www.okenews.net

Berita Utama

Politik

Sosial



 


Video

Jumat, 31 Oktober 2025

Dua Tim KIR MAN 1 Lotim Raih Tiga Juara Lomba Penelitian Tingkat Nasional di Jakarta

Para juara bersama pembinanya saat di Jakarta

Okenews.net
- Tim KIR MAN 1 Lombok Timur terus menunjukkan kelasnya di level nasional dalam bidang penelitian dan penulisan karya ilmiah. Kali ini di lomba karya ilmiah tingkat nasional yang diselenggarakan Abak Akademi bekerjasama dengan Universitas Indonesia Jakarta dan Universitas Gajah Mada gelar lomba karya ilmiah siswa dan penelitian tingkat nasional.

Lomba ini bertajuk KREASI (Kompetisi Riset dan Inovasi Siswa Indonesia) yang delenggarakan secara berjenjang mulai tingkat satuan pendidikan, tingkat kabupaten, provinsi dan tingkat nasional yang finalnya berlangsung pada 28 sampai 30 Oktober 2025 di Palm Hotel Jakarta.

Pada Lomba yang rutin digelar setiap tahun ini, dua tim KIR MAN 1 Lotim berhasil mewakili provinsi  NTB melaju ke tingkat nasional dan sukses menunjukkan kemampuannya dengan meraih hasil yang membanggakan madrasah, kementerian agama NTB dan juga membawa nama harum daerah. 

Pada lomba ini tim pertama yang digawangi oleh : Ila Munajat Maulani dan Dwiadzra Nindya Atha Cahyani yang mempresentasikan hasil penelitian berjudul “HEMAT SAMPAH: SOLUSI INOVATIF UNTUK PERUBAHAN PERILAKU FOOD WASTE DI KALANGAN SISWA MAN 1 LOMBOK TIMUR” sukses meraih medali emas dan meraih penghargaan sebagai tim The Best Presentasi. 

Sedangkan tim kedua dengan penelitinya terdiri dari dua siswa yakni Anisa Auliya Maulida dan Nadira Arrisya Safitri sukses tampil mepresentasikan penelitian bidang social keagamaan berjudul “SIMBOL DAN MAKNA BIDAYA NGALUN AIQ DALAM UPAYA PEMERTAHANAN MATA AIR AIK DEWA” sukses meraih medali perak, ungkap pendamping siswa MAN 1 Lombok Timur Hj Siti Surodiana. 

Lebih lauh lagi, Siti Surodiana yang juga tim prestasi MAN 1 Lombok Timur menyampaikan bahwa lomba karya ilmiah ini rutin dilakanakan setiap tahun yang diikuti seluruh provinsi se-Indonesia sehingga pada lomba ini, para siswa dari berbagai sekolah dan madrasah unggulan di Indonesia, termasuk MAN IC Se Indonesia ikut bersaing menunjukkan kualitas dan kemampuan siswa dalam bidang penelitian. 

Alhamdulillah, sambung Surodiana, tim KIR MAN 1 Lombok Timur yang selama ini dibimbing oleh Bohari Muslim  sukses meraih tiga prestasi yang membanggakan dan prestasi ini tentu akan jadi motivasi di MAN 1 Lombok Timur terus ikhtiar meningkatkan kemampuan dan level lomba yang akan diikuti, agar presttasi bisa tetap terjaga dan mengalami peningkatan, 

"Insya alloh pihak madrasah secara total, memberikan suport termasuk pembiayaan lomba selama ini, ternasuk pembiayaan lomba kami ke Jakarta ini sepeuhnya dibiaya pihak madrasah. Ini semua bentuk komitmen dan kesungguhan madrasah kami dalam mendukung dan mempasilitasi ikhtiar siswa meraih prestasi," ujaranya.

Dengan torehan prestasi gemilang bidang penelitian di tingkat nasional  kepala madrasah M Nurul Wathoni mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaannya. Bahwa pembinaan yang tekun melalui ektra KIR telah menuai hasil yang gemilang. 

ia mengucapkan terima kasih pada pembina KIR yang selama ini telah meluangkan waktu ditengah tugas belajarnya untuk membimbing siswa termasuk dukungan penuh wali siswa. Kami di madrasah telah menyiapkan dan dukungan penuh agar minat bakat siswa bisa tumbuh berkembang dan berprestasi.

"Insya alloh, walaupun setiap bulan kami harus membiayai lebih dari 60 an lomba tapi selalu ada jalan keluar ketika kita sungguh_sungguh berbuat demi prestasi siswa, tegas kamad yang asal Rensing Sakra Barat ini," tutup Wathoni

Anggota DPR RI F-NasDem Fauzan Khalid: Praktik Kecurangan dan Pelanggaran Rusak Integritas Pemilu

Fauzan Kahlid Anggota DPR RI
Okenews.net – Anggota Komisi II DPR RI Fraksi NasDem, H. Fauzan Khalid mengatakan, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) memiliki peran penting untuk memastikan pemilu dilaksanakan jujur, adil, dan transparan. Namun, tantangan pengawasan pemilu masih sangat besar, terutama terkait praktik kecurangan dan pelanggaran yang merusak integritas pemilu. 

“Karena itu, sosialisasi dan penguatan pengawasan partisipatif menjadi langkah strategis yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pengawasan dalam penyelenggaraan pemilu,” kata Fauzan Khalid pada sosialisasi dan penguatan pengawasan partisipatif dalam pengawasan penyelenggaraan pemilu bersama Bawaslu di Medana, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Kamis (30/10/2025).

Fauzan mengungkapkan, berdasarkan data dari Bawaslu, terdapat 1.271 laporan dan 650 temuan pelanggaran yang diterima Bawaslu selama tahapan pemilu 2024. Jenis pelanggaran yang ditemukan, diantaranya berupa pelanggaran administrasi dan pidana pemilu. 

Menurut Fauzan, temuan ini menunjukkan bahwa meskipun ada upaya pengawasan, masih ada celah yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan kecurangan. “Karena itu, pengawasan partisipatif yang melibatkan masyarakat menjadi penting, agar tercipta kesadaran kolektif akan pentingnya integritas pemilu,” ujarnya.

Fauzan yang terpilih dari daerah pemilihan (dapil) NTB II Pulau Lombok ini menyatakan, sosialisasi peran dan fungsi Bawaslu serta pentingnya partisipasi masyarakat dalam pengawasan pemilu perlu dilakukan intensif. Melalui kegiatan sosialisasi ini, masyarakat dihatrapkan akan lebih memahami hak dan kewajiban mereka dalam proses pemilu, serta bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam pengawasan. 

