www.okenews.net

Jumat, 21 November 2025

Dari Repoq Literasi: Dialog Intelektual Generasi Sasak


Oleh: Amaq Pupu
- Founder Repoq Literasi

Menjelang senja (Kamis, 20/11/2025), Repoq Literasi - Lombok Timur perlahan berubah menjadi ruang yang lebih hangat dan hidup. Cahaya keemasan matahari merayap melewati sela-sela pepohonan, memantulkan bayangan lembut di dinding bambu yang sederhana. Di kejauhan, suara burung-burung yang bersiap pulang terdengar samar, seolah menjadi musik pengantar bagi percakapan-percakapan intelektual mengupas pengetahuan Sasak dalam konteks kekinian.

Di tengah suasana itu, tiga kandidat doktor; seorang dari bidang Bimbingan Konseling yang sedang menyusun disertasi tentang Konseling Remaja Berbasis Kebudayaan; seorang lagi dari Sosiologi, dan bidang pariwisata yang saat ini sedang belajar di Australia. Dua orang sahabat saya itu, juga kebetulan sebagai penggagas Guru Lauq Indonesia, sebuah komunitas para intelektual muda dari kawasan selatan Gumi Paer Lombok. 

Datang dengan langkah yang pasti namun tetap rendah hati. Ketiganya membawa aura akademik yang merayap perlahan, seperti angin sore yang menyingkap lembaran-lembaran buku tua. Mereka tidak sekadar hadir sebagai tamu, tetapi sebagai penjaga gagasan yang mencoba merawat pengetahuan lokal agar tetap relevan.

Kehadiran kandidat doktor di Australia itu menambah warna berbeda dari cakrawala global yang bertemu dengan akar budaya lokal. Wawasan yang dibawa terasa seperti angin laut dari negeri jauh, memberi perspektif segar pada diskusi tak terencana itu. Pada akhirnya saya merasakan keadaan Repoq Literasi sore itu berbeda dari hari hari sebelumnya. 

Kesederhanaan Repoq Literasi berubah menjadi ruang ilmiah yang intim, tempat gagasan tentang budaya Sasak, bimbingan konseling, sosiologi, dan pariwisata saling menjalin seperti anyaman tradisional. Meski dengan tanpa aroma kopi, percakapan tumbuh dari serat-serat kuno yang digali ulang hingga semangat kekinian yang ingin memaknai ulang pengetahuan bangsa Sasak di tengah dunia yang terus bergerak.

Di bawah cahaya senja yang kian meredup, Repoq Literasi menjadi pertemuan antara tradisi dan intelektualitas, antara masa lalu dan masa depan, antara lokal dan global. Sore itu, Repoq Literasi bukan hanya ruang diskusi—melainkan panggung kecil tempat ilmu, budaya, dan semangat generasi pencari pengetahuan bertemu dalam keheningan yang syahdu.

Repoq Literasi dengan tanpa sengaja menjadi  sebuah forum intelektual yang unik, lintas disiplin, dan sarat muatan kebudayaan. Kegiatan tersebut mempertemukan dua kandidat doktor Bimbingan dan Konseling berbasis kebudayaan, seorang kandidat doktor yang sedang menulis kearifan lokal etnis Sasak sebagai pengutan karakter kebangsaan, serta seorang kandidat doktor bidang pariwisata dalam satu ruang dialog bertema “Dari Serat Kuno ke Semangat Mengungkap Seperangkat Pengetahuan Bangsa Sasak dalam Konteks Kekinian.”

Kegelisahan bersama muncul dari kesadaran bahwa serat kuno, lontar, dan manuskrip tradisional Sasak bukan hanya memuat nilai estetika atau religius, tetapi merupakan arsip pengetahuan kolektif, memotret cara berpikir, struktur sosial, sistem penyembuhan, moralitas, hingga mekanisme resolusi konflik masyarakat masa lampau. Serat-serat tersebut, seperti Serat Menak, Serat Puspa Krama, Serat Babad Lombok, Medang dan termasuk pula Anjarwali hingga teks-teks petuah lokal, menjadi pintu masuk memahami etos orang Sasak yang dengan kesabaran dan keteguhan serta penghormatan pada harmoni sosial.

Dalam diskusi tersebut, kandidat doktor Bimbingan Konseling memaparkan bagaimana kearifan lokal itu dapat diterjemahkan menjadi pendekatan konseling yang lebih kontekstual. Mereka menyoroti bahwa praktik konseling modern sering kali mengabaikan bahasa simbolik yang hidup dalam tradisi Sasak, padahal nilai-nilai dalam serat kuno dapat menjadi modal terapi berbasis budaya. Mulai dari konsep keseimbangan batin, relasi antar individu, hingga teknik penyembuhan tradisional yang sarat makna psikologis.

Sementara itu, kandidat yang saat ini mendalami kearifan lokal etnis Sasak tersebut menghadirkan analisis serat kuno berfungsi sebagai perangkat ideologi dan pengatur sosial. Ia menekankan bahwa teks-teks tradisional tersebut telah membentuk social imaginary masyarakat Sasak, dan di era kekinian, pemaknaan ulang terhadap serat itu dapat membantu menjawab persoalan modern seperti perubahan nilai keluarga, urbanisasi, dan krisis identitas generasi muda.

Kontributor lain, kandidat doktor bidang pariwisata tersebut mengaitkan pengetahuan tradisional dalam serat kuno dengan strategi pengembangan pariwisata berkelanjutan. Menurutnya, narasi budaya yang bersumber dari manuskrip tua dapat diangkat menjadi bentuk interpretasi wisata budaya yang lebih kuat, bukan sekadar atraksi permukaan. Ia menekankan pentingnya cultural storytelling yang bersandar pada sumber otentik agar pariwisata tidak tercerabut dari akar pengetahuannya.

Diskusi ini kemudian memunculkan gagasan bahwa Sasak sesungguhnya memiliki “korpus pengetahuan” yang utuh—sebuah epistemic heritage—yang dapat ditransformasikan menjadi sumber belajar, metode penyuluhan, rekonstruksi sosial, serta penguatan sektor budaya dan pariwisata.

