www.okenews.net: Kesehatan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 11 Juli 2023

DP3KAB Lombok Timur Monitoring Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Tingkat Desa

 


Okenews.net- Dalam upaya untuk melawan masalah Stunting yang kerap mempengaruhi perkembangan anak-anak khususnya Lombok Timur, pemerintah pusat bekerjasama dengan pemerintah Daerah telah meluncurkan program Bangga Kencana untuk percepatan penurunan stunting. Stunting adalah kondisi di mana anak mengalami pertumbuhan terhambat akibat kekurangan gizi kronis selama masa pertumbuhan dan perkembangan mereka.

Untuk itu Dinas P3KAB Bersama perwakilan Dari Provinsi melakukan Monitoring terkait peningkatan kapasitas dan pendampingan bagi kader BKB maupun TPK, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Lombok Timur Tahap 2 untuk Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Desa/Kelurahan di Kelompok BKB. 

Acara tersebut berlangsung di Rupatama II Lantai II kantor Bupati Lombok Timur. Selasa (11/07/2023)

Kepala Dinas DP3AKB Lotim, H. Ahmat menyampaikan acara ini merupakan tindak lanjut dari instruksi langsung Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dimana perlu adanya monitoring oleh ASN Perwakilan BKKBN NTB untuk memperkuat pendampingan kepada petugas PKB dan P3K dalam rangka peningkatan efektivitas praktik serta lebih tepat dalam penanganan.

Peningkatan kapasitas dan pendampingan bagi kader BKB maupun TPK dalam pencegahan dan penanganan stunting maka perlu dilakukan orientasi untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pengelola program Bangga Kencana dari Tingkat Provinsi sampai dengan Desa/Kelurahan bagi PKB/PLKB/PPPK.

"Kegiatan ini tentu untuk memberikan pemahaman bagi para petugas dalam melaksanakan tugas dan fungsi utamanya di Posyandu atau BKB masing masing," ucapnya.

Disebutkan H. Ahmat juga menyebut, untuk kelancaran program program yang ada maka Pemerintah Daerah maupun Provinsi NTB tentu harus di dukung oleh unsur utamanya dari lading sektor dibawah naungan DP3AKB Lombok Timur, semua kegiatan tersebut harus diikuti dan sudah dikoordinasikan disemua tingkatan mulai dari Kepala UPTD P3AKB di Sepuluh Kecamatan Kab. Lotim, dan Peserta dari unsur DP3AKB Kab. Lotim

"Untuk Kelancaran dan suksesnya program yang telah di rencanakan maka dari itu kami minta pada kepala UPTD P3AKB 10 (sepuluh) Kecamatan untuk menghadirkan petugas PKB PNS, PKB P3K dan PLKB Non PNS sesuai jumlah masing-masing Kecamatan," sebutnya.

Dilanjutkan H. Ahmat dengan upaya yang dilakukan ini akan bisa menjadi pemicu untuk percepatan penurunan stunting ditingkat paling dasar. Tentu dengan memberikan persiapan dan pembekalan pada petugas.

"Saya berharap dengan apa yang telah menjadi Ikhtiar dan harapan bersama bisa membuahkan hal positif sehingga percepatan untuk menekan angka stunting di kabupaten Lombok Timur bisa terwujud," tutupnya. 

Rabu, 14 Juni 2023

Dikes Lotim Galakkan Gerakan Aktifkan Posyandu

Okenews.net - Partisipasi masyarakat untuk datang ke Posyandu belum mencapai seperti yang diharapkan. Padahal partisipasi masyarakat dalam pelayanan Posyandu, ditunjuk sebagai indikator D/S sebagai gambaran keberhasilan.

Menyikapi hal itu, Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Timur melaksanakan kegiatan Gerakan Aktifkan Posyandu, bertepatan dengan bulan peduli Posyandu secara nasional.

Acara tersebut berlangsung pada Rabu 14 Juni 2023, bertempat di Posyandu Kartini 1 Kelurahan Majidi, Kecamatan Selong. Hadir pada acara tersebut, Ketua PKK Lotim, Sekretaris Dikes, Camat Selong, dan Lurah Majidi.

Sekretaris Dikes Lombok Timur, Lalu Bagus Wikrama menyebutkan, partisipasi masyarakat dalam Posyandu ini, masih mencapai 84,2 persen. Artinya, masih banyak masyarakat belum memanfaatkan Posyandu.

"Partisipasi masyarakat yang ditunjuk sebagai indikator D/S belum mencapai 100 persen," sebut Lalu Bagus yang dikonfirmasi awak media.

Karenanya, partisipasi masyarakat untuk datang ke Posyandu harus ditingkatkan dengan berbagai upaya. Salah satunya adalah melalui Gerakan Aktifkan Posyandu.

Kegiatan tersebut, juga bertujuan meningkatkan peran dari Posyandu. Mulai dari lembaga Posyandu Pokjanal Posyandu Kabupaten, Kecamatan, sampai Posyandu tingkat Desa, termasuk Kader.

"Lembaga Posyandu ini nantinya didorong untuk menggerakkan Posyandu," katanya.

Dengan begitu, masyarakat menjadi lebih paham mengartikan dan memanfaatkan Posyandu ini menjadi lebih baik kedepannya.

"Kalau tingkat partisipasinya tinggi, dan semua sasaran Posyandu itu datang baik ibu hamil, bayi, balita dan sampai dengan yang lanjut usia kita bisa melakukan pelayanan skrining kesehatannya," ujar L. Bagus.

Dari hasil skrining kesehatan sambung dia, bisa melakukan intervensi lebih cepat dan akurat terhadap gangguan kesehatan yang bersangkutan. Di samping itu, dengan bertransformasi nya Posyandu konvensional menjadi Posyandu keluarga maka harapannya semua permasalahan terakomodir dan intervensi dengan baik.

"Posyandu keluarga bukan hanya sektor kesehatan tetapi juga sektor lain juga bisa di manfaatkan. Entah itu terkait dengan pengelolaan sampah, pengelolaan data dukcapil dan sebagainya. Sehingga permasalahan-permasalahan bisa di intervensi dengan baik dan lebih cepat," katanya.

Di tegaskannya kembali, ke depan masyarakat yang masih ada halangan untuk datang ke Posyandu, diminta keaktifan Kader bersama petugas kesehatan untuk melakukan kunjungan ke rumah masyarakat yang tidak hadir.