Penguatan pengawasan partisipatif juga memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan media. Mantan Bupati Lombok Barat (2016-2024) ini menyarankan, kerjasama antara Bawaslu dan berbagai stakeholder ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem pengawasan yang lebih baik. 

“Penting sekali menciptakan saluran komunikasi yang efektif antara Bawaslu dan masyarakat agar informasi mengenai pelanggaran pemilu dapat disampaikan dengan cepat dan akurat,” ujar Ketua KPU NTB periode 2008-2013 ini.

Fauzan menjelaskan, sosialisasi dan penguatan pengawasan partisipatif merupakan langkah penting untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemilu. Pelibatan masyarakat dalam proses pengawasan, diharapkan dapat menciptakan pemilu yang lebih transparan, akuntabel, dan legitimasi. 

“Tantangan yang ada, harus dihadapi dengan strategi yang tepat dan kolaborasi yang baik antara Bawaslu, pemerintah, dan Masyarakat,” tegasnya.

Kegiatan sosialisasi dan penguatan pengawasan partisipatif dalam pengawasan penyelenggaraan pemilu bersama Bawaslu yang berlangsung sehari ini diikuti ratusan peserta dari unsur tokoh masyarakat, tokoh agama, dan dari unsur pemuda. Acara diikuti antusias oleh para peserta, dan kegiatan berlangsung aman dan lancar.

Rabu, 29 Oktober 2025

Fauzan Khalid: Sosialisasi Pendidikan Politik Sebaiknya Dimulai Sejak Dini

Fauzan Kahlid


Okenews.net– Anggota DPR RI Fraksi NasDem, H. Fauzan Khalid mengatakan, pendidikan politik sebaiknya dimulai sejak dini di berbagai lembaga pendidikan formal, seperti di sekolah-sekolah. Untuk itu, pemerintah dan lembaga pendidikan perlu bekerja sama mengintegrasikan pendidikan politik dalam kurikulum sekolah. 


“Kegiatan sosialisasi pendidikan politik sejak dini dapat membantu generasi muda memahami pentingnya partisipasi politik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sosialisasi pendidikan politik berkelanjutan diharapkan akan dapat menciptakan masyarakat yang sadar politik dan aktif membangun demokrasi,” kata Fauzan saat menjadi keynote speech sosialisasi pendidikan pemilih (sosdiklih) bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Praya, Lombok Tengah, NTB, Senin (27/10/2025). 


Menurut Anggota Komisi II DPR RI ini, sekolah merupakan tempat strategis untuk melakukan sosialisasi. Kurikulum yang mencakup pendidikan kewarganegaraan dan politik dapat membantu siswa memahami peran mereka sebagai pemilih di masa depan. 


Fauzan yang terpilih dari daerah pemilihan (dapil) NTB II Pulau Lombok menjelaskan, selain melalui pendidikan formal di sekolah, sosialisasi juga dapat dilakukan melalui kegiatan non-formal di masyarakat. Misalnya, dengan melakukan kegiatan seperti diskusi publik, seminar, maupun lokakarya.


Menurut Bupati Lombok Barat dua periode ini, berbagai media massa, termasuk media sosial juga memiliki peran penting dalam sosialisasi pendidikan politik. Melalui berita, artikel, program televisi, dan informasi yang disampaikan melalui media sosial, diharapkan dapat memberikan informasi yang diperlukan oleh masyarakat terkait isu-isu politik terkini. 


“Karena itu, penting bagi media untuk menyajikan informasi akurat dan mendidik. Namun informasi yang diterima, terutama di media sosial, hendaknya dicek dulu kebenarannya. Baca dulu keseluruhan isi beritanya, cek sumbernya, dan cek juga referensi dari sumber lain yang terpercaya,” ujarnya.


Fauzan menambahkan, dalam implementasinya, metode sosialisasi pendidikan politik harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Pendekatan yang bersifat lokal dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat akan lebih efektif dibandingkan dengan pendekatan yang bersifat top-down. 


“Sosialisasi pendidikan politik harus menjadi prioritas bagi semua pihak, termasuk KPU. Hanya dengan komitmen dan kerjasama yang kuat, kita dapat mencapai tujuan bersama menciptakan masyarakat sadar politik dan aktif berpartisipasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” tegas Fauzan.

Pastikan Legalitas Infrastruktur, Kantor Pertanahan Lombok Utara Tinjau Lahan Gardu Induk PLN di Bayan

Monitoring Gardu Induk PLN

Okenews.net — Dalam rangka memastikan legalitas pemanfaatan tanah negara bagi pembangunan infrastruktur strategis ketenagalistrikan, Tim Panitia dari Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Utara melaksanakan pemeriksaan lapangan dan administrasi terhadap lahan Gardu Induk PLN di Desa Bayan, Kecamatan Bayan, pada Selasa (28/10/2025).


Kegiatan ini menjadi bagian penting dari proses penerbitan Surat Keputusan (SK) Pemberian Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama PT PLN (Persero). Pemeriksaan dilakukan untuk mencocokkan data administrasi dengan kondisi faktual di lapangan, sekaligus menjamin tertib administrasi pertanahan dan kepastian hukum atas aset negara yang dimanfaatkan untuk proyek infrastruktur publik.


Kepala Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran sekaligus Ketua Tim Pemeriksa, Lalu Gigih Fatriansyah, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Kantor Pertanahan dalam mendukung pengembangan infrastruktur energi nasional, khususnya di wilayah Lombok Utara yang terus berkembang.


“Pemeriksaan ini tidak hanya berkaitan dengan administrasi, tetapi juga merupakan bentuk dukungan kami terhadap percepatan pembangunan infrastruktur energi yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujarnya.



Gardu Induk Bayan sendiri memiliki peran strategis dalam memperkuat sistem distribusi listrik di kawasan utara Lombok. Keberadaannya diharapkan mampu meningkatkan keandalan pasokan energi untuk kebutuhan masyarakat, layanan publik, serta sektor ekonomi produktif di wilayah tersebut.


Pemeriksaan lapangan dilakukan secara menyeluruh melalui koordinasi lintas instansi, termasuk melibatkan unsur teknis dari PT PLN (Persero). Hasil kegiatan ini akan menjadi dasar penerbitan SK HGB, sehingga pembangunan dan pengoperasian Gardu Induk Bayan dapat berjalan secara berkelanjutan dan sesuai ketentuan hukum yang berlaku.