Sementara itu, bagi saya pribadi yang kebetulan pernah belajar Tentang Bimbingan dan Konseling yang sangat suka dengan segala hal yang berhubungan dengan Kebudayaan serta pernah dua kali menjadi bagian dari Dinas Pariwisata Lombok Timur berpikir bahwa membaca serat kuno bukanlah upaya romantik terhadap masa lalu, tetapi strategi merawat identitas, menguatkan literasi budaya, dan menghadirkan pengetahuan lokal sebagai rujukan dalam memecahkan persoalan modern, berpendapat bahwa hal itu menjadi medium pengaplikasian Undang Undang No: 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan yang bagi saya, sebuah regulasi yang merupakan bukti nyata bahwa Negara sangat telat menyadari pentingnya kebudayaan sebagai basis perencanaan pembangunan. "Tapi lebih baik telat dari pada tidak sama sekali."

Diskusi tanpa sengaja dan tanpa tema itu, pada akhirnya mengerucut pada satu kalimat sederhana yang menjadi predikat pada  seorang individu yang memiliki seperangkat pengetahuan berbasis spiritual yakni “Guru Lauq”. (Bersambung....) 

Kamis, 20 November 2025

Baznas Lombok Timur Bergerak Cepat: 738 Paket Sembako Disalurkan di Tiga Titik Bencana

Baznas Lombok Timur
Okenews.net-BAZNAS Kabupaten Lombok Timur kembali menunjukkan komitmennya sebagai garda terdepan dalam pelayanan kemanusiaan. Dalam satu hari, lembaga tersebut menyalurkan total 738 paket sembako kepada masyarakat terdampak bencana di tiga lokasi berbeda pada Kamis (20/11/2025).

Aksi tanggap darurat ini dipimpin langsung oleh Ketua BAZNAS Lombok Timur, H. Muhammad Kamli. Ia memastikan bahwa bantuan yang disalurkan difokuskan pada pemenuhan kebutuhan pokok warga yang mengalami kerugian, kehilangan, dan tekanan psikologis setelah bencana melanda.

Penyaluran bantuan dilakukan secara terukur di tiga titik terdampak, yakni:Desa Seruni Mumbul: 158 paket sembako Desa Labuan Lombok: 150 paket sembako Desa Perigi, Kecamatan Suela: 430 paket sembako

Dengan total keseluruhan 738 paket sembako, BAZNAS memastikan tidak ada warga terdampak yang terlewat dari bantuan darurat ini.

H. Muhammad Kamli menegaskan bahwa kecepatan dan ketepatan penyaluran ini merupakan bentuk komitmen BAZNAS dalam meringankan beban para mustahik, sesuai arahan Pemerintah Daerah Lombok Timur.

“Kami memastikan setiap dana zakat, infak, dan sedekah yang diamanahkan masyarakat kepada BAZNAS tersalur kepada pihak yang paling membutuhkan, terutama dalam kondisi darurat seperti sekarang,” jelasnya.

Kamli juga menegaskan bahwa kegiatan ini bukan akhir dari upaya Baznas. Lembaga tersebut akan terus melakukan asesmen lapangan untuk melihat kebutuhan lanjutan, sembari berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah guna memastikan penanganan bencana berjalan efektif dan terpadu.

Aksi cepat BAZNAS Lombok Timur ini kembali menegaskan peran strategis lembaga amil zakat dalam memperkuat ketahanan sosial masyarakat. Respons cepat, data yang terukur, serta sinergi dengan pemerintah menjadi kunci keberhasilan penyaluran bantuan ini.

“Kami akan terus memantau kondisi warga dan siap menyalurkan bantuan lanjutan jika diperlukan. Harapannya, masyarakat yang terdampak dapat segera bangkit dan kembali pulih,” tutup H. Muhammad Kamli.

BPN Lombok Utara Lakukan Sumpah Kehilangan untuk Proses Sertipikat Pengganti di Desa Bentek

ATR/BPN Lombok Utara

Okenews.net– Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Utara kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan kepastian hukum pertanahan kepada masyarakat. Pada Kamis, 20/11/2025, BPN KLU melaksanakan kegiatan Pengambilan Sumpah dan Penandatanganan Berita Acara terkait permohonan penerbitan Sertipikat Pengganti Karena Hilang atas nama Sudirman, warga Desa Bentek.


Kegiatan dimulai dengan proses verifikasi identitas serta pemeriksaan kelengkapan berkas oleh petugas Kantor Pertanahan. Setelah dinyatakan lengkap, pemohon kemudian mengikuti prosesi pengambilan sumpah sebagai bentuk pernyataan resmi bahwa sertipikat asli memang hilang, tidak berada dalam sengketa, dan tidak dialihkan kepada pihak lain.


Usai pengucapan sumpah, dilakukan penandatanganan Berita Acara Kehilangan Sertipikat, yang disaksikan langsung oleh petugas BPN Lombok Utara. Dokumen ini menjadi dasar administrasi penting sebelum memasuki tahapan berikutnya dalam proses penerbitan sertipikat pengganti.


Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Utara Muhammad Shaleh Basyarah, dalam keterangannya, menegaskan bahwa pelayanan seperti ini merupakan bagian dari komitmen BPN dalam memastikan masyarakat tetap mendapatkan kepastian hukum meskipun mengalami kehilangan sertipikat.


“Kami di BPN Lombok Utara berkomitmen memberikan pelayanan yang transparan, cepat, dan sesuai prosedur. Kehilangan sertipikat bukan berarti kehilangan hak. Selama dokumen dan proses sesuai ketentuan, negara menjamin hak masyarakat dapat dipulihkan melalui penerbitan sertipikat pengganti,” tegas Kepala BPN KLU.


Dengan tuntasnya tahapan sumpah dan penandatanganan berita acara, permohonan sertipikat pengganti atas nama Sudirman kini resmi memasuki proses lanjutan sesuai mekanisme Kementerian ATR/BPN. BPN Lombok Utara berharap proses ini dapat memberikan kemudahan dan rasa aman bagi masyarakat dalam menjaga legalitas aset tanah mereka.