"Kalau seperti itu, setiap bulan, kondisi perkembangan kesehatan bayi dan sebagainya bisa kita ketahui dengan lebih cepat," harap L. Bagus.

Kepala Puskesmas Denggen Zuhratul menambahkan, melalui kegiatan ini diharapkan terus menerus dilakukan. Kendati, Posyandu sebelumnya sedikit masyarakat datang dibandingkan hari ini.

"Kita menginginkan kegiatan Posyandu yang seperti ini lagi kedepannya. karena kita maunya ramai dan kita juga tidak mau melihat Posyandu itu sepi-sepi saja," harapnya.

Untuk meningkatkan jumlah kunjungan Posyandu, Zuhratul pun akan berupaya mengedukasi masyarakat tentang pentingnya Posyandu. Selain itu kata dia, puskemas juga mempunyai program Kesmas yakni kunjungan kesehatan rumah-ke rumah.

"Saya berharap ke semua masyarakat agar mau memeriksakan kesehatannya ke Posyandu," pungkasnya. 

Senin, 05 Juni 2023

Jelang Hari Donor Darah Sedunia, RSUD Soedjono Selong Gelar Donor Massal

Okenews.net - Jelang peringatan Hari Donor Darah sedunia, Pemerintah Lombok Timur bekerjasama dengan Rumah Sakit RS Soedjono Selong menggelar acara donor darah massal yang bertujuan untuk menunjang Milenium Development Goals (MDGs)

"Acara donor darah massal ini merupakan kegiatan rutin yang terus dilaksanakan setiap tahunnya dari beberapa tahun terakhir ini," ungkap Direktur Rumah Sakit RS, Raden Soedjono Selong HM Hasbi Santoso, Senin (05/06/2023)

Hasbi mengatakan kegiatan donor darah ini merupakan cara antisipasi jika di rumah sakit dan PMI terjadi pengurangan stok darah. Ia menyebut tak jarang pihak rumah sakit sesekali meminta bantuan ke PMI Lombok Timur guna memenuhi permintaan dari pasien.

"Kita di rumah sakit terus menjalin kerjasama yang baik antara PMI dan rumah sakit, jika terjadi kekurangan stok darah, maka pihak rumah sakit dengan segera menghubungi kantor PMI untuk suplay kebutuhan tersebut," sambungya.

Menurutnya, kegiatan yang telah berlangsung beberapa tahun ini telah membantu para pasien yang darurat yang membutuhkan donor dengan segera.

Ia menegaskan, kegitan donor darah ini memiliki dampak positif yang luar biasa bagi pihak kesehatan terutama bagi pasien yang membutuhkan donor tersebut. 

Secara pribadi Hasbi mengucapkan rasa terima kasih yang tidak terhingga kepada para donatur dan para pendonor yang telah sukarela mendonorkan darahnya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

"Saya atasnama pribadi, atas nama rumah sakit dan tenaga kesehatan mengucapkan beribu terima kasih yang tidak terhingga kepada para pendonor, saya berharap apa yang telah disumbangkan bisa bermanfaat bagi masyarakat yang membuthkan," tutupnya.

Bupati Lombok Timur Sukiman Azmi yang turut berpartisipasi untuk mengikuti acara tersebut juga mengucapkan apresiasinya atas kegiatan yang dilakukan rumah sakit.

Ia berharap kegiatan positif tersebut bisa bermanfaat bagi masyarakat. "Saya atasnama Bupati juga mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada para pendonor yang telah sukarela memnyumbangkan darahnya untuk kehidupan sesama," ungkapnya

Pemerintah Daerah akan melanjutkan kegiatan tersebut pada bulan Juni mendatang dengan cara memprogramkan dalam kurun waktu satu bulan 21 Kecamatan di Lombok Timur harus melaksanakan kegiatan donor darah di Kecamatan masing-masing.

Selain itu, juga akan dipusatkan di RSUD dr. Soedjono Selong, sehingga menjadi 22 lokasi tetap tempat pendonoran darah. Ia berharap langkah tersebut dapat menjadi solusi dalam memfasilitasi kekurangan darah di Rumah Sakit, karena setetes darah adalah kehidupan.

Mengingat Setiap hari, puluhan orang membutuhkan transfusi darah untuk menyelamatkan hidup mereka dalam situasi darurat medis, kecelakaan, atau perawatan. Donor darah yang memastikan pasokan darah yang aman dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan medis.

Kegiatan tersebut merupakan sebagai upaya untuk menunjang Milenium Development Goals (MDGs) yang salah satunya adalah menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI),  peserta berasal dari perwakilan OPD se-Lombok Timur, anggota Koramil Lombok Timur, dan anggota Polres Lombok Timur dengan target 400 kantong darah.

Selasa, 30 Mei 2023

Gendeng FJLT, Dikes Lotim Launching Penulisan Buku Profil Puskesmas

Team penulis buku FJLT, Bersama Kadis Kesehatan Lotim
Okenews.net-Dinas Kesehatan (Dinkes) Lombok Timur menggandeng Forum Jurnalis Lombok Timur (FJLT) bikin buku profile 35 Pusat Kesehatan Maasyarakat (Puskesmas) di 21 Kecaman di Lombok Timur.

Demi melancarkan langkah para jurnalis tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lombok Timur, Pathurrahman turun langsung memberikan arahan, di Balai Wartawan (BW), Selasa (30/5/2023).

Pada sambutannya, Pathurrahman mengatakan, gebrakan baru itu dilakukan untuk memperkenalkan 35 Puskesmas yang ada di 21 Kecanatan Lombkk Timur melalui sebuah buku.

"Langkah ini bagian dari upaya mendekatkan pusat layanan kesehatan di masyarakat," ucapnya.

Pada buku yang ditargetkan menghasilkan 300 halaman itu  Pathurrahman mengharapkan lebih ditonjolkannya historis.

Karena menurutnya, setiap kehidupan yang paling menarik adalah history itu sendiri.

Dia meyakini, jika suksesnya buku tersebut di masyarakat akan bisa menjadi inspirasi baik bagi masyarakat luas pun begitu dengan para Tenaga Kesehatan (Nakes) yang ada.