Melalui langkah ini, Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Utara menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pembangunan infrastruktur strategis nasional melalui tata kelola pertanahan yang tertib, transparan, dan berkeadilan.


Gak Perlu Diet, Makan Saja” Tafsir atas Kesederhanaan dan Makna Hidup

Agus K Saputra

Ada momen ketika keheningan berbicara lebih nyaring daripada kata-kata. Itulah yang saya rasakan ketika seorang kawan lama, Didu—aktivis semasa kuliah—menulis sebuah catatan sederhana di selembar kertas:

Gak perlu diet, makan saja.

Kalimat itu disertai sebait puisi pendek, yang sekilas tampak jenaka, ringan, bahkan absurd. Tapi semakin saya renungkan, semakin dalam maknanya menggali. Ada semacam ironi lembut di dalamnya, sekaligus kebijaksanaan yang lahir dari pengalaman hidup yang panjang. 

Didu bukan sekadar bercanda. Ia sedang mengingatkan sesuatu tentang kehidupan, tentang keseimbangan antara kebutuhan dan keinginan, tentang menerima diri sendiri di tengah dunia yang penuh tekanan dan pencitraan.

Kita hidup di zaman yang penuh tuntutan. Dunia hari ini terlalu sering menyuruh orang untuk “diet”—bukan hanya diet makanan, tapi juga diet dari banyak hal: diet emosi, diet ekspresi, diet kebebasan berpikir. 

Kita diminta menyesuaikan diri dengan standar sosial yang sempit: harus kurus, harus produktif, harus tampak bahagia, harus tampak sukses.

Di tengah situasi itulah pesan Didu terasa seperti angin segar: “Gak perlu diet, makan saja.” Kalimat ini seolah menolak segala bentuk tekanan yang datang dari luar diri. 

Ia mengajak kita untuk hidup dengan apa adanya, tanpa takut dianggap berlebihan. Seperti dalam puisi yang ia tulis:

dengan senyum simpul

kau menghadap angin

memberi makna tentang hidup

Ada gestur sederhana namun kuat di sana: menghadapi angin. Angin bisa diartikan sebagai kehidupan itu sendiri, dengan segala arah dan tekanannya. Tapi “kau” di dalam puisi itu tidak melawan, tidak juga menyerah. Ia hanya menghadap—sebuah sikap pasrah yang aktif, menerima sekaligus sadar. Dan dalam senyum simpul itu, hidup menemukan maknanya yang paling tenang.

Kesederhanaan Lahir Kedalaman

Puisi Didu mungkin tampak seperti permainan kata sederhana. Tapi jika kita perhatikan bait berikut:

tak perlu diet

makan saja

seolah jadi patron

Di sini terselip paradoks yang menohok. Dalam dunia yang gemar membatasi, ajakan untuk “makan saja” bisa terbaca sebagai perlawanan terhadap sistem yang menekan spontanitas manusia. Didu mengubah tindakan sehari-hari—makan—menjadi simbol kebebasan eksistensial.

“Makan saja” bukan berarti serakah atau abai pada kesehatan. Ia lebih menyerupai seruan untuk menyerap kehidupan tanpa rasa takut. Dalam konteks aktivisme yang pernah kami jalani bersama, kalimat itu bahkan bisa dibaca sebagai metafora politik: jangan terlalu banyak “diet” idealisme, jangan membatasi keberanian, jangan menahan empati. Hidup bukan tentang menolak, tapi tentang menerima dan menyalurkan energi kehidupan ke arah yang lebih manusiawi.

Menarik pula bahwa Didu menulis:

dari konspirasi pelik

bertabur tanda tanya

di tengah kesederhanaan

Ada pengakuan bahwa dunia memang rumit—penuh konspirasi, penuh tanda tanya. Namun, di tengah semua itu, Didu memilih kesederhanaan sebagai jalan. Mungkin inilah bentuk kedewasaan sejati: memahami bahwa hidup tak perlu selalu dijelaskan, tak perlu selalu benar, cukup dijalani dengan jujur dan sederhana.

Saya masih ingat, dulu Didu adalah orang yang paling keras kepala di antara kami. Dalam setiap diskusi di kampus, suaranya lantang, ide-idenya tajam, dan semangatnya seperti tak pernah padam. Tapi kini, lewat catatan pendek itu, saya melihat Didu yang lain: lebih tenang, lebih dalam, lebih memahami diam.

Ketika saya membaca pesannya, saya justru terdiam. Ada rasa haru yang sulit dijelaskan. Mungkin karena saya sadar bahwa dalam perjalanan hidup, banyak dari kita telah “berdiet” terlalu lama—menahan rasa, membatasi impian, menekan keinginan untuk sekadar menikmati hidup apa adanya. Kita terlalu sibuk mempercantik diri di luar, sampai lupa memberi makan batin sendiri.

Pesan Didu seperti menampar dengan lembut: berhentilah menahan diri berlebihan. Nikmatilah kehidupan, sebagaimana adanya. “Makan saja”—bukan sekadar untuk tubuh, tapi juga untuk jiwa.

Dalam konteks spiritualitas yang lebih luas, kalimat itu bahkan bisa dibaca sebagai ajakan untuk merasakan sepenuhnya keberadaan. Bahwa setiap detik kehidupan—dengan rasa pahit, manis, getir, asin—adalah santapan yang membentuk manusia seutuhnya. Menolak rasa adalah menolak hidup itu sendiri.

Menemukan Makna dalam Keluguan

Kini, setiap kali saya ingat Didu dan catatan kecilnya, saya belajar untuk tidak terlalu rumit memahami dunia. Kadang, kebijaksanaan tidak datang dari buku tebal atau pidato panjang, melainkan dari selembar tulisan sederhana yang keluar dari hati yang tulus.

“Gak perlu diet, makan saja,” adalah seruan untuk kembali menjadi manusia yang utuh. Ia mengingatkan bahwa hidup tidak selalu harus sempurna, tidak harus ramping, tidak harus terkendali sepenuhnya. Hidup adalah tentang rasa—dan rasa itu hanya bisa hadir jika kita berani mencicipinya tanpa takut.

Didu, dengan senyum simpulnya, telah memberi pelajaran mendalam tentang makna hidup. Ia mengajarkan bahwa kesederhanaan bukanlah kebodohan, melainkan bentuk paling jernih dari kebijaksanaan.

Dan mungkin, dalam keheningan saya yang panjang setelah membaca puisinya, saya mulai benar-benar mengerti:

kadang yang paling manusiawi yang bisa kita lakukan hanyalah makan saja—

menelan hidup bulat-bulat, tanpa perlu “diet” dari rasa, dari luka, dari cinta, dari dunia.