Rabu, 19 November 2025

BPN Dorong Desa di Lombok Utara Lebih Siap Tangani Sengketa Pertanahan

ATR/BPN Lombok Utara

Okenews.net - Upaya memperkuat kapasitas desa dalam menangani berbagai persoalan pertanahan terus dilakukan Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Utara. Hal ini terlihat dari kehadiran Kepala Seksi Pengendalian dan Penanganan Sengketa, Ardian, S.H., dalam Pelatihan Peningkatan Kapasitas Anggota Majelis Kehormatan Desa (MKD) dan para Kepala Desa se-Kabupaten Lombok Utara yang digelar pada Rabu (19/11/2025).

Pelatihan tersebut bertujuan meningkatkan pemahaman perangkat desa mengenai mekanisme penanganan sengketa pertanahan di tingkat akar rumput. Ardian menegaskan bahwa pemerintah desa memiliki peran strategis sebagai lini terdepan yang berhubungan langsung dengan masyarakat, sehingga pemahaman yang kuat mengenai aturan dan administrasi pertanahan menjadi sangat penting.

Dalam sambutannya, Ardian menyampaikan bahwa banyak persoalan pertanahan sesungguhnya dapat dicegah jika desa memiliki tata kelola administrasi yang tertib dan mampu melakukan komunikasi efektif dengan masyarakat. Menurutnya, kemampuan mengidentifikasi potensi masalah sejak dini akan membantu pemerintah desa mencegah konflik sebelum berkembang menjadi sengketa berkepanjangan.

Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara desa dan Kantor Pertanahan. Kerja sama yang baik diharapkan dapat mempercepat proses klarifikasi, meningkatkan akurasi data pertanahan, serta memperkuat penyelesaian masalah secara berjenjang sesuai ketentuan yang berlaku. Dengan demikian, desa tidak lagi menjadi titik rawan sengketa, melainkan menjadi bagian dari solusi untuk menciptakan ketertiban pertanahan.

Melalui pelatihan ini, para peserta didorong untuk lebih memahami prosedur penanganan sengketa, mulai dari identifikasi masalah, penelusuran data, hingga langkah mediasi awal sebelum berkoordinasi lebih lanjut dengan Kantor Pertanahan. Selain penguatan kapasitas, kegiatan ini juga dipandang sebagai momentum memperkokoh kelembagaan desa agar lebih profesional, responsif, dan mampu memberikan pelayanan pertanahan yang lebih baik kepada masyarakat.

Kegiatan pelatihan berjalan interaktif, dengan berbagai sesi diskusi mengenai kasus-kasus pertanahan yang sering terjadi di tingkat desa. Para peserta tampak antusias menggali pengetahuan dan berbagi pengalaman, terutama terkait praktik administrasi dan upaya pencegahan konflik.

Dengan terselenggaranya pelatihan ini, pemerintah berharap desa-desa di Lombok Utara semakin siap dalam menghadapi persoalan pertanahan, serta mampu menyediakan layanan yang lebih tertib, transparan, dan sesuai regulasi demi menciptakan suasana kondusif di tengah masyarakat.

Selasa, 18 November 2025

Kepala Dukcapil Lotim Kembali Fokus Benahi Data Kependudukan dan Perkuat Pelayanan Kecamatan

Kepala Dinas Dukcapil Lombok Timur

Okenews.net – Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Lombok Timur, Parihin S.Sos, resmi kembali menduduki jabatannya setelah satu dekade. Ia langsung menegaskan dua fokus utamanya: memperkuat validitas data kependudukan dan meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui UPT di tingkat kecamatan.


Dalam pernyataannya, Parihin menegaskan bahwa langkah pertama yang akan ia lakukan adalah mengevaluasi seluruh sistem pelayanan, terutama efektivitas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kecamatan yang menjadi garda terdepan layanan administrasi kependudukan.


“Kami ingin memastikan warga tidak perlu lagi bolak-balik ke kantor kabupaten hanya untuk mengurus dokumen sederhana. Jika bisa selesai di kecamatan, maka harus selesai di kecamatan,” tegasnya usai pelantikan bersama empat pejabat lainnya pada Selasa (18/11/2025).


Parihin menyoroti persoalan klasik yang sering terjadi: data penduduk yang tidak diperbarui, khususnya terkait warga yang telah meninggal dunia namun belum dihapus dari server kependudukan.


“Banyak data yang tidak dibersihkan, terutama data kematian yang belum dilaporkan. Ini membuat jumlah penduduk terlihat membengkak. Kami sudah instruksikan UPT agar memastikan validasi data berjalan dengan benar, termasuk memastikan koneksi server aman dan stabil,” jelasnya.


Ia juga menilai banyaknya aplikasi layanan justru sering membingungkan masyarakat. Dukcapil Lotim, katanya, akan meninjau ulang dan menyederhanakan sistem aplikasi agar lebih mudah digunakan warga.


“Kalau aplikasinya terlalu banyak, masyarakat bingung. Kalau bisa digabung, kita satukan saja agar layanan lebih mudah diakses dan tidak membingungkan,” tegasnya.


Isu pungutan liar (pungli) yang kerap dikeluhkan masyarakat juga menjadi perhatian serius. Parihin memastikan semua layanan Dukcapil, baik di kantor kabupaten maupun UPT kecamatan, 100 persen gratis.


“Saya tegaskan, tidak boleh ada pungutan. Semua layanan gratis. Saya tidak akan mentolerir staf yang melakukan praktik ilegal seperti pungli,” tegasnya dengan nada menekankan.


Untuk membantu masyarakat yang belum memiliki akta nikah atau dokumen status perkawinan yang jelas, Parihin berencana menghidupkan kembali program Sidang Isbat dengan menggandeng Pengadilan Agama dan Kementerian Agama.


“Sidang Isbat pernah kita jalankan dulu. Program ini penting untuk memastikan masyarakat yang belum memiliki akta nikah atau telah bercerai memiliki dokumen sah. Kejelasan status kependudukan adalah kunci pelayanan,” pungkasnya.