"Kita suskses dimasyarakat dengan bisa menjadi inspirasi di orang lain, dan history itu yang paling penting," katanya.

Pathurrahman juga menceritakan sedikit pengalaman saat ia menjadi mahasiswa, dimana dahulh dia mencari rizeky dari membuat suatu karya tulis yang mengangkat historis.

"Dan saat itu tulis tentang historis itu yang paling banyak diminati oleh pembaca sendiri," jelasnya.

Dia juga telah berkordinasi dengan semua Puskesmas yang ada di Lombok Timur, untuk membukakan pintu se lebar-lebarnya bagi para Jurnalis yang akan meliput.

"Saya juga telah berkordinasi dengan puskesmas di Lombok Timur, dan respons mereka disana bagus," 

Dia juga memberikan gambaran tentang hal yang perlu di sampaikan ke publik terkait puskesmas, salah satu yang paling penting adalah bagaimana puskesmas itu harus bersikap kepada masyarakat yang berobat, yakni adalah murah senyum

"Melalui buku ini kita harapkan juga bisa menjadi jalan para nakes yang ada di Lombok Timur lebih mengenal profesinya masing masing, hingga nantinya bagaimana dia berhadapan dengan masyarakat saat melayani di puskesmas," tuturnya.

"Saya menyambut baik ide ini, dan merespon, kalau seminsal nakes di lotim tidak mendukung, saya sendiri siap," tutupnya.

Rabu, 24 Mei 2023

RSUD Selaparang Diresmikan, Bupati Berharap Kualitas Kesehatan Meningkat

Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy saat meresmikan RSUD Selaparang
Okenews.net - Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy meresmikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selaparang di Suela, Selasa (23/05/2023).

RSUD ini menambah jumlah rumah sakit milik Pemda Lombok Timur menjadi empat unit dan mengejar rasio ideal jumlah tempat tidur sesuai standar WHO yang saat ini berada di angka 70,8%.

Penambahan ini tidak saja diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, melainkan dapat memberdayakan tenaga kesehatan.

Diketahui, institusi pendidikan saat ini terus memproduksi tenaga kesehatan yang jumlahnya terus bertambah.

Di sisi lain ia mengakui masih dibutuhkan penambahan alat, sumber daya manusia, termasuk fisik bangunan RSUD dapat bertambah.

Bupati berpesan kepada Direktur RSUD Selaparang dan seluruh jajaran untuk tidak putus berkoordinasi, berkonsultasi, serta berkolaborasi dengan seluruh pihak terkait.

Mulai dari Pustu hingga Dinas Kesehatan Kabupaten maupun provinsi untuk pelayanan kepada masyarakat dan kemajuan RSUD tersebut.

kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur H Pathurahman menyampaikan usai peresmian pelayanan RSUD Selaparang ini, masih ada beberapa tahapan yang masih harus ditempuh.

Di antaranya registrasi Kementerian Kesehatan, kerja sama dengan BPJS Kesehatan, akreditasi dan pembentukan BLUD, dilanjutkan dengan peningkatan kelas dan pengembangan.

Salah satu tantangan keberadaan RSUD ini adalah terbatasnya jumlah dokter spesialis. Karena itu ia bergarap kerja sama yang baik dengan Pemerintah Provinsi NTB dapat mengatasi persoalan tersebut.

RSUD yang dibangun di area seluas dua hektar dengan dana Rp. 64 miliar. Rinciannya, untuk fisik bangunan dua lantai seluas 46.000 meter² sebesar Rp. 41 miliar. Untuk pengadaan alat kesehatan dan sarana prasarana sebesar Rp. 23 miliar.

“RSUD ini ditargetkan melayani masyarakat kecamatan Suela dan sekitarnya seperti  Sembalun, Pringgabaya, serta Wanasaba,” tutupnya.

Selasa, 23 Mei 2023

Pemerintah Luncurkan Gotong Royong Bakti Stunting

Okenews.net - Pemprov LuncuLombok Timur pada tahun 2022 berhasil menurunkan kasus stunting hingga dua persen dibanding tahun 2021. Keberhasilan tersebut menjadikannya tidak lagi menjadi penyumbang terbesar kasus stunting di NTB.

Karena itu Wakil Gubernur NTB Hj. Sitti Rohmi Djalillah mengapresiasi terobosan yang telah dilakukan Pemda bersama stakeholder lainnya, termasuk melalui pendampingan yang dilakukan OPD di masing-masing kecamatan, demikian pula dengan keterlibatan berbagai organisasi wanita di antaranya PKK dengan Canting Mas, dan DWP dengan DWP Cerdas.

Pola yang sama dikembangkan Pemerintah Provinsi NTB pada tahun 2023 di mana tiap-tiap OPD melakukan pendampingan terhadap kecamatan dengan angka stunting tinggi. Misalnya saja Dinas Sosial Provinsi NTB yang ditugaskan mendampingi Kecamatan Masbagik.

Pada bulan Mei tahun 2023 ini (data sampai 20/5) jumlah kasus stunting di kecamatan tersebut mencapai 17,49% atau 1.622 dari 9.273 balita yang diukur. Angka ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai lebih dari 18%.

Karena itu Wagub saat menghadiri Peluncuran Gotong Royong Bakti Stunting di Lendang Nangka Utara, Kecamatan Masbagik, berharap kinerja yang baik tersebut dapat terus ditingkatkan. Diingatkannya pentingnya pencatatan dan pengukuran yang tepat dan perbaikan data.

Kaitan dengan itu, ia menggarisbawahi pula keberhasilan pencatatan yang dilakukan Posyandu Keluarga yang memetakan kasus stunting di NTB secara nyata (by name by address) dan menjadi acuan data untuk penanggulangan stunting di daerah ini.

Berkat keberhasilan pencatatan itu pula Pemda dapat melakukan intervensi yang tepat dan menunjukkan keberhasilan dalam penanganan stunting.

Atas intervensi dan sinergisitas yang dibangun Pemerintah Provinsi, Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy pada kegiatan yang berlangsung Senin (22/05/2023) tersebut mengaku haru dan menyambut baik kegiatan yang disebutnya sebagai wujud kebersamaan tersebut.

Ia juga mengutip An-Nisa  ayat  9 yang mengingatkan kekhawatiran meninggalkan generasi yang lemah. Gotong royong bakti stunting ini, ungkapnya, adalah salah satu wujud upaya untuk memperkuat generasi berikutnya.