Akuair-Ampenan, 28-10-2025

Selasa, 28 Oktober 2025

Dinkes Lombok Timur Perketat Pengawasan Sanitasi dan Penjamah Makanan, Tekan Kasus Keracunan

 

PLT Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur

Okenews.net— Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Lombok Timur, H. L. Aries Fahrozi, Skep., Ns., M.Kep., menegaskan komitmen jajarannya dalam memperkuat pengawasan sanitasi lingkungan dan keamanan pangan, terutama bagi pelaku usaha penyedia makanan.


Menurut Aries, Dikes Lombok Timur telah membentuk tim khusus untuk melakukan survei lapangan ke SPPG (Surat Penilaian Pengawasan Gizi) sebelum menerbitkan izin sanitasi. Tim tersebut menilai berbagai aspek penting, seperti sumber air, kondisi lingkungan, serta kelayakan fasilitas.


“Jika hasil survei tim menyatakan layak, barulah kami mengeluarkan Surat Laik Hygiene Sanitasi (SLHS),” ujar Aries Fahrozi, Selasa (28/10/2025).


Selain pengawasan, Dikes juga mulai memfokuskan perhatian pada pelatihan bagi penjamah makanan. Menurutnya, banyak pelaku usaha yang telah mengajukan permohonan untuk mendapatkan pendampingan dalam hal penyajian makanan yang aman dan higienis.


“Kami sudah membentuk tim pelatih dari Dikes. Pelatihan ini akan segera dilaksanakan agar para penjamah makanan memahami proses yang benar mulai dari persiapan hingga penyajian,” jelasnya.


Aries menambahkan, langkah ini diharapkan mampu menekan risiko keracunan makanan. Dikes juga meminta seluruh puskesmas agar terus memantau wilayah kerja masing-masing secara aktif untuk memastikan keamanan pangan dan kebersihan lingkungan tetap terjaga.


“Kualitas makanan harus terjamin, dan itu dimulai dari penjamahnya. Puskesmas juga kami himbau untuk tetap melakukan monitoring secara berkala,” tegasnya.


Sebagai tahap awal, Dikes Lombok Timur telah menyiapkan 10 tim pelatihan Monitoring Bina Gizi (MBG) yang akan bekerja secara bertahap di berbagai wilayah.

Momentum Sumpah Pemuda, BPN Lombok Utara Teguhkan Komitmen Pelayanan Berintegritas

ATR/BPN Lombok Utara

Okenews.net — Dalam semangat memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-97, Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Utara menggelar upacara bendera yang berlangsung khidmat dan penuh makna di halaman kantor setempat, Selasa (28/10/2025).


Upacara dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Pertanahan Lombok Utara, Muhammad Shaleh Basyarah, S.H., M.H., dan diikuti seluruh jajaran pegawai. Dengan mengusung tema nasional “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu”, kegiatan ini menjadi momentum untuk meneguhkan kembali semangat persatuan, gotong royong, serta dedikasi dalam pelayanan publik.




Dalam amanatnya, Muhammad Shaleh Basyarah menegaskan bahwa nilai-nilai Sumpah Pemuda harus terus hidup di setiap langkah pengabdian para aparatur negara.


“Semangat Sumpah Pemuda bukan hanya mengenang sejarah, tetapi juga menggerakkan kita untuk berinovasi, melayani, dan menjaga persatuan bangsa. Pemuda masa kini harus menjadi motor perubahan di bidangnya masing-masing,” ujarnya.


Antusiasme terlihat jelas dari para pegawai yang sebagian besar merupakan generasi muda. Mereka tampil disiplin dengan seragam lengkap, mencerminkan semangat juang dan kebersamaan sebagaimana ditunjukkan para pemuda 97 tahun lalu.


Momentum ini juga menjadi refleksi bagi seluruh jajaran Kementerian ATR/BPN untuk memperkuat komitmen terhadap pelayanan publik yang profesional, transparan, dan berintegritas, sejalan dengan semangat nasional “Bersatu, Bangun Bangsa.”


Di penghujung acara, seluruh peserta bersama-sama menyanyikan lagu “Bangun Pemuda Pemudi” dengan penuh semangat menegaskan bahwa api perjuangan dan pengabdian pemuda tetap menyala di jiwa aparatur negara yang siap melayani tanah air.

Senin, 27 Oktober 2025

Ganjar Pranowo Buka Konferda DPD PDIP NTB, Ingatkan Kader Senantiasa Membela Kepentingan Rakyat

PDIP NTB Gelar Koferda

Okenews.net - PDI Perjuangan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar Konferensi Daerah (Koferda) dan Konferensi Cabang (Konfercab) kabupaten/kota se-NTB. Konferda dan Konfercab digelar di Lombok Raya Hotel Mataram pada Senin (27/10/2025).

Konferda tersebut dibuka langsung oleh Ketua DPP PDI Perjuangan Ganjar Pranowo, S.H., M.IP. Turut hadir juga perwakilan DPP PDI Perjuangan di antaranya Dr Andreas Hugo Pareira (Ketua DPP PDIP sekaligus Anggota Fraksi PDIP DPR RI), Sadarestuwati (Ketua DPP PDIP sekaligus Anggota Fraksi PDIP DPR RI), S.P., M.MA., dan Dra Hj Sri Rahayu (Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan).

Salah satu agenda penting dalam pelaksanaan Konferda tersebut adalah pemilihan Ketua DPD PDI Perjuangan NTB masa bhakti 2025-2030. Selain itu, Konferda menjadi ajang strategis untuk menentukan strategi dan program kerja partai untuk lima tahun ke depan.

Setelah melalui serangkaian proses baik pra-konferda maupun rapat-rapat saat Konferda berlangsung, DPP PDI Perjuangan memutuskan menujuk kembali politikus senior H. Rachmat Hidayat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi NTB periode 2025-2030.

Keputusan terpilihnya H. Rachmat Hidayat itu dibacakan langsung oleh Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan Dra Hj Sri Rahayu.

"DPP PDI Perjuangan memutuskan dan menetapkan H. Rachmat Hidayat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi NTB periode 2025-2030," ujarnya diikuti pekikan kata "merdeka" oleh seluruh kader yang hadir. 

Ketua DPD PDIP NTB terpilih, Rachmat Hidayat, menegaskan para kader PDIP NTB untuk lebih mendahulukan kepentingan rakyat daripada kepentingan pribadi.