PTSL di Desa Pendua Berjalan Lancar, 185 Bidang Ditarget Rampung Akhir November

Penyerahan Sartifikat Program PTSL

Okenews.net -Pelaksanaan Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) Tahun Anggaran 2025 di Desa Pendua, Kabupaten Lombok Utara, berjalan lancar dan mendapat apresiasi dari masyarakat. Penyerahan sertipikat dilakukan oleh Ketua Tim Ajudikasi PTSL TA 2025, Wahyu Safar Mauliandi, pada Senin (17/11/2025), didampingi Kepala Desa Pendua, M. Abu Agus Salim Tohiruddin.

Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mempercepat pemberian kepastian hukum atas tanah masyarakat sekaligus memperkuat tertib administrasi pertanahan di tingkat desa. Sejumlah sertipikat yang telah selesai diproses turut diserahkan secara simbolis kepada warga.

Ketua Tim Ajudikasi, Wahyu Safar Mauliandi, menyampaikan bahwa proses PTSL di Desa Pendua berlangsung kondusif berkat dukungan pemerintah desa dan tingginya partisipasi masyarakat. Ia menargetkan 185 bidang tanah yang masuk dalam PTSL tahun ini dapat diselesaikan sepenuhnya sebelum akhir November.

“Kami optimis target di Desa Pendua bisa tuntas sesuai jadwal. Kerjasama masyarakat dan pemerintah desa sangat membantu percepatan proses PTSL ini,” ujarnya.

Selain penyerahan sertipikat, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan sosialisasi Sertipikat Elektronik, mengingat semakin banyak warga yang menerima sertipikat dalam format digital. Sosialisasi ini bertujuan memberikan pemahaman bahwa perubahan bentuk sertipikat merupakan bagian dari modernisasi layanan pertanahan.

Kepala Desa Pendua, M. Abu Agus Salim Tohiruddin, mengapresiasi keberhasilan program PTSL yang dinilai memberi kemudahan besar bagi masyarakat.

“Program ini sangat membantu warga dalam memperoleh legalitas tanah secara pasti. Kami berterima kasih kepada tim PTSL atas kerja kerasnya,” katanya.

Salah satu warga penerima sertipikat, Agus Ariadi, turut menyampaikan kesan positif.

“Alhamdulillah, saya sangat terbantu dengan adanya PTSL. Prosesnya jelas, cepat, dan petugasnya responsif. Semoga program seperti ini terus ada,” ungkapnya.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, masyarakat Desa Pendua diharapkan semakin memahami pentingnya kepemilikan sertipikat tanah serta manfaat sertipikat elektronik sebagai bagian dari layanan pertanahan yang lebih modern dan efisien.

PTSL Sesait Dikebut: 215 Bidang Ditarget Rampung Akhir November

Penyerahan Sartifikat Hasil Program Pendaftaran Tanah Sistematis (PTSL)

Okenews.net-Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Utara kembali menyerahkan sertipikat hasil Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) Tahun Anggaran 2025 kepada masyarakat Desa Sesait. Penyerahan berlangsung hari ini dan dipimpin langsung oleh Ketua Tim Ajudikasi PTSL TA 2025, Wahyu Safar Mauliandi, didampingi Kepala Desa Sesait, Susianto, M.Pd.

Pada kesempatan tersebut, sebagian sertipikat warga yang telah rampung diproses secara resmi diserahkan. Program PTSL sendiri merupakan upaya pemerintah untuk memberikan kepastian hukum atas tanah masyarakat secara cepat, murah, dan sederhana.

Ketua Tim Ajudikasi PTSL, Wahyu Safar Mauliandi, menyampaikan bahwa pelaksanaan PTSL di Desa Sesait berjalan baik berkat dukungan pemerintah desa dan tingginya partisipasi masyarakat. Ia menargetkan seluruh 215 bidang tanah yang menjadi sasaran PTSL tahun ini dapat diselesaikan sebelum akhir November.

“Kami berharap seluruh proses PTSL di Desa Sesait bisa tuntas tepat waktu. Dukungan pemerintah desa dan partisipasi aktif masyarakat sangat membantu kelancaran kegiatan ini,” ujarnya, Senin 17/11/2025

Kegiatan penyerahan sertipikat ini juga dirangkaikan dengan sosialisasi Sertipikat Elektronik, inovasi layanan pertanahan berbasis digital yang mulai diterapkan Kementerian ATR/BPN. Melalui sosialisasi tersebut, masyarakat mendapat penjelasan bahwa sertipikat tanah kini hadir dalam format digital dengan tampilan yang berbeda dari sertipikat konvensional.

Kepala Desa Sesait, Susianto, mengapresiasi langkah Kantor Pertanahan Lombok Utara dalam memberikan pemahaman lebih awal kepada warga.

“Sosialisasi sertipikat elektronik ini sangat penting agar masyarakat tidak salah paham. Kami menyambut baik terobosan baru ini dan berharap pelayanan pertanahan semakin cepat dan akurat,” ungkapnya.

Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat Desa Sesait semakin memahami proses PTSL dan manfaat sertipikat tanah sebagai dasar legalitas kepemilikan yang sah.

Universitas Tarumanagara Duduki Peringkat 1 Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Universitas Tarumanegara

Okenews.net– Salah satu kampus swasta tertua  di Indonesia, Universitas Tarumanagara (Untar) menempati urutan pertama (1) di antara perguruan tinggi swasta di Indonesia dalam kategori kinerja penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Pencapaian ini berdasarkan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat melalui Keputusan Nomor 0968/C3/DT.05.00/2025 tentang Penetapan Klaster mandiri Perguruan Tinggi Tahun 2026.

Dengan predikat ini, Untar menunjukkan komitmen kuat dalam menjalankan salah satu pilar utama Tridharma perguruan tinggi, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Pencapaian ini merupakan  tonggak penting dalam perjalanan Universitas Swasta terbaik yang memiliki 8 fakultas untuk jenjang S1, S2 dan S3.  