Bupati juga menyampaikan, menyambut pendampingan oleh Pemerintah Provinsi NTB yang memberikan protein hewani dengan pemberian telur, Pemda Lombok Timur juga melakukan hal serupa yang melibatkan ASN.

Pemprov NTB selama tiga bulan akan memberikan protein hewani kepada balita stunting yang ada di wilayah pendampingan. Di Kecamatan Masbagik terdapat 1.622 balita stunting dengan kasus terbanyak di desa Lendang Nangka Utara yang kasusnya mencapai 194 kasus atau lebih dari 20%.

Selain pemberian protein hewani dilakukan pula penguatan kapasitas petugas pendamping stunting, serta pelibatan tokoh agama dan masyarakat terkait pencegahan perkawinan usia anak  sebagai salah satu faktor penyebab stunting, di samping faktor pendidikan dan ekonomi, serta faktor lainnya.

Senin, 22 Mei 2023

Penanganan Stunting Dikes Lombok Timur Dapat Pujian

Kepala Dinas Kesehatan Lotim Dr. H. Pathurrahman
Okenews.net - Kabupaten Lombok Timur mendapat pujian dari Wakil Gubernur NTB Hj. Siti Rohmi Djalilah. Meski sebagai daerah dengan jumlah penduduk terbesar di NTB namun mampu melakukan intervensi penanganan stunting dengan baik.

Demikian diungkapkan Wagub saat launching Gotong Royong Bhakti Stunting di Desa Lendang Nangka Utara Kecamatan Masbagik, Senin (22/05/2023). Wagub memberi apresiasi bagi Lotim yang sukses melakukan penurunan stunting dengan cukup tajam.

Kesuksesan Bupati Lotim katanya juga karena Bupati menempatkan pilihan Kepala Dinas Kesehatan (Kadikes) yang tepat. Dimana, Lotim sudah bisa melakukan pembagian tugas dengan baik.

Wagub menjelaskan, penanganan stunting merupakan program prioritas Presiden. Penurunan stunting sangat penting.

Angka-angka stunting diketahui datang dari proses survei.  Mulai dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesda) dan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) maupun proses pencarian data lainnya.

Dalam proses pengumpulan data ini, Wagub meminta semua tim pendata harus ada pendampingan dari ahli gizi sehingga bisa hadirkan data yang valid.

Disadari, sejauh ini data Stunting ini dari tiga sumber. Riskesda, SSGI dan Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM).

Data dari EPPGBM ini diakui tidak bisa dibandingkan dengan SSGI. Akan tetapi, diyakinkan Wagub, di NTB termasuk di Lotim bisa buktikan dan sajikan data stunting by name by address.

Menyuguhkan data dengan nama dan alamat lengkap ini diakui tidak mudah. Secara nasional, EPPGBM belum bisa juga dibuat.

Hal ini karena tidak semua daerah yang bisa suguhkan data EPPGBM 100 persen seperti yang dilakukan di NTB. "Belum ada yang inputnya hampir 100 persen di Indonesia seperti di NTB," sebut Rohmi Djalilah.

Bagi NTB bersama dengan semua Kabupaten/kota sudah membuat seluruh Posyandu menjadi aktif. Puskesmas juga aktif. "Kita punya data by name by address," sambungnya.

Berdasarkan data EPPGBM tersebut,  maka intervensi program penanganan stunting bisa tepat. Tidak lagi ngawang-ngawang.

Ditambahkan, program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di semua Posyandu dan akun terbatas dananya.

Keterbatasan dana tersebut dikatakan Wagub terjadi di semua tingkat pemerintahan dari desa sampai Provinsi.

Tapi, katanya, kalau yang terbatas dialamatkan dengan tepat, maka hasilnya akan bagus. Sebaliknya, kalau tidak tepat, maka programnya sama seperti garami air laut.

Wagub memotivasi, stunting prinsipnya bisa ditekan. Secara global, kemampuan menekan kasus stunting ini rangenya rata-rata 2-3 persen.

Namun, dengan intervensi yang kuat maka bisa lebih besar seperti pengalaman Lotim yang dinilai sekarang cukup tajam penurunannya.

Melalui gerakan Bhakti penanganan stunting di seluruh daerah bisa akan menekan sampai tersisa 14 persen sesuai target nasional.

Sisa masa kepemimpinannya diharapkan bisa mengejar target tersebut. Termasuk di Kabupaten Lombok Timur.

Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur H. Pathurrahman dal kesempatan tersebut menjelaskan pengendalian stunting di Kabupaten Lotim sudah mendapat perhatian serius.

Pihaknya menyadari, dampak stunting secara konseptual akan pengaruhi perkembangam otak, tumbuh dan organ tubuh anak.

Jangka pendek berpengaruh pada kognitif atau intelegensi. Masa tua rentan resiko penyakit tidak menular seperti diabetes, serangan jantung, dan lain.

"Kalau otaknya terganggu, berpengaruh pada kecerdasan maka tak bisa sekolah tinggi. Masa depan anak yang stunting terancam,” ungkapnya.

Berdasarkan Data SSGI tahun 2021 Lotim penyumbang terbesar stunting di NTB. Tapi, tahun 2022 data SSGI turun menempatkan Lotim tak lagi nomor satu.

Lombok Timur saat ini menjadi urutan ketiga setelah Loteng dan KLU dengan persentase saat ini 35 persen dari sebelumnya 37 persen.

Sabtu, 20 Mei 2023

DP3AKAB Lantik 508 Duta Generasi Berencana


DP3AKB Lombok Timur lantik Duta GENRE

Okenews.net- Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Lombok Timur Lantik sebanyak 508 Duta Generasi Berencana (Genre) Indonesia yang di ambil dari 254 desa yang tersebar di Lombok Timur, Pelantikan tersebut berlangsung di Balai Pelatihan Vokasi Produktivitas (BPVP) Lenek, Sabtu (20/5/2023).


Kepala Dinas DP3AKB H. Ahmat menyampaikan bahwa Forum Genre bukanlah suatu yang baru lagi, karena Genre sudah menyebar sampai ke pelosok desa.

"Genre ini bukan hal baru lagi. Kita awalnya berada di provinsi dan kabupaten saja, tapi kini Duta Genre melebarkan sayapnya ke tingkat desa bahkan sampai ke keluarga," ujarnya.