“Jadi, jangan jadikan diri sendiri sebagai “tukang” yang hanya mencari keuntungan pribadi. Jangan barter diri dengan materi, tapi barterlah diri dengan kepentingan rakyat,” ucap Rachmat Hidayat.

Politikus gaek itu juga menegaskan, PDIP bukan partai oposisi, melainkan partai yang berdiri dan bersuara demi kemajuan bangsa dan daerah.

“Tidak ada oposisi, tidak ada partai oposisi. Kita bersama-sama membangun daerah, membangun negara ini. Jika ada kebijakan yang baik, kita harus dukung. Tapi kalau ada yang jelek, kita harus koreksi,” katanya.

PDIP, katanya, harus menjadi partai yang punya sikap korektif dan juga konstruktif. Artinya, partai PDIP harus menjadi partai politik yang berfokus pada upaya memperbaiki kesalahan, masalah, atau ketidaksesuaian yang terjadi dalam sistem pemerintahan atau kebijakan yang ada.

“Selama bertahun-tahun, inilah yang saya tanamkan kepada seluruh kader partai. Kalau ada yang kena masalah, ya itu untuk pembelajaran pribadi saja,” pungkasnya.

Rachmat Hidayat, menegaskan komitmennya untuk membersihkan internal partai dari praktik-praktik yang merugikan rakyat. Rachmat menyatakan bahwa ia selalu melatih kadernya untuk menjunjung tinggi integritas dan memberikan korektif untuk daerah.

“Saya melatih mereka sebagai kader partai supaya tetap korektif, konstruktif, dan objektif serta solutif dalam membangun daerah,” ujar Ketua DPD PDIP NTB itu.

Menurutnya, kader PDIP harus menjadi agen perubahan yang murni mengedepankan kepentingan rakyat, bukan materi.

“Kenapa? Supaya mereka menjadi kader sejati yang baik. Jadi jangan ditukar dan diinjak dengan uang, jangan barter dengan materi, tapi barter lah dirinya dengan kepentingan rakyat,” ujar anggota DPR RI ini.

Rachmat Hidayat menampik pandangan bahwa PDIP sebagai partai oposisi di NTB. Ia menegaskan, sikap partai adalah membangun bersama, namun tetap kritis terhadap kebijakan yang merugikan.

Ganjar Ingatkan Ingatkan Pesan Ibu Megawati Soekarnoputri untuk Senantiasa Membela Kepentingan Rakyat

Di tempat yang sama, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Ganjar Pranowo memberikan sejumlah pesan dalam sambutannya.

Ganjar berpesan kepada seluruh kader agar terus hadir di tengah masyarakat dan menjadi tempat curhat rakyat. Menurutnya, kedekatan emosional dengan masyarakat adalah kunci membangun kepercayaan politik. 

“Kader harus aktif menemui masyarakat. Jadilah tempat mereka bercerita dan mencari solusi,” ujar Ganjar.

Ganjar juga menyoroti pentingnya pendekatan kepada generasi muda, terutama Gen Z, dalam menghadapi dinamika politik masa depan. Ia menilai kelompok muda memiliki peran strategis dalam pembentukan opini publik dan arah politik nasional.

Selain itu, mantan Gubernur Jawa Tengah itu memaparkan sejumlah program yang dapat diinisiasi partai sebagai bentuk kerja konkret di masyarakat. Salah satunya, program penurunan angka stunting yang menjadi perhatian khusus baik di tingkat daerah maupun nasional. 

Ganjar menegaskan, upaya ini telah menjadi bagian dari diskusinya bersama Ketua Umum partai untuk memperkuat kehadiran PDI Perjuangan dalam isu-isu sosial.

Menyongsong Pemilu 2029, Ganjar menekankan pentingnya memperkuat konsolidasi internal. Ia mengingatkan bahwa baik-buruknya kinerja kepengurusan dan semangat kader di akar rumput akan menjadi penentu kemenangan partai. 

“Yang memenangkan PDI Perjuangan adalah rakyat akar rumput. Mereka bekerja tanpa pamrih, dan kita harus menghargai perjuangan itu,” kata Ganjar.

Ganjar juga mendorong pembentukan struktur dan sayap organisasi partai di seluruh tingkatan, mulai dari DPD, PAC, hingga anak ranting. Ia menekankan pentingnya merangkul berbagai komunitas, termasuk warga pendatang, dalam memperluas basis dukungan PDI Perjuangan di NTB.

Lebih jauh, Ganjar Pranowo mengingatkan seluruh kader di NTB untuk segera menuntaskan pekerjaan rumah (PR) politik. 

"Setidaknya kami sudah menuntaskan konsolidasi semua organisasi. Mulai dari setelah kongres, dan sekarang konferda di beberapa provinsi. Di NTB sudah tuntas, dan PR kami sekarang adalah tugas-tugas kepartaian, ada yang di struktural, legislatif, hingga eksekutif," kata Ganjar.

Ganjar menekankan pentingnya kader untuk bekerja nyata bagi masyarakat. "(Kami harus) bekerja untuk melayani rakyat," sambung Ganjar.

Fauzan Khalid Ajak Kader Bersatu Membesarkan Partai NasDem

Anggota DPR RI 

Okenews.net - Anggota DPR RI Fraksi NasDem, H. Fauzan Khalid mengajak semua kader Partai NasDem untuk bekerjasama dan berkolaborasi membesarkan Partai NasDem, khusus di Nusa Tenggara Barat (NTB). Menurut Fauzan, Partai NasDem harus berkembang dan lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya.

“Kita bahu-membahu, bekerja keras membesarkan Partai NasDem. Jumlah kader bertambah, perolehan suara bertambah dan kader di DPR RI, DPRD provinsi, kabupaten/ kota juga harus bertambah. Kader sebagai kepala daerah juga harus bertambah,” tegas Fauzan dalam pengarahannya pada pelantikan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai NasDem se-Kabupaten Lombok Barat Periode 2025-2029 di Senggigi, Lombok Barat, NTB, Jumat (24/10/2025).

Fauzan mengatakan, sebagai kader Partai NasDem, para kader harus terus berpikir dan selalu semangat agar Partai NasDem tumbuh semakin besar. Karena itu, setiap kader turun lapangan memberi pemahaman dan wawasan kepada masyarakat tentang Partai NasDem.

Kader Partai NasDem, kata Fauzan, harus banyak-banyak memperkenalkan Partai NasDem kepada masyarakat, terutama di kalangan akar rumput. Kader harus banyak melibatkan masyarakat dalam berbagai kegiatan partai, seperti kegiatan pada saat Hari Ulang Tahun Partai NasDem.

