 

2. ⁠Mengalokasikan dana hasil pengembalian kerugian untuk program pemberdayaan petani dan nelayan, seperti penyediaan solar subsidi yang adil dan transparan;

3. ⁠Melibatkan organisasi masyarakat sipil, termasuk serikat tani dan nelayan, dalam pengawasan kebijakan energi nasional.

"Kami, Pimpinan Pusat Serikat Tani Nelayan, siap bersatu dengan lembaga penegak hukum dan masyarakat untuk memastikan keadilan ditegakkan setegak-tegaknya," jelasnya.

Menurutnya, korupsi di sektor energi adalah musuh bersama yang harus diberantas demi kesejahteraan rakyat. Kami menyerukan: Tanah, Modal, Teknologi Modern, Murah, Massal untuk Pertanian Kolektif di Bawah Kontrol Dewan Tani/Rakyat!

Senin, 20 Oktober 2025

Warga Rarang Ngamuk! SPBU Dituding Tak Berpihak, Pertamina Diminta Tutup Saja

 

SPBU Rarang

Okenews.net — Suasana memanas di Desa Rarang, Kecamatan Terara, Lombok Timur, Senin (20/10/2025), setelah warga terlibat kericuhan di area SPBU Rarang. Penyebabnya, warga dilarang membeli BBM bersubsidi jenis solar dan pertalite untuk kebutuhan pertanian.


Kericuhan memuncak karena tidak ada titik temu antara warga dan pihak SPBU yang bernaung di bawah Pertamina. Warga pun mendesak agar SPBU Rarang ditutup, karena dinilai tidak berpihak kepada masyarakat kecil.


Hadi Hendrawan, salah seorang petani asal Desa Rarang, mengaku kecewa atas kebijakan SPBU tersebut. Menurutnya, kebijakan larangan pembelian tanpa sosialisasi adalah bentuk ketidakadilan.


“Pokoknya kalau tidak ada kejelasan dan kepastian, kami akan tetap menyegel SPBU ini,” tegas Hadi.


Ia menjelaskan, pihak SPBU tidak pernah memberikan pemberitahuan atau imbauan terkait pembuatan barcode pembelian BBM subsidi untuk kebutuhan pertanian. Namun secara tiba-tiba, warga dilarang membeli, bahkan untuk kebutuhan kecil sekalipun.


“Kami tidak diberi tahu soal barcode. Tiba-tiba dilarang beli, walau hanya satu botol,” keluhnya.


Selain itu, warga juga menuding Pertamina sering melakukan pemecatan sepihak terhadap karyawan lokal tanpa pesangon, terutama bagi mereka yang dianggap terlalu berpihak kepada masyarakat. Kini, sebagian besar pekerja di SPBU Rarang disebut berasal dari luar wilayah tersebut.


Sementara itu, Direktur PT Surya Indah selaku pengelola SPBU Rarang L. Herman Jaelani, menegaskan akan mempermudah akses masyarakat dan petani dalam pembelian BBM subsidi hingga penerbitan barcode rampung. 


Ia juga menyatakan kesiapannya bertanggung jawab atas kebijakan tersebut, yang dituangkan dalam surat pernyataan bermaterai.


“Kami akan mempermudah masyarakat dan petani membeli BBM bersubsidi sampai proses barcode selesai,” ujarnya.


Di tempat yang sama, Kepala Desa Rarang, Lalu Sahrandi, menyatakan komitmennya untuk mengawal kepentingan masyarakat.


“Selama saya masih menjabat dan berpijak di bumi ini, saya akan bertanggung jawab penuh terhadap kebutuhan masyarakat,” tegasnya.


Pemerintah desa juga akan membantu proses pembuatan barcode untuk kebutuhan pertanian dan UMKM, kecuali untuk pembelian eceran.


“Kita akan kumpulkan semua pengusulan masyarakat dan koordinasikan dengan dinas terkait agar penerbitan barcode segera selesai. Ini penting agar kejadian seperti ini tidak terulang,” jelas Lalu Hariadi.


Ia pun menilai SPBU lamban dalam melakukan sosialisasi terkait kewajiban barcode tersebut.


“Kalau sosialisasi dilakukan sejak awal, saya yakin kericuhan ini tidak akan terjadi,” pungkasnya.

Sabtu, 11 Oktober 2025

Puncak Hultah akbar ke-90 Madrasah NWDI Siap Digelar, dua menteri dan Puluhan Ribu Jamaah Diperkirakan Padati Anjani

Hultah NWDI ke 90 Anjani Lombok Timur

Okenews.net- Puncak perayaan Hari Ulang Tahun (Hultah) akbar ke-90 Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) akan digelar secara meriah di Anjani, Lombok Timur, pada Minggu, 12 Oktober 2025 mendatang. 

Acara akbar ini akan menjadi momentum penting bagi seluruh jamaah dan keluarga besar Nahdlatul Wathan (NW) untuk mengenang dan meneladani perjuangan Almaghfurullah Maulanasyaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, pendiri NW sekaligus Pahlawan Nasional asal Nusa Tenggara Barat (NTB).

Menjelang acara puncak, berbagai kegiatan telah dan sedang dilaksanakan oleh panitia dan jamaah NW dari berbagai daerah. Di antaranya Jalan Sehat Berhadiah 5 Umroh yang diikuti puluhan ribu peserta di Kota Mataram, Lomba Marathon, Pawai Sepeda Motor yang juga berhadiah 1 paket umroh, sepeda motor dan lainnya, Seminar Nasional, hingga Pawai Alegoris yang akan berlangsung pada Sabtu, 11 Oktober 2025 besok di Anjani.