Disebutkan Ahmat, peran dan fungsi dari duta Genre itu diharapkan mampu memberikan edukasi dan peranan penting kepada teman sebayanya tentang bahaya narkotika, perkawinan dini, penurunan angka Stunting, seks bebas, dan kegiatan lain yang berkaitan dengan remaja pada umumnya.

"Maka dari Itu Genre Ini di bentuk. Yang namanya remaja akan lebih sulit bercerita kepada yang lebih tua atau dewasa. Dari itu Genre ini dihadrikan dengan diisi oleh kaum muda yang sebaya, agar mereka lebih terbuka," tutur H. Ahmat.

Pihaknya sudah berkolaborasi dengan dinas dan instansi terkait. Salah satunya, Dukcapil agar bagaimana masyarakat lebih mudah untuk mengakses informasi dan administrasi bilamana diperkukan nantinya, baik dari administrasi kependudukan, dan lain sebagainya.

"Kita sudah berkolaborasi dengan Dukcapil tentang aplikasi yakni masyarakat mendapatkan administrasi kependudukan," ungkapnya.

Selain itu, Ahmat menegaskan masalah kemampuan dari duta Genre tak perlu diragukan, karena para duta yang terpilih itu memiliki kemampuan mumpuni dan dilakukan seleksi khusus. Kemudian direkrut desa, dan diberikan SK oleh kepala desa, jadi para duta tersebut tidak hanya asal tunjuk.

"Kemampuan anak-anak ini tidak perlu diragukan, karena mereka memiliki kemampuan yang cukup mumpuni makanya direkrut desa setelah memenuhi kriteria," ucapnya.

Pada kesempatan yang sama Sekertaris Daerah HM. Juaini Taufik mengatakan dari jumlah penduduk di NTB yang populasi terbanyaknya di Lombok Timur sebanyak kurang lebih 26%, dengan usia remaja produktif yaitu 10 hingga 24 tahun, maka jika mengaju pada angka tersebut, bisa di pastikan memang populasi terbesarnya berada di Lombok Timur.

"Karenanya, saya mengajak kepada semua duta Genre yang diwakili dua orang dari setiap desa untuk dapat mengambil peran penting dalam mengisi pembangunan manusia khususnya remaja di desa masing-masing," ajaknya.

Selasa, 02 Mei 2023

Direktur RSUD Selong Beberkan Biaya Surat Keterangan Sehat

Direktur RSUD Selong dr. H. Hasbi Santoso
Okenews.net - Biaya pembuatan surat keterangan sehat (SKS) di RSUD dr. R. Soedjono Selong mengacu pada Peraturan Daerah (Perda). Hal itu tergantung pada keperluan dan jenis pemeriksaan berpedoman pada peraturan daerah (Perda) Nomor 43 Tahun 2021.

Direktur RSUD Selong Hasbi Santoso mengakatan, mekanisme dan proses serta biaya yang dikenakan bersifat variatif terhadap pemohon. Ada empat klasifikasi pemohon SKS yakni kelompok calon jamaah haji, pegawai kategori PPPK, PPPK khusus tenaga kesehatan (Nakes), dan calon legislatif (Caleg).

Hasbi mencontohkan, calon jamaah haji saat ini berjumlah 1060 orang. 434 orang di antaranya dirujuk oleh ke rumah sakit lantaran harus dilakukan pemeriksaan elektrokardiogram (EKG). EKG merupakan prosedur medis yang dilakukan untuk memeriksa fungsi jantung, termasuk aktivitas kelistrikannya. 

Dua hal yang terdeteksi melalui EKG yakni lama waktu gelombang elektrik melalui pengukuran interval serta jumlah aktivitas listrik pada otot jantung. Selain pemeriksaan EKG, seorang calon jamaah haji oleh dokter di Puskesmas, juga direkomendasikan untuk melakukan rontgen di rumah sakit.

Dua hal inilah yang dibutuhkan sehingga menyebabkan mereka dirujuk, agar Puskesmas bisa menetapkan apakah mereka bisa melaksanakan ibadah haji. 

Kalau EKG ini semua Puskesmas punya, rontgen hanya Puskesmas Aikmel yang punya. Nah alat ada, tetapi yang membaca EKG dan rontgen ini secara elektronik, harus dokter spesialis. "Inilah yang menyebabkan bahwa pembuatan SKS tertentu, harus di rumah sakit," jelasnya.

Untuk jenis pemeriksaan seperti yang disebutkan di atas diharuskan di institusi/instansi pemerintah.
Hal itu, demi mendapatkan SKS dengan legalitas yang jelas, yang di antaranya adalah RSUD Soedjono Selong, RSUD Lombok Timur, dan RSUD Patuh Karya.

"Terkait rincian biaya pembuatan SKS bagi calon jamaah haji di antaranya, registrasi Rp25 ribu, EKG Rp76 ribu, pemeriksaan fisik Rp17 ribu, pemeriksaan rontgen thorax Rp83,5 ribu, expertise rontgen Rp50 ribu, sehingga total keseluruhan Rp.251,5 ribu," paparnya.

Selanjutnya untuk pemohon dari kategori Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), ia menjelaskan terdapat pemeriksaan laboratorium yaitu pemeriksaan narkoba dengan tiga parameter dengan biaya Rp165 ribu, sudah termasuk jasa spesialis yang membawahi laboratorium.

Kemudian, jenis tes yang agak mahal bagi PPPK, adalah tes Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) guna mendeteksi adanya kelainan kejiwaan/psikologis, seperti adanya penyimpangan diamipola atau memiliki kecenderungan depresi.

"Itu dikonsultasikan oleh dokter spesialis jiwa. Di Lombok Timur, dokter spesialis jiwa hanya ada di RSUD Soedjono Selong. Tes inilah yang biayanya Rp410 ribu, yang kemudian total biaya keseluruhan untuk PPPK sebesar Rp718 ribu," jelasnya.

"Berikut rincian biaya SKS untuk PPK, registrasi Rp25 ribu, EKG Rp76 ribu, pemeriksaan fisik Rp17 ribu, konsultasi dokter umum di rawat jalan Rp25 ribu, pemeriksaan narkoba 3 parameter Rp165 ribu, test MMPI dan wawancara psikiatrik Rp360 ribu, konsultasi dokter spesialis jiwa Rp50 ribu. Sehingga total keseluruhannya Rp718 ribu," jelasnya.