Fauzan menyarankan, untuk memberikan penyadaran kepada masyarakat, sebaiknya dimulai dari para kader sendiri. “Contoh ringan dan mudah dilakukan, seperti memasang bendera Partai NasDem di rumah-rumah masing-masing pengurus dan kader. Ini mudah dilakukan, yang penting ada keinginan. Mari kita galakkan, pasang bendera NasDem di rumah,” tegas Fauzan.

Selain itu, setiap kader harus mengikuti perkembangan dan informasi berbagai kegiatan yang dilakukan melalui akun media sosial resmi partai. Para pengurus dan kader Partai NasDem secara otomatis harus mem-follow medsos Partai NasDem, seperti instagram, tiktok, dan medsos lainnya serta media-media lain, termasuk media online resmi yang dimiliki partai.  

Fauzan juga mengingatkan agar semua kader untuk terus menjaga soliditas karena tantangan kedepan akan lebih besar. Tantangan yang dihadapi pada pemilu tahun 2029 akan lebih besar dibandingkan pemilu 2024 lalu. 

“Apa pun tantangannya, kalau kita solid, insyaalloh bisa kita atasi bersama. Dibutuhkan persatuan yang kuat untuk menanggulangi berbagai persoalan yang muncul. “Untuk menjaga soliditas, maka saya akan banyak mengumpulkan kader, pengurus, termasuk anggota DPRD di dapil masing-masing,” ucapnya.

“Ini harus kita lakukan secepatnya, untuk memperkuat soliditas, solidaritas sesama kader, pengurus, anggota DPR RI, maupun DPRD. Kita perbanyak silaturrahmi. Segera kita jadwalkan. Insyaalloh Partai NasDem akan semakain besar. Ini tekad kita bersama,” tambah Fauzan.

Ketua DPD Partai NasDem Lombok Barat, Tarmizi mengatakan, para pengurus yang dilantik harus siap mengemban amanah rakyat dan meneruskan perjuangan partai menuju cita-cita besar, keadilan, kesejahteraan dan kemajuan bangsa. Tarmizi minta para pengurus yang dilantik agar bekerja dengan hati, dan niat tulus serta selalu menjaga marwah partai.

“Tunjukkan bahwa kita adalah pengurus dan kader Partai NasDem yang siap mengabdi. Partai NasDem selalu hadir bersama rakyat, bukan saat menjelang pemilu saja. Mari jadikan Partai NasDem menjadi rumah besar bagi kita semua, tempat lahirnya gagasan dan solusi bagi negeri, jelas Tarmizi.

Fauzan Khalid: Penting, Peran Masyarakat dalam Pengawasan Pemilu

Anggota DPR RI Fauzan Khalid

Okenews.net- Anggota DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) Pulau Lombok, H, Fauzan Khalid mengatakan, masyarakat memiliki peran penting dalam pengawasan pelaksanaan pemilihan umum (pemilu). Pengawasan dilakukan mulai dari tahap persiapan hingga penyelenggaraan pemilu.

“Idealnya semua kita ikut serta dalam pengawasan partisipatif. Tidak saja dilakukan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), tetapi semua elemen masyarakat, termasuk pemilih dan penyelenggara pemilu,” kata Fauzan, Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi NasDem saat menjadi narasumber kegiatan sosialisasi dan penguatan pengawasan partisipatif dalam pengawasan penyelenggaraan pemilihan umum bersama Bawaslu, di Senggigi, Lombok Barat, NTB, Jumat (24/10/2025).

Fauzan dalam penjelasannya mencontohkan, warga yang melaporkan pemilih yang belum terdaftar sebagai pemilih, misalnya, merupakan salah satu bagian dari tindakan pengawasan partisipatif. Contoh lainnya seperti mengingatkan atau menegur warga jika ditemukan adanya praktik politik uang (money politics) juga merupakan bagian dari pengawasan pemilu.

Menurut Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTB periode 2008-2013 ini, semua elemen masyarakat harus peka terhadap keseluruhan proses penyelenggaraan pemilu. “Kalau ada yang salah, kita luruskan, kalau ada yang kurang sempurna, kita sempurnakan. Jangan abai supaya penyelenggaraan pemilu berlangsung langsung, umum, bebas, dan rahasia (luber) serta jujur dan adil atau jurdil,” jelas Fauzan.

Penyelenggara pemilu, kata Fauzan, juga haus kita awasi bersama-sama. Pengawasan pemilu di era saat ini pun bisa dilakukan dengan berbagai cara. Di era digital saat ini pun, pelaporan pelanggaraan pemilu sebagai salah satu bentuk pengawasan dapat dilakukan secara digital, seperti melalui aplikasi atau platform online yang disediakan penyelenggara pemilu.

“Saya melihat peran masyarakat sangat penting dalam menjaga integritas pemilu. Pelibatan  masyarakat dalam pengawasan pemilu juga dapat mendorong transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemilu,”

Fauzan menyatakan, dengan adanya pengawas dari masyarakat, penyelenggara pemilu akan lebih berhati-hati dalam menjalankan tugasnya dan mengurangi potensi kecurangan. Namun, tantangan yang dihadapi dalam pelibatan masyarakat dalam pengawasan pemilu adalah kurangnya pemahaman dan informasi dari masyarakat. 

Fauzan mengatakan, banyak masyarakat yang tidak mengetahui hak dan kewajiban mereka dalam proses pemilu. Oleh karena itu, penting untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pengawasan pemilu dan cara-cara untuk berpartisipasi. 

“Program-program pendidikan pemilih yang melibatkan sekolah, universitas, dan komunitas lokal dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Peran masyarakat dalam pengawasan pemilu sangat vital untuk memastikan bahwa pemilu berlangsung adil dan transparan,” ucap Fauzan, Bupati Lombok Barat periode 2016-2024 ini.

Minggu, 26 Oktober 2025

Dende Tamari, Seruan Teater untuk Kebenaran dan Keberanian Perempuan

Bengkel Aktor Mataram

Okenews.net- Bengkel Aktor Mataram (BAM) kembali menegaskan eksistensinya sebagai salah satu komunitas teater paling konsisten di Nusa Tenggara Barat (NTB). Semalam, Sabtu 25 Oktober 2025, mereka menuntaskan pementasan lakon Dende Tamari di Gedung Tertutup Taman Budaya NTB, disaksikan oleh ratusan penonton yang memadati ruang pertunjukan hingga larut malam. 