Menurut Rektor Universtas Tarumangara, Prof. Dr. Amad Sudiro, S.H., M.H., M.Kn., M.M., penetapan predikat pada klaster mandiri sebagai perguruan tinggi swasta nomor satu (1) dalam kinerja penelitian dan pengabdian masyarakat ini bukan hanya sebuah kehormatan, tetapi juga panggilan tanggung jawab untuk terus berinovasi dan memberikan manfaat nyata dan berdampak positif bagi bangsa serta dunia Pendidikan khususnya.

“Seluruh sivitas akademika Untar telah bekerja keras menguatkan sinergi antara penelitian yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan pengabdian yang memberikan dampak langsung,” kata Prof Amad. 

Kedepan, lanjut Prof Sudiro, Untar akan memperkuat kolaborasi interdisipliner, menggandeng mitra nasional dan internasional, serta memastikan bahwa penelitian dan pengabdian kami dapat dirasakan dampaknya secara luas oleh masyarakat.

“Dengan komitmen ini, kami yakin Untar dapat bertransformasi menjadi institusi yang semakin unggul, berdaya saing global, namun tetap berakar pada kepedulian sosial dan integritas akademik,” Kata Prof Sudiro.

Sementara itu, Prof. Dr. Ariawan Gunadi, S.H., M.H., Ketua Pengurus Yayasan Tarumanagara mengatakan sebagai yayasan yang menaungi Untar, merasa bangga sekaligus percaya bahwa posisi ini merupakan hasil dari sinergi yang baik antara visi strategis, sumber daya manusia, dan budaya kampus yang dinamis.

Peringkat tertinggi dalam klaster penelitian dan pengabdian masyarakat ini menegaskan bahwa Untar tidak hanya mengedepankan pendidikan formal, tetapi juga berkomitmen kuat untuk menghasilkan karya yang berdampak bagi masyarakat. 

“Kami berharap pencapaian ini menjadi pijakan untuk langkah selanjutnya memperluas jaringan kemitraan, memperkuat kontribusi sosial dan membangun ekosistem pendidikan yang inklusif dan inovatif,” kata Prof Ariawan.

Yayasan Tarumangara, menurutnya akan terus mendukung penguatan infrastruktur riset, optimalisasi dana penelitian, serta pembinaan mahasiswa dan dosen agar mampu berkiprah secara nasional dan global.

Seperti diberitakan sebelumnya, Universitas Tarumanagara menempati peringkat satu (1) universitas swasta di bidang kinerja penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat dan menempati peringkat 11 secara nasional. 

Fauzan Khalid Minta ATR/ BPN Pantau MoU Percepatan Sertifikasi Tanah Wakaf

Fauzan Khalid 
Okenews.net– Anggota Komisi II DPR RI Fraksi NasDem, H. Fauzan Khalid mempertanyakan implementasi dan tindak lanjut dari nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) antara Kementerian ATR/ BPN dengan kementerian dan lembaga lain. Pelaksanaan dari MoU tersebut, menurut Fauzan, seringkali terhambat di tingkat pelaksanaan di daerah.

Fauzan mencontohkan MoU percepatan sertifikasi tanah wakaf antara Kementerian ATR/ BPN dan Kementerian Agama. “Saya melihat jajaran kementerian ATR/ BPN di daerah sangat aktif untuk mendorong percepatan sertifikasi tanah wakaf, namun sejauh ini, kementerian lain justru tidak menjalankannya secara optimal,” kata Fauzan dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi II DPR RI dengan jajaran Kementerian ATR/ BPN, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/11/2025).


Untuk itu, Fauzan meminta agar kementerian lebih intens dan terus memantau agar MoU tersebut berjalan dan dilaksanakan di daerah. Fauzan juga meminta Kementerian ATR/ BPN untuk memperkuat evaluasi kinerja, meningkatkan pengawasan terhadap implementasi aturan serta memastikan seluruh kerja sama lintas kementerian berjalan hingga ke daerah.


“Kementerian ATR/ BPN harus melakukan kontrol yang ketat, agar MoU tidak hanya sampai tingkat pimpinan pusat. Tentu kita berharap jajaran di daerah menindaklanjutinya sampai pelaksanaan di lapangan,” ucapnya.


Dalam RDP ini, Fauzan yang terpilih dari daerah pemilihan (dapil) NTB II Pulau Lombok ini juga menyoroti masalah rendahnya agresivitas kantor pertanahan (kantah) menyelesaikan tunggakan penerbitan sertifikat yang diajukan oleh masyarakat. Padahal, percepatan ini berdampak pada peningkatan penerimaan negara bukan pajak (PNBP).


Fauzan menyatakan, kementerian harus memiliki data rinci mengenai tunggakan penerbitan sertifikat di setiap kabupatan dan kota. Sebab, data tersebut sangat penting sebagai acuan untuk melakukan evaluasi kinerja kantor pertanahan di daerah.


“Dengan data yang lemgkap, ini akan terlihat agresivitas kinerja kantor pertanahan di daerah. Namun saya melihat, sering kali tidak dijadikan sebagai parameter dalam melakukan setiap evaluasi yang dilakukan,” jelasnya.


Fauzan, yang pernah menjabat Bupati Lombok Barat dua periode ini menilai, capaian PNBP Kementerian ATR/ BPN dari tahun ke tahun berjalan tanpa terobosan yang berarti. Kenaikan target dan capaian PNBP tidak menunjukkan apa yang disebut sebagai lompatan kinerja.


“Seperti “business as usual”, kegiatan rutin saja. Hayuk cari terobosan-terobosan baru untuk meningkatkan PNBP. Jika tunggakan penerbitan sertifikat dan proses admnistrasi lain digarap lebih serius, saya melihat ada potensi peningkatan PNBP yang sangat besar,” tuturnya.

FGD Investasi Lombok Utara: Pemkab Rangkul Pelaku Usaha, BPN Siapkan Kepastian Pertanahan

Kantor Pertanahan Lombok Utara

Okenews.net — Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Utara turut menghadiri Forum Group Discussion (FGD) yang digelar oleh Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSP-TK) Kabupaten Lombok Utara. Kegiatan ini berlangsung pada Senin (18/11/2025) di Angkringan Balap, Medana, Tanjung, dan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas DPMPTSP-TK.