Lebih lanjut ia menegaskan, pemohon SKS dari PPPK adalah mereka yang sudah dinyatakan lulus PPPK, bukan pencari kerja sebagaimana yang diasumsikan oleh banyak orang. Dari itu, dengan tegas dirinya menepis keraguan bahwa mereka yang sudah rela membayar mahal SKS belum tentu akan lulus.

"Khusus SKS untuk PPPK, bahwa yang membuat SKS itu adalah mereka yang sudah lulus. Jadi kalau dikatakan mereka belum tentu lulus setelah repot-repot membuat SKS dengan biaya mahal, itu tidak benar," tegas Hasbi.

Berikutnya bagi pemohon SKS dari PPPK tenaga kesehatan (Nakes). Terdapat tambahan item pemeriksaan bagi PPPK Nakes, yakni pemeriksaan buta warna. "Nah yang memeriksakan adalah dokter spesialis mata. Dan mohon maaf untuk spesialis mata ini kita di Lombok Timur hanya ada di RSUD Soedjono Selong,” ungkapnya.

Sementara rician biaya untuk PPPK Nakes sebagai berikut, registrasi Rp25 ribu, EKG Rp76 ribu, pemeriksaan fisik Rp17 ribu, konsultasi dokter umum Rp25 ribu, pemeriksaan narkoba 3 parameter Rp165 ribu, tes MPPI dan wawancara psikiatrik Rp360 ribu, konsultasi dokter spesialis jiwa Rp50 ribu, pemeriksaan buta warna dan expertise spesialis mata Rp79 ribu, sehingga total keseluruhannya Rp797 ribu.

Terakhir, untuk pemohon dari calon legislatif (Caleg) selain tes MMPI/mejiwaan, untuk pertama kalinya seorang Caleg diberikan tes IQ, yakni tes kepribadian dan kapasitas kecerdasan. “Untuk tes MMPI maupun tes kepribadian dan kapasitas kecerdasan ini hanya bisa dilakukan oleh spesialis jiwa. Nah inilah komponennya, sehingga harus dilakukan di rumah sakit,” tukasnya.

Rincian biaya untuk Caleg di antaranya biaya registrasi Rp25 ribu, EKG Rp76 ribu, pemeriksaan fisik Rp17 ribu, konsultasi dokter umum Rp25 ribu, pemeriksaan narkoba 3 parameter Rp165 ribu, tes MPPI dan wawancara psikiatrik Rp360 ribu, konsultasi dokter spesialis jiwa Rp50 ribu, tes kepribadian dengan big 5 dan tes kecerdasan dengan TIU Rp108 ribu sehingga total biaya Rp826 ribu.

Berkaitan dengan penerimaan fungsional dari jasa keuangan yang diperoleh rumah sakit dari biaya pembuatan SKS terlebih dahulu dirincikan berdasarkan anatominya, dengan rincian 65 persen untuk biaya operasional dan 35 persen untuk biaya jasa.

“Karena kita BLUD, ada kewajiban untuk menyetorkan hasil retribusi kepada Pemda, tetapi terlebih dahulu kita masukkan 100 persen ke kas rumah sakit. Setelah itu barulah nanti 65 persen untuk operasional, dan 35 persen untuk jasa yang kita bagikan kepada seluruh staf rumah sakit,” tandas Hasbi.

Senin, 01 Mei 2023

Soal Bayi Kembar Siam Meninggal, Direktur RSUD Selong Sebut Pelayanan Sudah Maksimal

Bayi kembar siam saat berada di rumah sakit
Okenews.net - RSUD Raden Soedjono Selong terus mengikatkan pelayanan persalinan bagi masyarakat. Namun terkadang nasib berkata lain dan menjemput takdir masing-masing. 

Baru baru ini, RSUD Selong melayani persalinan ibu dengan bayi kembar siam secara maksimal. Melalui dari proses operasi sesar sekitar Pukul 08.40 Wita (28/04/2023) kemarin, namun masuk di hari ketiga (3 ) pukul 05:30 wita bayi tersebut meninggal dunia.

Direktur RSUD Soedjono HM. Hasbi Santoso, M.Kes mengatakan, ibu dari bayi kembar siam itu atas nama Zahratul Qadariah usia 32 tahun berasal dari Dusun Tundak, Batu Putek Kecamatan Keruak. 

"Ya memang benar bayi ini dempet dada dan perut. Proses kelahirannya melalui operasi sectio caesaria namun di hari ketiga, sekitar pukul 05:30 wita bayi tersebut meninggal dunia di rumah sakit," ujar Hasbi. 

Saat itu pihak meluarga langsung membawa bayi tersebut pulang untuk di makamkan. Ia menuturkan, bayi kembar siam itu terbilang langka. Karena kelahirannya satu berbanding satu juta kelahiran. 

"Diagnosanya G2 P1 AO H1 Uk 37 Minggu,  Gemeli, Hidup, Intra Uteri dengan Gameli Contuinjed Twins Cord dan hepar hanya satu. Pas pertama lahir bayi tersebut tidak menangis," tuturnya. 

Padahal, biasanya bayi lahir menangis. Namun bayi kembar itu tidak menangis. Kalau tidak menangis, itu bisa dikatakan tidak normal. Apalagi mempunyai satu jantung. Maka dipastikan operasi pemisahan akan sangat susah dilakukan mau ke luar negeri pun sulit. 

"Sebelumnya, bayi kembar itu dirawat intensif di ruang  nifas Rinjani dengan kondisi stabil. Dibantu dengan alat bantu pernafasan dan pemanas (inkubator). Bayinya dalam keadaan baik namun di hari ketiga tidak tertolongkan," ucapnya.

Terkait dengan kondisi ibu dari bayi kembar itu dalam keadaan stabil dan masih dirawat intensif. Sementara untuk pembiayaan, ia menggunakan BPJS Mandiri yang tidak ditanggung pemerintah.

Senin, 03 April 2023

RSUD Soedjono Selong Terus Ikhtiarkan Pelayanan Terbaik bagi Masyarakat

Direktur RSUD Raden Soedjono dr. H Hasbi Santoso
Okenews.net — RSUD dr Raden Soedjono Selong terus ikhtiarkan untuk memberika  pelayanan terbaik bagi masyarakat yang berkunjung.