Kegiatan tersebut tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga menjadi sarana dakwah dan syiar kebesaran organisasi Nahdlatul Wathan yang selama ini berperan besar dalam bidang pendidikan, sosial, dan dakwah keagamaan di Indonesia Khususnya di NTB.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW), Dr. TGKH. M. Zainuddin Atsani, menegaskan, Hultah akbar Madrasah NWDI ke-90 ini merupakan momen yang sangat bersejarah, tidak hanya bagi jamaah NW tetapi juga bagi seluruh umat Islam di Indonesia. Ia menyebut bahwa setiap kegiatan yang digelar merupakan bentuk kecintaan dan penghormatan kepada pendiri NW yang telah meletakkan dasar perjuangan pendidikan Islam modern di Indonesia Khususnya di NTB.

“Hultah ini adalah bentuk cinta kita kepada Almaghfurullah Maulanasyaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid. Beliau bukan hanya tokoh bagi Nahdlatul Wathan, tetapi juga pejuang bangsa yang telah berjasa besar dalam mencerdaskan umat,” ujarnya, Jumat 10 Oktober 2025.

“Kami mengajak seluruh jamaah NW, simpatisan, dan masyarakat umum untuk hadir memeriahkan dan mensukseskan acara puncak di Anjani. Mari kita buktikan bahwa semangat perjuangan Maulanasyaikh tetap hidup di dada generasi penerus NW,” lanjutnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Hultah akbar ke-90 Madrasah NWDI, H. Syamsul Rijal, memastikan seluruh persiapan acara puncak telah rampung hampir sepenuhnya. Panitia telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk aparat keamanan, dinas perhubungan, dan pemerintah daerah, untuk memastikan pelaksanaan acara berjalan aman dan tertib.

“Kesiapan kami sudah mencapai 90 persen. Mulai dari tata panggung, area parkir, tenda jamaah, hingga jalur arus lalu lintas semuanya telah diatur. Kami belajar dari tahun-tahun sebelumnya agar kemacetan panjang dapat diminimalisir,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa panitia menyiapkan sejumlah titik parkir alternatif dan jalur masuk-keluar bagi jamaah agar tidak terjadi penumpukan kendaraan di jalur utama Anjani.

“InsyaAllah semua sudah siap, baik untuk pawai alegoris maupun hari H nanti. Kami berharap jamaah yang datang dari berbagai daerah bisa menikmati acara dengan nyaman dan tertib,” kata H. Syamsul Rijal.

Berdasarkan laporan panitia, ribuan jamaah Nahdlatul Wathan dari berbagai daerah akan hadir langsung di Anjani. Sejumlah jamaah mulai berdatangan sejak awal pekan ini untuk mengikuti rangkaian kegiatan dan berziarah ke makam Maulanasyaikh.

Selain itu, sejumlah lembaga pendidikan di bawah naungan NW juga telah menggelar kegiatan pra-Hultah seperti doa bersama, Hiziban akbar, dan berbagai kegiatan keagamaan lainya.

Peringatan Hultah akbar Madrasah NWDI ke-90 ini juga diharapkan menjadi momentum kebangkitan bagi generasi muda Nahdlatul Wathan. Menurut PBNW, perjuangan Maulanasyaikh harus terus dilanjutkan oleh anak-anak muda NW dengan cara memperkuat keilmuan, akhlak, dan semangat pengabdian kepada umat.

“Generasi muda NW harus tampil sebagai pelanjut perjuangan. Jangan hanya menjadi penonton dalam sejarah. Kita semua adalah bagian dari perjuangan besar Nahdlatul Wathan untuk agama, bangsa, dan negara,” tegasnya.

Dengan usia yang hampir satu abad, Madrasah NWDI telah menorehkan banyak sejarah dalam dunia pendidikan Islam di Indonesia. Ribuan alumni madrasah dan lembaga pendidikan di bawah naungan NW kini tersebar di seluruh Indonesia bahkan mancanegara.

Panitia berharap momentum Hultah akbar ke-90 ini menjadi batu loncatan menuju perayaan Hultah ke-100 NWDI pada tahun 2035 mendatang yang diharapkan lebih besar, lebih tertib, dan membawa manfaat luas bagi umat dan bangsa.

“Kita bersyukur atas karunia Allah SWT karena Nahdlatul Wathan masih terus eksis hingga 90 tahun lamanya. Semoga ke depan, di usia satu abad nanti, NWDI menjadi lebih maju, lebih mandiri, dan lebih memberi manfaat bagi masyarakat luas,"tandasnya.

Rabu, 08 Oktober 2025

LSM Garuda Dampingi Ahli Waris Seruni Mumbul, Desak Keadilan atas Putusan Sengketa Tanah

Konfrensi Pers pendampingan Masyarakat Oleh LSM Garuda

Okenews.netSengketa tanah seluas 4,29 hektar di Desa Seruni Mumbul, Kabupaten Lombok Timur, kembali mencuat ke publik. Keluarga ahli waris menuding adanya dugaan praktik “masuk angin” dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Selong, setelah mereka dinyatakan kalah meski mengantongi bukti otentik kepemilikan sejak tahun 1976.


Dalam konferensi pers yang digelar Rabu (08/10/2025), LSM Garuda bersama keluarga ahli waris menyampaikan berbagai kejanggalan dalam proses hukum yang membuat mereka kehilangan tanah peninggalan almarhum Abu Bakar Suri. Kasus tersebut menyeret nama I Wayan Budi, warga asal Mataram, sebagai pihak penggugat.