FGD ini mempertemukan pelaku usaha dari berbagai sektor untuk membahas beragam hambatan yang mereka hadapi dalam menjalankan maupun merealisasikan kegiatan usaha, baik di kawasan daratan Lombok Utara maupun destinasi wisata Gili Tramena. Melalui forum ini, pemerintah daerah berupaya menghimpun masukan langsung dari pelaku usaha sekaligus memperkuat koordinasi lintas sektor dalam penyelesaian kendala di lapangan.


Kegiatan berlangsung lancar dan interaktif. Para peserta dari unsur pemerintah dan dunia usaha aktif menyampaikan pandangan serta permasalahan yang mereka hadapi. Setiap isu yang muncul ditanggapi secara kolaboratif oleh narasumber dari instansi terkait untuk merumuskan solusi yang tepat dan terukur.


Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Utara yang diwakili oleh Kepala Seksi Penataan dan Pemberdayaan, Amrin Amrillah, turut memberikan penjelasan, klarifikasi, serta dukungan terkait berbagai isu pertanahan, terutama mengenai penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah (P4T). Kehadiran BPN menjadi bagian penting untuk memberikan kepastian informasi bagi para pelaku usaha, mengingat aspek pertanahan kerap menjadi salah satu faktor krusial dalam proses perizinan dan pengembangan usaha.


Melalui FGD ini, pemerintah berharap terjalin sinergi yang lebih kuat antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan seluruh pemangku kepentingan dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif serta mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Lombok Utara.


Sebagai komitmen pelayanan, masyarakat juga tidak perlu ragu untuk memanfaatkan Layanan Pengaduan Masyarakat Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Utara. Kantor Pertanahan siap menerima setiap masukan demi menghadirkan pelayanan yang cepat, transparan, dan akuntabel.
Informasi kontak layanan pengaduan dapat diakses melalui kanal resmi Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Utara.


WhatsApp: ‪‪‪‪+6287865077740‬‬‬‬

Facebook: Kantah Bpn Lombok Utara

Instagram: @kantahlombokutara

Senin, 17 November 2025

Mengenal Guru Lauq Indonesia: Lahir dari Obrolan Santai Sembari Nyeruput Kopi

Hanapi, M.Si bersama Hasan Basri, MA (kanan)
"Education does not change the world. Education changes people. People change the world" (Paulo Freire). Kutipan ini mencerminkan semangat yang terkandung dalam perjalanan Guru Lauq Indonesia.

Guru Lauq Indonesia yang mengusung “lebur anyong saling sedok” lahir dari hasil obrolan santai sambil minum kopi di berbagai kesempatan antara anak-anak dari pelosok Paer Lauq, wilayah bagian selatan di Kabupaten Lombok Timur, NTB yang tumbuh dalam lingkungan keluarga sederhana.


Percakapan-percakapan penuh kehangatan ini tidak hanya menjadi ajang berbagi cerita, tetapi titik awal dari lahirnya sebuah gerakan yang mengusung perubahan. Sebuah gerakan yang berakar pada kolaborasi dan rasa kebersamaan.


Gagasan yang bermula dari obrolan santai tersebut tidak hanya mencakup pengetahuan, tetapi imajinasi untuk menciptakan perubahan. Dari pertemuan-pertemuan sederhana inilah, lahirlah semangat kebersamaan, memperkuat nilai ke-Sasak-an (solidaritas).


Salah seorang penggagas Guru Lauq Indonesia, Hanapi, M.Si menjelaskan gagasan ini bermula dari kebiasaan saat duduk bersama sambil menyeruput kopi, bercakap-cakap tentang kehidupan dan masa depan sehingga lahir tagline mind of tomorrow (berpikir untuk masa depan).


"Sering kali, percakapan-percakapan yang berlangsung tanpa agenda itu justru mengandung banyak inspirasi. Kami saling berbagi pandangan dan merancang langkah-langkah untuk membawa perubahan," ungkap Hanapi, Senin (17/11/2025).


Guru Lauq Indonesia bukan sekadar komunitas yang menyediakan wadah untuk berkumpul. Gerakan ini berkomitmen sebagai ruang belajar dan kolaborasi yang melibatkan multi pihak mulai dari guru, mahasiswa, peneliti, hingga masyarakat.


“Melalui sinergi tersebut, diharapkan dapat tercipta program-program yang lebih efektif dan relevan, serta mengatasi berbagai isu sosial pendidikan yang dihadapi masyarakat, terutama di wilayah yang kurang mendapat perhatian,” tegasnya kandidat doktor Undiksha, Singaraja itu.


Direktur Eksekutif Guru Lauq Indonesia, Hasan Basri, MA menambahkan telah merancang berbagai program yang mencakup sosial, pendidikan non formal, pelatihan, riset, dan publikasi ilmiah yang dapat diakses semua kalangan.


Salah satu kontribusi penting yang dihadirkan adalah jurnal ilmiah yang dikelola dengan sistem akses terbuka (open access), tanpa biaya publikasi, sehingga karya ilmiah dapat diakses secara gratis oleh masyarakat luas.


“Program ini sejalan dengan upaya untuk menghilangkan hambatan akses terhadap pengetahuan yang selama ini terbatas di kalangan tertentu,” urai kandidat doktor Griffith University Australia itu.


Jurnal-jurnal yang dikelola oleh Guru Lauq Indonesia, seperti Jurnal of Sasak, Journal of Qualitative Review, Guru: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan, dan Asian Journal of Religion yang mengangkat berbagai isu.


Menurutnya, Upaya ini sebagai langkah nyata memperluas cakrawala pengetahuan yang bisa diakses para peneliti, praktisi, dan masyarakat luas. Gerakan ini berpegang pada prinsip-prinsip dasar yang kokoh, seperti integritas ilmiah, kebersamaan, dan keberlanjutan.


"Kami tidak hanya ingin menyediakan akses pengetahuan, tetapi membuka jalan bagi masyarakat untuk ikut serta dalam pengembangan ilmu pengetahuan melalui kolaborasi yang melibatkan berbagai pihak," ujar Hasan.