Para petugas seakan tidak mengenal lelah bekerja untuk memberikan yang terbaik. Para petugas standby menerima masyarakat pada saat keadaan darurat.

Seperti salah satu warga di Lotim membutuhkan darah pada pukul 02:30 wita pihak RSUD Raden Soedjono Selong yang piket jaga langsung merespon hal tersebut.

Langkah ini merupakan langkah pihak RSUD Raden Soedjono Selong agar semua keluhan terlayani meski masih terdapat kekurangan yang akan terus ditingkatkan.

Direktur RSUD Raden Soedjono dr. H Hasbi Santoso mengatakan, ikhtiar ini dilakukan bukan semata konteks kemanusiaan namun itu menjadi bagian dalam beribadah sesuai ajaran agama.

"Kami sebagai pelayan masyarakat harus merespon cepat ketika ada masyarakat kita dalam keadaan darurat," ujar Hasbi, Senin,03/04/2023.

Ia menegaskan, jadwal piket para perawat dan dokter. Ada piket pagi sampai sore dan ada juga piket malam. Itupun sampai pagi selanjutnya nanti di ganti lagi yang sudah memiliki jadwal.

”Saya sangat mengapresiasi terhadap kinerja para perawat dan dokter yang ada di RSUD Raden Soedjono Selong ini yang sangat merespon cepat ketika masyarakat dalam keadaan darurat,” ujarnya memuji.

Ia juga berharap para petugas harus menunjukkan sikap dan adab dengan bertutur kata, lemah lembut dan sopan melayani masyarakat baik pasien maupun keluarga pasien.

Ia juga berharap kepada masyarakat agar segera memberitahu ketika ada keluarga kerabat yang membutuhkan pertolongan cepat. Namanya juga sebagai manusia tidak luput juga kesalahan dan kehilafan. 

Karena itulah, penting bagi siapa saja untuk senantiasa saling mengingatkan agar semua berjalan dengan baik. Kerjama semua pihak sangat dibutuhkan.

Minggu, 02 April 2023

Patuh Pajak, RSUD Raden Soedjono Raih Piagam dari Dirjen

Direktur RSUD dr.R.Soedjono Selong, dr HM.Hasbi Santoso
Okenews.net  - Berbagai ikhtiar dilakukan RSUD dr Raden Soedjono Selong untuk memproleh hasil terbaik. Ikhtiar itu tidak semata-mata dalam konteks pelayanan kesehatan masyarakat.

Namun dalam melaksanakan kewajiban terhadap negara berupa pembayaran pajak juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan sebagai upaya memaksimalkan semua yang mempengaruhi kredibilitasnya.

Tidak tanggung-tanggung, RSUD kebanggaan warga Bumi Patuh Karya Lombok Timur itu mendapat peringkat pertama dari Dirjen Pajak NTB karena kepatuhan membayar pajak.

Direktur RSUD dr.R.Soedjono Selong, dr HM. Hasbi Santoso mengucapkan syukur dan terima kasih serta apresiasinya kepada semua jajarannya atas predikat sebagai wajib pajak dengan kepatuhan tertinggi tahun 2022.

Piagam penghargaan diberikan oleh Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) pada acara tax gathering dan pekan panutan pajak tahun 2023 yang diselenggarakan KPP Pratama Praya, di Pendopo Bupati Lotim di Selong, Kamis (16/2/2023).

“Kami mengucapkan apresiasi dan dukungan penuh kepada KPP Pratama Praya dalam memelihara kedisiplinan dan kepatuhan membayar pajak sangat erat kaitannya dengan kesejahteraan rakyat,” ucapnya.

Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Nusa Tenggara Syamsinar mengingatkan semua instansi pemerintah agar melaporkan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) lebih awal.

Jangan menunggu batas waktu yang telah ditentukan karena hal  itu sebagai sarana pelaporan penghasilan bagi para wajib pajak yang telah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Hadir pada giat tersebut Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) beserta seluruh jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) di bawah lingkup Pemkab Lombok Timur.

Jumat, 31 Maret 2023

RSUD R Soedjono Selong Siapkan Taman Indah Bagi Pengunjung

Taman RSUD dr R Soedjono Selong
Okenews.net - Ada pemandangan yang berbeda di luar ruangan RSUD Raden Soedjono Selong Kabupaten Lombok Timur, NTB.

Desain halaman dengan model taman itu tampak membuat suasana yang indah yang bisa menyejukkan di tengah keletihan para pengunjung.

Taman ini bisa dinikmati siapa saja namun diharapkan dapat menjaga kebersihan termasuk menjaga tanaman yang menghiasinya.

Menariknya lagi, adanya air mancur dengan percikan air yang seakan menjadi musik indah dibalik suaranya yang jatuh.

Salah seorang pengunjung, Herman mengaku cukup nyaman ketika keluar dari dalam ruang tempat pasien ditunggu.

"Penataan taman ini cukup bagus, bahkan kita bisa Selfi untuk update status WA (whatsApp)," ucap Herman seorang pengunjung, Kamis (30/03/2023).

Direktur RSUD Soedjono Selong Lombok Timur dr. Hasbi mengatakan, memang taman itu didesain dengan indah supaya pengunjung juga bisa sedikit betah. 

"Memang desainnya harus ada tempat peristirahatan para pengunjung pasien, di luar maupun di dalam," ucap Hasbi, Kamis (30/03/2023).

Ia berharap kepada pengunjung pasien di RSUD Raden Soedjono Selong agar bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan taman di luar maupun di dalam.

Selasa, 28 Maret 2023

DP3AKB Optimis Angka Stunting di Lombok Timur Turun

DP3AKB Lotim gelar rakor bahas Stunting
Okenews.net - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Lombok Timur Tahun 2024 Optimis tekan penurunan angka stunting hingga 14 persen.

DP3AKB telah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting atau (TPPS) yang Beranggotakan Beberapa (OPD) terkait lingkup pemda Lombok Timur yang beberapa fokusnya Khusus menangani Stunting. 

(DP3KB) dan Tim (TPPS) mengadakan rakor, untuk membahas apa saja yang akan disiapkan dan dibutuhkan untuk mewujudkan keinginan tersebut di Rupatam 1 Kantor Bupati, Selasa (28/03/2023).