Perwakilan ahli waris, Muksin dan Salahudin, didampingi Ketua LSM Garuda M. Zaini, menegaskan bahwa tanah tersebut telah mereka kuasai dan bayar pajaknya secara sah selama hampir lima dekade.


“Kami memiliki surat ganti rugi, SPPT, dan bukti pembayaran pajak lengkap sejak tahun 1976 hingga sekarang. Tidak pernah sekalipun kami menunggak,” tegas Muksin.


Namun yang membuat mereka kecewa, pengadilan justru memenangkan pihak lawan yang hanya membawa fotokopi surat jual beli tahun 1984.


“Bagaimana mungkin kami yang pegang dokumen asli bisa kalah dari orang yang hanya membawa fotokopi? Ini sangat janggal. Kami mencurigai adanya praktik ‘masuk angin’ di tubuh pengadilan,” ujarnya dengan nada kecewa.


Salahudin menambahkan, kejanggalan juga tampak pada inkonsistensi penerapan hukum. Ia menilai, kasus lain yang hanya bermodalkan fotokopi pernah dikategorikan sebagai tindak pidana ringan (tipiring), sementara perkara mereka justru berlanjut hingga tahap eksekusi.


Keluarga ahli waris juga mengaku kecewa terhadap kuasa hukum mereka yang absen saat proses eksekusi dilakukan.


“Ketika pihak penggugat datang bersama pengacaranya untuk mengeksekusi lahan, pengacara kami justru tidak hadir. Ini sangat kami sesalkan,” ungkap Zaini.


Zaini juga menyoroti fakta bahwa objek tanah yang sama digugat dua kali oleh pihak penggugat dengan dasar berbeda.


“Ini membingungkan. Satu lahan bisa digugat dua kali, dengan alasan yang tidak sama. Seharusnya ini sudah cukup menjadi pertimbangan bagi majelis hakim,” ujarnya heran.


Merasa dizalimi dan kehabisan biaya setelah delapan tahun berjuang di pengadilan, keluarga ahli waris kini menggantungkan harapan pada pendampingan hukum dari LSM Garuda.


“Kami akan mengirim surat resmi ke Mahkamah Agung, serta menembuskan ke DPR RI dan Komisi Yudisial, agar dugaan kejanggalan ini diselidiki. Negara harus hadir menjamin keadilan bagi rakyat kecil,” tegas Zaini menutup konferensi pers.


Selasa, 07 Oktober 2025

Fauzan Khalid Tinjau Rumah Warga Penerima Bantuan, Pastikan Bantuan Tepat Sasaran

Anggota DPR RI Fauzan Khalid

Okenews.net– Anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) NTB II Pulau Lombok, H. Fauzan Khalid, memulai masa resesnya dengan meninjau langsung rumah warga calon penerima bantuan perbaikan rumah di Desa Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, Senin (06/10/2025).


Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan bahwa penerima bantuan benar-benar layak dibantu sesuai kriteria program pemerintah. Dalam kesempatan itu, Fauzan berdialog langsung dengan warga yang rumahnya akan diperbaiki melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP).


Dalam dialog tersebut, terungkap bahwa sebagian besar warga penerima bantuan tidak memiliki pekerjaan tetap dan tinggal di kawasan padat penduduk, sehingga kesulitan memperbaiki rumahnya secara mandiri.


“Terima kasih Pak Haji Fauzan sudah datang langsung ke kampung kami. Bantuan ini sangat berarti bagi kami yang selama ini belum mampu memperbaiki rumah sendiri. Semoga ke depan makin banyak warga lain yang bisa mendapatkan bantuan serupa,” ujar salah satu warga penerima bantuan.


Fauzan Khalid, yang juga mantan Bupati Lombok Barat dua periode, menyampaikan bahwa hasil peninjauan lapangan menunjukkan puluhan rumah di Desa Labuapi telah memenuhi syarat untuk mendapatkan bantuan perbaikan. Setiap penerima akan menerima dana sebesar Rp 20 juta untuk rehabilitasi rumah tidak layak huni menjadi layak huni.


“Ke depan, kami tidak hanya akan fokus pada bantuan perbaikan rumah warga, tetapi juga pada peningkatan fasilitas publik lainnya, seperti masjid, pondok pesantren, serta dukungan bagi pedagang kecil dan pelaku UMKM,” jelas Fauzan.


Ia menambahkan, bantuan BSPS ini merupakan bentuk sinergi antara pemerintah dan masyarakat, di mana dana disalurkan langsung kepada penerima manfaat setelah melalui proses verifikasi. Dana tersebut digunakan untuk pembelian material bangunan dan upah tukang.


“Bantuan ini diharapkan benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat yang membutuhkan dan mendorong terciptanya lingkungan permukiman yang layak huni,” katanya.


Sementara itu, Kepala Desa Labuapi, H. Amanah, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas perhatian dan perjuangan Fauzan Khalid bagi warga kurang mampu di desanya.


“Pak Fauzan sejak dulu dikenal dekat dengan rakyat. Waktu jadi bupati pun beliau tidak berjarak dengan masyarakat. Alhamdulillah, setelah menjadi anggota DPR RI, beliau tetap peduli dan terus memperjuangkan kebutuhan warga,” ujar Amanah.