Pertunjukan ini sekaligus menjadi pementasan BAM ke-63, sebuah capaian yang menandai perjalanan panjang dan teguh kelompok teater yang berdiri di Mataram ini dalam menjaga napas seni pertunjukan di daerah.

Dalam sambutannya, Kepala Taman Budaya NTB, Lalu Surya Mulawarman, menyampaikan apresiasi mendalam terhadap konsistensi BAM dan relevansi pementasan kali ini. Menurutnya, Dende Tamari bukan hanya pertunjukan teater biasa, tetapi juga etalase seni pertunjukan yang mempertemukan lintas disiplin—teater, musik, seni rupa dan tradisi lokal.

“Pertunjukan ini adalah katalisator pembuka ruang dialog dan dialektika. Ia menjauhkan kita dari arogansi diri, bahkan dari arogansi personalisasi kekuasaan,” ujar Miq Surya. “Kegiatan seperti ini penting, karena seni mesti hadir sebagai ruang pertemuan gagasan dan kemanusiaan.”

Dalam konteks itu, BAM melalui sang sutradara, Kongso Sukoco, menegaskan bahwa teater bukan sekadar hiburan, melainkan alat untuk berpikir dan mempertanyakan. “Teater yang masih memedulikan unsur sastra akan selalu menekankan dialog dan pertanyaan. Dari situ lahir kesimpulan-kesimpulan baru dalam memahami relasi manusia,” ujarnya. 

“Namun sekarang, tren teater mulai mengabaikan bahasa dan menggantinya dengan efek media. Kami ingin mengembalikan kekuatan kata dan rasa.”

Dende Tamari adalah adaptasi dari tragedi klasik Yunani Antigone karya Sophocles, yang kali ini dilahirkan kembali dalam konteks lokal Lombok. Pertanyaan mendasar yang melatari naskah ini tetap sama: apakah hukum buatan penguasa lebih tinggi daripada hukum moral dan kemanusiaan?

Perempuan Sasak Menentang Kekuasaan

Dalam versi BAM, sosok Antigone menjelma sebagai Dende Tamari seorang perempuan Sasak yang berani menentang kekuasaan demi kemanusiaan. Ia menolak tunduk pada hukum yang menafikan nilai moral dan kasih sayang. Keberaniannya menimbulkan konflik besar yang berakhir tragis: Dende Tamari dihukum mati karena menentang hukum penguasa.

Sutradara Kongso Sukoco menjelaskan: “Tragedi disebut tragedi ketika peristiwa tragis menimpa orang baik. Dende Tamari adalah sosok yang melawan kekuasaan yang semena-mena. Ia akhirnya mati, tapi justru dari kematian itu lahir makna tentang kebenaran.”

Ada keberanian BAM menafsir ulang karya besar dunia ke dalam lanskap lokal, yaitu ‘menaklukkan Antigone’ ke dalam sosok Dende Tamari, perempuan Lombok yang membawa suara lokal untuk isu universal.

Kongso menimpali, “Itu menunjukkan bagaimana kita masih tertinggal dalam memahami paradigma kesetaraan gender. Padahal, ketika Antigone ditulis Sophocles ribuan tahun lalu, gagasan demokrasi dan kesetaraan sudah hidup.”

Kekuatan Dende Tamari bukan hanya pada narasi, tetapi juga pada perwujudan estetika yang berpijak pada bumi Lombok. Tembang tradisional, kostum daerah, dan alat musik lokal menjadi bagian dari tubuh pertunjukan. 

Penonton diajak merasakan kegetiran tragedi Yunani dalam irama suling Sasak, dalam nyanyian yang lahir dari tanah sendiri.

Musik dan tata artistik menjadi jembatan antara dunia klasik dan realitas lokal. Para Musisi (tradisi)  Lalu Prima Wira Putra, Nurul Maulida, Ayutara Adelya, dan Nunuk Husnul menghadirkan harmoni antara bunyi-bunyian tradisi dan atmosfer dramatik yang membangun emosi pertunjukan.

Penataan cahaya karya Fathul Ajis dan arahan artistik Zaeni Mohammad menghadirkan ruang simbolik: sumur batu tempat Dende Tamari dihukum menjadi metafor atas kekuasaan yang membungkam, namun sekaligus tempat lahirnya cahaya perlawanan.

Pementasan ini melibatkan sejumlah aktor muda BAM yang tampil dengan intensitas emosional tinggi: Winsa, Dende Dila, Wulan Eryana Sain, Bagus Maulana, Hawa Metha, dan Febri Febrian. Manajemen panggung dipercayakan kepada Reza Ashari, dengan Mantra Ardhana sebagai penata suara, serta dukungan kru: Susan Damayanti, Lalu Farid, Syahrul Rozi, dan Akbar.

Para pemain menghidupkan tokoh-tokoh klasik dengan tubuh dan aksen lokal, menghadirkan keotentikan baru yang membedakan versi BAM dari adaptasi teater konvensional. Sorak dan tepuk tangan penonton di akhir pementasan menjadi bukti bahwa karya ini menyentuh sisi terdalam dari rasa kemanusiaan.

Seruan Kemanusiaan

Lebih dari sekadar pertunjukan, Dende Tamari adalah seruan kemanusiaan. Ia berbicara tentang keberanian untuk menentang ketidakadilan, tentang suara perempuan yang menolak tunduk pada kekuasaan yang buta. Ia mengingatkan kita bahwa di tengah dunia yang makin pragmatis, nurani tetap harus menjadi panglima.

“Seni bukan hiburan,” tutup Kongso Sukoco. “Seni adalah suara perlawanan, cermin kehidupan, dan panggilan hati nurani.”

Melalui Dende Tamari, BAM mengajak masyarakat untuk kembali percaya pada kekuatan perempuan, keberpihakan sosial, dan cinta pada kemanusiaan. Dari Lombok, pesan itu bergema: bahwa keberanian untuk berpihak pada kebenaran tak akan pernah lekang oleh zaman.

Didirikan lebih dari dua dekade lalu, BAM adalah kelompok teater independen di Mataram, NTB, yang konsisten mengeksplorasi teater berbasis naskah, riset sosial, dan pendekatan lokalitas. Dengan 63 pementasan hingga kini, BAM menjadi laboratorium kreatif bagi generasi muda dalam memahami seni sebagai jalan kesadaran sosial dan kebudayaan.