Guru Lauq Indonesia juga memastikan setiap program yang dijalankan relevan dengan kebutuhan dan konteks masyarakat. Sebagai contoh, program-program pelatihan yang melibatkan para guru, dosen, dan mahasisw serta masyarakat.


"Kami ingin melahirkan pengetahuan berbasis pada nilai-nilai budaya lokal, tetap terbuka terhadap perkembangan global. Semua ini bertujuan untuk memperkuat masyarakat agar mampu bertahan dalam menghadapi tantangan dunia yang semakin kompleks,” tegasnya.


Komunitas ini tidak hanya ingin memberikan dampak jangka pendek, tetapi membangun kapasitas manusia yang mampu menciptakan perubahan jangka panjang, mewujudkan masyarakat yang mandiri, berdaya saing, dan adaptif.


Seperti yang dikatakan Nelson Mandela, "Education is the most powerful weapon which you can use to change the world," Guru Lauq Indonesia percaya bahwa pendidikan adalah kunci utama untuk menciptakan perubahan yang nyata.


“Dengan misi dan semangat, Guru Lauq Indonesia terus memberikan manfaat, dan menjadi kekuatan penggerak perubahan sosial melalui pendidikan yang berbasis kolaborasi, pemberdayaan, dan keberlanjutan,” pungkas pria yang kerap disapa Guru Dane.

Kantor Pertanahan Lombok Utara Dukung Penyusunan RPPLH 2025–2055, Tegaskan Komitmen pada Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan

ATR/BPN Lombok Utara
Okenews.net — Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Utara turut hadir dalam kegiatan Konsultasi Publik Penyusunan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) Kabupaten Lombok Utara, pada Senin (17/11/2025). Kegiatan yang digelar oleh Pemerintah Daerah ini menjadi tahapan penting dalam merumuskan arah kebijakan pengelolaan lingkungan hingga 30 tahun ke depan.

Konsultasi publik tersebut memfokuskan pembahasan pada inventarisasi kondisi lingkungan, identifikasi masalah, serta potensi pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Lombok Utara. Sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait diundang untuk memberikan masukan, sehingga dokumen RPPLH yang disusun benar-benar menggambarkan kondisi faktual serta kebutuhan daerah.


Kegiatan ini juga menghadirkan perwakilan dari Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Bali dan Nusa Tenggara, Kementerian Lingkungan Hidup, serta Tenaga Ahli Penyusun RPPLH. Mereka memberikan arahan teknis mengenai strategi pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan serta integrasi isu perubahan iklim dalam perencanaan daerah.


Dalam forum tersebut, Perwakilan Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Utara, Amrullah Armin, menyampaikan dukungan penuh terhadap proses pengumpulan data, penggalian informasi, dan penjaringan isu strategis. Ia menegaskan bahwa keterlibatan Kantor Pertanahan merupakan bagian dari komitmen institusi untuk memastikan aspek pertanahan terintegrasi dengan perencanaan perlindungan lingkungan.


“RPPLH ini akan menjadi landasan penting kebijakan lingkungan Kabupaten Lombok Utara hingga tahun 2055. Karena itu, kami mendukung penuh penyusunan dokumen ini demi keberlanjutan lingkungan dan keselamatan ruang hidup masyarakat,” ujar Amrullah.


Dokumen RPPLH Kabupaten Lombok Utara nantinya dirancang untuk menjadi pedoman kebijakan pemerintah daerah dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup selama 30 tahun, mulai 2025 hingga 2055.


Melalui keikutsertaan ini, Kantor Pertanahan Lombok Utara menegaskan komitmennya dalam mendorong perencanaan ruang dan lingkungan yang berkelanjutan, sekaligus memastikan pemanfaatan ruang daerah tetap selaras dengan prinsip pelestarian lingkungan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Sabtu, 15 November 2025

STN Peringatkan “Serakahnomics”: Petani dan Nelayan Kian Kehilangan Ruang Hidup

Serikat Tani Nelayan (STN)

Okenews.net- Serikat Tani Nelayan (STN) menegaskan, bahwa perekonomian Indonesia kini digerogoti kaum "serakahnomics". Istilah yang dipopulerkan Presiden Prabowo untuk mengambarkan situasi ketika kekayaan alam dan ruang hidup rakyat  terkonsentrasi di tangan segelintir elit, oligarki, perilaku korup dan kepentingan asing. 

Peringatan ini disampaikan Ketua Umum PP STN, Ahmad Rifai dalam pidato pembukaan Kongres IX STN di Lapangan Desa Kemitir, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Menurut Rifai, yang akrab disapa Fai asal Masbagik Lombok Timur, berbagai indikator ekonomi seperti kenaikan nilai tukar petani sebesar 13,54 persen, penurunan angka kemiskinan  0,10 persen memang tampak positif. Namun capaian itu belum terasa memberikan perubahan nyata bagi masyarakat desa.

“Data itu terlihat baik, tetapi tidak menyentuh akar persoalan rakyat. Petani dan nelayan masih terancam kehilangan ruang hidupnya,” ujar Rifai dalam pidatonya pada Sabtu, 15 November 2025.

Ia menilai, ini dampak serakahnomics. Dari meningkatnya eksploitasi sumber daya alam, kepentingan modal asing dalam pengelolaan tanah dan perairan, serta melebarnya kekuasaan elite terhadap komoditas pangan. Situasi tersebut membuat posisi petani dan nelayan semakin rentan.

“Sumber daya yang mestinya menjadi penopang hidup rakyat justru dikuasai segelintir orang” katanya.

STN juga mencatat lonjakan konflik agraria yang mencapai 295 kasus sepanjang 2025, dari sengketa dengan perusahaan, hingga tumpang tindih administrasi pertanahan. Rifai menegaskan bahwa maraknya konflik menunjukkan buruknya tata kelola agraria dan minimnya keberpihakan negara.