Kamis, 18 September 2025

Anggota DPR RI H. Fauzan Khalid Minta BPN Tingkatkan Pelayanan Sertifikasi Tanah Masyarakat

Fauzan Khalid

Okenews.net-Anggota Komisi II DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) NTB II Pulau Lombok, H. Fauzan Khalid, mendesak pemerintah untuk  terus meningkatkan pelayanan sertifikasi tanah kepada masyarakat, pasca disetujui kenaikan anggaran bagi Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).

“Utamakan pelayanan kepada masyarakat. Rakyat harus mendapatkan manfaat yang signifikan. Masalahnya, sampai sekarang, kita masih mendengar masyarakat mengeluhkan pelayanan sertfikasi tanah, Jangan lagi kita dengar rakyat mengeluhkan pelayanan yang kurang baik,” kata Fauzan dalam Rapat Kerja Komisi II DPR RI dengan Menteri ATR/ BPN Nusron Wahid di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/09/2025).

Legislator Partai NasDem itu mengatakan, pada tahun 2025 ini saja untuk sertfikasi tanah masyarakat masih di bawah 50 persen. Fauzan melihat pelayanan yang diberikan kepada masyarakat masih belum optimal. Karena itu, petugas BPN diminta sebaiknya melakukan pelayanan dengan cara jemput bola.

“Saya memahami kenapa realisasi sertifikasi tanah masyarakat belum optimal, karena tidak ada inisiatif untuk jemput bola dari teman-teman BPN. Masyarakat juga masih saya lihat mengeluhkan pelayanan untuk sertifikasi tanah wakaf. Padahal ini penting untuk memberikan kepastian hukum dan legalitas aset wakaf,” jelas Fauzan, yag pernah menjabat Bupati Lombok Barat dua periode ini.

Fauzan meminta, untuk tanah wakaf agar diberikan kemudahan dalam pelayanan sertufikasi tanah. Tujuannya agar tanah wakaf tudak mudah disengketakan, dialihfungsikan atau diklaim pihak lain. Selain itu, dengan adanya sertifikasi, akan memberi manfaat sosial jangka Panjang kepada masyarakat.

“Dengan adanya sertifikat tanah wakaf, akan meningkatkan kepercayaan masyarakat dan pengelola wakaf atau nazhir jika aset tersebut dikelola secara baik dan aman. Tanah wakaf yang tersertifikasi juga lebih mudah dimanfaatkan untuk membangan gedung sekolah, masjid, atau rumah sakit, untuk kemaslahatan umat,” ujarnya.

Menurut Fauzan, kenaikan anggaran Kementerian ATR/BPN pada tahun 2026 ini diharapkan akan berdampak langsung terhadap peningkatan kinerja, khususnya berkaitan dengan program yang bersentuhan dengan masyarakat. “Dari sisi pagu anggaran, alhamdulillah tidak ada yang tetap, apalagi turun, rata-rata semuanya naik. Kenaikan ini memiliki konsekuensi yang harus betul-betul kita wujudkan," kata Fauzan.

Anggaran Kementerian ATR/BPN tahun 2025 sebesar Rp 4,44 triliun. Pada tahun 2026 ini, anggaran Kementerian ATR/ BPN naik menjadi Rp 9,49 triliun. “Kenaikan anggaran harus diimbangi kenaikan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan dari semua kementerian, semua lembaga, ternasuk Kementerian ATR/ BPN. Tingkat kepuasan masyarakat harus betul-betul bisa signifikan dan manfaatnya betul-betul dirasakan oleh masyarakat kita," jelas  Fauzan.  

Selasa, 16 September 2025

DPR Setujui Pagu Anggaran Kementerian ATR/BPN 2026 Sebesar Rp9,49 Triliun

Nusron Wahid

Okenews.net – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) resmi mendapat pagu anggaran tahun 2026 sebesar Rp9,49 triliun. Penetapan itu disepakati dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) di Gedung Nusantara, Jakarta, Senin (15/09/2025).

Menteri ATR/BPN Nusron Wahid yang hadir bersama Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN Ossy Dermawan menjelaskan, anggaran tersebut akan digunakan untuk tiga program utama, yakni dukungan manajemen, pengelolaan dan pelayanan pertanahan, serta penyelenggaraan penataan ruang.

“Untuk tahun anggaran 2026, pagu Kementerian ATR/BPN ditetapkan sebesar Rp9,499 triliun, terdiri dari belanja operasional dan non-operasional,” kata Nusron.

Dari total pagu tersebut, Rp6,475 triliun dialokasikan untuk belanja operasional, termasuk pembayaran gaji, tunjangan, serta mendukung 527 satuan kerja (Satker) ATR/BPN di pusat dan daerah. Sementara Rp3,023 triliun diarahkan untuk kegiatan non-operasional, seperti Konsolidasi Tanah, Redistribusi Tanah, dan penyusunan Peta Zona Nilai Tanah. Total anggaran untuk program prioritas mencapai Rp1,8 triliun.

Selain itu, Kementerian ATR/BPN menargetkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp3,289 triliun pada 2026. Target ini naik sekitar Rp300 miliar atau 9,12 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan kontribusi terbesar dari layanan fungsional senilai Rp3,245 triliun dan sisanya Rp44,651 miliar dari layanan umum.

Nusron menegaskan, seluruh anggaran akan dikelola secara akuntabel dan berorientasi pada peningkatan layanan publik. “Sinergi antara pemerintah dan DPR menjadi kunci agar program pertanahan dan tata ruang dapat berjalan optimal dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Nusron juga menyampaikan apresiasi kepada Komisi II DPR RI yang telah memberikan dukungan penuh. “Kami berharap pelaksanaan program dan kegiatan tahun anggaran 2026 mendapat pendampingan dan dukungan dari para pimpinan serta anggota Komisi II DPR RI,” ujarnya.