Kamis, 23 Oktober 2025

Bupati Hairul Warisin Lantik Puluhan Pejabat Baru: Rotasi Bukan Hukuman, Tapi Penyegaran Birokrasi

Pemda Lombok Timur

Okenews.net-Bupati Lombok Timur, H.M. Hairul Warisin, kembali melakukan perombakan besar di jajaran birokrasi. Sebanyak puluhan pejabat Eselon II dan III dilantik dalam upacara resmi di Gedung Kantor Bupati Lombok Timur, Kamis (23/10/2025).


Dalam sambutannya, Bupati Hairul Warisin menegaskan bahwa rotasi jabatan bukanlah bentuk hukuman, melainkan langkah penyegaran untuk menjaga kinerja dan profesionalisme aparatur sipil negara.


“Rotasi ini bukan hukuman, tetapi bentuk penyegaran agar birokrasi tetap hidup dan dinamis. Kita ingin memutus pola kerja yang monoton. Jika seseorang terlalu lama di satu bidang, inovasinya bisa mandek. Rotasi akan membuka wawasan baru,” tegas Bupati.


Menurutnya, setiap pejabat harus siap ditempatkan di posisi mana pun, karena jabatan adalah amanah dan tanggung jawab, bukan hak istimewa.


“Birokrasi harus bergerak, bukan diam. Jangan ada yang nyaman di satu posisi. Semua jabatan ini amanah, bukan tempat untuk mencari kenyamanan,” ujarnya.


Di akhir arahannya, Bupati Hairul Warisin menyinggung soal semangat kerja bagi pejabat yang mendekati masa purna tugas agar tetap menunjukkan dedikasi hingga akhir.


“Jangan berpikir karena tinggal beberapa bulan lalu jadi malas-malasan. Justru semangat di masa akhir itulah yang akan dikenang oleh Tuhan dan keluarga kita,” pesannya penuh makna.


Daftar Pejabat yang Dirotasi dan Dilantik:


1. Drs.ISWAN RAKHMADI, MM.

Sekretaris DPRD Kab. Lombok Timur


2. AHYAN, S.H., M.H. 

Asisten Pemerintahan Dan Kesejahteraan Rakyat pada Sekretariat Daerah Kab. Lombok Timur


3. MUHAMMAD HAIRI, SIP., M.Si. 

Asisten Perekonomian Dan Pembangunan pada Sekretariat Daerah Kab. Lombok Timur


4. HUSNUL BASRI, SP., M.M.A. 

Asisten Administrasi Umum pada Sekretariat Daerah Kab. Lombok Timur


5. MUHAMMAD AZLAN, SE., M.Ak. 

Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan


6. MAHSIN, S.Pd., MM.

Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia


7. H.M ABADI, SP. 

Staf Ahli Bidang Politik, Hukum dan Pemerintahan


8. Drs.SALMUN RAHMAN, MM. 

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Lombok Timur 


9. MUHAMMAD SAFWAN, SE. Drs. 

Kepala Dinas Perhubungan Kab. Lombok Timur


10. Dr. PATHURRAHMAN, SKM., M.AP. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kab. Lombok Timur


11 dr. H.MUHAMMAD HASBI SANTOSO, 

M.Kes. 

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan,

Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana

 

12. BAIQ FARIDA APRIANI, S.Sos. 

Kepala Dinas Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah Kab. Lombok Timur


13 SUROTO, SKM., M.Kes. 

Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kab. Lombok Timur


14. Drs.SLAMET ALIMIN, M.Si. 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kab. Lombok Timur


15 drh. H.ACHSAN NASIRUL HUDA 

Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kab. Lombok Timur


16. HADI FATHURRAHMAN, S.Sos. 

Kepala Dinas Perdagangan Kab. Lombok Timur


17 LL DAMI AHYANI, S.IP. 

Kepala Dinas Perindustrian Kab. Lombok Timur


18 Ir. Hadi Suranggana kepala dijas perindustrian


19. ANAN TARFI, S.S.T., MM. 

Sekretaris Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kab. Lombok Timur


20. ARFANY MUAMMAR MASANY, S.STP., 

M.H. Camat Wanasaba Kab. Lombok Timur


21. MAAD ADNAN,S.Sos., MM. 

Inspektur Pembantu IV pada Inspektorat Daerah Kab. Lombok Timur


22. MASYHURRIADI, SE. 

Kepala Bidang Pelayanan Pendaptaran Penduduk pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kab. Lombok Timur


23. SUHIRMAN, SH.

Sekretaris Kecamatan Jerowaru Kab. Lombok Timur


24.HASIBUAN SAFARDI, S.Sos. 

Sekretaris Kecamatan Sakra Timur Kab. Lombok Timur


25. SUTARMAN, S.Sos. 

Sekretaris Kecamatan Montong Gading Kab. Lombok Timur


26. PELITA YATNA, S.Sos. 

Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kab. Lombok Timur


27. LALU AGUS SATRIAWAN, S.STP., MM. Sekretaris Kecamatan Sembalun Kab. Lombok Timur


28. LALU IHSAN, SKM., MM. 

Kepala Bidang Penunjang Medik Dan Non Medik pada RSUD Dr. R. Soedjono Selong Kab. Lombok Timur


29. MUHAMMAD ZAINI JAUHARI, S.Gz.,

M.Gizi.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kab. Lombok Timur


39. MARHAMAH, S.Kep.,Ners.

Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Penelitian Dan Pengembangan pada Dinas Kesehatan Kab. Lombok Timur


31. M. HARIR VANDONI, S.STP. 

Kepala Subbidang Belanja Pegawai Dan PPKD pada Bidang Perbendaharaan Daerah Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kab. Lombok Timur


32. TUTI ALAWIYAH, A.Md.Kom. 

Kepala Subbagian Keuangan pada Sekretariat Dinas

Perdagangan Kab. Lombok Timur


33. L. MOHAMAD NASIR, S.Sos 

Kepala UPT Pelayanan Pajak Daerah Wilayah V pada Badan Pendapatan Daerah Kab. Lombok Timur


34. ROSMINIATI, S.AP., MM. 

Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Suralaga Kab. Lombok Timur


35. BAIQ HANIFA RAHMAWATI, SE. 

Kepala Subbagian Keuangan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Lombok Timur


36. ZEFILLIA MORIS, S.AP. 

Kepala Subbagian Keuangan pada Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kab.Lombok Timur


37. HERNA RISNAWATI,S.AP. 

Kepala Subbagian Umum Dan Kepegawaian pada Dinas

Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kab. Lombok Timur


38. DEDI AMRULLAH, S.IP. 

Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Lenek Kab. Lombok Timur


39. PURNAMAHADI, S.H. 

Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Aikmel Kab.Lombok Timur


Selamat Idul Adha 1445 H

 


Pendidikan

Hukum

Ekonomi