Kepala Dinas DP3AKB, Ahmat menegaskan Rakor TPPS dilakukan dalam rangka evaluasi kinerja beberapa OPD, yang telah tergabung dalam TPPS, Terkait rencana kerja mendatang, ataupun yang telah dilakukan, agar menjadi fokus bersama pada 2023 ini.

“Jadi semua OPD yang tergabung dalam TPPS pada Rakor ini akan memaparkan apa saja yang pernah di kerjakan dan apasaja yang akan menjadi rencana kerja Tim TPPS pada tahun 2023 ini,” ujar Ahmat.

TPPS sendiri berisikan setidaknya 21 OPD lingkup Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Timur, dan beberapa Lembaga yang konsen membahas tentang Stunting.


Rencana Nantinya akan ada 8 aksi yang akan dilakukan TPPS, dimana akan dimulai bertahap setiap bulannya hingga nanti targetnya tercapai pada bulan Juli 2023. Paparnya.

Sambung Ahmat, TPPS saat ini fokus di lingkup Kecamatan, hingga sudah tidak ada lagi istilah desa yang menjadi lokus.

“Kalau semua OPD bergerak, semua lini dan bahkan  semua pihak terkait, optimis 14 persen itu bisa tercapai,” lanjutnya.

Menurut data yang ada, pada Tahun 2023 saat ini kasus stunting di Lombok Timur dari sumbar SSGI sudah mencapai 32,07 persen, sedang pada E-PPGBM diangka 16,98 persen.

Menurut Ahmad saat ini pihaknya masih berpatokan pada dua data, dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dan Elektronik-Pencacatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM).

Selain berpatokan pada dua sumber diatas, Ahmat mengaku saat ini pihaknya juga tengah membuat satu program yang dinamakan Kelas Keluarga Resiko Stunting, yang akan segera di hadirkan di tengah masyarakat. tutupnya.

Jumat, 10 Maret 2023

Bupati Ikuti Kegiatan Gerakan Pengendalian Penyakit

Bupati Sukiman Azmy mengikuti rangkaian kegiatan gerakan kesehatan
Okenews.net - Bupati Lombok Timur H. M. Sukiman Azmy, bersama seluruh Pimpinan OPD, pejabat eselon II dan III serta ASN lingkup Setda Lombok Timur mengikuti rangkaian kegiatan gerakan pengendalian penyakit prioritas serta pengukuran kebugaran jasmani Aparatur Sipil Negara (ASN). Kegiatan dilaksankan Jumat (10/3) di Pendopo Bupati.

Kegiatan pengukuran jasmani diawali dengan registrasi, pengecekan tensi, tinggi badan (TB), berat badan (BB), ukuran lingkar pinggang, dan sejumlah indikator kesehatan lainnya. Selanjutnya seluruh peserta berlari  sebanyak empat putaran lapangan tugu untuk kemudian dilakukan pemeriksaan kebugaran.

Bupati  Sukiman  usai lari mengitari empat putaran lapangan tugu, dengan antusias mengingatkan para ASN  meluangkan waktu untuk berolahraga. Kegiatan tersebut diharapkan menjadi tolok ukur tingkat kesehatan dan kebugaran ASN.

Bupati Sukiman juga membagi tiga resep sehat, yaitu dengan olahraga, mengkonsumsi makanan bergizi, dan  istirahat cukup.

Program ini merupakan satu diantara berbagai upaya pemerintah mengimplementasikan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) bagi ASN lingkup Pemda Lotim.


Senin, 06 Maret 2023

P3AKB Lombok Timur Launching Aplikasi Esimil

Kepala Dinas P3AKB Lotim H Ahmat
Okenews.net - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (P3AKB) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) meluncurkan aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Esimil) Kamis (6/4/2023).

Aplikasi ini merupakan aplikasi skrining dan pendampingan bagi calon pasangan pengantin yang akan menikah, dengan tujuan mencegah terjadinya pernikahan usia di bawah umur.

Aplikasi Esimil ini, merupakan salah satu upaya menekan angka stunting di Lombok Timur yang masih tinggi.

Kepala Dinas P3AKB Lombok Timur, H Ahmat mengatakan, aplikasi Esimil merupakan alat skrining awal dan pendampingan yang dilakukan kepada Calon Pengantin (Catin) beresiko. 

Nantinya setiap pasangan Catin harus mengisi  kuisioner pada aplikasi elsimil. Setelah mengisi kuesioner maka akan terbit sertifikat Esimil.

"Sebelum menikah, Catin wajib menyerahkan sertifikat Esimil sebagai salah satu syarat untuk mendaftar nikah di KUA," ucapnya.

Dijelaskan H Ahmat, Esimil merupakan inovasi dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk menekan angka stunting yang ditujukan kepada calon pengantin.

"Aplikasi ini diharapkan dapat mendeteksi lebih awal potensi lahirnya bayi stunting berdasarkan kondisi kesehatan calon pasangan pengantin," jelasnya.

Disebutkan H Ahmat, Manfaat dari Esimil itu sendiri sangat luar biasa, yakni sebagai Alat screening untuk mendeteksi faktor risiko pada calon pengantin, Menghubungkan calon pengantin dengan petugas pendamping, Media edukasi tentang kesiapan menikah dan hamil terutama yang terkait dengan faktor risiko stunting.

"Karenanya Calon pengantin wajib mengunduh aplikasi ini tiga bulan sebelum menikah. Selanjutnya, mereka mengisi kuesioner Elsimil berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan calon pengantin," ungkapnya.

Lanjut H Ahmat, melalui aplikasi ini, implementasi strategi pencegahan stunting dilakukan dari hulu,  yaitu dari desa, puskesmas, pendampingan TPK, KUA dan Dinas Dukcapil.

"Strategi pencegahan stunting, mulai dari skrining melalui kesiapan menikah dan hamil, edukasi kesehatan dan gizi, sampai pada pendampingan pasangan usia subur," pungkasnya.

Hadir dalam rapat koordinasi tersebut, Kadis P3AKB bersama jajaran, Kepala KUA dari 21 kecamatan di Lombok Timur. (INTB)

Selamat Idul Fitri 1444 H


Selamat Idul Fitri 1444 H

 

Pendidikan

Hukum

Ekonomi