RDP tersebut dipimpin oleh Ketua Komisi II DPR RI M. Rifqinizamy Karsayuda dan turut dihadiri jajaran Kementerian Dalam Negeri, Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, serta Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama Kementerian ATR/BPN.

Wamen ATR/BPN Apresiasi Dukungan DPR, Anggaran 2026 Fokus Perbaikan Layanan dan Percepatan PTSL

Wamen ATR/Waka BP, Ossy Dermawan

Okenews.net – Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN), Ossy Dermawan, menyampaikan apresiasi atas dukungan Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) terkait kenaikan pagu anggaran Kementerian ATR/BPN tahun 2026. Ucapan terima kasih tersebut disampaikan Ossy dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi II DPR RI di Gedung Nusantara, Jakarta, Senin (15/09/2025).

“Atas nama Kementerian ATR/BPN dan mewakili Bapak Menteri, kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan pimpinan dan seluruh anggota Komisi II terhadap kenaikan anggaran. Harapan kami, peningkatan ini dapat memberikan dampak nyata dan manfaat langsung bagi masyarakat,” ujar Ossy Dermawan.

Wamen Ossy menegaskan, sekitar 80 persen tugas dan fungsi Kementerian ATR/BPN berkaitan langsung dengan pelayanan publik. Karena itu, tambahan anggaran 2026 akan difokuskan pada perbaikan sistem layanan dan penguatan sumber daya manusia (SDM).

“Fokus pertama adalah penyederhanaan dan perbaikan business process, baik di tingkat pusat maupun daerah. Saat ini Kementerian ATR/BPN memiliki 527 satuan kerja (Satker) di seluruh Indonesia. Maka, proses pelayanan harus semakin mudah namun tetap akurat, mengingat produk yang kami hasilkan memiliki kekuatan hukum. Cepat bukan berarti tidak teliti,” jelasnya.

Aspek kedua adalah peningkatan kualitas SDM melalui rotasi dan penugasan pegawai ke berbagai daerah. 

“Kami ingin mengatur tour of duty dan tour of area bagi seluruh personel agar mereka memperoleh pengalaman dinas yang beragam dan tidak terjebak di zona nyaman. Ini penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan secara menyeluruh,” tambahnya.

Dalam rapat tersebut, anggota Komisi II DPR RI juga menyoroti pelaksanaan Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang menjadi prioritas nasional. Menanggapi hal itu, Wamen Ossy memaparkan perkembangan PTSL sejak diluncurkan pada 2016–2017.

Pada 2024, target PTSL mencapai hampir 5 juta bidang tanah, namun turun menjadi 1,3 juta pada 2025. Berkat dukungan dan perhatian DPR, target tahun 2026 kembali meningkat menjadi 1,9 juta bidang tanah.

“Sejak PTSL diluncurkan, kita telah mencatat kemajuan signifikan. Namun, dari target nasional 126 juta bidang tanah, masih ada sekitar 25 persen yang belum tersertipikasi. Inilah yang terus kami kejar,” ungkapnya.

Ossy menekankan pentingnya percepatan PTSL untuk mencegah konflik, sengketa, dan perkara pertanahan di masa mendatang.

“Kami berharap pengawasan dan dukungan Komisi II DPR RI dapat terus berlanjut agar pelaksanaan PTSL semakin maksimal dan manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat,” tutupnya.

Senin, 15 September 2025

Penataan Ruang Lombok Timur Tersendat, SDM Minim dan Anggaran Jadi Kendala

Samsul Azwar, Kepala Bidang Tataruang (PUPR)

Okenews.net- Upaya Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dalam menata ruang wilayahnya masih menemui berbagai hambatan serius, mulai dari keterbatasan sumber daya manusia (SDM) hingga lambatnya penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

Kepala Bidang Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Lombok Timur, Samsul Anwar, mengungkapkan bahwa kendala utama terletak pada minimnya tenaga ahli di bidang tata ruang. Saat ini, hanya ada satu Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memiliki keahlian khusus dalam bidang tersebut.

“Untuk melaksanakan tugas sebesar itu kami tidak mampu, karena di Lombok Timur kekurangan SDM tenaga ahli tata ruang dari PNS,” jelas Samsul, Senin (15/09/2025).

Keterbatasan ini membuat Pemkab harus menggandeng pihak ketiga atau konsultan profesional dalam penyusunan dan pembaruan tata ruang yang idealnya diperbarui setiap lima tahun. 

“Makanya kami bekerja sama dengan pihak ketiga agar perencanaan dilakukan oleh tenaga ahli yang tepat,” tambahnya.

Selain masalah SDM, lambatnya proses penetapan RTRW juga dipicu keterbatasan anggaran. Samsul menegaskan bahwa anggapan Pemkab tidak serius dalam penyelesaian RTRW tidak sepenuhnya benar.

“Kesannya pemerintah tidak serius itu tidak pas, karena yang jadi hambatan utamanya adalah masalah anggaran,” tegasnya.

Lebih lanjut, Samsul menjelaskan bahwa proses penataan ruang tidak sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah daerah. Untuk wilayah yang masuk kawasan hutan atau Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), keputusan tetap berada di pemerintah pusat. 

“Kalau masuk wilayah kehutanan atau TNGR, daerah tidak punya kewenangan penuh,” ujarnya.