Untuk keluar dari jebakan serakahnomics, STN menyerukan perombakan menyeluruh terhadap sistem ekonomi-politik nasional. Rifai menekankan pentingnya memperkuat posisi rakyat melalui pelatihan komoditas, pembenahan pascapanen, strategi tunda jual, serta akses modal dan teknologi melalui kerja sama dengan bank-bank negara. Pemerintah harus hadir secara progresif untuk menghentikan perampasan tanah dan praktik korupsi yang bersifat struktural.

“Tanpa keberpihakan negara, petani dan nelayan akan terus tersisih di tanah mereka sendiri,” ujarnya.

Menutup pidatonya, Rifai mengingatkan bahwa pembangunan tidak boleh hanya mengandalkan capaian ekonomi makro. Pemerintah harus memastikan kebijakan benar-benar menjawab kebutuhan dasar rakyat. Kedaulatan pangan dan stabilitas harga, yang merupakan pondasi utama bagi ekonomi nasional yang inklusif.

Jika ingin keadilan tumbuh, mulailah dari desa, dari mereka yang menjaga pangan bangsa, tutupnya.

Ikut hadir dalam acara ini, dalam kesempatan itu Ir. Zulham S. Koto, MBA, Praktisi Perkebunan dan Industri Turunan PT AGRINAS; Elland Yupa Sobhyatta, Analis Konservasi dan Rehabilitasi Wilayah Pesisir; Ayi Firdaus mewakili Dirjen Perhutanan Sosial, Kepala Sesi 1 Balai PS; serta Rudi Rubijaya, S.P., M.Sc., Direktur Landreform Kementerian ATR/BPN. Acara ditutup dengan penanda tanganan komitmen bersama mengawal program kedaulatan pangan dan percepatan reformasi agraria.

Kamis, 13 November 2025

Ikuti Olimpiade di Kemenag RI, Dua Siswa MAN 1 Lotim Raih Dua Juara

Para juara MAN 1 Lombok Timur
Okenews.net - Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI kembali tahun ini gelar Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) Tingkat Nasional yang  betlangsung di Asrama Haji Tangerang Banten pada 10 sd 12 Nopember 2025 yang diikuti seluruh juara OMI tingkat provinsi Se Indonesia. 

Pada lomba olimpiade paling bergengsi di Kementerian Agama ini, dua siswa  MAN 1 Lotim sukses meraih dua prestasi juara yakni: Rizky jihadul Fajri (XII IPA 1) Juara 3  atau meraih medali Perunggu bidang Fisika, sementara jaura Dhiya kausar XII IPA 1 Juara 3 atau peraih medali Perunggu pada bidang Kimia. 

"Kedua siswa ini berhasil membawa pulang medali juatmra, sertfikat dan dana pembinaan dari pihak panitia Kemenag RI, ungkap M Rodi dan Saripatul Mahmudah sebagai pembina pendamping kedua siswa MAN 1 Lotim ini di Tangerang Banten. 

Sementara itu kepala MAN 1 Lotim, M. Nurul Wathoni mengungkapkan rasa bahagia atas torehan prestasi dua siswanya. Capaian yang luar biasa ditengah persaingan yang semakin kompetitif. 

"Tentu ini tercapai karena kesungguhan siswa, pembina dan dukungan keluarga besar MAN 1 Lotim, pihak komite madrasah, pihak kemenag kabupaten, dan juga suport yang besar dari kanwil kemenag NTB. Prestasi ini menjadi pembuktian tentang prestasi MAN 1 Lotim ditingkat nasional, ungkap Wathoni.  

Dengab torehan prestasi yang sangat membanggakan ini, kepala Kanwil Kemenag NTB Haji Zamroni Aziz mengungkapkan rasa syukur dan apresiasinya. Bahwa pada OMI tahun ini, NTB sukses membawa pulang 10 prestasi juara dan ini sebuah pencapaian yang maksimal.  

"Ini menjadi bukti nyata dari kualitas dan mutu pendidikan madrasah NTB yang sangat baik. Tentu prestasi tahun ini hendaknya menjadi pemacu kita untuk tahun depan bisa meraih prestasi yang lebih banyak lagi. Insya alloh, jika kita benar_benar punya komitmen dan kesungguhan untuk meningkatkan prestasi pasti bisa  tercapai dan saya yakin anak_anak NTB mampu," tegas Zamroni

Program PTSL 2025 Lotim, Warga Lenek Lauk Terima 154 Sertipikat Elektronik

ATR/BPN Lombok Timur

Okenews.net — Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Timur terus mempercepat realisasi program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) sebagai bagian dari upaya mewujudkan tertib administrasi pertanahan. Melalui Satgas Yuridis dan Panitia PTSL, kegiatan penyerahan 154 sertipikat elektronik dilaksanakan di Desa Lenek Lauk, Kecamatan Lenek, Rabu (12/11/2025).


Kegiatan berlangsung di Aula Kantor Desa Lenek Lauk dan disambut antusias oleh masyarakat penerima sertipikat. Dalam program PTSL tahun 2025, sebanyak 426 bidang tanah di desa tersebut berhasil disertipikatkan. Penyerahan dilakukan secara simbolis kepada perwakilan masyarakat, disaksikan oleh Kepala Desa Lenek Lauk beserta jajaran perangkat desa, Panitia PTSL, serta Satgas Yuridis dari Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Timur.


Peluncuran sertipikat elektronik ini menjadi tonggak penting dalam modernisasi layanan pertanahan. Sistem digital ini menghadirkan layanan yang lebih efisien, transparan, dan aman, karena data bidang tanah tersimpan secara digital dalam Sistem Pertanahan Nasional, memberikan jaminan perlindungan hukum yang lebih kuat bagi masyarakat.


Kepala Kantor Pertanahan Lombok Timur menyampaikan bahwa penerapan sertipikat elektronik merupakan langkah nyata menuju transformasi digital di sektor agraria, sekaligus mempercepat pelayanan publik di bidang pertanahan.


“Kami berharap masyarakat semakin memahami pentingnya legalisasi aset tanah dan mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan tertib administrasi pertanahan di Lombok Timur,” ujarnya.

 

Selamat Hari Korpri

Pendidikan

Hukum

Ekonomi