Lambatnya penetapan Peraturan Daerah (Perda) RTRW juga disebabkan belum terpenuhinya sejumlah persyaratan administratif. Di antaranya, penerbitan peraturan bupati tentang sanksi administratif serta harmonisasi rancangan Perda dengan Kementerian Hukum dan HAM di Provinsi NTB.

Tenaga ahli profesional yang mendampingi proses ini, Dr. Ir. Maria Christina Endarwati, ST. MIUEM, menekankan pentingnya kerja sama yang baik antara Pemkab dan pemerintah pusat. 

“Semua tahapan membutuhkan proses dan sangat bergantung pada kecepatan Pemkab Lombok Timur serta koordinasi dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR),” jelasnya.

Untuk mempercepat penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) sebagai turunan RTRW, khususnya di kawasan strategis seperti Sembalun dan Jerowaru, Pemkab Lombok Timur telah mengajukan permohonan bantuan teknis kepada pemerintah pusat.

“Karena kita tidak punya dana, kita minta bantuan teknis dari kementerian,” kata Samsul.

Bantuan teknis dari pusat diharapkan menjadi solusi untuk menutupi kekurangan anggaran daerah sekaligus mempercepat terwujudnya penataan ruang yang lebih optimal di Lombok Timur.

Rabu, 10 September 2025

Mandalika Korpri Fun Night Run, Bertaraf Nasional Siap Diluncurkan


 Okenews.net- Mandalika kembali bersiap menjadi pusat perhatian nasional. Event lari bergengsi Mandalika KORPRI Fun Night Run 2025 akan digelar di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok Tengah.

Kick off event lari yang menjadi rangkaian peringatan hari KORPRI Nasional 2025 ini akan dilakukan oleh Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional KORPRI, Prof. Zudan Arif Fakhrullah, di Jakarta, Kamis (11/09/2025).

“Kick off akan dilakukan di Kantor Badan Kepegawaian Negara pukul 09.30,” kata Ketua Panitia Mandalika KORPRI Funnight Run, Lalu Firman Wijaya, dihubungi dari Mataram, Rabu (10/9).

Ketua KORPRI Kabupaten Lombok Tengah yang juga merupakan Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Tengah ini sudah berada di Jakarta. Dia mengatakan, selain Prof Zudan, kick off juga akan dihadiri secara langsung Bupati Lombok Tengah HL Pathul Bahri dan seluruh pihak yang mensuport langsung kegiatan olahraga spektakuler di destinasi wisata kelas dunia tersebut.

Firman mengungkapkan, kick off akan ditandai dengan selebrasi terhadap peserta yang melakukan registrasi pertama kali, sesaat setelah pendaftaran secara resmi dibuka. Selain itu, akan ada pula peluncuran video trailer Mandalika KORPRI Fun Night Run.

Rencananya, event ini sendiri akan digelar pada 6 Desember 2025 di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika. Dalam kick off yang akan dihadiri awak media nasional, selain sambutan dari Prof. Zudan, Bupati Lombok Tengah juga akan menyampaikan speech sebagai tuan rumah.

“Mandalika Funnight Run menargetkan 6.000 peserta. Proses resgistrasi akan terus terbuka selama kuota masih tersedia, dan akan otomatis ditutup oleh sistem di platform ketika kuota 6.000 peserta telah terpenuhi,” kata Firman.

Peserta tidak terbatas pada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang merupakan anggota KORPRI semata. Melainkan juga terbuka untuk masyarakat umum. Untuk memastikan partisipasi meluas, Firman menjelaskan, Ketua DPN KORPRI telah mengirim surat kepada pengurus KORPRI di tingkat provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia untuk mengirimkan wakil yang akan ambil bagian dalam event lari 6 kilometer ini.

Firman menegaskan, Kabupaten Lombok Tengah sepenuhnya siap untuk menyambut tamu dari seluruh Indonesia. Ditegaskan, event yang terlahir dari kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Pemerintah Provinsi NTB, ITDC, KORPRI, dan Badan Kepegawaian Negara ini, akan menjadi keuntungan bagi Kabupaten Lombok Tengah. Selain menjadi momentum untuk mempromosikan pariwisata Gumi Tatas Tuhu Trasna, event ini juga dapat mendongkrak pendapatan bagi sektor UMKM hingga hotel-hotel di Lombok Tengah yang akan disewa oleh partisipan.

“Event ini akan memperkuat kolaborasi dan semangat nasionalisme sekaligus sebagai wadah untuk menunjukkan keindahan eksotis pariwisata Mandalika,” ucap Firman.

Diungkapkan Firman, para peserta nantinya akan menempuh jarak lari sejauh 6 kilometer serta merasakan pengalaman berlari pada malam hari yang unik dengan menikmati keindahan alam di Pertamina Mandalika International Circuit. Sebuah pengalaman yang dipastikan tak akan ada duanya.

Wamendagri Ambil Bagian

Event Mandalika KORPRI Fun Night Run sendiri dipastikan akan diikuti nama-nama beken yang merupakan penggemar olahraga lari. Rabu (10/9), Lalu Firman Wijaya didampingi tim dan panitia penyelenggara, secara khusus diterima secara resmi oleh Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto di Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut, Bima menyampaikan apresiasi tinggi atas penyelenggaraan event lari di Mandalika dan memastikan akan ambil bagian untuk ikut serta.

Bima yang juga merupakan Ketua Asosiasi Lari Trail itu menekankan, Mandalika Fun Night Run bukan sekadar event olahraga belaka. Namun, juga ajang untuk menggerakkan perekonomian daerah.

Firman Wijaya menjelaskan, event ini dipastikan akan menjadi magnet olahraga. Mengingat olahraga lari kini sedang digandrungi berbagai kalangan. Bukan hanya karena sehat dan murah, tapi juga karena menjadi gaya hidup masyarakat modern.

“Setiap pelari yang datang pasti membawa multiplier effect bagi daerah. Meningkatkan kunjungan wisata, membuka peluang usaha, sekaligus memperkuat citra destinasi wisata NTB khususnya Kabupaten Lombok Tengah,” tutup Firman.

Kamis, 04 September 2025

PTSL Lombok Timur Rampung 100 Persen, Penyerahan Sertifikat Baru Capai 80 Persen

Darmawan Wibowo, Kasi Pendapatan dan Pendaftaran ATR/BPN Lombok Timur

Okenews.net – Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Kabupaten Lombok Timur kembali mencatat capaian membanggakan. Hingga September 2025, program strategis nasional ini berhasil dituntaskan 100 persen dari target yang ditetapkan pemerintah provinsi.


Meski demikian, realisasi penerbitan sertifikat tanah baru mencapai sekitar 80 persen. Artinya, sebagian sertifikat masih dalam proses penyerahan kepada masyarakat penerima.


Sejumlah desa yang mengajukan program PTSL telah menyelesaikan penerbitan sertifikat tanah, di antaranya Desa Sapit, Tetebatu, dan Pejaring, yang menjadi desa dengan progres tercepat. Penyerahan sertifikat pun dilakukan secara bertahap, termasuk di Desa Rarang dan Desa Rakam sebagai lokasi penyerahan terakhir.


“Capaian PTSL per September ini bisa dikatakan rampung 100 persen dari target provinsi. Namun, untuk penyerahan sertifikatnya masih berjalan, dan baru sekitar 80 persen yang sudah diterima masyarakat,” jelas Darmawan Wibowo, Kasi Pendapatan dan Pendaftaran ATR/BPN Lombok Timur, Kamis (04/09/2025).


Darmawan menambahkan, pihaknya juga telah mengusulkan tambahan sekitar 2.000 bidang tanah untuk didaftarkan, mengingat masih ada masyarakat yang belum terfasilitasi dalam program ini.


Lebih jauh, ia menegaskan bahwa PTSL ke depan tidak hanya sebatas penerbitan sertifikat tanah, tetapi juga diarahkan untuk mendukung legalisasi aset, penguatan desa binaan, serta pelayanan berbasis potensi desa yang sudah terdata.


“PTSL hadir untuk memberikan kepastian hukum dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Tidak hanya sertifikat, tetapi juga pelayanan lain yang berdampak langsung bagi masyarakat,” tambahnya.


Ia pun berharap masyarakat lebih aktif memanfaatkan program ini tanpa keraguan. “PTSL memang diperuntukkan bagi warga yang belum memiliki sertifikat. Semoga pelaksanaannya terus berbenah agar target lebih mudah tercapai, sekaligus meningkatkan kepuasan pelayanan kami kepada masyarakat,” tutupnya.

Fauzan Khalid Ajak Masyarakat Jadikan Maulid sebagai Momentum Perdamaian

Okenews.net – Anggota DPR RI dari daerah pemilihan NTB II Pulau Lombok, Fauzan Khalid, mengajak masyarakat menjadikan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai momentum untuk memperkuat persatuan dan menjaga perdamaian.

Imbauan tersebut ia sampaikan saat menghadiri pengajian Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Riyadatul Wardiyah, Dusun Kerandangan, Desa Senggigi, Lombok Barat, Selasa malam (02/09/2025).

“Hentikan demo anarkistis dan jangan merusak suasana peringatan Maulid. Sampaikan aspirasi dengan cara damai, sesuai teladan Nabi Muhammad SAW yang selalu mengedepankan akhlak mulia,” tegas Fauzan, yang juga anggota Komisi II DPR RI Fraksi NasDem.

Menurutnya, peringatan Maulid merupakan saat yang tepat untuk introspeksi diri. Masyarakat diharapkan saling menjaga, saling menasehati, dan menghindari segala bentuk tindakan yang merusak, seperti aksi perusakan dan pembakaran dalam demonstrasi beberapa waktu lalu.

“Demo boleh, tapi jangan dengan cara-cara yang merugikan. Mari jaga kedamaian dan persaudaraan sebagaimana yang diajarkan Nabi,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Fauzan juga mengajak masyarakat mendukung program pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, berbagai program prorakyat seperti Makanan Bergizi Gratis (MBG), pengobatan gratis, hingga sekolah rakyat akan membawa kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Banyak program yang dijalankan pemerintah untuk rakyat. Karena itu, mari kita dukung bersama demi kemajuan bangsa,” ujarnya di hadapan jamaah.

Senada dengan Fauzan, Tuan Guru Zaenuddin yang turut memberikan tausiyah juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dalam menyampaikan aspirasi. Ia menekankan pentingnya menjaga ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah insaniyah di tengah perbedaan.

Sementara itu, pada kesempatan berbeda dalam pengajian Maulid di Masjid Hikmah Syukri, Desa Tanak Beak, Kecamatan Narmada, Fauzan kembali menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa. Ia mengajak masyarakat terus memupuk rasa persaudaraan serta mendukung upaya pemerintah membangun Indonesia.

Rabu, 03 September 2025

Bupati Lotim Dukung Pembangunan Kantor Imigrasi, Permudah Layanan Publik dan Dukung Investasi

Bupati Lombok Timur Hairul Warisin

Okenews.net– Bupati Lombok Timur H. Haerul Warisin menerima kunjungan tim Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi pada Rabu (03/09/2025) di ruang kerjanya. Pertemuan tersebut menjadi tindak lanjut dari rencana pembangunan kantor imigrasi baru di Lombok Timur yang digadang-gadang akan membawa dampak besar bagi peningkatan kualitas layanan publik.


Tim Ditjen Imigrasi juga meninjau langsung lahan yang telah disiapkan Pemda Lombok Timur sebagai lokasi pembangunan. Lahan yang dipilih berada di kawasan Rumah Sehat, Kelurahan Rakam, yang dinilai cukup strategis untuk menunjang pelayanan.


Sementara Bupati Lombok Timur H. Hairul Warisin juga turut menyambut baik rencana pembangunan trsebut. Menurutnya kantor imigrasi di Lombok Timur merupakan kebutuhan yang mendesak, mengingat selama ini Masyarakat harus pergi mengurus berkas hingga ke mataram.


“Selama ini masyarakat kita cukup terbebani karena harus menempuh perjalanan jauh ke Mataram. Dengan adanya kantor imigrasi di Lombok Timur, masyarakat akan lebih mudah mendapatkan layanan, lebih cepat, dan lebih efisien,” ungkapnya.


Bupati Lombom Timur juga menilai, selain untuk kepentingan Masyatakat lokal, keberadaan kantor imigrasi di lotim ini bisa menjadi daya dukung penting bagi perkembangan lombok timur melalui sektor pariwisata, dengan pengurusan dokumen dokumen Warga negara Asing yang izin tinggal sementara bisa menjadi lebih cepat.


“Pariwisata dan investasi kita terus berkembang, tentu ini harus diiringi dengan layanan keimigrasian yang memadai. Dengan begitu, tamu asing maupun investor tidak merasa kesulitan dalam urusan administrasi,” tambahnya.


Apabila rencana pembangunan ini terealisasi, kantor baru tersebut akan berstatus sebagai Kantor Imigrasi Kelas II Lombok Timur. Dengan demikian, tidak lagi berinduk kepada Kantor Imigrasi Mataram. Langkah strategis ini diharapkan mampu mempercepat pelayanan, meningkatkan efisiensi birokrasi, sekaligus mendukung roda perekonomian daerah.


Hairul Warisin juga menegaskan Lombok Timur siap mendukung Penuh proses pembangunan kantor tersebut dari segala sisi, baik dari lahan, koordinasi teknis, guna mempercepat rencana baik tersebut bisa terealisasi segera


Rencana pembangunan kantor imigrasi di Lombok Timur juga sejalan dengan upaya pemerintah pusat untuk mendekatkan layanan publik ke daerah. Dengan hadirnya kantor ini, Lombok Timur berpotensi menjadi pusat layanan keimigrasian di wilayah timur NTB, sehingga pelayanan masyarakat lebih terjangkau dan merata.

Selasa, 02 September 2025

Audiensi Unram dan Pemkab Lotim, Bahas Laboratorium Riset Rumput Laut di Ekas

 

Pemda Lotim Bersama Mahasiswa Universitas Mataram

Okenews.net – Pemerintah Kabupaten Lombok Timur menerima audiensi dari Universitas Mataram (Unram) di Ruang Rapat Bupati, Selasa (02/09/2025). Pertemuan strategis ini dipimpin langsung oleh Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin, untuk membahas rencana besar menjadikan Lombok Timur sebagai pusat pengembangan rumput laut tropis kelas dunia.


Rektor Unram, Bambang Hari Kusumo, memaparkan bahwa Lombok Timur memiliki potensi strategis dalam pengembangan rumput laut nasional. Sebagai langkah awal, Unram berencana membangun laboratorium riset dan pengembangan bibit rumput laut di kawasan pesisir. Lahan seluas 20–30 are pun diajukan sebagai lokasi pembangunan laboratorium tersebut.


“Selama ini kendala utama pengembangan rumput laut di Lombok Timur adalah bibit unggul. Laboratorium ini akan menjadi sentra pengembangan bibit rumput laut skala nasional,” jelas Bambang.


Menanggapi hal itu, Bupati Haerul Warisin menyambut baik rencana kolaborasi tersebut. Ia menegaskan Pemkab siap memfasilitasi perizinan dan mendukung penuh agar program ini cepat terealisasi.


“Ini kesempatan emas bagi Lombok Timur. Jika sudah berjalan, kami akan libatkan BUMD untuk mengembangkan usaha rumput laut. Untuk lahan, Pemda akan upayakan secepatnya,” tegas Bupati.


Sebagai bentuk keseriusan, Bupati bahkan mengusulkan agar lahan di wilayah Ekas yang sebelumnya diproyeksikan sebagai rest area dapat dialihfungsikan untuk pembangunan laboratorium rumput laut.


Audiensi ini juga dihadiri Sekda Lombok Timur, Rektor Unram bersama rombongan, Asisten Bidang Ekonomi Setda, Kepala Bagian Hukum, serta sejumlah Kepala OPD terkait. Kehadiran laboratorium ini diharapkan mampu mendorong kemajuan industri rumput laut dan menjadikan Lombok Timur sebagai pusat pengembangan komoditas tropis kelas dunia.


Selamat Idul Adha 1445 H

 


Pendidikan

Hukum

Ekonomi